Direktorat Utama Staf Umum dikenal dengan singkatan GU dan sebelumnya disebut GRU, ini adalah badan khusus Angkatan Bersenjata Rusia. GU memegang tanggung jawab yang sebanding dengan organisasi intelijen militer Barat, seperti pengumpulan disposisi militer musuh dan kemampuan teknis, seperti identifikasi target penting apabila terjadi sebuah konflik.
GU memiliki pasukan Spetsnaz yang bertanggung jawab atas tindakan langsung. GU Spetsnaz juga telah menghasilkan proksi di mana mereka dapat melakukan operasi ekspedisi. Telah dipastikan bahwa operasi yang dilakukan GU di berbagai negara di luar Rusia bekas pecahan Soviet telah memicu kemarahan warga yang tinggal di negara tersebut sehingga terjadilah peristiwa terorisme di Rusia.
Oleh sebab itu, GU agak berseberangan dengan pasukan konvensional Rusia / Pertahanan / Militer sebagaimana yang telah sering disebut sebelumnya. Untuk alasan ini Rusia membentuk Komando Operasi Khusus dan menghasilkan unit Pasukan Khusus (SSO). Me
Satu minggu kemudian.FSB dengan Hacker Sandwormnya dan Pak Alexei dengan Hacker BC-02-nya masih belum bisa menemukan posisis teroris. Separuh dari Kremlin hancur. Gedung-gedung pemerintahan di Moksow dan St. Petersburg banyak yang runtuh karena serangan-serangan dari teroris. Sejauh ini sudah lebih dari seratus dua puluh ledakan yang terjadi di Rusia.Karena membahayakan keamanan global, Dewan Keamanan PBB menugaskan tim khusus untuk membantu pencarian teroris. Negara-negara bekas pecahan Soviet pun didatangi satu per satu dan semua diperiksa. Ratusan anggota diturunkan untuk proses investigasi. Namun, hasilnya nihil.Justru tindakan yang dilakukan oleh PBB dan Rusia memicu kemarahan pemerintah setempat sebab mereka tidak senang telah dituduh yang tidak-tidak, apalagi dituduh sebaga negara teroris. Oleh karena itu, investigasi yang dilakukan tidak bisa lama.Pak William dan Kolonel Louis pun sudah mengerahkan anggota dengan persenjataan lengkap dalam inv
Teroris yang beraksi paham dalam kriptografi, hebatnya mereka mampu memanipulasi enkripsi sehingga para petugas tidak bisa melacak keberadaan mereka. Terlebih, malware yang mereka kirim ke sistem keamanan pemerintah dan lembaga negara lainnya begitu merepotkan. Namun, Hanz tak pantang menyerah. Karena partikel yang ditembakkan harus berada pada garis lurus, maka Hanz berasumsi bahwa para teroris berada pada tempat yang tinggi. Ada banyak tempat tinggi di Eropa, tapi Hanz mencurigai bahwa mereka masih berada di kawasan Rusia. Gunung Elbrul, Dykh-Tau, Shkhara, Koshtan-Tau, Mount Dzhimara, Gora Tikhtengen, Jailik, Belukha Moutain, dan beberapa tempat lainnya menjadi titik yang menjadi dugaan kuat oleh Hanz. Satu layar komputer Hanz menganalisa titik-titik tersebut. Selama ini para petugas seperti Hacker Sandworm hanya mengamati wilayah-wilayah bekas Soviet. Benar Rusia dan Eropa terlalu luas untuk diamati satu per satu. Tapi mereka mengalihkan da
Tarrr!! Tarrr!! Drududududud!! Adu tembak semakin seru antara pihak teroris dan tim Hanz bersama SVR. Jika didatangkan bala bantuan, jelas teroris yang berjumlah sedikit ini akan cepat dilumpuhkan, namun Hanz punya rencana lain. Karena musuh tidak mau menyerahkan diri, akhirnya Hanz punya inisasi untuk melancarkan serangan kepada lima orang di atas. Fadeyka Army dengan senjata andalan AK-12 dan mengenakan rompi anti peluru perlahan bergerak dari balik batu besar, lalu berkali-kali melayangkan tembakan. “AH!” Patric salah satu Fadeyka Army tertembak di lengannya. Oh, rupanya di sisi yang amat jauh lagi, rupanya ada satu sniper yang baru saja melepaskan tembakan dari jarak lebih dari dua ratus meter. “Avraam!” sahut Hanz. Avraam mengerti. Dia mengokang AWM-nya dengan penuh percaya diri, dari area fort batu ini dia mem-peek ke sebelah kanan. Aim-nya Avraam tidak usah diragukan. Tarr!! Satu peluru mengarah keras ke arah Avraam, untungnya dia gesit memalingkan wajahnya, jika tida
Hanz tidak ingin menunggu sampai besok. Oleh sebab itu, sore ini juga dia menghubungi Julya, lalu minta disampaikan kepada Tuan Dmitry bahwa dia butuh bantuan. Selain pasukan, amunisi, dan obat-obatan, Hanz juga minta dibawakan laptop.Satu jam kemudian, tepat jam lima sore, tibalah pasukan tambahan Fadeyka Army yang diberangkatkan dari Istana Valaam langsung ke titik lokasi. Dua anggota yang tadi terluka parah langsung dimasukkan ke dalam pesawat guna mendapatkan pengobatan darurat.Hanz mengutak-atik laptopnya.“Sebentar lagi malam, Hanz. Kita juga butuh istirahat.”“Tidak, Avraam. Kita masih ada cukup waktu sebelum gelap.”Jaringan di Shkhara tersambung ke sebuah titik di Dykh-Tau dan tidak berada di puncak tertingginya.Tiga orang yang gugur dari SVR dibawa ke pesawat, begitu juga delapan orang teroris yang telah mati. Semua telah dibereskan.Berbagai barang bukti seperti senjata api dan perangkat komputer
Untuk membuktikan bahwa gembong teroris benar-benar telah dilumpuhkan, Hanz bersama lima anggota Fadeyka Army menemani Pak William dan Pak Louis beserta puluhan anggota FSB, menuju Shkhara. “Kami telah memperingatkan kepada mereka untuk segera menyerahkan diri, tapi mereka malah memberikan perlawanan, maka dari itu terpaksa kami memberikan serangan untuk mengalahkan mereka.” Pak William takjub sambil menatap Hanz. “Hanya delapan orang, Hanz?” tanya Pak William sambil melihat bekas-bekas darah dan puluhan peluru berserakan di dekat batu. “Hanya delapan orang yang kami temukan. Kami tidak bisa memastikan apakah mereka hanya delapan saja, atau masih ada lagi.” Sesampainya di tempat persembunyian hacker, Pak Louis menggeleng tak percaya. “Jadi dari sini mereka meretas sistem keamanan kita?” Hanz mengangguk lalu menjawab, “Benar. Mereka melancarkan serangan siber dari sini. Ada aliran air dan listrik. Air mereka dapatkan dari kaki gunung.
Hari ini merupakan hari yang begitu bahagia. Betapa tidak, pemerintah menepati janjinya, yakni Oilzprom kembali dimiliki oleh Fadeyka Energy dengan kepemilikan sebesar 70%. Sisa 30% saham dimiliki oleh pihak swasta, sesuai dengan kemauan Hanz sendiri.Belasan utusan dari Rusia sedang berada di Pulau Valaam dan memberikan peringatan kepada seluruh masyarakat apa pun latar belakangnya untuk segera berhenti melakukan demo serta stop menuntut agar Keluarga Fadeyka pergi dari Rusia.Hanz berdiri tegak di atas podium, menghadap ratusan perwakilan masyarakat Pulau Valaam yang tengah berkumpul di lapangan kantor pemerintahan di sana, acara ini turut disaksikan oleh seluruh masyarakat Rusia lewat siaran langsung salah satu stasiun televisi.“Kakek dan ayahku telah berbuat kebaikan yang cukup banyak kepada masyarakat Rusia, terutama kepada warga Pulau Valaam, baik keluarga pekerja Fadeyka, atau pun bukan.”Hanz berpidato dengan nada yang tinggi dan tega
Kilas sejarah.Tuan Fadeyka lahir di bulan Oktober 1917, bertepatan dengan Revolusi Bolshevik. Tidak ada ramalan atau prediksi apa pun tentang kelahiran Tuan Fadeyka karena ketika lahir di Amerika Serikat, beliau bukanlah berasal dari keluarga bangsawan atau pun dari keluarga pebisnis besar. Justru beliau merupakan anak dari seorang buruh yang bekerja di salah satu industri di Amerika Serikat.Karena tidak ingin kehidupannya susah seperti ayahnya, Tuan Fadeyka pun berusaha sebaik dan sekuat mungkin agar mampu mengubah garis nasib buruk keluarganya. Beliau lulus sebagai insinyur terbaik pada masanya di Harvard dengan nilai sempurna. Selanjutnya beliau diterima bekerja sebagai manager teknik di salah satu perusahaan energi di Amerika.Entah pengaruh konspirasi ataukah ingin mengharumkan citra Amerika Serikat dengan kapitalisme-liberal-nya, akhirnya Tuan Fadeyka mengadu nasib di negara komunis Rusia pada saat itu. Langkah yang diambil oleh beliau sangat disetujui o
Alicia, seorang wanita cantik dan seksi Rusia, sedang berada di resepsionis, bermaksud ingin bertemu manager HRD dan melamar pekerjaan di kantor pusat Fadeyka Energy di St. Petersburg. Awalnya kedatangan Alicia sempat ditolak oleh petugas resepsionis, tapi ketika Alicia bilang bahwa dia punya pengalaman selama tiga tahun bekerja di kantor Oilzprom, maka dia segera dipertemukan langsung dengan manager HRD. Bastinov membaca CV Alicia sebentar. “Kenapa Anda ingin pindah? Padahal Oilzprom sudah dimiliki oleh Fadeyka Energy kembali.” “Saya tergiur bekerja di kantor pusat, Pak. Ditambah, saya mendapat rekomendasi dari atasan di sana.” “Sebentar, akan saya diskusikan dahulu dengan CEO, mumpung beliau berada di ruangannya.” Bastinov lantas menemui Hanz di ruangannya. “Bagaimana menurut, Tuan Hanz?” “Dia ingin melamar sebagai sekretaris. Tidak bisa. Jika dia bersedia ditempatkan di staff kantor untuk mengurus administrasi,