Home / Rumah Tangga / Tubuhmu Milikku / Xavier Son James

Share

Xavier Son James

Author: Fiyaseni
last update Last Updated: 2024-10-27 19:25:05

“Lucas ... Lucas!”

Ruangan Lucas yang memang bersebelahan dengan Xavier tidak diberi pengedap suara dan sudah pasti teriakan Xavier pun terdengar jelas di telingannya, hingga ia pun dengan cepat bangkit dan seger keluar dari ruangannya untuk menemui sang bos.

“Iya Pak. Maaf, ada yang bisa saya bantu?”

“Kenapa ruangan saya bisa terbuka olebar seperti ini?” tanya Xavier dengan nada menahan emosi.

Lucas pun langsung menoleh kearah ruangan sang bos yang memang sudah terbuka lebar. Dan tidak ada orang didalam.

“Maaf, Pak. Saya tadi sudah menyuruh Xena untuk memberikan kuncinya pada saya kalau dia sudah selesi membereskan ruang kerja Bapak, mungkin dia lupa, Pak.”

“Kamu cari Xena sekarang dan bawa ke ruangan saya,” titahnya

Lucas pun langsung mengangguk. “Baik, Pak.” jawabnya dan langsung menuju lift ke lantai bawah untuk mencari Xena.

'Xena, Kenapa ia bisa teledor seperti ini. Aku yakin, pasti dia kelupaan akan pesan ku tadi. Kasihan, pasti nanti dia akan dimarahi oleh Pak Xavier.' batinny
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Tubuhmu Milikku   Perlakuan OB lain pada Xena

    Pukul 12:00. Waktunya para karyawan di perusahaan tersebut memasuki jam makan siang.Para OB yang lain pergi menuju ke kantin untuk makan siang, sedangkan Xena yang belum memiliki teman, memilih untuk berdiam di perti itu dan lagi ia memang membawa bekal dari rumah yang sudah ia siapkan tadi.Gadis itu membuka kotak bekal yang ia letakkan di meja serta sebotol air mineral.Sebelum makan ia membaca do’a terlebih dahulu, setelahnya mengambil sesendok nasi serta lauk yang ia bawa di bekal itu dan siap akan menyantapnya. Namun secara tiba-tiba, seseorang membuka pintu ruangan itu, yang membuatnya pun mengurungkan niatnya untuk makan.Xena menaruh kembali sendok tersebut dan tertuju pada pintu tersebut.“Om Ardi,” gummanya begitu tahu yang masuk ke ruangan itu adalah sang paman.Ardi berjalan mengendap-endap menuju Xena dengan membawa sebungkus nasi kotak untuk keponakannya tersebut. Ia menarihnya di meja tersebut.“Ini makanan untuk kamu, Xena.” ucapnya dengan mempelankan volume suaranya.

    Last Updated : 2024-10-28
  • Tubuhmu Milikku   Perhatian Xavier

    Lift terbuka, mereka pun berjalan menuju ke ruangan Pak Xavier. Dan jelas saja itu dilihat oleh Veronika dan karyawan yang lain dan membuat mereka pun bertanya-tanya.Pandangan mereka, membuat Xena mengerti kalau mereka kini tengah membicarakan tentang dirinya. Tapi Xena mencoba tetap tenang, dan benriat dengan tujuan awal ia ke tempat ini hanya untuk bekerja tidak ada yang lain.Mau seberapa banyak orang menbicarakannya, ia tak peduli.Lucas mengetuk pintu ruangan Xavier.“Masuk.”Suara sahutan Xavier dari dalam membuat Lucas pun membuka pintu tersebut dan mempersilhkannya untuk masuk.“Terima kasih, Pak.” ucap Xena yang ditanggapin senyuman manis oleh Lucas.Xena pun masuk ke dalam ruangan itu dan berjalan menuju Xavier yang masih sibuk didepan meja kerjanya.Ia mengetik seseuatu pada laptop berlogo apel tersebut dengan beberapa kertas yang bererakan dilantai dan juga dimeja.“Maaf. Bapak manggil saya?”Xavier menghentikan aktivitasnya sejenak, lalu menoleh kearah Xena. Seketika dah

    Last Updated : 2024-10-29
  • Tubuhmu Milikku   Rasa Penasaran Arabelle

    Xena tertegun, ia membatin. ‘Aduh ... aku harus jawab apa kalau Pak Xavier benar-benar menyakan hal tersebut.’“Alamat rumah yang kamu cantumkan itu, apa benar alamat rumah kamu?”Dahi Xena berkerut. Ternyata Xavier tidak menanyakan tentang kejadian barusan saat ia memegang tangannya, tapi ia menanyakan pasal alamat rumah.Xena merasa lega, namun sekarang ia tambah bingung dan akan menjawab apa tentang alamat tersebut.“Xena?”“Eum, itu ... iya jadi saya tinggal di kos daerah tersebut, Pak.” jawabnya berbohong.Xavier mengangguk. “Okeh.” ucapnya melepaskan tangan Xena.“Kalau begitu saya permisi ya, Pak.”“Hei ... tunggu dulu. Tujuan saya tadi menyuruh Lucas untuk memamnggil kamu, karena ada tugas untuk kamu.”“Iya Pak. Apa yang bisa saya bantu?” tanya Xena.Xavier menunjuk lemari arsip miliknya dan juga meja kerja serta sofa miliknya dan juga nakas yang berada didekat lemari itu.“Kamu lihat kan, semuanya berantakan.” katanya.Xena memerhatikan semua yang ditunjuk oleh Xavier tadi.N

    Last Updated : 2024-10-30
  • Tubuhmu Milikku   Kemarahan Xavier

    Tok ... Tok ...“Ara ....”Saat Arabelle sedang fokus dan serius membaca berita tersebut, secara tiba-tiba, sang Mamah mengetuk pintu kamarnya yang membuat Ara pun cepat-cepat menyimpan koran itu diselipan buku sekolah miliknya.“Iya Mah.”“Kamu sudah makan?” tanya Tania yang baru saja membuka pintu.“Ini Ara baru mau makan, Mah. Ara baru selesai ganti baju.”“Yasudah, kalau begitu kamu makan dulu ya, setelah itu ikut Mamah ke supermarket depan,”“Iya Mah. sebentar lagi Ara keluar kok, Mah.” jawabnya yang dianggukan oleh Tania.Arabelle bernapas lega. Ia mengambil potongan koran itu lagi dan segera menyembunyikannya di tempat yang aman, supaya tidak ada orang yang tahu.Ia pun segera berdiri dan berjalan keluar dari kamarnya, namun ia masih penasaran akan kelanjutan dari berita tersebut, bahkan ada kata-kata yang membuatnya makin penassaran.“Orang terdekat?” gumamnya.Arabelle memggeleng, ia langsung melanjutkan langkahnya menuju ke ruang makan dan mengalihkan pikirannya tersebut.**

    Last Updated : 2024-10-31
  • Tubuhmu Milikku   Mulai Peduli

    Xena, ambruk tepat dipundak Xavier. Ia tak sadarkan diri.Lelaki tampan itu pun langsung syok dan langsung memapah Xena menuju ke sofa lalu mendudukannnya.Ia menepuk-nepuk pelan pipi gadis itu, mencoba untuk membangunkannya.“Xena ... Xena. Bangun Xena, kamu tidak usah berpura-pura pingsan, untuk menghindari hukuman dari saya.”Sudah beberapa kali ia membangunkan gadis itu, namun Xena tetap menutup kedua matanya.Xavier mulai panik, ia pun mencoba memegang pergelangan tangannya, mengecek denyut nadinya, ia dapat merasakan denyutnya namun terasa sangat lemah. Lalu dengan cepat, Xavier pun mengecek napasnya di leher Xena dan ia maihs bisa merasakan deru napsnya.“Xena benar-benar pingsan.” gumamnya.Dengan cepat, Xavier membaringkan tubuh Xena di sofa itu dan ia segera berjalan menuju telpon, menghubungi Lucas untuk membawakan P3K ke ruangannya. Lalu Xavier kembali berjalan menuju Xena dan duduk tepat disampingnya.‘Apa tindakanku terlalu kasar padanya, hingga gadis ini pingsan?’ batin

    Last Updated : 2024-11-01
  • Tubuhmu Milikku   Kehilangan Sosok Mama

    Syok. Keduanya langsung tertuju pada Xavier. Cika pun langsung tertunduk. “Pak Xavier,” gumamnya.Xavier langsung melepaskan tangan Cika dengan kasar. “Apa yang akan kamu lakukan pada Xena? Kamu ingin menamparnya? Sebelum kamu menamparnya, saya yang akan melakukan itu kepada kamu terlebih dahulu.”Perkataan Xavier jelas membuat Cika langsung meminta maaf padanya. “Ma-maaf, Pak.” ucapnya dengan rasa takut.“Sekarang cepat kamu keluar, sebelum saya berubah pikiran.” tegas Xavier.Dengan cepat, Cika pun seger amengambil tasnya dna cepat-cepat kelaur dari pentri.Sedangkan Xen masih berdiri disana dengan hati yang bertanya-tanya. ‘Pak Xavier membelaku karena sebagai bos, atau dia membelaku karena alibi akan tindakannya tadi?’ batin Xena.Xavier menoleh kearah Xena. “Kamu tidak papa?”Dengan cepat, Xena mengangguk menjawab pertanyaan sang bos. “Bapak ada apa datang ke pentri? Ada sesuatu yang bisa saya bantu?”“Eum, saya hanya ingin tahu keadaan kamu. Apa kamu baik-baik saja?”‘Hah? Dia dat

    Last Updated : 2024-11-02
  • Tubuhmu Milikku   Ingin Terus dekat Xena

    “Xavier ... Xavier ...!”Panggilan James yang berkali-kali tak digubris olehnya, perasaan marah dan juga kecewa sudah tertanam dalam dalam diri Xavier, hingga sama sekali tiakd mempedulikan sang Papah.Sungguh, sampai saat ini perasaan amarah dan juga dendam atas kepergian sang Mamah, masih membuatny belum bisa mengikhlaskannnya.Xavier membanting pintu kamarnya dengan keras, hingga suara itu terdengar jelas di telinga James yang masih berada dibawah.Ia tahu, kemarahan Xavier sangat mengebu-gebu. Sifatnya ini memang berubah pasal kepergian Caroline, istri tercintanya.James mengusap seluruh wajahnya seraya menghela napasnya. ‘Caroline, aku tidak tahan denagn perlakuakn Xavier, semenjak kepergiamu ia jadi semakin menjadi seperti ini.’ batinnya.*****Di kamarnya, seorang gadis cantik dengan rambut sebahu tengah mengerjakan pekerjaan rumah. Ia tengah fokus mengisi seriap pertanyaan di lembar soal tersebut.Tiba-tiba, sebuah buku cetak didekatnya terjatuh karena secara tak sengaja ia se

    Last Updated : 2024-11-03
  • Tubuhmu Milikku   Pemberian dari Xavier

    Drrttt ... Drrttt ...Suara dering ponsel pun membuyarkan lamunan Xavier akan Xena, dengan segera ia pun mengambil ponselnya yang berada di saku jas miliknya lalu mengangkat panggilan tersebut.“Hallo ....”“....”“Baik, nanti akan saya urus itu semua. Iya, nanti saya akan menyuruh sekretaris saya untuk mengatur jadwalnya,”“....”“Siap. Terima kasih.”Setelah selesai menerima panggilan tersebut, Xavier pun segera meletakkan ponselnya dimeja.Xena yang tengah membersihkan meja itu pun langsung berhenti sejenak dan membuat Xavier pun melihat kearahnya.“Kenapa kamu berhenti?”“Eum ... sepertinya saya tidak sopan membersihkan meja ini, tapi masih ada Bapak disini,”“Kamu mengusir saya?”Xena langsung menggeleng. “Bukan itu maksud saya, Pak. Saya hanya tak ingin Bapak terkena debu ketika saya sedang membersihkan tempat ini.” jawabnya menunduk.Xavier menghela napasnya, ia segera bangkit dan berjalan menuju sofa lalu duduk disana, sedangkan Xena yang berdiri dengn menunduk.“Sudah sana, ce

    Last Updated : 2024-11-04

Latest chapter

  • Tubuhmu Milikku   Akhir Kisah

    "A-aku, titip anak kita." Jawab Xena dengan suara lirih dan juga pelan setelah itu yang langsung menutup muka Dua matanya secara perlahan.Sungguh. Perkataan itu benar-benar membuat Xavier langsung syok. Tiba-tiba saja istrinya mengatakan kalimat itu yang membuatnya semakin merasa takut dan juga cemas.Dengan cepat, dia mengecupi beberapa kali tangan serta kepala sang istri dan terus berusaha mencoba membangunkan istrinya tersebut."Xena ... Sayang ... Kamu dengar saya. Sayang ... Bangun sayang.""Xena ... Kamu tidak perlu bercanda. Sayang. Xena ...""Xena ... Jangan seperti ini, jangan membuatku khawatir."Berkali-kali, Xavier memanggil-manggil nama sang istri dan juga mengusap seluruh wajahnya, namun tetap saja wanita cantik itu tidak membuka kedua matanya bahkan tidak merespon dirinya sama sekali hingga hal itu pun benar-benar membuat Xavier menangis Ia pun langsung memanggil sang dokter."Dokter ... Dok! Dokter .... Tolong istri saya Dok." Teriam Xavier.Sang Dokter dan beberapa s

  • Tubuhmu Milikku   Xena melahirkan

    Tiba-tiba, saja. Salah satu polisi itu ada yang mendekatinya dan berdiri tepat di dekatnya.Sontak, ia pun langsung melihat kearah polisi itu."Pak Xavier, anda harus kami."Xavier langsung bangkit dari posisinya."Ada apa Pak? Apa terjadi sesuatu pada istri dan juga anakku?" Tanyanya yang cemas."Sebaiknya anda ikut kami sekarang dan akan mengetahui jika anda sudah berada di tempat yang akan kami tuju nanti."Xavier mengangguk. Mereka pun segera pergi dari tempat itu dan menaiki mobil kantor polisi selama di perjalanan pikiran Soviet pun tidak karuan ia selalu memikirkan keadaan istrinya dan takut terjadi sesuatu pada sang istri dan juga bayi yang dalam kandungannya.Tak butuh, waktu lama. Mereka pun telah sampai di rumah sakit Sentosa. Pikirannya teringat kembali akan papanya pada waktu itu yang berada di rumah sakit itu namun meninggal dunia.'Tidak, semoga tidak terjadi apa-apa dengan istriku dan juga bayi yang dikandungnya.' batinnya.Xavier dan juga para polisi itu pun berjalan me

  • Tubuhmu Milikku   Xena Merindukan Xavier

    "Pah ... Bangun Pah. Maafkan semua kesalahan Xavier." Lirihnya.Sang istri, yang selalu setia berada di sampingnya pun terus mengusap pundak sang suami ia menguatkan suaminya tersebut walaupun sebenarnya ia tahu itu sangatlah sakit karena dirinya pun mengalami hal tersebut bahkan jauh sejak ia masih kecil."Maaf, jenazah akan segera dimandikan." Ucap salah satu suster di sana."Kita harus ikut, pemakaman papah." Ucap Xena dengan lembut.Xavier mengangguk kecil. sejujurnya hatinya masih sangat teriris melihat keadaan yang terjadi pada dirinya saat ini namun sekuat tenaga ia berusaha untuk bangkit dan kuat apalagi ada istrinya yang selalu setia menemani Sampai detik ini.Beberapa jam kemudian pemakaman jam 10.00 telah usai Xavier dan Sena yang masih berada di pemakaman tersebut pun akhirnya ikut meninggalkan pemakaman itu."Ayo, Pak Xavier anda kembali lagi ke kantor polisi." Ucap salah satu polisi yang mengawal dirinya."Sebentar, Pak. Saya ingin berbicara dulu Dengan istriku.""Silahk

  • Tubuhmu Milikku   James pergi Selamanya

    Beberapa hari kemudian, Xena menjenguk papa mertuanya di rumah sakit ia pun berbicara kepadanya bahwa safir telah ditangkap oleh Polisi."Jadi bagaimana perkembangan Papah?" Tanya Xena dengan nada lembut.James yang kini sudah bisa duduk, berbicara pada menantunya itu dengan nada lembut dan juga ramah."Syukurlah, sekarang papa sudah jauh menjadi lebih baik. Oh ya, bagaimana dengan Soviet pukas berkata bahwa dia sudah di ..."ucapan James berhenti sejenak namun dengan cepat China pun langsung melanjutkan ucapan tersebut dengan mendahuluinya melakukan kepalanya."Iya Pah. Dia sudah dibawa oleh kantor polisi beberapa hari yang lalu." Sambungnya.James memanganguk. Ia tahu bahwa menantunya ini begitu merasakan perasaan yang sangat sempurna di satu sisi dia sangat mencintai suaminya tersebut tapi di sisi lain ia harus melepaskannya Karena di balik pembantaian tersebut adalah suaminya sendiri."Papah tau, apa yang kamu rasakan saat ini bahkan papa pun begitu merasakannya. papa merasa kecew

  • Tubuhmu Milikku   Xavier menyerahkan diri ke polisi

    Satu jam telah berlalu Mereka pun telah selesai menyantap makan malam tersebut savier dan juga Xena pun masuk ke dalam kamar sedangkan arah masih berada di sana untuk membantu para pelayan itu membereskan makanan tersebut.Xavier langsung duduk di kasur, ia memerhatikan istrinya yang tengah membereskan serta menyiapkan baju tidur untuknya."Xena, aku ingin berbicara sesuatu kepadamu duduklah disampingku." Ucapnya.Wanita cantik yang tengah hamil itu pun berjalan menuju sang suami lalu duduk tepat di sampingnya dengan tahu itu wajah senyum."Apa yang akan kau bicarakan padaku?" Tanyanya.Xavier menghela napasnya sejenak. Ia memperhatikan wajah cantik sang istri serta bola matanya yang coklat itu dia mengusap beberapa kali perutnya lalu mengecup perut itu dan berbicara pada bayinya secara berbisik."Sayang ... Maafkan Papah ya." Ucapnya.Perkataan, itu jelas membuat wanita cantik itu berkerut alis dia langsung bertanya kepada suaminya Apa maksud dari perkataannya tersebut."Kenapa kamu

  • Tubuhmu Milikku   Hukuman untuk Ardi dan Tania

    Sebenarnya Xena tak tega melihat Om serta tantenya bersimpuh di depan kakinya ia masih memiliki rasa Peduli dan juga perasaan baik pada mereka namun mengingat apa yang telah dilakukan mereka itu begitu kejam, hingga akhirnya wanita itu pun hanya bisa melihatnya dengan mata berkaca-kaca.Xena mengerjapkan kedua matanya ia menahan butiran bening itu yang hendak terjun bebas membasahi pipinya lalu bersikap tegas kepada kedua orang tersebut."Maaf, Tante Om. Sebelumnya Xena sangat berterima kasih kepada kalian semua karena sedari kecil setelah kepergian Papah dan mama kalianlah yang merawat aku, tapi setelah semua ini terbongkar. Aku merasa sangat kecewa kepada kalian semua."Ucapannya berhenti sejenak ia mencoba mengatur nafasnya beberapa kali dan mencoba untuk mengutarakan semua kesalahan dan kekecewaan yang ada pada dirinya."Kalian sengaja menutup berita itu karena kalian ingin mengambil hak waris dari keluargaku dan kalian sengaja mengambil aku dari panti rehabilitasi itu dan merawat

  • Tubuhmu Milikku   Ardi di pecat karena Xena

    Xavier langsung membuka pintu tersebut dna melihat sang Papah yang masih terbaring lemah di kasur itu bersama dengan Lucas yang duduk di kursi tepat disampingnya. Perlahan, ia pun langsung berjalan mendekatinya dan menghentikan langkahnya tepat di sebelahn Lucas."Pak Xavier." gumamnya.Lucas pun segera bangkit dari posisinya dan mempersilahkan sang atasan untuk duduk."Silahkan Pak, duduk." ucapnya.Xavier langsung duduk tepat di bangku yang sebelumnya di duduki oleh Lucas. Ia tersenyum menatap sang Papah."Xavier senang Papah sudah pulih." ucapnya.James pun tersneyum tipis seraya mengerjapkan kedua matanya dengan anggukan kecil kearah sang anak."Lucas, bisa kamu tinggalkan kami berdua." ucap James yang masih dengan nada lemah.Lucas mengangguk. "Baik, Pak." jawabnya, lalu ia segera berjalan kelaur dair ruangan itu.Setelah dilihat bahwa Lucas sudah keluar dan hanya ada mereka berdua disana. James pun kembali melihat kearah sang anak."Bagaimana keadaan istri serta cucuku yang berad

  • Tubuhmu Milikku   Xena ingin menggugurkan kandungannya

    Sebuah notifikasi ponsel berwarna biru muda itu berbunyi. XEna yang masih berad id kamar tengah beristirahat sambil membaca buku pun mendengar suara notif tersebut. Ia segera menoleh ekarah ponsel yang berada di meja dekat dirinya.Xena pun mengambil ponsle tersebut yang tak lai adalah ponsel miliknya.Ia meliha bahwa itu adalah pesan dari sepupunya yaitu, Arabelle. "Ara?" gumamnya.DEngan cepat, wanita cantik bermanik coklat itu pun langsung membuka pesan itu lalu membacanya.||Arabelle("Kak, apa kaka sudah diberitahu oleh Pak Xavier atas kabar pengacar Han tadi?")"Saat aku bertanya, suamiku tidak memberitahukan padaku pasal kabar tadi. Apa lebih baik aku bertanya saja pada Ara ya, apa yang terjadi tadi saat di kantor pengacar Han?" gumamnya.["Belum Ara, aku tidak sempat bertenya padanya. Tpai ... dia sepertinya enggan menceritakannya pada ku. Memangnya apa yang terjaid tadi? Aku ingin mendengar infornya darimu saja."]("Aku telpon saja ya, Kak. Biar lebih enakj aku menceirtakanny

  • Tubuhmu Milikku   Masih menghantui pikiran Xavier

    Xavier terdiam sejenak, namun secara perlahan ia mengangguk menjawab pertanyaan tersebut.Xena tak tahu apa yang ada dalam hatinya ini, apakah harus senang atau sedih. Karena jujur, ia sudah berjanji pada dirinya sendiri, bila bertemu dengan pembunuh kedua orangtuanya disaat pembantaian tersebut, maka ia tidak akan bisa memaafkan dan harus di hukum seberat-beratnya.Tapi, di satu sisi ia juga sedih dna kecewa karena ternyata pelakukanya itu adalah suaminya sendiri, yang sekarang sudah ia cintai. Sungguh, ini pilihan yang sangat sulit baginya."Aku, akan menyerahkan diirku ke kantor polisi. Tapi aku mohon, beri aku kesempatan untuk menunggu Papah, agar sembuh dari komanya." pinta Xavier.Xena mengangguk, dengan tetesan air mata yang membasahi kedua pipinya. Xavier pun lansung mengusap lembut butiran bening itu dan tersenyum tipis kearah sang istri.'Aku rela bila aku harus di hukum mati sekali pun, Xena. Karena aku tahu ini semua memang salahku.' batinnya.Mereka pun berpelukan dalam w

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status