Share

Bab 285

Penulis: mic.assekop
last update Terakhir Diperbarui: 2024-02-08 20:22:56

Orang itu menyebutkan namanya sebelum ditanya. “Namaku Chuanchen.”

Hanz, Avraam, dan Zahid sepakat bahwa orang di hadapan mereka ini cukup cantik dan memikat. Dia berhiasa walaupun tidak bisa juga dikatakan menor. Intinya, setiap pria mungkin bernafsu saat menyaksikan keelokan dan keseksian Chuanchen.

“Kalian bertiga pasti turis dari luar. Hehe.” Chuanchen menyeringai lebar, menampilkan pesona wajahnya yang terang dan semarak seperti ada acara kembang api. Bibir itu terutama. Merah merona seperti lambang dari sebuah keberanian.

Karena Hanz dan Zahid sudah punya kekasih, mereka berdua memaksakan diri untuk tidak dekat-dekat dengan Chuanchen. Maka Avraam yang agak tergerak hatinya untuk segera berdiri dan menyambut teman baru mereka itu. Avraam tersenyum ramah lalu menyahut, “Salam kenal. Namuku Avraam. Senang bisa berkenalan dengan mu, Chuanchen. Kau sangat cantik.”

Chuanchen tersanjung saat menerima pujian kecil itu. Tidak hanya itu, dia pun sedikit lumayan kagum ketika melihat keteg
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Tuan Muda Jenius   Bab 286

    Ketika mendapat pertanyaan itu, pipi Chuanchen langsung merah padam karena malu. Pertanyaan tentang kekasih adalah sesuatu yang sangat sensitif di Thailand. Seharusnya Avraam tidak melontarkan pertanyaan seperti itu pada siapa pun.Kendati pun begitu, Chuanchen terpaksa memberikan jawaban. Hanya demi Avraam.“Belum. Aku belum punya kekasih.” Chuanchen membenarkan pakaiannya agar belahan dadanya tidak terlalu tampak sembari mengulum bibirnya yang merah merona.Entah kenapa Avraam agak senang ketika mendengarnya. Berbicara dengan wanita yang belum punya kekasih atau suami tentu hal yang menyenangkan bagi pria jomblo seperti Avraam.“Seharusnya wanita cantik seperti mu sudah punya suami, Chuanchen. Pria itu pasti beruntung kalau punya istri seperti mu.” Avraam terus memberikan pujian bertubi-tubi kepada Chuanchen.Terang saja, pipi Chuanchen semakin merah membara karena diterpa rasa malu luar biasa. Dia langsung menyilangkan kedua pahanya karena barusan merasakan gatal secara tiba-tiba d

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-09
  • Tuan Muda Jenius   Bab 287

    Chuanchen tersenyum simpul, walau agak malu, dia memberanikan diri sebab ini memang sudah pekerjaannya. Aneh rasanya kalau dia gerogi atau pun minder di hadapan turis Eropa satu ini. Dia sudah terbiasa berinteraksi dengan banyak orang yang datang ke Bangkok. Chuanchen masih saja memberikan tatapan penuh godaan agar Avraam semakin kelepek-kelepek.Dia berkata dengan genit, “Aku malam ini pun bisa menemani mu tidur, Avraam. Kebetulan malam ini belum ada yang booking aku. Tenang saja, aku kasih harga murah dan spesial.”Buru-buru Avraam meneguk minumannya lagi untuk mengikis gugup yang menerjang dirinya. Dadanya kian bergolak ketika mendapatkan tawaran gila semacam itu. “Hm. Bukannya aku tidak mau. Tapi aku tidur satu kamar dengan dua temanku itu. Tidak enak lah kalau gabung sama mereka.”“Simpel. Kita bisa sewa kamar lain. Mudah kan?”Avraam malah gelagapan. Dia yang paling getol dan bersemangat liburan ke Thailand untuk menikmati wanita, tapi sekarang dia malah terpaku bisu di hadapan

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-09
  • Tuan Muda Jenius   Bab 288

    Ketika Chuanchen menyaksikan Avraam hanya mengenakan celana pendek saja dan bertelanjang dada, dia pun terpana dan dadanya berdesir. Dia merasa canggung saat berdampingan bersama Avraam. Tapi sebisa mungkin dia menetralisir hatinya agar tetap tenang dan menguasai keadaan. Bukankah dia sudah terbiasa menghadapi para lelaki?“Pemandangan yang sungguh indah,” ujar Avraam sambil membenarkan tata letak kaca mata pantainya.Chuanchen tersenyum lebar. “Pattaya memang indah. Setiap pekan aku pasti berkunjung ke Pattaya. Menikmati suasana pantainya. Atau menikmati segala hal yang ada di sini. Apa kau betah?”“Tentu aku betah di sini.”Chuanchen bergumam dalam hati. ‘Apa kau betah karena aku, Avraam?’ Sedari tadi dia terus mencuri-curi pandang Avraam.Rahang yang teguh dan rambut yang cepak ala tentara itu semakin mengalihkan dunia Chuanchen. Berulang kali dia menggigit bibirnya dan mengulum lidahnya sendiri. Rasanya, dia butuh waktu selama beberapa hari untuk bisa terus bisa bersama Avraam. D

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-09
  • Tuan Muda Jenius   Bab 289

    Meskipun awalnya Hanz sempat melarang agar Avraam tidak jadi bertarung melawan lelaki perkasa dan berotot itu, tetapi Avraam tetap merasa dirinya jauh lebih perkasa. Ini menyangkut rasa kasihannya terhadap Chuanchen. Apalagi tadi lelaki itu memberikan ejekan terhadap Avraam. Tahu sendiri Avraam orangnya tidak suka kalau diejek dan diremehkan.“Kita datang ke sini untuk liburan, bukan mencari masalah,” kata Hanz sambil merangkul Avraam.Namun, Avraam yang sudah merasa jengkel tidak akan membatalkan apa yang sudah tadi terucap. “Aku akan tetap bertarung melawan lelaki itu, Hanz. Hitung-hitung cari pengalaman baru.”Zahid tersenyum tipis. “Ya, hitung-hitung juga cari keringat malam-malam. Avraam, kalau kau tidak mau melawannya, biar aku saja. Bagaimana?”“Tidak! Tidak! Biar aku saja yang menyikat habis lelaki sok itu. Berani sekali dia tadi menggoda Chuanchen di hadapanku.” Avraam merasa jumawa dan sok perkasa.Chuanchen yang masih berada di sana lantas semakin tersipu. Ketika Avraam mem

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-11
  • Tuan Muda Jenius   Bab 290

    Hanz terperangah. “Bagaimana Avraam bisa kualahan? Aku tidak pernah melihat Avraam begitu lemahnya seperti sekarang.”Zahid tercengang dan matanya membeliak. “Sama, Hanz. Aku juga heran. Kenapa Avraam tiba-tiba lemah seperti ini? Biasanya dia jago. Apa jangan-jangan ini karena boxing, bukan MMA?”“Tidak ada pengaruhnya. Avraam jago tinju dan juga gulat. Pasti ada alasan lain. Entahlah.”Kembali lagi ke arena pertarungan.Untungnya, Avraam berhasil memusatkan tenaga pada tumpuan kedua kaki sehingga dia tetap bisa menjaga keseimbangan. Hampir saja dia terjengkang setelah mendapatkan serangan.Gan tertawa lalu meledek, “Haha. Aku pikir kau kuat. Tapi parahnya aku bisa mengalahkan mu hanya dengan satu tangan. Kau sangat lemah, Bocil!”Tidak terima diejek, Avraam naik pitam. Darahnya tidak hanya mendidih, tapi menguap. Dia meninju telapak tangan satunya sambil meloncat-loncat. Semangatnya kian terbakar dan tidak akan pernah membiarkan Gan kembali menguasai pertarungan.Ketika Gan berupaya

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-11
  • Tuan Muda Jenius   Bab 291 (SEASON 4)

    "Membongkar rahasia Amerika"***PROLOG :***“Astaga!” umpat Edwin. “Keberadaan ku diketahui oleh petugas.”Segera dia mengambil sesuatu yang dikira sangat penting di sana, seperti ponsel, dompet, dan laptop. Tidak banyak yang bisa dia bawa sebab dalam waktu kurang dari lima menit, FBI akan segera tiba di lokasi persembunyiannya dan melakukan penyergapan. Sebelum pergi, dia memberikan pesan singkat kepada salah satu sahabat ngobrol di dark web-nya selama ini :“Kawan, aku butuh bantuan mu sekarang juga karena aku tahu kau sekarang berada di Zurich. Aku tunggu di sekitar Bethesda Spital, Basel. Kau adalah orang terdekat yang bisa membantuku, jika tidak, aku pasti akan dihukum berat karena telah banyak melakukan pelanggaran.”Edwin juga meninggalkan pesan tentang ciri-cirinya, memakai jaket kulit hitam dan bertopi putih. Dua sampai tiga jam lagi mereka harus segera bertemu, karena kalau tidak, Edwin tidak bakal tertolong lagi. Usai mengirimkan pesan terakhirnya, Edwin menghancurkan

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-21
  • Tuan Muda Jenius   Bab 292

    Lima orang FBI mendobrak pintu lalu merangsek masuk ke dalam rumah sepetak itu. Mereka serempak menodongkan senapan laras panjang ke semua penjuru ruangan. Namun, upaya mereka sia-sia. “Tidak ada satu pun yang tersisa,” kata seorang dari mereka sambil berusaha memadamkan api yang membakar semua perangkat komputer di sana. Di dalam hanya ada dapur kecil dan kamar mandi. Tidak ada ruangan lain seperti halnya rumah pada umumnya. Dengan hanya luas bangunan lima kali lima meter, para anggota FBI yang ditugaskan menggerebek rumah ini tidak kerepotan untuk menyusuri setiap sisi tempat sebab ruangan ini memang sempit. “Hanya satu orang, dan dia sudah kabur pakai motor tadi.”Upaya penggerebekan tidak menuai hasil. Namun, tiga kelompok lainnya masih terus memburu Edwin sampai dapat.***Ketika Edwin sedang menggeber motor nya dengan sangat kencang di tengah hamparan tanah merah yang kering, sejumlah tembakan peringatan memekakkan telinganya, mengisyaratkan agar dia segera stop lalu menyera

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-21
  • Tuan Muda Jenius   Bab 293

    Edwin cukup terdesak tapi dia tidak boleh kehilangan fokus. Maka dari itu dia segera kembali mengaktifkan sebuah program yang sudah tersistem dengan rapi. Dengan hanya memencet tombol dan berkata sesuatu, semua akan bekerja sesuai perintah.Sengaja Edwin mengarahkan salah satu mobil tersebut untuk dekat ke sisi bukit dan tidak lama berselang dia berkata, “Mengaktifkan jaring penangkap!”Secara otomatis, tiba-tiba terlempar sebuah jaring besar, mungkin tiga kali lebar dari jaring gawang sepak bola, yang mana jaring tersebut terbuat dari tali tambang yang kuat. Benar saja, bak menjala ikan besar di lautan, jebakan itu pas menangkap jip hitam besar kedua sehingga mobil itu pun berhenti secara mengejutkan dan parahnya, mereka bahkan tidak bisa keluar dari jebakan tersebut. Ketika mereka membuka pintunya dan keluar dari mobil, mereka tetap terperangkap di dalam jaring. “Kita harus cepat!” Seorang dari mereka mengeluh dengan rasa putus asa. “Sial! Kenapa kita bisa dipermainkan oleh dia?

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-23

Bab terbaru

  • Tuan Muda Jenius   Bab 323

    Robert mendobrak masuk ke dalam. Tapi Julius berusaha mendorongnya keluar lagi. Julius tidak mau kalau sampai apa yang ada di dalam rumahnya diketahui oleh orang luar, apalagi mereka adalah petugas.Melihat keresahan yang di wajah Julius, maka Robert mengeluarkan senyuman kecut seraya berkata, “Aku Robert Hanssen dari FBI.”Mendengar itu, Julius tercengang dan diterpa rasa takut. “Aku tidak peduli. Pergi dari sini!” Suara Julius mulai berubah dan tampak sekali kegelisahan di wajahnya.Sungguh ini adalah musibah besar bagi Julius dan Edwin. Setelah berminggu-minggu dalam melaksanakan tugasnya, tak disangka kalau keberadaan mereka dapat terendus oleh petugas.Julius cukup kelabakan dan karena bingung mau berbuat apa, tidak ada cara lain selain dari berpura-pura tidak tahu dan sebisa mungkin untuk mengusir tiga orang ini dari sini. “Kalian tidak sopan! Sudah aku bilang kalau aku sedang tidak menerima tamu.”Julius semakin resah dan berontak.Sebaliknya, Robert tetap tenang dan malah memb

  • Tuan Muda Jenius   Bab 322

    Mengejutkan, tiba-tiba siang hari ini ada tiga orang yang sudah berada di depan rumah milik Julius. Mereka berpakaian seperti orang biasa tapi jika melihat dari fisik mereka, sepertinya mereka bukanlah orang biasa. Mereka punya badan yang besar dan kekar.Setelah mengetuk beberapa saat, akhirnya pintu pun terbuka. “Ya ada apa?” sapa Julius. “Siapa kalian?”Begitu melihat tiga orang ini agak mencurigakan, Julius sedikit tersentak dan mengerutkan keningnya.Robert Hanssen memperhatikan raut wajah Julius yang mulai berubah. “Izinkan kami masuk,” kata Robert.Namun, Julius menggeleng. “Maaf untuk saat ini aku tidak sedang menerima tamu. Tadi aku tanyakan pada kalian tentang kalian siapa dan dari mana. Tapi kalian belum juga menjawab. Silakan kalian pergi.”Robert dan dua rekannya semakin curiga saat mendapat perlakuan seperti itu dari tuan rumah. Biasanya ketika ada tamu yang datang, tuan rumah akan ramah dan mempersilahkan tamunya untuk masuk, tapi anehnya Julius malah bersikap tak nya

  • Tuan Muda Jenius   Bab 321

    Setelah sehari dan semalam mempelajari semua data dan juga mendengar penjelasan langsung dari Edwin, maka mulai hari ini Julius mulai melakukan publikasi di situs Wikileaks.Informasi rahasia tentang kejahatan pihak AS yang selama ini rupanya secara diam-diam memata-matai warganya sendiri akhirnya ketahuan. Sikap buruk AS yang begitu keji dan tercela pada akhirnya diketahui oleh masyarakat dunia, terutama masyakarat Amerika sendiri tentunya.Dikarenakan isu sekarang ini cepat sekali bisa viral lantaran sosial media, maka tidak butuh waktu lama untuk membuat berita tersebut trending dan menjadi bahasan utama di setiap acara. Banyak acara televisi yang memberitakan tentang berita tersebut sehingga dalam waktu beberapa jam saja bahkan hampir seluruh dunia pun mencoba membuka situs tersebut dan membaca beritanya aslinya.Dalam kurun waktu dua minggu, akhirnya semua informasi yang dirasa pantas dipublikasikan akhirnya rampung juga, semua telah tersampaikan sesuai dengan kemauan dari Edwin.

  • Tuan Muda Jenius   Bab 320

    Julius menggelengkan kepala dan menyandarkan punggungnya lalu berkomentar, “Pemerintah AS memata-matai warganya sendiri? Parah! Tindakan yang mereka lakukan sudah keterlaluan.”Tidak sampai di situ. Pada akhirnya Julius pun tahu bahwa selama ini pihak pemerintah dan militer AS memang secara diam-diam melakukan spionase terhadap musuh-musuh mereka seperti Rusia dan Tiongkok. Tujuannya adalah supaya mereka tahu apa saja yang tumbuh dan berkembang di sana, terutama dalam hal militer. AS tidak mau kalau lawan-lawan mereka lebih tangguh dari pada mereka. Jika mereka dengan tega melakukannya terhadap warganya sendiri, maka tidak sulit bagi mereka untuk melakukannya terhadap Rusia, Tiongkok, dan negara-negara Timur Tengah.Julius terbelalak ketika semakin tahu betapa bobrok dan kejinya pihak AS yang secara terselubung melakukan semua kejahatan tersebut. “Edwin Joyden, pantas kau menjadi buronan. Ini adalah yang mereka takutkan rupanya. Wajar dan masuk akal.”Di sebelah Julius, Hanz dan Edwin

  • Tuan Muda Jenius   Bab 319

    Begitu telah sampai di bandara di salah satu kota di Australia, perjalanan pun dilanjutkan dengan menggunakan mobil yang sudah disiapkan oleh Keluarga Fadeyka. Pihak bandara telah mendapatkan laporan bahwa akan ada utusan dari Keluarga Fadeyka yang akan tiba di bandara. Maka dari itu tidak ada hal apa pun yang bisa menghalangi keberangkatan mereka. Semua dipastikan aman jika uang sudah berbicara.Perjalanan lewat darat pun dilakukan. Dari Melbourne menuju Lorne butuh waktu beberapa jam. Julius sudah memberikan titik lokasi keberadaan dirinya pada Hanz. Lokasi tersebut masih berada dalam keramaian. Julius sengaja memilih lokasi tersebut karena dia sengaja ingin membebaskan diri dan tidak tampak seperti seorang buronan meskipun hal tersebut memang berbahaya bagi dirinya.Begitu telah sampai di lokasi, hanya tiga orang yang masuk ke dalam rumah : Hanz, Edwin, dan Avraam. Sementara para petugas lainnya berada cukup jauh dari rumah tersebut.“Selamat datang,” sambut Julius setelah membuka

  • Tuan Muda Jenius   Bab 318

    Tentu saja dia adalah Hanz.“Avraam! Kenapa kau berkata seperti itu pada Edwin? Sudah aku bilang pada mu supaya berhenti mempermasalahkan ini! Aku adalah orang yang sangat berkenan mau membantu dia.”Avraam kaget saat tahu tiba-tiba Hanz sudah ada di sana. Padahal tadi setahu dia Hanz sedang tertidur. Dia cukup gugup. “Maafkan aku, Hanz.”Avraam sangat patuh dan bahka takut terhadap Hanz. Jika Hanz sudah bicara sangat serius, dia akan menurut. Hanya saja sejak kemarin dia ingin sekali rasanya membuat Hanz lantas yakin bahwa rencana yang sedang ditempuh ini sangat berisiko. Hanz sudah berulang kali diperingatkan oleh Avraam tapi Avraam bukannya tidak patuh, namun terlalu sayang pada Hanz. Dan kini sepertinya Avraam tidak bisa berkutik lagi saat dia mendapati ekspresi kemarahan yang terpampang di wajah Hanz.Ketika jarak mereka sangat dekat, Hanz memicingkan sebelah mata seraya berkata, “Kau tidak ada urusan di sini, Avraam. Tugas mu cuma mengawal dan menjaga kami. Tidak lebih dari itu.

  • Tuan Muda Jenius   Bab 317

    Edwin tidak ingin merepotkan Hanz, tetapi di lain hal dia tidak mungkin mengurungkan segala rencana yang sudah hampir rampung dijalankan, dan di samping itu Han telah memaksa dirinya agar tetap pada rencana.“Aku pastikan Hanz tidak akan kenapa-kenapa,” ujar Edwin dengan kalimat yang pasti dan wajah serius. “Hanz telah menjamin keselamatan diriku. Jadi aku jauh lebih pantas menjamin juga keselamatan dirinya.”Dengan program canggih HF03, keberadaan Edwin tidak mungkin bisa terlacak oleh siapa pun, terutama oleh para petugas. Dengan begitu dia akan selalu aman dan apalagi dia mendapat pengawalan cukup ketat dari Fadeyka Army utusan dari Tuan Dmitry.Edwin menatap mata Avraam lurus-lurus seraya berkata, “Avraam, aku berjanji pada mu. Hanz tidak akan kenapa-kenapa. Jika terjadi sesuatu, aku yang akan bertanggung jawab. Aku merelakan nyawaku jika terjadi sesuatu pada Hanz. Aku adalah orang yang paling bertanggung jawab.”Lagi, Avraam membuang wajahnya dan merasa malas melihat mata Edwin.

  • Tuan Muda Jenius   Bab 316

    Pada saat Hanz sedang tertidur pulas, Avraam memanggil Edwin dan menyuruhnya untuk mengobrol di belakang. “Ada apa, Avraam?” tanya Edwin bingung. Dahi Avraam berkerut dan alisnya mengernyit. Dia memberikan tatapan tajam dan lurus pas ke arah wajah Edwin sambil berkata dengan pelan tapi tegas. “Apa kau bisa menjamin keselamatan Hanz?” Kaget dilempar pertanyaan seperti itu, Edwin sedikit termundur badannya. Dia berkata dengan heran. “Apa maksud mu, Avraam?” “Apa maksudku?” Avraam menyunggingkan senyuman halus sebelah bibirnya. “Kau adalah buronan besar dan sangat berbahaya. Hingga saat ini kau masih masuk daftar kejaran FBI dan interpol. Kau penjahat besar, Edwin. Selama Hanz dan aku berada di dekat mu, kami selalu berada dalam bahaya. Apa kau tidak mengerti?” Edwin sangat mengerti bahwa dirinya memang membawa bahaya besar bagi Hanz dan lainnya. Tapi ini semata-mata bukanlah kemauan Edwin seorang, melainkan atas persetujuan Hanz juga. “Kenapa kau melibatkan Hanz dalam perkara ini

  • Tuan Muda Jenius   Bab 315

    Julius tidak tahu kalau orang tersebut adalah Hanz Fadeyka. Tapi Hanz tahu tentang Julius dan bahkan bisa tahu lokasi persembunyian Julius. Tidak ada satu pun orang yang bisa melacak lokasi keberadaan pemilik situs Wikileaks kecuali Hanz.Itulah alasan kenapa Julius mau menerima kehadiran Hanz. Selain itu, Hanz pun mengatakan bahwa dia akan membawa seseorang yang mempunyai informasi besar yang bakal mencengangkan dunia, tentu saja nantinya semua akan tahu lewat situs terlarang : Wikileaks.Tidak hanya menjanjikan pada Julius untuk memberikan keamanan, Hanz juga memberikan hadiah besar berupa rahasia besar dari sebuah negara, di mana rahasia tersebut dia dapatkan dari seorang pria bernama : Edwin Joyden!Bagi Hanz sendiri, ini merupakan pengalaman emas yang amat berharga karena dia diberi kesempatan bertemu dengan dua orang hebat dan sangat mencintai kebenaran dan keadilan.Edwin merupakan pria yang sangat pintar dan berhati mulia. Dia rela mengkhianati negaranya sendiri demi membongka

DMCA.com Protection Status