Share

Kemarahan Xavier

Penulis: Fiyaseni
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-31 09:06:49

Tok ... Tok ...

“Ara ....”

Saat Arabelle sedang fokus dan serius membaca berita tersebut, secara tiba-tiba, sang Mamah mengetuk pintu kamarnya yang membuat Ara pun cepat-cepat menyimpan koran itu diselipan buku sekolah miliknya.

“Iya Mah.”

“Kamu sudah makan?” tanya Tania yang baru saja membuka pintu.

“Ini Ara baru mau makan, Mah. Ara baru selesai ganti baju.”

“Yasudah, kalau begitu kamu makan dulu ya, setelah itu ikut Mamah ke supermarket depan,”

“Iya Mah. sebentar lagi Ara keluar kok, Mah.” jawabnya yang dianggukan oleh Tania.

Arabelle bernapas lega. Ia mengambil potongan koran itu lagi dan segera menyembunyikannya di tempat yang aman, supaya tidak ada orang yang tahu.

Ia pun segera berdiri dan berjalan keluar dari kamarnya, namun ia masih penasaran akan kelanjutan dari berita tersebut, bahkan ada kata-kata yang membuatnya makin penassaran.

“Orang terdekat?” gumamnya.

Arabelle memggeleng, ia langsung melanjutkan langkahnya menuju ke ruang makan dan mengalihkan pikirannya tersebut.

**
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Tubuhmu Milikku   Mulai Peduli

    Xena, ambruk tepat dipundak Xavier. Ia tak sadarkan diri.Lelaki tampan itu pun langsung syok dan langsung memapah Xena menuju ke sofa lalu mendudukannnya.Ia menepuk-nepuk pelan pipi gadis itu, mencoba untuk membangunkannya.“Xena ... Xena. Bangun Xena, kamu tidak usah berpura-pura pingsan, untuk menghindari hukuman dari saya.”Sudah beberapa kali ia membangunkan gadis itu, namun Xena tetap menutup kedua matanya.Xavier mulai panik, ia pun mencoba memegang pergelangan tangannya, mengecek denyut nadinya, ia dapat merasakan denyutnya namun terasa sangat lemah. Lalu dengan cepat, Xavier pun mengecek napasnya di leher Xena dan ia maihs bisa merasakan deru napsnya.“Xena benar-benar pingsan.” gumamnya.Dengan cepat, Xavier membaringkan tubuh Xena di sofa itu dan ia segera berjalan menuju telpon, menghubungi Lucas untuk membawakan P3K ke ruangannya. Lalu Xavier kembali berjalan menuju Xena dan duduk tepat disampingnya.‘Apa tindakanku terlalu kasar padanya, hingga gadis ini pingsan?’ batin

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-01
  • Tubuhmu Milikku   Kehilangan Sosok Mama

    Syok. Keduanya langsung tertuju pada Xavier. Cika pun langsung tertunduk. “Pak Xavier,” gumamnya.Xavier langsung melepaskan tangan Cika dengan kasar. “Apa yang akan kamu lakukan pada Xena? Kamu ingin menamparnya? Sebelum kamu menamparnya, saya yang akan melakukan itu kepada kamu terlebih dahulu.”Perkataan Xavier jelas membuat Cika langsung meminta maaf padanya. “Ma-maaf, Pak.” ucapnya dengan rasa takut.“Sekarang cepat kamu keluar, sebelum saya berubah pikiran.” tegas Xavier.Dengan cepat, Cika pun seger amengambil tasnya dna cepat-cepat kelaur dari pentri.Sedangkan Xen masih berdiri disana dengan hati yang bertanya-tanya. ‘Pak Xavier membelaku karena sebagai bos, atau dia membelaku karena alibi akan tindakannya tadi?’ batin Xena.Xavier menoleh kearah Xena. “Kamu tidak papa?”Dengan cepat, Xena mengangguk menjawab pertanyaan sang bos. “Bapak ada apa datang ke pentri? Ada sesuatu yang bisa saya bantu?”“Eum, saya hanya ingin tahu keadaan kamu. Apa kamu baik-baik saja?”‘Hah? Dia dat

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-02
  • Tubuhmu Milikku   Ingin Terus dekat Xena

    “Xavier ... Xavier ...!”Panggilan James yang berkali-kali tak digubris olehnya, perasaan marah dan juga kecewa sudah tertanam dalam dalam diri Xavier, hingga sama sekali tiakd mempedulikan sang Papah.Sungguh, sampai saat ini perasaan amarah dan juga dendam atas kepergian sang Mamah, masih membuatny belum bisa mengikhlaskannnya.Xavier membanting pintu kamarnya dengan keras, hingga suara itu terdengar jelas di telinga James yang masih berada dibawah.Ia tahu, kemarahan Xavier sangat mengebu-gebu. Sifatnya ini memang berubah pasal kepergian Caroline, istri tercintanya.James mengusap seluruh wajahnya seraya menghela napasnya. ‘Caroline, aku tidak tahan denagn perlakuakn Xavier, semenjak kepergiamu ia jadi semakin menjadi seperti ini.’ batinnya.*****Di kamarnya, seorang gadis cantik dengan rambut sebahu tengah mengerjakan pekerjaan rumah. Ia tengah fokus mengisi seriap pertanyaan di lembar soal tersebut.Tiba-tiba, sebuah buku cetak didekatnya terjatuh karena secara tak sengaja ia se

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-03
  • Tubuhmu Milikku   Pemberian dari Xavier

    Drrttt ... Drrttt ...Suara dering ponsel pun membuyarkan lamunan Xavier akan Xena, dengan segera ia pun mengambil ponselnya yang berada di saku jas miliknya lalu mengangkat panggilan tersebut.“Hallo ....”“....”“Baik, nanti akan saya urus itu semua. Iya, nanti saya akan menyuruh sekretaris saya untuk mengatur jadwalnya,”“....”“Siap. Terima kasih.”Setelah selesai menerima panggilan tersebut, Xavier pun segera meletakkan ponselnya dimeja.Xena yang tengah membersihkan meja itu pun langsung berhenti sejenak dan membuat Xavier pun melihat kearahnya.“Kenapa kamu berhenti?”“Eum ... sepertinya saya tidak sopan membersihkan meja ini, tapi masih ada Bapak disini,”“Kamu mengusir saya?”Xena langsung menggeleng. “Bukan itu maksud saya, Pak. Saya hanya tak ingin Bapak terkena debu ketika saya sedang membersihkan tempat ini.” jawabnya menunduk.Xavier menghela napasnya, ia segera bangkit dan berjalan menuju sofa lalu duduk disana, sedangkan Xena yang berdiri dengn menunduk.“Sudah sana, ce

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-04
  • Tubuhmu Milikku   Mencari tahu tentang Xena

    “Pak Xavier itu aneh. Apa semua karyawan disini kalau tidak punya dia yang membelikan?” gumamnya.Tiba-tiba, Cika masuk dan langsung meliaht papperbag orange yang berada didepan Xena, ia berjalan dan berdiri tepat didekat gadis itu.“Apa itu?” tanyanya yang mengarah pada papperbag tersebut.Xena langsung menatap Cika. “Bukan apa-apa.”“Bohong. Coba sini saya lihat,” ucapnya yang langsung merebut papperbang itu.Sontak, Xena pun langsung bangkit dan menghampiri Cika, ia mencoba untuk merebut kembali, namun Cika berusaha tetap merebutnya hingga secara tak sengaja ia mendorong Xena hingga terjatuh kesudut ruangan itu.“Aw ... Shhh.” ringisnya menahan sakit karena sikunya terkena pojok dari dinding diruangan itu.Cika menoleh dan tersenyum miring melihat Xena yang kesakitan. “Makanya nggak usah pelit.” ketusnya lalu ia segera membuka isi dari papperbag itu.Pupilnya langsung melebar ketika melihat bahwa yang berada dalam papperbag itu adalah sebuah ponsel mahal limited edition dan hanya o

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-05
  • Tubuhmu Milikku   Di cecar

    “Memangnya ada apa ya Pak?”“Tidak. Tidak ada apa-apa, hanya saja anda kan seseorang yang direkomendadikan oleh Papah saya untuk bekerja di kantor ini. Jadi saya rasa pasti anda orang hebat, karena sudah jelas Papah saya langsung yang menyuruh saya untuk memperkerjakan anda disini.”Ardi tersneyum ramah seraya menundukan kepala. “Terima kasih, Pak.”Xavier pun membalas senyumnya, lau muali bertanya pada Ardi. “Anda tinggal di perumahan Flaminggo, Blok C no 11?”Ardi tertegun, seraya membatin. ‘Ada apa ini, mengapa dia menanyakan tempat tinggalku?’Ardi hanya mengangguk menanggapi pertanyaan Xavier.“Sudah berapa tahun anda tinggal disana?”“Sekitar 1 tahun terakhir ini, Pak.”Xavier mengangguk. “Anda mempunyai satu anak perempuan yang bernama Arabella dan masih berusia 16 tahun yang bersekolah di SMA Pendidikan Bangsa, benar begitu?”Lagi-lagi, Xavier memberikan pertanyaan yang membuat Ardi sebantar ketar-ketir akan setiap pertanyaan yang dilontarkan oleh bosnya ini.Ia takut semakin

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-06
  • Tubuhmu Milikku   Mencecar Xena

    “Xena,”Atensinya pun langsung tertuju pada seseorang yang memanggil dirinya yang tak lain adalah Xavier.Gadis itu sedikit tertegun mendengar namanya dipanggil dan ternyata sang bos lah yang berdiri dihadapannya.Xavier memerhatikan wajah Xena dan matanya yang sedikit sembab seperti habis menangis.“Kamu kenapa?” tanya Xavier.“Saya nggak papa, Pak. Em, Bapak manggil saya, ada yang bisa saya bantu?”“Em, iya. Tadi saya sudah menyurh kepala OB untuk memanggil kamu, tapi dia bilang kamu tidak ada di ruangan, jadi saya memutuskan untuk mencari kamu langsung.”‘Hah? Kenapa dia tidak menungguku saja, sampai aku ke ruangannya, kenapa dia sampai rela mencariku ke lantai bawah.’ batin Xena yang muali curiga akan segala bentuk perhatian yang diberikan oleh bosnya ini.“Ke ruangan saya sekarang, ada sesuatu yang ingin saya tanyakan pada kamu.” titahnya yang dianggukan oleh Xena.Mereka pun segera masuk kedalam lift. Dan jelas karyawan yang melihat mereka masuk dan keluar dalam lift yang sama p

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-07
  • Tubuhmu Milikku   Informasi dari Arabelle

    Di SMA Pendidikan Bangsa. Arabelle dan teman-temannya yang sedang asik mengobrol di kantin, tiba-tiba dipanggil oleh ketua kelasnya untuk segera menemui Guru di ruang kantor."Ara, kamu di panggil sama Guru dan di tunggu sekarang di Kantor.""Oh, iya. Terima kasih."Ara melihat kearah dua temannya. "Yaudah ya, aku ke ruang guru sekarang."“Kira-kira, kamu di panggil ada urusan apa ya?” tanya salah satu temannya.“Nggak tau deh. Yaudah, kalau gitu aku ke kantor dulu ya.” ucapnya yang dinaggukan oleh teman-temannya.Gadis cantik berambut sebahu itu pun, segera berjalan menuju ke ruang kantor. Tak lama ia pun masuk ke ruangan tersebut."Permisi."“Arabelle, kesini Nak.” ucap salah satu Guru disana.Gadis itu pun langsung duduk di sofa tersebut dekat dengan Gurunya, dan atensinya langsung tertuju pada seseorang lelaki tampan dengan pakairan rapih yang memakai jas berwarna biru tua senada dengan celana dasar yang dikenakannya.Lelaki itu tersenyum manis padanya. Arabelle pun membalas senyu

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-08

Bab terbaru

  • Tubuhmu Milikku   Xena Merindukan Xavier

    "Pah ... Bangun Pah. Maafkan semua kesalahan Xavier." Lirihnya.Sang istri, yang selalu setia berada di sampingnya pun terus mengusap pundak sang suami ia menguatkan suaminya tersebut walaupun sebenarnya ia tahu itu sangatlah sakit karena dirinya pun mengalami hal tersebut bahkan jauh sejak ia masih kecil."Maaf, jenazah akan segera dimandikan." Ucap salah satu suster di sana."Kita harus ikut, pemakaman papah." Ucap Xena dengan lembut.Xavier mengangguk kecil. sejujurnya hatinya masih sangat teriris melihat keadaan yang terjadi pada dirinya saat ini namun sekuat tenaga ia berusaha untuk bangkit dan kuat apalagi ada istrinya yang selalu setia menemani Sampai detik ini.Beberapa jam kemudian pemakaman jam 10.00 telah usai Xavier dan Sena yang masih berada di pemakaman tersebut pun akhirnya ikut meninggalkan pemakaman itu."Ayo, Pak Xavier anda kembali lagi ke kantor polisi." Ucap salah satu polisi yang mengawal dirinya."Sebentar, Pak. Saya ingin berbicara dulu Dengan istriku.""Silahk

  • Tubuhmu Milikku   James pergi Selamanya

    Beberapa hari kemudian, Xena menjenguk papa mertuanya di rumah sakit ia pun berbicara kepadanya bahwa safir telah ditangkap oleh Polisi."Jadi bagaimana perkembangan Papah?" Tanya Xena dengan nada lembut.James yang kini sudah bisa duduk, berbicara pada menantunya itu dengan nada lembut dan juga ramah."Syukurlah, sekarang papa sudah jauh menjadi lebih baik. Oh ya, bagaimana dengan Soviet pukas berkata bahwa dia sudah di ..."ucapan James berhenti sejenak namun dengan cepat China pun langsung melanjutkan ucapan tersebut dengan mendahuluinya melakukan kepalanya."Iya Pah. Dia sudah dibawa oleh kantor polisi beberapa hari yang lalu." Sambungnya.James memanganguk. Ia tahu bahwa menantunya ini begitu merasakan perasaan yang sangat sempurna di satu sisi dia sangat mencintai suaminya tersebut tapi di sisi lain ia harus melepaskannya Karena di balik pembantaian tersebut adalah suaminya sendiri."Papah tau, apa yang kamu rasakan saat ini bahkan papa pun begitu merasakannya. papa merasa kecew

  • Tubuhmu Milikku   Xavier menyerahkan diri ke polisi

    Satu jam telah berlalu Mereka pun telah selesai menyantap makan malam tersebut savier dan juga Xena pun masuk ke dalam kamar sedangkan arah masih berada di sana untuk membantu para pelayan itu membereskan makanan tersebut.Xavier langsung duduk di kasur, ia memerhatikan istrinya yang tengah membereskan serta menyiapkan baju tidur untuknya."Xena, aku ingin berbicara sesuatu kepadamu duduklah disampingku." Ucapnya.Wanita cantik yang tengah hamil itu pun berjalan menuju sang suami lalu duduk tepat di sampingnya dengan tahu itu wajah senyum."Apa yang akan kau bicarakan padaku?" Tanyanya.Xavier menghela napasnya sejenak. Ia memperhatikan wajah cantik sang istri serta bola matanya yang coklat itu dia mengusap beberapa kali perutnya lalu mengecup perut itu dan berbicara pada bayinya secara berbisik."Sayang ... Maafkan Papah ya." Ucapnya.Perkataan, itu jelas membuat wanita cantik itu berkerut alis dia langsung bertanya kepada suaminya Apa maksud dari perkataannya tersebut."Kenapa kamu

  • Tubuhmu Milikku   Hukuman untuk Ardi dan Tania

    Sebenarnya Xena tak tega melihat Om serta tantenya bersimpuh di depan kakinya ia masih memiliki rasa Peduli dan juga perasaan baik pada mereka namun mengingat apa yang telah dilakukan mereka itu begitu kejam, hingga akhirnya wanita itu pun hanya bisa melihatnya dengan mata berkaca-kaca.Xena mengerjapkan kedua matanya ia menahan butiran bening itu yang hendak terjun bebas membasahi pipinya lalu bersikap tegas kepada kedua orang tersebut."Maaf, Tante Om. Sebelumnya Xena sangat berterima kasih kepada kalian semua karena sedari kecil setelah kepergian Papah dan mama kalianlah yang merawat aku, tapi setelah semua ini terbongkar. Aku merasa sangat kecewa kepada kalian semua."Ucapannya berhenti sejenak ia mencoba mengatur nafasnya beberapa kali dan mencoba untuk mengutarakan semua kesalahan dan kekecewaan yang ada pada dirinya."Kalian sengaja menutup berita itu karena kalian ingin mengambil hak waris dari keluargaku dan kalian sengaja mengambil aku dari panti rehabilitasi itu dan merawat

  • Tubuhmu Milikku   Ardi di pecat karena Xena

    Xavier langsung membuka pintu tersebut dna melihat sang Papah yang masih terbaring lemah di kasur itu bersama dengan Lucas yang duduk di kursi tepat disampingnya. Perlahan, ia pun langsung berjalan mendekatinya dan menghentikan langkahnya tepat di sebelahn Lucas."Pak Xavier." gumamnya.Lucas pun segera bangkit dari posisinya dan mempersilahkan sang atasan untuk duduk."Silahkan Pak, duduk." ucapnya.Xavier langsung duduk tepat di bangku yang sebelumnya di duduki oleh Lucas. Ia tersenyum menatap sang Papah."Xavier senang Papah sudah pulih." ucapnya.James pun tersneyum tipis seraya mengerjapkan kedua matanya dengan anggukan kecil kearah sang anak."Lucas, bisa kamu tinggalkan kami berdua." ucap James yang masih dengan nada lemah.Lucas mengangguk. "Baik, Pak." jawabnya, lalu ia segera berjalan kelaur dair ruangan itu.Setelah dilihat bahwa Lucas sudah keluar dan hanya ada mereka berdua disana. James pun kembali melihat kearah sang anak."Bagaimana keadaan istri serta cucuku yang berad

  • Tubuhmu Milikku   Xena ingin menggugurkan kandungannya

    Sebuah notifikasi ponsel berwarna biru muda itu berbunyi. XEna yang masih berad id kamar tengah beristirahat sambil membaca buku pun mendengar suara notif tersebut. Ia segera menoleh ekarah ponsel yang berada di meja dekat dirinya.Xena pun mengambil ponsle tersebut yang tak lai adalah ponsel miliknya.Ia meliha bahwa itu adalah pesan dari sepupunya yaitu, Arabelle. "Ara?" gumamnya.DEngan cepat, wanita cantik bermanik coklat itu pun langsung membuka pesan itu lalu membacanya.||Arabelle("Kak, apa kaka sudah diberitahu oleh Pak Xavier atas kabar pengacar Han tadi?")"Saat aku bertanya, suamiku tidak memberitahukan padaku pasal kabar tadi. Apa lebih baik aku bertanya saja pada Ara ya, apa yang terjadi tadi saat di kantor pengacar Han?" gumamnya.["Belum Ara, aku tidak sempat bertenya padanya. Tpai ... dia sepertinya enggan menceritakannya pada ku. Memangnya apa yang terjaid tadi? Aku ingin mendengar infornya darimu saja."]("Aku telpon saja ya, Kak. Biar lebih enakj aku menceirtakanny

  • Tubuhmu Milikku   Masih menghantui pikiran Xavier

    Xavier terdiam sejenak, namun secara perlahan ia mengangguk menjawab pertanyaan tersebut.Xena tak tahu apa yang ada dalam hatinya ini, apakah harus senang atau sedih. Karena jujur, ia sudah berjanji pada dirinya sendiri, bila bertemu dengan pembunuh kedua orangtuanya disaat pembantaian tersebut, maka ia tidak akan bisa memaafkan dan harus di hukum seberat-beratnya.Tapi, di satu sisi ia juga sedih dna kecewa karena ternyata pelakukanya itu adalah suaminya sendiri, yang sekarang sudah ia cintai. Sungguh, ini pilihan yang sangat sulit baginya."Aku, akan menyerahkan diirku ke kantor polisi. Tapi aku mohon, beri aku kesempatan untuk menunggu Papah, agar sembuh dari komanya." pinta Xavier.Xena mengangguk, dengan tetesan air mata yang membasahi kedua pipinya. Xavier pun lansung mengusap lembut butiran bening itu dan tersenyum tipis kearah sang istri.'Aku rela bila aku harus di hukum mati sekali pun, Xena. Karena aku tahu ini semua memang salahku.' batinnya.Mereka pun berpelukan dalam w

  • Tubuhmu Milikku   Xena Mau memaafkan?

    Tiba-tiba, butiran bening itu menetes dari pelupuk matanya, hingga membasahi punggung tangan James. Xavier mengatur napasnya beberapa kali ahar lebih tenang, ia mengusap butiran bening itu di pipinya."Pah, Xavier akan tanggung jawab atas apa yang telah Xavier perbuat di masa lalu. Tapi Xavier mohon, bangun Pah. Ijinkan Xavier meminta maaf kepada Papah dan menembus kesalahan Xavier selma ini, Pah." lirihnya.James yang masih koma hanya terdiam, namun jauh dalam hatinya ia merasa seperti ada sesuatu yang membuatnya bergerak ingin membuka kedua matanya. Namun itu sulit.Xavier mencoba untuk tetap tenang, ia menarik napasnya dalam-dalam lalu ia hembusan secara perlahan."Pah, satu yang perlu Papah tahu. Xavier juga sangat menyayangi Papah. Sama besarnya seperti Xavier menyayangi Mamah." ucapnya lembut.Ia kecup kembali punggung tangan sang Papah lebih lama dengan perasaan tulus dan sayang."Permisi, waktu jenguk anda sudah habis." ucap suster yang mejaga di ruang itu.Xavier mengangguk,

  • Tubuhmu Milikku   Rencana Ara dan Lucas

    "Xena ... Bangun Xena ... Sayang."Tak mendapat respon dari sang istri, membuat Xavier pun makin panik. Hingga dengan segera, ia pun langsung membopong sang istri dan berlari menuju kearah mobil di bersama dengan beberapa bodyguardnya yang lain."Kita ke rumah sakit sekarang." Titahnya.Tak lama, Mereka pun langsung menyalakan mobilnya dan pergi dari rumah menuju ke rumah sakit.Selama di perjalanan perasaan Xavier tak karuan. Ia terus memeluk sang istri dengan mengusap lembut kepalanya dan mencoba untuk membangunkannya.Sungguh, saat ini pikirannya benar-benar Kacau. Sang Papah masuk rumah sakit, istrinya pun sama dan ia sangat mengkahwatirkan kondisi anak yang di kandung Xena.Sekarang, Xena juga sudah mengetahui kesalahan besar dirinya di masa lalu. Sungguh, pikiran ini benar-benar membuat Xavier tidak bisa berpikir jernih, semuanya terlihat sangat tumit.'Xena bertahan sayang. Aku harap kamu baik-baik saja, aku yakin kamu kuat sayang. Jangan pergi, aku sangat mencintaimu. Aku rela

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status