Share

Bab 31 - Satu Pesan Masuk

Penulis: Lunoxs
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Nyonya Geni meminta laporan keuangan Yayasan," lapor Luna setelah dia mendapatkan panggilan telepon dari salah satu karyawan di kantor pusat. "Tapi tentu saja mereka tidak memberikannya," timpalnya pula.

Amanda yang telah duduk di kursi kerjanya mendengarkan dengan seksama. Sesekali tatapannya tertuju ke arah luar jendela, melihat gedung di seberang sana yang tengah di renovasi. Lalu memutuskan untuk menghubungi sang mama mertua secara langsung.

Saat panggilan mulai tersambung, Amanda memberi isyarat pada Luna untuk keluar dari ruangan ini.

"Halo," jawab mama Geni di ujung sana, dia baru saja tiba di rumah dan langsung mendapatkan telepon dari sang menantu.

"Untuk apa mama pergi ke Yayasan?" tanya Amanda langsung.

"Wah, kamu benar-benar hebat Amanda. Sekarang kamu sedang pergi, tapi Yayasan pusat masih saja berada di bawah kuasa mu," balas mama Geni. "Mama butuh uang," ucapnya lagi tanpa basa basi.

Dia sangat yakin jika Amanda juga sebenarnya telah tahu apa tujuannya datang tadi, yai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
enur .
nahloh Evan harus memilih antara anak dan istri
goodnovel comment avatar
Tari Lestari
siapa yang akan dipilih Evan istri sah atau anaknya dengan si j*l*ngnya, penasaran
goodnovel comment avatar
Upin Ipin
pasti milih lakor daripada istri......apalagi atas nama anak dah lah cariin manda gantih yg lbh baik lg thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Tuan Presdir, Nyonya Tidak Ingin Bercerai!   Bab 32 - Lepas, Mas

    'Aku akan segera datang,' balas Evan pada Seria. Jika sudah menyangkut tentang sang anak Evan tentu langsung melemah.Dia pernah kehilangan anaknya satu kali, jadi kini Evan tidak ingin kejadian itu kembali terulang. Sebisa mungkin dia akan memberikan yang terbaik untuk anak keduanya tersebut."Pak, putar arah mobilnya, kita menuju rumah Seria," titah Evan pada sang supir. Dia melihat jam di pergelangan tangannya. Waktu masih menunjukkan 1 jam sebelum penerbangannya menuju kota A, tadi dia memang pergi lebih cepat demi menghindari perdebatan dengan mama Geni.Pikir Evan, dia masih memiliki waktu untuk bertemu dengan sang anak lebih dulu, sebelum nanti kembali menuju bandara. Evan bahkan kini memerintahkan sopirnya untuk melaju dengan cepat, memilih jalur yang paling dekat untuk menuju rumah Seria.Tiba di sana, Evan langsung memanggil Seria dengan cemas. "Seria!"panggil Evan.Wanita yang dipanggil segera mendekat, melangkah cepat menemui ayah dari anaknya di ruang tengah. "Dimana Ask

  • Tuan Presdir, Nyonya Tidak Ingin Bercerai!   Bab 33 - Apa Boleh Hari Ini Aku Ikut Anda Ke Proyek?

    Terpaksa Evan melepaskan pelukannya pada sang istri, membodohi diri sendiri atas keteledorannya yang berulang kali. Bagaimana bisa dia menyisahkan aroma parfum milik Seria di tubuhnya saat menemui sang istri. "Ini tidak seperti yang kamu pikirkan, Amanda," ucap Evan lirih. Sampai bingung sendiri bagaimana caranya untuk menjelaskan. "Tidak perlu menjelaskan apapun Mas, aku tahu hubungan kalian memang tidak akan pernah bisa berakhir," jawab Amanda. "Aku sudah mengakhiri semuanya, apa yang ada diantara kami sekarang hanyalah tentang Aska." "Mas tidak perlu gusar seperti itu," balas Amanda saat melihat sang suami mulai bicara dengan menggebu-gebu, entah yang diucapkannya adalah sebuah kejujuran atau karena masih ada yang disembunyikan. "Silahkan saja jika mas Evan Masih ingin menyentuh tubuh Seria, aku tidak akan melarangnya. Aku hanya tidak akan mengizinkan Mas menikahi dia," ucap Amanda kemudian, lalu mundur satu langkah untuk menciptakan jarak diantara mereka berdua. Selama

  • Tuan Presdir, Nyonya Tidak Ingin Bercerai!   Bab 34 - Hanya Tak Biasa Dan Terkejut

    Austin menahan senyumnya saat mendengar pertanyaan Amanda. Entah kenapa pertanyaan itu terdengar lucu di telinganya. Ini adalah kali pertama Amanda meminta bantuan, wanita yang selama ini selalu kukuh mampu melakukan semuanya sendiri akhirnya menunjukkan sisi lemah. Dan jadi satu-satunya orang yang dimintai tolong membuat Austin berbangga hati. "Jadi sekarang kamu sedang memanfaatkan aku?" tanya Austin. "Tidak, aku hanya sedang menagih ucapan Anda kemarin. Bukankah sekarang kita teman?" balas Amanda. Teman artinya harus saling tolong menolong satu sama lain, dan tuan Austin sangat tahu Apa permasalahannya saat ini, jadi tanpa perlu dia jelaskan secara langsung seharusnya tuan Austin langsung membantunya. Mendengar jawaban Amanda tersebut membuat Austin akhirnya tidak mampu menahan tawa, dia suka sekali sikap Amanda yang tidak ingin kalah seperti ini. "Duduklah, aku harus mandi lebih dulu untuk bisa membantumu," ucap Austin setelah tawanya mereda. Saat pria itu pergi bar

  • Tuan Presdir, Nyonya Tidak Ingin Bercerai!   Bab 35 - Dulu bersikap Sangat Lembut

    Menjelang sore Austin akhirnya mengantarkan Amanda pulang. Mereka langsung menuju yayasan karena lokasinya lebih dekat dibandinginkan kembali ke rumah Austin.Jadi kelak supir Austin lah yang akan mengantarkan mobil milik Amanda ke sini. Sore ini hujan kembali turun, rasanya setiap sore menjelang malam hujan akan terus membasahi kota A selama satu bulan ke depan. Musim hujan yang paling banyak menyisahkan kenangan bagi Amanda. "Pakai jas ku," titah Austin, dalam keadaan seperti ini dia harus menyalakan AC mobil lebih dingin daripada biasanya agar kaca tidak berkabut. Membuat hawa jadi terasa lebih dingin."Pagi tadi aku baru saja mengembalikan jas Anda dan sekarang aku harus meminjamnya lagi" ucap Amanda."Itu artinya Tuhan memang sengaja membuat kita selalu terhubung.""Anda terlalu berlebihan."Austin terkekeh pelan, tidak menjawab lagi dan hanya fokus pada jalanan. Sementara Amanda mulai menggunakan jas milik tuan Austin tersebut. Sama seperti Evan yang aroma tubuhnya selalu di

  • Tuan Presdir, Nyonya Tidak Ingin Bercerai!   Bab 36 - Mengamuk

    Selesai makan malam Evan akhirnya coba untuk menghubungi sang mama. Di sampingnya duduk Amanda dan tentu akan mampu mendengar semua pembicaraan ini."Halo Van, cepatlah pulang, untuk apa kamu lama-lama di sana," ucap mama Geni, langsung meminta sang anak untuk segera kembali setelah panggilan mereka terhubung.Rumah tanpa Evan tentu terasa kurang baginya, Evan adalah anak yang sangat dia sayangi. Karena itulah mama Geni selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk Evan, termasuk berusaha memisahkan Evan dengan Amanda.Setelah wanita parasit itu meninggalkan keluarga Sanjaya, mama Geni sangat yakin mereka akan segera mendapatkan kebahagiaan yang sesungguhnya."Besok aku akan kembali dengan Amanda," jawab Evan dan membuat mama Geni merasa tak senang saat mendengarnya. Dahinya sampai nampak berkerut.Padahal kepergian Amanda dari rumah ini adalah sesuatu yang sangat dia harapkan. Jika bisa Amanda pergi saja untuk selamanya dan tak perlu kembali-kembali lagi.Seria dan Evelyn kini pun du

  • Tuan Presdir, Nyonya Tidak Ingin Bercerai!   Bab 37 - Jalang Seria Sudah Diusir

    "Asisten Juan, beri kami waktu. Tolong jangan tekan mama Geni seperti ini," mohon Seria."Maaf Nona, saya juga hanya menjalankan perintah. Jika Anda ingin saya pergi silahkan hubungi tuan Evan lebih dulu," balas Juan dengan pembawaannya yang nampak datar, tanpa ekspresi."Baiklah, aku akan hubungi mas Evan. Tapi aku mohon, jangan mengambil tindakan apapun," mohon Seria.Juan lantas meninggalkan ruangan mama Geni tersebut, diikuti oleh para pelayan yang lain.Ruangan tempat pertemuan keluarga secara privasi yang terhubung langsung dengan kamar mama Geni. Di ruangan inilah mama Geni sering menyambut tamu pentingnya, juga saat bicara dengan anak-anak."Kurang ajar, berani-beraninya Evan memperlakukan mama seperti ini!" bentak mama Geni."Ma, mas Evan tidak salah, kita sama-sama tau dia dipengaruhi oleh mbak Amanda. Coba sekarang mama hubungi mas Evan lagi," pinta Seria, dia juga tak rela jika mama Geni dan Evelyn harus meninggalkan rumah ini.Sebab Seria sendiri pun begitu menginginkan u

  • Tuan Presdir, Nyonya Tidak Ingin Bercerai!   Bab 38 - Waktu Yang Tepat

    "Ma!" panggil Seria namun suaranya tak di dengar lagi. Pintu utama rumah megah tersebut sudah tertutup rapat.Air matanya jatuh dan tak mampu dihentikan, dunianya seolah jungkir balik dalam sekejap.Meskipun Seria belum tahu apa alasan utama mama Geni memperlakukannya seperti ini, mungkinkah hanya bersandiwara di sambungan telepon dengan Amanda. Namun tetap saja dia merasa sakit hati, merasa dipermalukan..Seolah ucapan Amanda beberapa waktu lalu jadi kenyataan, yang akan terus menjadikannya sebagai seorang jalang. Bukan wanita yang diakui oleh semua orang."Amanda, jangan pikir semuanya sudah berakhir! Tidak! Ku pastikan akan merebut semua yang kamu punya!" ucap Seria, bicara diantara tenggorokannya yang terasa begitu tercekat. Tekad yang sudah begitu bulat.Di masa lalu bisa saja dia yang akan jadi calon istri dari Evan Sanjaya, namun karena tuan Sanjaya mengajukan perjodohan tersebut membuatnya kalah. Terlebih Amanda dengan tak tahu dirinya menerima perjodohan tersebut.Sejak awal

  • Tuan Presdir, Nyonya Tidak Ingin Bercerai!   Bab 39 - Dunia Barunya

    Amanda dan Luna bepergian berdua, di tengah jalan Luna bahkan menghentikan mobil di sebuah toko baju bikini. Baju seksi yang sangat umum untuk digunakan di tempat tujuan mereka.Namun sungguh, Amanda benar-benar tak ingin menggunakan baju yang baginya haram tersebut. Terlalu terbuka dan tak layak untuk digunakan."Jangan macam-macam Luna, kita tidak membutuhkan baju seperti itu," ucap Amanda, suaranya terdengar dingin sekali. Sama seperti biasanya. Terlebih sorot matanya terlihat cukup tajam."Kita pergi ke pantai Nyonya, jadi harus beli bikini. Jika anda tidak ingin memilih sendiri, maka akan saya pilihkan," jawab Luna."Luna," panggil Amanda penuh intimidasi, namun asisten pribadinya tersebut seolah tuli. Luna tidak mendengar panggilannya dan tetap masuk ke dalam toko.Dengan sangat terpaksa akhirnya Amanda mengikuti, dia tak ingin semakin terjerumus jika Luna yang memilihkan bikininya, jadi dia harus memilih sendiri agar sesuai dengan selera.Yang tidak terlalu terbuka, yang tetap

Bab terbaru

  • Tuan Presdir, Nyonya Tidak Ingin Bercerai!   Bab 71 - Seperti Dilindungi

    "Kamu serius akan datang?" tanya Kaginda setelah Amanda mengakhiri panggilan teleponnya dengan sang mertua."Hem, konferensi pers akan diadakan malam nanti. Sekarang aku masih bisa bekerja, jadi tidak menganggu waktuku," balas Amanda, lalu tersenyum seperti biasa.Kaginda seperti melihat jika sekarang Amanda memiliki dua kepribadian, satu Amanda yang dia kenal selama ini sementara satu sisi Amanda yang penuh dengan dendam."Aku akan mendampingi mu," ucap Kaginda lalu menghela nafasnya dengan kasar."Tidak apa-apa, datanglah saat pukul 7 malam di Sanjaya Group. Kita bertemu di sana," jawab Amanda dan Kaginda menganggukkan kepalanya setuju.Kaginda juga bangkit berdiri siap pergi dari sana, namun sebelum benar-benar pergi dia kembali menatap Amanda dengan intens. Memastikan sekali lagi benarkah Amanda baik-baik saja. Benarkah semua luka itu telah sembuh, karena pengkhianatan keluarganya tak main-main."Aku baik-baik saja, berhenti menatapku dengan tatapan mengasihani seperti itu," ucap

  • Tuan Presdir, Nyonya Tidak Ingin Bercerai!   Bab 70 - Kembali Terulang

    "Amanda," panggil Kaginda yang tiba-tiba masuk ke dalam ruang kerja.Luna yang awalnya tengah berbincang dengan atasannya itu pun sontak mundur, berniat keluar dan meninggalkan dua wanita ini."Ada apa? kenapa mendadak datang ke sini?" tanya Amanda pula, menatap bingung atas kedatangan sahabatnya tersebut. Biasanya mereka selalu membuat janji temu lebih dulu sebelum ada pertemuan. Tapi kini secara mendadak Kaginda muncul di hadapannya."Ada apa? katamu ada apa? Astaga," Kaginda sampai kehabisan kata-kata. "Aku bahkan sangat sulit untuk masuk ke sini tadi, di depan sana banyak wartawan yang mengerubungi Yayasan," jelas Kaginda kemudian, raut wajahnya nampak cemas.Menatap Amanda dengan begitu intens, menelisik kesedihan macam apa yang dirasakan oleh sang sahabat. Hancur yang mungkin sampai membuatnya sesak untuk bernafas.Sementara Luna telah benar-benar keluar dari ruangan ini, Kaginda berdiri di depan meja kerja Amanda. Dan malah melihat Amanda yang masih sibuk dengan semua pekerjaan

  • Tuan Presdir, Nyonya Tidak Ingin Bercerai!   Bab 69 - Tetap Bekerja Sesuai Jadwal

    "Seria! Keluar kamu!" pekik mama Geni, dia juga langsung masuk semakin dalam ke rumah tersebut tanpa memerlukan izin. Sampai akhirnya mama Geni melihat Seria yang berdiri di ruang tengah rumah ini.Tatapan mereka saling terkunci, seperti tak ada yang ingin mengalah dalam perselisihan ini. Meski semuanya nampak kacau bagi Seria, namun dia tak ingin mengaku salah. Apalagi sampai menundukkan kepalanya untuk meminta maaf.Tidak, Seria tidak akan pernah melakukan itu. Sebab baginya ini semua sudah benar.Saat itu bertepatan dengan mama Seria yang juga mendatangi ruang tengah kerena mendengar keributan."Dasar wanita tidak tahu diri! Berani-beraninya kamu mempermalukan Evan!" bentak mama Geni, suaranya yang menggelegar bergema di dalam rumah tersebut. Mama Geni maju dengan cepat dan menjambak rambut Seria."Hentikan Geni! jangan sakiti anakku!" ucap mama Seria, dia juga berusaha keras melepaskan perkelahian, menarik Geni agar melepaskan jambakannya sampai akhirnya Seria yang terlempar ke s

  • Tuan Presdir, Nyonya Tidak Ingin Bercerai!   Bab 68 - Padahal Dulu Saling Mencintai

    Evan sudah lebih dulu memutus sambungan telepon tersebut karena dia tak ingin kembali mendengar bantahan dari sang mama. Sejak beberapa waktu lalu dia memang sudah memutuskan untuk tidak mengikutsertakan sang mama dalam tiap keputusan yang akan dia ambil.Di masa lalu, Evan telah begitu patuh pada mama Geni. Semua hal yang diperintahkan oleh mamanya pasti dia teruti. Evan tak pernah berpikir panjang, asal sang mama yang memberinya perintah pasti akan dia lakukan.Tapi sekarang dia tidak ingin hidup seperti itu lagi, terlebih setelah menyadari bahwa semua hal yang dilakukan oleh Mama Geni selama ini adalah salah.Demi memperbaiki hidupnya yang sudah hancur, Evan akan memilih jalan yang baginya sendiri adalah yang terbaik.Hari ini Evan memutuskan untuk tetap datang ke perusahaan di tengah-tengah kondisi yang semakin memanas. Namun dia masih memilih untuk diam, tidak mengeluarkan satu katapun sebagai pembelaan."Tuan, beberapa klien membatalkan kerjasama karena skandal ini. Apa yang har

  • Tuan Presdir, Nyonya Tidak Ingin Bercerai!   Bab 67 - Bagaimana Dengan Aska?

    Saat pagi menjelang Evan masih juga belum mampu terpejam. Dia tetap duduk di sofa kamarnya dan melihat sang istri mulai bersiap untuk pergi bekerja.Evan sampai melupakan tentang keberadaan Aska di rumah ini, pikirannya benar-benar buntu. Dia sampai tak berani membuka ponselnya sendiri."Sayang," panggil Evan lirih saat Amanda mulai duduk di meja riasnya."Semalaman Mas tidak tidur?" tanya Amanda pula, berlagak seolah tidak tahu apapun. Tapi siapa yang peduli, dulu pun Amanda berusaha sembuh sendiri dari semua trauma."Bagaimana bisa aku tidur, pagi ini pemberitaan pasti semakin menjadi-jadi. Bisakah kamu membantah berita itu lagi?" tanya Evan, berpikir bahwa ini adalah satu-satunya cara agar dia bisa terbebas dari jeratan Seria."Mas, sekarang aku tidak mau ikut campur lagi. Kamu yang memulai untuk memiliki hubungan dengan Seria, jadi sekarang selesaikanlah semaunya sendiri," balas Amanda dengan kalimat yang terdengar begitu tegas.Sorot matanya tak mampu diajak untuk bernegosiasi.

  • Tuan Presdir, Nyonya Tidak Ingin Bercerai!   Bab 67 - Tidur Dengan Nyenyak

    Evelyn yang sejak tadi menguping semua kejadian dan pembicaraan sampai gemetar sendiri dibuatnya. Sebab Seria benar-benar mengirimkan bukti perselingkuhannya dan mas Evan ke sebuah media.Bingung apa yang harus dilakukannya juga, akhirnya Evelyn reflek masuk ke dalam kamar sang kakak."Mbak Amanda, aku mohon bantu mas Evan," pinta Evelyn setelah berhasil berdiri di hadapan sang kakak ipar. Mulai merasa bahwa Seria lah parasit yang sesungguhnya di keluarga Sanjaya.Wanita itu tidak menghasilkan apapun kecuali, Aska. Tapi bermimpi bisa jadi bagian dari keluarga ini."Kamu ingin lihat apa yang dikirim Seria pada Dream Media? lihatlah," balas Amanda, dia memutar laptopnya dan diarahkan pada sang adik ipar.Mulut Evelyn ternganga, lalu dengan cepat dia tutup menggunakan kedua tangan. Bagaimana bisa Seria menyebar foto yang begitu intim."Tersebar atau tidak, pihak Dream Media sudah melihat foto-foto ini. Pasti sudah melakukan pemeriksaan pula apakah foto ini asli atau palsu. Aku tidak bisa

  • Tuan Presdir, Nyonya Tidak Ingin Bercerai!   Bab 65 - Berada Di Ujung Tanduk

    Pada akhirnya Evan pilih untuk menyusul Amanda, masuk ke dalam kamar dan mengabaikan tentang kepergian Seria.Di luar sana Seria menangis dan terus mengetuk-ngetuk pintu. Sampai akhirnya penjaga keamanan bertindak dan menarik Seria keluar sampai ke luar gerbang rumah ini."Mas Evan!" pekik Seria dengan suara yang tercekat. Dia juga hanyalah manusia biasa, hal seperti ini membuatnya begitu hancur dan putus asa.Terlebih dulu angan-angan dan harapannya sudah begitu tinggi. Mendapatkan restu mama Geni lalu mampu memuaskan Evan. Tapi sekarang semuanya hancur, tak ada satupun yang mau memperjuangkannya."Kamu yang memulai ini semua Mas, jadi jangan salahkan aku jika mengungkap semuanya," lirih Seria, dengan tangan yang gemetar dia mengambil ponselnya. Sebuah file yang telah dia buat dengan begitu rapi langsung dikirimnya menuju Dream Media.Jantung Seria makin bergemuruh, tak mampu menebak apa yang akan terjadi besok. Sebab berita kali ini pasti akan berdampak lebih besar dari sebelumnya.

  • Tuan Presdir, Nyonya Tidak Ingin Bercerai!   Bab 64 - Dua Pilihan

    Sesaat Amanda hanya mampu mendelik saat merasakan ciuman di bibirnya, namun sepersekian detik kemudian dia coba untuk mendorong dada tuan Austin.Tapi tangannya justru di tahan dan membuat ciuman itu terasa semakin dalam, saat merasakan lidah tuan Austin menelusup masuk ke dalam mulutnya Amanda justru memejamkan mata. Merasakan tubuh yang begitu panas.Detik itu juga Amanda menyadari bahwa ada bagian dari dalam dirinya yang juga menginginkan sentuhan ini.Ketika Amanda tak lagi berontak, barulah secara perlahan Austin melepaskan ciuman tersebut. Ciuman yang membuat nafas keduanya jadi sedikit terengah. "Jangan bersikap seolah kita adalah orang asing, Amanda. Kamu adalah wanitaku," ucap Austin.Dan membuat Amanda menelan ludahnya dengan kasar. Pembicaraan tentang hal ini terus mereka bahas ketika bersama. Namun rasanya cukup sulit untuk membuat Amanda benar-benar membuka hati. Karena merasa semua permasalahannya belum selesai.Pada akhirnya Amanda memilih untuk diam, hatinya pun bimb

  • Tuan Presdir, Nyonya Tidak Ingin Bercerai!   Bab 63 - Bukan Kecupan

    Sampai malam menjelang Amanda belum juga pulang ke rumah, Evan yang sejak tadi menunggu dibuatnya begitu cemas. Terlebih Amanda tidak memberi kabar apapun pada Evan.Coba menghubungi Luna pun sia-sia karena panggilan teleponnya tidak mendapatkan jawaban. Sebelumnya Luna sudah diperintahkan oleh Amanda untuk tidak perlu menghubungi ataupun menerima panggilan telepon dari suaminya tersebut.Menghilangnya Amanda membuat Evan jadi berpikir berlebihan, mungkinkah sang istri masih merasa marah tentang kedatangan Seria pagi tadi."Sial," gerutu Evan, di mengusap wajahnya dengan kasar. Mengurung diri di ruang kerjanya dengan perasaan yang campur aduk, marah, bingung dan cemas bercampur jadi satu.Suara pintu yang diketuk membuat perhatian Evan terpecah. Seorang pelayan masuk ke ruang kerjanya."Apa Amanda sudah pulang?" tanya Evan langsung, sebab kabar inilah yang dia tunggu-tunggu."Maaf Tuan, nyonya Amanda belum pulang. Tapi Seria kembali datang ke rumah ini.""Apa? kenapa kalian izinkan ma

DMCA.com Protection Status