"Emm maaf pak bisa tolong lepaskan tangan saya?" tanya Sheilla yang memberitahu.Dan sang fotografer yang berdiri di depan Sheilla dia pun mengedipkan matanya seolah dia memberikan sebuah kode untuk Sheilla.Dan dia sedikit memberikan sebuah gerakan kepalanya,Shela yang tengah berdiri melihat itu dia pun sedikit mengagukan kepalanya, Lalu Sheilla mempersilahkan dua laki-laki tersebut untuk duduk di meja tempatnya."Mari silakan duduk." ujarnya.Dan mereka pun duduk dalam satu meja yang berbentuk bulat,Dan Sheilla yang tengah duduk dia pun Melambaikan tangannya."Pelayaaaannn." teriak Sheilla.Dan pelayan pun yang tengah berdiri di sudut ruangan dia pun melangkahkan kakinya mendekati meja tempat Sella duduk, "iya mau pesan apa?" tanyanya.Sheilla menatap laki-laki yang berprofesi sebagai fotografer, dalam tatapan Sheilla seolah ingin memberitahu pesanan apa yang diinginkannya.Dan fotografer tersebut membuka buku menu, lalu dia pun menurunkan bibirnya.Dan laki-laki tersebut yang b
Dan mereka berduaan yang tengah berjalan beriringan berhenti pada sebuah kamar yang bernomor 101,Dan laki-laki yang bernama Pak Hendra tersebut membuka kamarnya,Dia membuka kamar tersebut dengan kartu akses yang berada di tangannya,Dan dia pun membuka gagang pintu kamar hotel tersebut. "Silahkan masuk." ucap laki-laki yang beruban tersebut.Sheilla yang tengah berdiri dia pun menatap laki-laki yang berada di depannya, dia sedikit ragu untuk masuk ke dalam kamar tersebut,"Ayo mari masuk." lanjutnya yang membuyarkan sedikit lamunan dari Sheila.Sheilla pun menatap laki-laki tersebut dan dia mau tidak mau harus masuk ke dalam kamar hotel karena dia ingin mendapatkan pekerjaan yang di idam-idamkan, saat dia melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamar tersebut dia pun terus berpikir positif,Dan dia pun menghela nafas kecilnya, dia yang tengah masuk menatap setiap sudut kamar tersebut yang terlihat sangat begitu rapi, dimana dia saat ini berada di sebuah hotel yang berbintang 5."Oh iy
Dia saat ini benar-benar tidak berdaya, dia yang semula ingin mengejar karirnya namun dia menemui sebuah keapesan yang tak pernah terpikir olehnya sama hidupnya,Membuat wanita cantik itu harus mau tak mau menerima takdir yang diterimanya, mungkin ini adalah sebuah karma yang dulu pernah dia lakukan kepada Vania.Ini adalah balasan yang setimpal untuknya,Jam sudah menunjukkan pukul 12 malam, dan laki-laki tua tersebut menyudahi aktivitasnya di dalam kamar tersebut, dan dia sebelum pergi meraih ponselnya yang berada di atas meja, ia melakukan panggilan telepon terhadap pak Hendro dimana orang tersebut yang sebagai perantara dalam mencari wanita yang diinginkannya.Laki-laki tua tersebut menempelkan ponselnya di telinga kanannya, dan Tak lama kemudian panggilan teleponnya langsung diangkat oleh Hendro."Saya sudah selesai dan sudah aku transfer sejumlah uang yang kamu inginkan, wanita ini kamu yang urus Saya mau pulang." ucapnya sambil mematikan panggilan teleponnya sepihak.Laki-laki
Lalu dia memejamkan matanya secara erat lalu wanita malang tersebut dia menarik nafasnya dalam dalam, dia merasakan hatinya yang begitu amat teriris dengan kejadian yang begitu cepat ya dia lalui,Tak terasa dia pun menitihkan air matanya dan dia pun menarik nafasnya kembali dia berusaha mengontrol emosi yang berada di dalam jiwanya namun kejadian ini tak semudah itu, kejadian ini sangatlah begitu besar yang menimbulkan sedikit trauma pada dirinya.Lalu dia pun mengalihkan pandangannya dia menatap sebuah kasur yang sangat begitu berantakan lalu dia menelan ludahnya, dia menutup matanya dengan kedua tangannya lalu dia berteriak dengan sekencang-kencangnya, "haaaa tuhan apakah ini pembalasan untukku." teriaknya.Lalu dia pun memukul kepalanya dengan kedua tangannya yang dia genggam, dia memukul kepalanya secara keras untuk menyadarkan jika dirinya saat ini tidak bermimpi,Dia berusaha menyadarkan dirinya jika hal ini tidak nyata dalam hidupnya.Dan dia pun terus meraung-raung dengan kat
Di sisi lain saat ini Vania sedang berada di kantor yang berada di cabang, dia saat ini mengadakan rapat penting bersama para jajaran yang berada di bawah perusahaan Hans,Di mana rapat saat ini yaitu sebuah laporan tentang daya tingkat penjualan yang diakumulasikan dalam 6 bulan terakhir ini, gimana ini adalah penjualan produk-produk baru mereka yang mereka rilis untuk supaya perusahaan selalu memiliki performa yang bagus dalam dunia fashion, dimana fashion selalu berubah-ubah seiring waktu.Dan rapat ini juga diadakan dengan beberapa pembacaan agenda yang akan dilakukan untuk tahun depan dimana ada beberapa persyaratan dan aturan terbaru yang akan dikeluarkan perusahaan tersebut kepada para mitranya.Di ruangan yang memiliki luas lumayan besar dan di tengah-tengah ruangan tersebut ada meja yang berukuran persegi panjang dan dikelilingi banyak kursi dan di ruangan tersebut ada sebuah layar yang besar sebagai media untuk mempermudah dalam berkomunikasi dan menjelaskan di hadapan bany
Dan mereka bertiga pun saling menatap bergantian dan mereka menganggukan kepalanya, Dan Vania yang tengah berdiri dia pun menatap Hans, "ya sudah kita kembali lagi, rapat belum kamu tutup." ujarnya.Dan Hans pun membalikkan badannya dan dia ingin kembali lagi ke ruang rapat tersebut namun baru beberapa langkah Andre asistennya memanggil dirinya sehingga langkahnya terhenti."Bos apa kita nanti langsung pulang saja?" tanyanya.Dan Hand pun yang tengah membalikan badan dia pun menganggukan kepalanya, lalu dia pun melanjutkan jalannya kembali.Dia yang melangkahkan kakinya masuk ke dalam rapat tersebut dan diikuti dengan langkah kaki Vania yang berjalan di belakangnya.Mereka pun melanjutkan beberapa meeting terakhir mereka,Dan setelah selesai Hans pun beranjak dari duduknya dia pun memberikan penutupan salam kepada para peserta meeting hadir.Dia pun berdiri sambil menganggukkan badannya. "Terima kasih sudah datang hari ini, mungkin jika saya menjelaskan tadi ada kata-kata saya yang
Lalu Hans pun meraihnya, dia menatap layar tersebut yang berisi berbagai banyak komentar,Dan Vania yang melihat itu dia pun mendekatkan tubuhnya dia juga ikut melihat komentar yang berada di laman media sosial."Wahh bagaimana sih ini? ini brand sudah lama berdiri, kenapa masih ada aja produk keluarannya yang berkualitas jelek, nyesel aku selalu beli merek tersebut." tulis akun as**liii."Ya ampun bisa-bisa ada produk yang gak bagus beredar, bahaya ini." tulis fgi****i."Brand ini memiliki barang yang harganya mahal, tapi kenapa seperti ini. Mending gak usah produksi lagi." tulis diii***80.Dan masih banyak lagi komentar miring dari berbagai akun.Ya maklum saja brand milik Hans itu adalah brand yang memiliki harga yang lumayan tinggi dimana brand tersebut adalah brand yang paling laris di negara tersebut mengingat target pasarnya menyerang orang menengah ke atas dan kaum kaula muda yang stylis.Hans dan Vania yang tengah duduk mereka pun saling berpandangan satu sama lain, dalam p
Seperti Sheilla sedang mengalami trauma yang sangat begitu berat di dalam hidupnya, dia pun yang tengah duduk di atas tempat tidur dia masih terus menutup kedua telinganya dengan kedua tangannya.Dia pun memejamkan matanya secara erat-erat, dia kembali mengatur nafasnya supaya emosinya bisa terkontrol,Hari ini di rumahnya terasa sangat begitu sepi karena mama dan Papanya saat ini tidak berada di rumah,Seperti biasa mamanya saat ini pergi bersama teman-temannya, mereka semua lagi sedang hangout bersama,Dan seperti biasanya juga Papanya saat ini sedang bekerja untuk memenuhi kehidupan mereka.Sheilla yang tengah berada di atas tempat tidur dia pun langsung mematikan ponselnya,Dan dia pun meletakkan ponselnya di dalam laci supaya dirinya tak melihat lagi benda tersebut.Saat emosinya sudah mulai bisa terkontrol dia pun merebahkan badannya di atas tempat tidur, lalu dia menyelimuti dirinya sendiri.Tak terasa dia pun memejamkan kedua matanya. Kini dia tengah tertidur dengan pulasnya d