Pada saat Hirohito, Musashi, dan Hanz sedang sibuk mengumpulkan pasukan, tiba-tiba saja mereka mendapat kabar yang sangat mengejutkan. Dua petinggi Akai Taiyo Oil telah diculik dan secara terang-terangan pelaku mengatakan bahwa mereka adalah Kuroi Kumo.
Ini adalah agenda pertama dari Mikhailovic Lukinov. Tak tanggung-tanggung rencana awalnya saja adalah penculikan terhadap orang besar perusahaan. Tidak main-main.
Secara terang-terangan para pelaku mengatakan bahwa dua orang tersebut sedang disekap di sebuah rumah tua di pinggir sungai di salah satu sisi Tokyo. Karena itulah mereka bertiga pun bergegas ke sana.
Dan setibanya di sana, mereka disambut oleh lima orang penjaga, tentu saja mereka merupakan Kuroi Kumo dengan penampilan menyeramkan.
Salah seorang dari mereka berseru, “Akhirnya datang juga! Musashi Kazui, Hanz Fadeyka, dan satu lagi .... Siapa kau?”
Mereka berlima mengerutkan kening, menerka-nerka siapa orang satu lagi itu. Rupa
Tidak mungkin!Nyawa Hanz jelas lebih berharga dari pada nyawa dua orang yang diculik. Namun, jelas bukanlah hal yang tepat kalau memberikan perbandingan semacam itu. Semua nyawa manusia jelas berharga!Musashi dan Hirohito tidak akan membiarkan ada satu nyawa pun yang melayang. Itu artinya mereka tidak akan memberikan Hanz pada Kuroi Kumo dan tetap akan menyelamatkan dua orang yang diculik. Intinya, tidak akan ada pertukaran.Musashi maju satu langkah lalu berkata tegas. “Tidak akan ada pertukaran! Kami ingin tahu, apa yang kalian inginkan dari Hanz? Jawab!”Genta tertawa kecil, lalu membalas dengan nada dingin, “Aku hanya menjalankan perintah dari bos!”Orochi Taoka?Kenapa dia menginginkan nyawa Hanz?Musashi dan Hirohito tidak bisa mencerna situasi yang ada. Kenapa sekarang Kuroi Kumo juga menginginkan nyawa Hanz?Sedangkan Hanz, tetap kalem dan tenang seperti biasanya meskipun saat ini nyawanya seda
Genta dan anak buahnya terperangah!Mata mereka terbelalak sempurna dan nyaris keluar dari tempatnya.“Ap? Apa? Kau, Hirohito? Tidak mungkin! Hirohito sudah mati pada pertempuran terakhir!” Genta termundur beberapa langkah karena saking kagetnya, begitu juga dengan empat anak buahnya yang berada di dekatnya.Hirohito tersenyum pahit. “Pertempuran terakhir? Bukan, itu bukan pertempuran terakhir, karena akan ada pertempuran lagi di antara kita! Aku adalah Hirohito, karena itu cepat panggilkan Kenji Torada ke sini biar kalian semua bisa percaya bahwa aku memang benar Hirohito Kazui karena dari kalian semua, hanya Kenji yang mengenali aku!”Masih belum hilang rasa terkejutnya, Genta tetap tidak percaya bahwa di hadapannya saat ini memang seorang Hirohito Kazui. “Kau pembohong! Sudahlah, lagi pula Hanz Fadeyka sudah mau menerima pertukaran ini. Biarlah dia pergi bersama aku. Nanti akan segera kami serahkan dua orang di dalam kepad
Tidak ada Orochi di sana, hanya ada Kenji dan beberapa orang anggota Kuroi Kumo.Kenji sangat syok saat melihat kehadiran musuh bebuyutannya waktu dulu. Dia tidak bisa untuk tidak kaget, lalu dia pun merasakan ketakutan yang menjalar di tubuhnya.Tidak bisa menahan amarah yang membuncah di dadanya, Hirohito pun melangkah pelan seraya berseru, “Kau pembohong, Kenji Torada! Kau pengkhianat! Kau menganggu Kazui setelah aku memberikan kemenangan pada kau! Bahkan kau sampai merencanakan pembunuhan terhadap ayahku!” Hirohito sangat emosi dan berniat ingin langsung menghajar Kenji, tetapi Musashi menyabarkannya.“Tenang, Kak!” Musashi menahan kakaknya agar berhenti dan tidak meneruskan langkahnya. Jika bertarung sekarang, kemungkinan untuk menang sangat kecil. Tiga melawan lebih dari dua puluh orang, apalagi mereka bertiga hanya tangan kosong, tentu mereka tidak mau mati sia-sia di sini.Bukannya menampilkan keresahan dan rasa bersalahnya
Ada diskusi sedikit di antara Kenji dan lima anggota Klan Torada. Inti pembicaraan tersebut adalah mereka akan menerima tantangan tersebut dan mewakili Kuroi Kumo untuk bertarung melawan Kazui.Tentu saja ini adalah momen di mana saatnya Torada membuktikan kepada Kuroi Kumo bahwa mereka merupakan Klan terkuat di dalam Yakuza, bahkan mereka pun ingin menjadikan Torada sebagai Klan terkuat di Jepang. Mengalahkan Kazui dengan pasti merupakan hal yang patut untuk dibanggakan. Sekarang, Kenji dan juga Torada akan membuktikannya.Tiba-tiba Hirohito berseru, “Sebelum kau bicara, sekarang lepaskan terlebih dahulu dua orang yang diculik itu. Tidak ada petarung dan Samurai yang main culik seperti itu. Sangat lucu sekali aku mendengarnya. Kalian, Kuroi Kumo dan Torada memang pengecut! Bagaimana mungkin kalian hanya berani memberikan teror, ancaman, dan melakukan penculikan?! Lalu kalian ingin menjadi Yakuza dan Klan terhebat? Mimpi!”Kenji ingin mengamuk rasany
Ketika Hanz sedang berada di rumah pribadi milik Musashi, dia memperhatikan di sekitar pekarangan rumah yang dipenuhi dengan Bunga Sakura. Hal ini tentu saja membuat Hanz bertanya-tanya. Kenapa seorang Musashi yang begitu kuat dan gagah perkasa bisa hobi mengoleksi bunga yang merupakan identitas Jepang tersebut?Setelah Musashi latihan menggunakan pedang bersama Hirohito, lalu Hirohito pun pamit meninggalkan rumah. Dia ingin merekrut seratus orang dari Klan Kazui yang siap bertempur pekan nanti.Sementara itu, sekarang hanya ada Hanz dan Musashi di sana. Tadi Hanz juga sempat belajar pedang bersama mereka. Ini adalah waktu santai dan beristirahat. Setidaknya selama lima hari ke depan mereka harus rutin latihan sebelum pertempuran berlangsung.“Musashi, aku heran kenapa kau hobi mengoleksi Bunga Sakura di rumah mu. Sejak kapan kau melakuknnya?” Hanz sedikit mengerutkan alisnya karena saking penasaran.“Aku adalah orang Jepang dan wajar sa
Hanz berkisah tentang cerita cintanya bersama Julya yang terdengar cukup memilukan. Betapa tidak, dia terpaksa membunuh mertuanya sendiri karena alasan dendam. “Frank Solonik, aku membunuhnya dengan tanganku sendiri. Cinta memang terkadang sulit kita mengerti, Musashi, tapi apa pun bisa saja terjadi.”“Aku sedikit tahu tentang cerita itu. Hanz, bagaimana perasaan mu ketika membunuh mertua mu sendiri? Apa kau merasa bersalah? Dan apa tanggapan istrimu?” Tiba-tiba saja Musashi ditimpa rasa penasaran yang cukup tinggi, tak menghalanginya untuk melempar beragam pertanyaan untuk mengikis rasa penasarannya.“Aku tidak merasa bersalah sama sekali. Sebab memang dari dulu aku punya dendam terhadap Frank. Dia adalah pembunuh dua kakakku dan pengacau bisnis keluargaku. Sementara istriku, dia merelakan kepergian ayahnya yang bajingan. Dia tahu siapa yang benar dan siapa yang salah. Dia mengerti apa yang terbaik bagi dirinya.”Musashi lant
“Hanz, aku mengerti apa yang sedang kau bicarakan. Tentang Sakura?” Akhirnya Musashi pun menyadari bahwa itulah konteks pembicaraan Hanz sedari tadi. Sejujurnya dia memang mencintai Sakura, hanya saja cinta itu terpendam bukan karena dia takut mengungkapkannya, melainkan karena ada dinding tebal yang memisahkan mereka. Ya, tentu saja karena persaingan antara Kazui dan Kuroi Kumo sejak dulu.Musashi tidak mau cinta mereka merusak persaingan di antara dua kubu.“Musashi, sudah aku bilang bahwa cinta itu memang sulit. Kau harus tahu bahwa sebelumnya Julya bahkan pernah menjadi pengkhianat. Dia adalah suruhan ayahnya yang mana mereka bersekongkol di dalam organisasi yang dijalankan oleh paman Julya sendiri bersama para koleganya. Jika kita pikirkan, sulit memang menerima wanita yang sebelumnya pernah mengkhianati kita. Tapi seperti itulah, cinta memang sulit dicerna. Bahkan, aku harus berhadapan langsung dengan mertuaku sendiri. Tentu itu adalah hal yang
Musashi berani jika memang dia harus mendatangi markas Kuroi Kumo hanya untuk membawa Sakura pergi, tapi jelas itu adalah hal bodoh karena mereka sedang mempersiapkan pasukan untuk menghadapi Kazui beberapa hari ke depan.“Kau akan mati konyol kalau pergi sendirian ke sana, Musashi. Mereka pasti akan membunuh mu.”Musashi mengangguk pelan. “Kau benar, Hanz. Jadi, apa yang mesti aku lakukan untuk bisa membawanya pergi? Aku tidak punya ide.”Tentu saja Hanz punya ide. Karena dia adalah Hanz si Hacker Jenius!***Ketika telah berada di kamar hotelnya, Hanz langsung menghubungi Sakura. Untuk mendapatkan nomor ponsel Sakura, Hanz bahkan bisa melakukannya sambil memejamkan kedua mata. Itu hal yang sangat mudah.“Sakura?” tanya Hanz saat tadi panggilannya terjawab.Lalu terdengar suara halus di ujung telepon Hanz. “Ya, dengan aku sendiri. Kau siapa?”“Ak