Hanz pun berdiri lalu berkata dengan tegas. “Yushida, Kamura, Misuki, apa kalian masih mau merahasiakan apa yang kalian simpan?”Tiga orang itu tersentak kaget.“Siapa tujuh orang itu?” sergah Musashi dengan raut wajah yang penuh amarah.Tiga orang itu mati ketakutan.“Hm. Kami tidak tahu. Kami tidak tahu.”“Kami tidak kenal dengan mereka.”“Jangan tuduh kami seperti itu. Kami tidak terlibat apa pun dengan peristiwa pembunuhan.”Hanz menyuruh Kamura dan Misuki untuk mengambilkan lukisan yang tadi mereka perbincangkan agar segera dibawa ke sini. Tidak lama kemudian, Hanz pun memperlihatkan lukisan tersebut kepada Kenji.“Kenji, kau bukan orang yang membuat lukisan ini. Selain itu, informasi yang kami dapatkan bahwa katanya lukisan ini sudah ada lama sebelum terbunuhnya Hirohito, jelas itu sebuah kebohongan.”Selanjutnya Hanz dengan sangat percaya diri mengatakan kepada mereka semua bahwa lukisan ini tida
Hanz berhasil mendapatkan bekas chat antara Kenji dan Hirohito beberapa bulan yang lalu. Awalnya Hanz agak ragu kalau Hirohito yang dimaksud adalah Hirohito Kazui, tetapi setelah mendengar kesaksian dari Musashi bahwa foto yang ada di sana merupakan benar foto kakak kandungnya, akhirnya Hanz pun percaya.“Musashi, sekarang Hirohito sedang berada di Eropa, aku belum bisa memastikan dia berada di negara dan kota mana.” Kemudian Hanz pun menanyakan kepada Musashi tentang apa langkah yang mesti segera diambil. “Apa yang harus kita lakukan, Musashi?”Masih belum bisa mengikis rasa keterkejutannya, Musashi masih berusaha menenangkan diri. Selama bertahun-tahun lamanya dia beranggapan bahwa kakaknya telah mati dan bahkan semua orang pun beranggapan demikian. Ketika tahu bahwa kakaknya rupanya masih hidup, bahkan dia pun bingung mau berbuat apa.“Aku tidak mengerti kenapa kakakku masih hidup sampai sekarang,” tutur Musashi seraya menyandarkan punggungnya di kursi. “Bagaimana bisa?”“Musashi, s
Besok lusanya, Hirohito pun sudah tiba di Jepang, tepatnya di kediaman keluarganya.Semua orang terpana saat melihat kehadiran Hirohito. Mereka tidak menyangka bahwa Hirohito ternyata masih hidup. Namun, Hirohito tidak mau bicara dulu kepada banyak orang. Dia hanya ingin bicara tertutup bersama adiknya, dan ditemani oleh Hanz, lebih tepatnya di ruangan keluarga. Hanya mereka bertiga.Awalnya, Hirohito tidak bisa membendung kesedihannya saat tahu bahwa ayahnya telah mati dengan sangat mengenaskan. Dia mendengar semua alur cerita dari awal sampai akhir dari Musashi dan Hanz. Dia sangat terpukul atas kepergian ayahnya. Satu hal yang membuat dia marah adalah ternyata dalang di balik pembunuhan tersebut ternyata Kenji Torada.Lantas, apa hubungan antara Hirohito dan Kenji?Setelah menenangkan diri dan menghilangkan kesedihannya, barulah Hirohito angkat bicara, membongkar semua rahasia yang telah dia jaga selama bertahun-tahun lamanya. Dia mengakui bahw
Tidak hanya jago karate, Hirohito ialah seorang Samurai sejati, karena itulah dia digadang-gadang bakalan melanjutkan cita-cita besar ayahnya sebagai Oyabun di Yakuza. Meski dulu sempat menolak posisi tersebut, sekarang dia langsung ditunjuk sebagai Oyabun oleh semua anggota Klan Kazui yang masih ada sekarang. Lalu, mereka pun kembali mengumpulkan semua anggota yang sempat terpecah belah dan tercecer. Dan sekarang, kekuatan Yakuza Kazui sudah terbentuk kembali.***Sementara itu, di markas besar Kuroi Kumo.Orochi merayakan kemenangan besar atas kematian Rei Kazui bersama para anak buahnya. “Kau telah membuktikan bahwa kau memang luar biasa, Kenji!” seru Orochi dengan pujian yang membuat semua orang lantas terkagum-kagum.Sejumlah anggota dari Klan Torada bertepuk tangan dan bersorak sorai paling meriah di antara klan lainnya. Bagi mereka, Kenji memang layak menjadi penerus kelompok ini setelah Orochi nantinya.
Mikhailovic Lukinov berpelukan hangat dengan Orochi. “Terima kasih atas sambutannya, Tuan Orochi!” Dia pikir, orang yang ramai dan adanya pesta minuman ini untuk menyambut kedatangannya, padahal bukan, dan hanya kebetulan semata. Orang-orang di sini memang sedanga merayakan kemenangan atas kematian Rei, bukan untuk menyambut dia.Alyona berpelukan dengan Sakura. Ada beberapa hal yang mereka percincangkan, sepertinya tentang indahnya Kimono yang sedang Sakura kenakan.Ada rencana besar dari Mikhailovic untuk meruntuhkan Akai Taiyo Oil. Dia tahu bahwa saat ini Hanz sedang berada di Jepang, mengurusi salah satu perusahaan Fadeyka Energy yang diurusi oleh Keluarga Kazui. Maka dari itu dia rela terbang dari Rusia ke Jepang hanya untuk memantau pergerakan Hanz dan juga turut membantu Kuroi Kumo.“Hanz, dia jangan dianggap remeh!” ucap Mikhailovic dengan seringai jahat di wajahnya.Tak tinggal diam, Alyona mencebikkan bibirnya seraya menc
Pada saat Hirohito, Musashi, dan Hanz sedang sibuk mengumpulkan pasukan, tiba-tiba saja mereka mendapat kabar yang sangat mengejutkan. Dua petinggi Akai Taiyo Oil telah diculik dan secara terang-terangan pelaku mengatakan bahwa mereka adalah Kuroi Kumo.Ini adalah agenda pertama dari Mikhailovic Lukinov. Tak tanggung-tanggung rencana awalnya saja adalah penculikan terhadap orang besar perusahaan. Tidak main-main.Secara terang-terangan para pelaku mengatakan bahwa dua orang tersebut sedang disekap di sebuah rumah tua di pinggir sungai di salah satu sisi Tokyo. Karena itulah mereka bertiga pun bergegas ke sana.Dan setibanya di sana, mereka disambut oleh lima orang penjaga, tentu saja mereka merupakan Kuroi Kumo dengan penampilan menyeramkan.Salah seorang dari mereka berseru, “Akhirnya datang juga! Musashi Kazui, Hanz Fadeyka, dan satu lagi .... Siapa kau?”Mereka berlima mengerutkan kening, menerka-nerka siapa orang satu lagi itu. Rupa
Tidak mungkin!Nyawa Hanz jelas lebih berharga dari pada nyawa dua orang yang diculik. Namun, jelas bukanlah hal yang tepat kalau memberikan perbandingan semacam itu. Semua nyawa manusia jelas berharga!Musashi dan Hirohito tidak akan membiarkan ada satu nyawa pun yang melayang. Itu artinya mereka tidak akan memberikan Hanz pada Kuroi Kumo dan tetap akan menyelamatkan dua orang yang diculik. Intinya, tidak akan ada pertukaran.Musashi maju satu langkah lalu berkata tegas. “Tidak akan ada pertukaran! Kami ingin tahu, apa yang kalian inginkan dari Hanz? Jawab!”Genta tertawa kecil, lalu membalas dengan nada dingin, “Aku hanya menjalankan perintah dari bos!”Orochi Taoka?Kenapa dia menginginkan nyawa Hanz?Musashi dan Hirohito tidak bisa mencerna situasi yang ada. Kenapa sekarang Kuroi Kumo juga menginginkan nyawa Hanz?Sedangkan Hanz, tetap kalem dan tenang seperti biasanya meskipun saat ini nyawanya seda
Genta dan anak buahnya terperangah!Mata mereka terbelalak sempurna dan nyaris keluar dari tempatnya.“Ap? Apa? Kau, Hirohito? Tidak mungkin! Hirohito sudah mati pada pertempuran terakhir!” Genta termundur beberapa langkah karena saking kagetnya, begitu juga dengan empat anak buahnya yang berada di dekatnya.Hirohito tersenyum pahit. “Pertempuran terakhir? Bukan, itu bukan pertempuran terakhir, karena akan ada pertempuran lagi di antara kita! Aku adalah Hirohito, karena itu cepat panggilkan Kenji Torada ke sini biar kalian semua bisa percaya bahwa aku memang benar Hirohito Kazui karena dari kalian semua, hanya Kenji yang mengenali aku!”Masih belum hilang rasa terkejutnya, Genta tetap tidak percaya bahwa di hadapannya saat ini memang seorang Hirohito Kazui. “Kau pembohong! Sudahlah, lagi pula Hanz Fadeyka sudah mau menerima pertukaran ini. Biarlah dia pergi bersama aku. Nanti akan segera kami serahkan dua orang di dalam kepad
Robert mendobrak masuk ke dalam. Tapi Julius berusaha mendorongnya keluar lagi. Julius tidak mau kalau sampai apa yang ada di dalam rumahnya diketahui oleh orang luar, apalagi mereka adalah petugas.Melihat keresahan yang di wajah Julius, maka Robert mengeluarkan senyuman kecut seraya berkata, “Aku Robert Hanssen dari FBI.”Mendengar itu, Julius tercengang dan diterpa rasa takut. “Aku tidak peduli. Pergi dari sini!” Suara Julius mulai berubah dan tampak sekali kegelisahan di wajahnya.Sungguh ini adalah musibah besar bagi Julius dan Edwin. Setelah berminggu-minggu dalam melaksanakan tugasnya, tak disangka kalau keberadaan mereka dapat terendus oleh petugas.Julius cukup kelabakan dan karena bingung mau berbuat apa, tidak ada cara lain selain dari berpura-pura tidak tahu dan sebisa mungkin untuk mengusir tiga orang ini dari sini. “Kalian tidak sopan! Sudah aku bilang kalau aku sedang tidak menerima tamu.”Julius semakin resah dan berontak.Sebaliknya, Robert tetap tenang dan malah memb
Mengejutkan, tiba-tiba siang hari ini ada tiga orang yang sudah berada di depan rumah milik Julius. Mereka berpakaian seperti orang biasa tapi jika melihat dari fisik mereka, sepertinya mereka bukanlah orang biasa. Mereka punya badan yang besar dan kekar.Setelah mengetuk beberapa saat, akhirnya pintu pun terbuka. “Ya ada apa?” sapa Julius. “Siapa kalian?”Begitu melihat tiga orang ini agak mencurigakan, Julius sedikit tersentak dan mengerutkan keningnya.Robert Hanssen memperhatikan raut wajah Julius yang mulai berubah. “Izinkan kami masuk,” kata Robert.Namun, Julius menggeleng. “Maaf untuk saat ini aku tidak sedang menerima tamu. Tadi aku tanyakan pada kalian tentang kalian siapa dan dari mana. Tapi kalian belum juga menjawab. Silakan kalian pergi.”Robert dan dua rekannya semakin curiga saat mendapat perlakuan seperti itu dari tuan rumah. Biasanya ketika ada tamu yang datang, tuan rumah akan ramah dan mempersilahkan tamunya untuk masuk, tapi anehnya Julius malah bersikap tak nya
Setelah sehari dan semalam mempelajari semua data dan juga mendengar penjelasan langsung dari Edwin, maka mulai hari ini Julius mulai melakukan publikasi di situs Wikileaks.Informasi rahasia tentang kejahatan pihak AS yang selama ini rupanya secara diam-diam memata-matai warganya sendiri akhirnya ketahuan. Sikap buruk AS yang begitu keji dan tercela pada akhirnya diketahui oleh masyarakat dunia, terutama masyakarat Amerika sendiri tentunya.Dikarenakan isu sekarang ini cepat sekali bisa viral lantaran sosial media, maka tidak butuh waktu lama untuk membuat berita tersebut trending dan menjadi bahasan utama di setiap acara. Banyak acara televisi yang memberitakan tentang berita tersebut sehingga dalam waktu beberapa jam saja bahkan hampir seluruh dunia pun mencoba membuka situs tersebut dan membaca beritanya aslinya.Dalam kurun waktu dua minggu, akhirnya semua informasi yang dirasa pantas dipublikasikan akhirnya rampung juga, semua telah tersampaikan sesuai dengan kemauan dari Edwin.
Julius menggelengkan kepala dan menyandarkan punggungnya lalu berkomentar, “Pemerintah AS memata-matai warganya sendiri? Parah! Tindakan yang mereka lakukan sudah keterlaluan.”Tidak sampai di situ. Pada akhirnya Julius pun tahu bahwa selama ini pihak pemerintah dan militer AS memang secara diam-diam melakukan spionase terhadap musuh-musuh mereka seperti Rusia dan Tiongkok. Tujuannya adalah supaya mereka tahu apa saja yang tumbuh dan berkembang di sana, terutama dalam hal militer. AS tidak mau kalau lawan-lawan mereka lebih tangguh dari pada mereka. Jika mereka dengan tega melakukannya terhadap warganya sendiri, maka tidak sulit bagi mereka untuk melakukannya terhadap Rusia, Tiongkok, dan negara-negara Timur Tengah.Julius terbelalak ketika semakin tahu betapa bobrok dan kejinya pihak AS yang secara terselubung melakukan semua kejahatan tersebut. “Edwin Joyden, pantas kau menjadi buronan. Ini adalah yang mereka takutkan rupanya. Wajar dan masuk akal.”Di sebelah Julius, Hanz dan Edwin
Begitu telah sampai di bandara di salah satu kota di Australia, perjalanan pun dilanjutkan dengan menggunakan mobil yang sudah disiapkan oleh Keluarga Fadeyka. Pihak bandara telah mendapatkan laporan bahwa akan ada utusan dari Keluarga Fadeyka yang akan tiba di bandara. Maka dari itu tidak ada hal apa pun yang bisa menghalangi keberangkatan mereka. Semua dipastikan aman jika uang sudah berbicara.Perjalanan lewat darat pun dilakukan. Dari Melbourne menuju Lorne butuh waktu beberapa jam. Julius sudah memberikan titik lokasi keberadaan dirinya pada Hanz. Lokasi tersebut masih berada dalam keramaian. Julius sengaja memilih lokasi tersebut karena dia sengaja ingin membebaskan diri dan tidak tampak seperti seorang buronan meskipun hal tersebut memang berbahaya bagi dirinya.Begitu telah sampai di lokasi, hanya tiga orang yang masuk ke dalam rumah : Hanz, Edwin, dan Avraam. Sementara para petugas lainnya berada cukup jauh dari rumah tersebut.“Selamat datang,” sambut Julius setelah membuka
Tentu saja dia adalah Hanz.“Avraam! Kenapa kau berkata seperti itu pada Edwin? Sudah aku bilang pada mu supaya berhenti mempermasalahkan ini! Aku adalah orang yang sangat berkenan mau membantu dia.”Avraam kaget saat tahu tiba-tiba Hanz sudah ada di sana. Padahal tadi setahu dia Hanz sedang tertidur. Dia cukup gugup. “Maafkan aku, Hanz.”Avraam sangat patuh dan bahka takut terhadap Hanz. Jika Hanz sudah bicara sangat serius, dia akan menurut. Hanya saja sejak kemarin dia ingin sekali rasanya membuat Hanz lantas yakin bahwa rencana yang sedang ditempuh ini sangat berisiko. Hanz sudah berulang kali diperingatkan oleh Avraam tapi Avraam bukannya tidak patuh, namun terlalu sayang pada Hanz. Dan kini sepertinya Avraam tidak bisa berkutik lagi saat dia mendapati ekspresi kemarahan yang terpampang di wajah Hanz.Ketika jarak mereka sangat dekat, Hanz memicingkan sebelah mata seraya berkata, “Kau tidak ada urusan di sini, Avraam. Tugas mu cuma mengawal dan menjaga kami. Tidak lebih dari itu.
Edwin tidak ingin merepotkan Hanz, tetapi di lain hal dia tidak mungkin mengurungkan segala rencana yang sudah hampir rampung dijalankan, dan di samping itu Han telah memaksa dirinya agar tetap pada rencana.“Aku pastikan Hanz tidak akan kenapa-kenapa,” ujar Edwin dengan kalimat yang pasti dan wajah serius. “Hanz telah menjamin keselamatan diriku. Jadi aku jauh lebih pantas menjamin juga keselamatan dirinya.”Dengan program canggih HF03, keberadaan Edwin tidak mungkin bisa terlacak oleh siapa pun, terutama oleh para petugas. Dengan begitu dia akan selalu aman dan apalagi dia mendapat pengawalan cukup ketat dari Fadeyka Army utusan dari Tuan Dmitry.Edwin menatap mata Avraam lurus-lurus seraya berkata, “Avraam, aku berjanji pada mu. Hanz tidak akan kenapa-kenapa. Jika terjadi sesuatu, aku yang akan bertanggung jawab. Aku merelakan nyawaku jika terjadi sesuatu pada Hanz. Aku adalah orang yang paling bertanggung jawab.”Lagi, Avraam membuang wajahnya dan merasa malas melihat mata Edwin.
Pada saat Hanz sedang tertidur pulas, Avraam memanggil Edwin dan menyuruhnya untuk mengobrol di belakang. “Ada apa, Avraam?” tanya Edwin bingung. Dahi Avraam berkerut dan alisnya mengernyit. Dia memberikan tatapan tajam dan lurus pas ke arah wajah Edwin sambil berkata dengan pelan tapi tegas. “Apa kau bisa menjamin keselamatan Hanz?” Kaget dilempar pertanyaan seperti itu, Edwin sedikit termundur badannya. Dia berkata dengan heran. “Apa maksud mu, Avraam?” “Apa maksudku?” Avraam menyunggingkan senyuman halus sebelah bibirnya. “Kau adalah buronan besar dan sangat berbahaya. Hingga saat ini kau masih masuk daftar kejaran FBI dan interpol. Kau penjahat besar, Edwin. Selama Hanz dan aku berada di dekat mu, kami selalu berada dalam bahaya. Apa kau tidak mengerti?” Edwin sangat mengerti bahwa dirinya memang membawa bahaya besar bagi Hanz dan lainnya. Tapi ini semata-mata bukanlah kemauan Edwin seorang, melainkan atas persetujuan Hanz juga. “Kenapa kau melibatkan Hanz dalam perkara ini
Julius tidak tahu kalau orang tersebut adalah Hanz Fadeyka. Tapi Hanz tahu tentang Julius dan bahkan bisa tahu lokasi persembunyian Julius. Tidak ada satu pun orang yang bisa melacak lokasi keberadaan pemilik situs Wikileaks kecuali Hanz.Itulah alasan kenapa Julius mau menerima kehadiran Hanz. Selain itu, Hanz pun mengatakan bahwa dia akan membawa seseorang yang mempunyai informasi besar yang bakal mencengangkan dunia, tentu saja nantinya semua akan tahu lewat situs terlarang : Wikileaks.Tidak hanya menjanjikan pada Julius untuk memberikan keamanan, Hanz juga memberikan hadiah besar berupa rahasia besar dari sebuah negara, di mana rahasia tersebut dia dapatkan dari seorang pria bernama : Edwin Joyden!Bagi Hanz sendiri, ini merupakan pengalaman emas yang amat berharga karena dia diberi kesempatan bertemu dengan dua orang hebat dan sangat mencintai kebenaran dan keadilan.Edwin merupakan pria yang sangat pintar dan berhati mulia. Dia rela mengkhianati negaranya sendiri demi membongka