Share

Batal Bulan Madu

Penulis: CacaCici
last update Terakhir Diperbarui: 2024-06-23 22:33:35

Zahra dan terpaksa kembali dari liburan mereka karena kabar sakit Brian–kakek Zein.

Sekarang mereka di kediaman utama keluarga Melviano, lebih tepatnya di dalam kamar Brian yang saat ini sedang berbaring lemas di atas ranjang. Raka yang juga ada di sana terlihat berdiri, menatap ayahnya sendu.

"Maaf jika kau membenci Ayah karena menyerahkan perusahaan pada Zein. Maaf …," ucap Brian lemah, terus meminta maaf pada Raka. Zein duduk di sebelah Brian berbaring, sedangkan Zahra di ujung kaki–memijit pelan kaki Brian yang terasa panas.

Sungguh, Zahra tidak bohong jika dia sangat menyayangi Brian. Pria tua ini sudah ia anggap seperti kakek sendiri.

"Aku akan menyerahkan perusahaan padanya jika memang itu bisa membuat kalian bisa berbaikan," ucap Zein tiba-tiba pada Kakeknya, membuat Raka yang menunduk tiba-tiba mendongak–mematap terkejut pada Zein.

Pria yang ia anggap egois tersebut menginginkannya berdamai dengan ayahnya, bahkan rela memberikan tanggung jawab perusahaan pada Raka. Sungg
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Aulia Lia
kakek hot hhhh
goodnovel comment avatar
CacaCici
Bentar, Kak. Tarik napas dulu. (⁠≧⁠▽⁠≦⁠)(⁠≧⁠▽⁠≦⁠)
goodnovel comment avatar
Yuli Faith
raka sama alana aja....dia jg gadis yg baik
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   Ngidam Pertama

    "Selamat, kau akan menjadi Kakek!" ucap Zein, benar-benar tersenyum tetapi sebuah senyuman mengejek pada Raka yang sudah muram.Kakek? "Cih." Raka melepas paksa tangannya dari Zein lalu menatap sinis pada keponakannya tersebut. "Kakek kakek begini, aku jauh lebih tampan darimu."Zein menaikkan sebelah alias, berdecis geli lalu secara sengaja duduk di sebelah Zahra, merangkul mesra pundak Zahra sembari menyunggingkan smirk tipis ke arah Raka. "Terlalu percaya diri," ejek Zein. Raka memalingkan wajah, menetap Zein jengah. Dia berjalan mendekati ayahnya, memilih mengabaikan Zein yang sangat menyebalkan. "Ahahaha … kalian berdua sangat tampan." Brian tertawa puas, setelah itu menepuk pelan pundak putranya. "Tetapi jika Zahra melahirkan anak laki-laki, maka ketampanan kalian berdua tidak akan ada artinya." "Aku setuju dengan ucapan Kakek," ucap Zahra, terkekeh geli menanggapi perkataan Brian. "Siapa bilang akan ada anak laki-laki, aku ingin anak perempuan." Zein tak mau kalah, terse

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-24
  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   Kelicikan Zein

    Melihat kekonyolan Zein, Lucas meneguk saliva kasar. Putrinya bisa mati keracunan bila memakan nasi goreng buatan Zein. Di sisi lain, Alana meringis horor, syok melihat apa yang suami nyonya-nya buat. Sedangkan Raka, dia sudah menepuk jidat, sama syok melihat cara Zein memasak. Namun, apa yang bisa diharapkan dari seorang Zein? Masuk dalam dapur ini saja mungkin baru pertama kalinya. Sok-sokan ingin memasak nasi goreng untuk istrinya. "Zahra, kamu ingin nasi goreng bukan? Aku saja yang membuatkannya. Masakan Zein bisa membahayakanmu dan janinmu." Raka berkata, lalu tanpa mendapat persetujuan dari Zahra, dia segera memasuki dapur. Zahra menghela napas, kembali duduk di kursi mini bar bersama sang ayah dan Alana. "Kenapa kamu tidak melarang Zein memasak, Nak? Lihatlah, dia menghancurkan dapurmu." Zahra menoleh pada ayahnya kemudian tersenyum tipis. "Biarkan saja, Ayah. Kemauan Zein tidak pernah didengar oleh orang tuanya, selama ini dia hidup untuk memenuhi kemauan orangtuanya. Dan

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-24
  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   Seorang Putra yang dinantikan

    "Tidak ada rasa," jawab Lucas, membuat senyuman Zein menyurut. Dia buru-buru mencoba dan benar saja, nasi goreng buatannya tak berasa. "Ck." Zein berdecak kesal. Sepertinya dia lupa memasukkan garam. Hell! Padahal dia sudah sangat bangga dengan nasi goreng buatannya dihadapan istrinya. Ternyata nasi gorengnya gagal. "Tidak apa-apa, Zein." Zahra tiba-tiba meraih kedua piring nasi goreng lalu mencampurnya. "Nasi goreng buatan Paman terlalu asin dan nasi goreng buatanmu tidak berasa. Jika digabung kelebihan dan kekurangan antara keduanya akan saling melengkapi. Dan …-" Setelah mencampur nasi goreng yang masih panas tersebut, Zahra mencicipi pelan-pelan. Senyuman di bibirnya muncul, menatap suaminya dengan manik cerah. "Ini enak," lanjut Zahra, menyendok nasi goreng lalu menyuapi suaminya–supaya Zein mencoba rasanya. Zein setuju, rasanya lumayan. "Aku akan belajar lagi supaya bisa membuatkan nasi goreng untukmu," ucap Zein, kini sudah duduk di sebelah Zahra–menonton istrinya yang seda

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-24
  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   Ancaman Lama

    "Papa sebentar lagi pulang. Nail main dengan Mama dulu yah," ucap Zahra, saat ini sedang berada di ruang keluarga. Setelah dia memiliki anak, Zahra tak seaktif dahulu lagi. Ada Raka yang membantunya, serta Alana yang selalu mendampingi Zahra. Sudah lima bulan berlalu setelah dia melahirkan, Zahra sangat menikmati momen menjadi seorang ibu. Meskipun sibuk dengan pekerjaannya, Zein tak pernah melupakan tanggung jawab sebagai suami maupun ayah. Baby Nail tiba-tiba menangis, Zahra langsung membawa Nail dalam gendongan–menimang anaknya sembari berjalan ke arah tembok kaca transparan, menuju luar. Di sana sedang hujan, dan bayinya sangat suka melihat hujan. "Nail, coba lihat keluar, Sayang. Sedang turun hujan. Nail suka hujan kan?" ucap Zahra, terus menimang anaknya yang kini sudah berhenti menangis. Mana Nail membulat, pupil membesar–melihat ke arah luar dengan pandangan antusias. Bayi tersebut memang sangat menyukai hujan. Nail berhenti menangis dan kini bercoleteh dengan bahasa bayi,

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-25
  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   Firasat Buruk

    "Hari ini kau ke kantor, Sweetheart?" tanya Zein, saat ini sedang sarapan dengan Zahra. Zahra menggelengkan kepala. "Aku ingin bermain dengan Nail, seharian ini, Zein," jawab Zahra, "besok aku harus bekerja lebih lama untuk peluncuran produk baru. Aku mungkin tidak bisa bermain lagi dengan Nail, jadi akan aku puaskan seharian ini." "Hum." Zein memangut pelan. "Jangan lupa istirahat dan jangan terlalu memaksakan diri," lanjut Zein. Setelah itu tak ada lagi percakapan antara keduanya. Entah kenapa Zein merasa hampa dan Zahra sibuk dengan pemikirannya. Hingga akhirnya Zein pamit ke kantor dan Zahra melanjutkan tugas, memandikan putranya lalu memberi asupan. Setelah itu, dia dan Nail bermain. Sekitar jam setengah sebelas, Alana datang untuk membahas pekerjaan. Ada beberapa desain tas yang akan mereka luncurkan bulan depan, Zahra harus melihat desain tersebut. Sembari menjaga Nail–dibantu oleh pengasuh dan Alana, Zahra memeriksa desain tersebut. Brak'Tiba-tiba saja terdengar keribu

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-25
  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   Kehilangan Semesta

    Zein memasuki lingkungan rumah dan begitu terkejut saat menemukan semua orang sudah tergeletak penuh darah di lantai. Tubuh Zein seketika lemes, merasa sudah tak ada harapan lagi mengenai istri dan putranya. Dia terlambat! Dia bodoh dan ceroboh karena memilih pekerjaan dibandingkan menjaga anak istrinya ketika dia sudah tahu jika Nolan sudah mulai melancarkan rencananya. Lucas yang baru santai langsung bertekuk lutut di tengah rumah Zein. Darah para bodyguard yang tewas menggenangi tempat tersebut. Dalam keadaan seperti ini apakah putrinya masih selamat? "A-Aureliaku," cicit Lucas, menangis tanpa suara.Sedangkan Zein, dia berupaya mencari-cari istrinya di antara mayat. Tak bisa dicegat, tubuhnya gemetar dan matanya mengeluarkan bening kristal. Hatinya tak tenang dan bibirnya pucat. "Za-Zahra, kau dimana? Aku sudah datang melindungimu. Keluar!" teriak Zein, mencari ke seluruh penjuru ruangan. Marcus dan Raka tak tinggal diam. Raka ke atas dan Marcus ke halaman samping. Hingga pa

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-25
  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   Menikahlah Denganku Kak Zein

    Lima tahun kemudian. "Uhuk uhuk uhuk." Seorang perempuan terbatuk-batuk saat memasuki ruangan Zein, asap rokok mengepul dan aromanya cukup menyengat. Zein melirik tak suka pada perempuan tersebut kemudian meletakkan rokok di asbak. "Kak Zein, kenapa kamu masih merokok? Kamu tahu kan merokok itu sangat berbahaya dan … kamu punya Nail loh di rumah ini. Jika dia menghirup asap rokok darimu, kesehatannya akan terganggu, Kak." Deana berkata lembut tetapi nadanya mengomel. Dia adalah sepupu Zein yang baru dua tahun yang lalu kembali dari luar negeri–setelah menyelesaikan pendidikannya. Selama dua tahun ini, Deana sering ke rumah Zein untuk menemani Nail. Selain itu, Deana juga menyimpan rasa pada kakak sepupunya tersebut. Siapa yang tak jatuh cinta pada Zein yang tanpa dan punya segalanya? Deana hanyalah wanita normal, mudah terbius oleh ketampanan sang kakak. Terlebih saat ini Zein menyandang status duda, di mana Zein semakin hot dan mempesona. Deana berusia dua puluh lima tahun, seda

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-26
  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   Mencari Mama Supaya Papa Tidak Sedih

    "Kamu harus membujuk Papa kamu supaya menikahiku. Jika tidak--" Deana merampas foto yang Nail peluk, "Aku akan membakar foto mama kamu!" gertaknya dengan membentak di akhir kalimat. Anak tersebut tak merespon apa-apa, hanya menunjukkan raut muka datar tetapi dengan manik mata berkaca-kaca. "Lagian ngapain sih kamu kemana-mana membawa foto Mamamu. Hei!" Deana mendorong kepala Nail cukup kasar, "Mama kamu itu sudah mati. Dia tidak akan kembali meskipun dua puluh empat jam kamu memohon pada Tuhan. Mama mati, Bisu!" sarkasnya, menjewer kuat lengan Nail kemudian segera pulang. Sebelumnya, dia melempar foto Zahra ke lantai secara kasar. Sedangkan Nail, dia buru-buru mengambil foto mamanya yang telah pecah–menangis tanpa suara saat melihat foto mamanya rusak. Nail tidak bisu, tetapi dia pernah berbicara lagi karena keluarga papanya sering mengolok-oloknya. Sepupunya yang seumuran bahkan jauh lebih tua darinya, sering menyebutnya tak punya ibu dan anak dari seorang monster pembunuh. Nail t

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-26

Bab terbaru

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   KLS (48) Tamat

    "Bagaimana, Wife? Kau suka?" tanya Marc, menoleh pada istrinya dengan senyuman lembut. Alis Marc menaikkan sebelah, terkekeh pelan melihat reaksi istrinya. Belum apa-apa tetapi Kiana sudah membeku di tempat. Cih, bahkan dia belum mengutarakan cintanya pada sang istri. Kiana mematung di tempat, punggungnya terasa panas tetapi tangannya dingin. Masih dibagian sini tetapi Kiana sudah sangat gugup. Ya Tuhan! Kiana tak percaya jika Marc biasa menyiapkan tempat se indah ini. "Ekhem." Suara deheman tersebut membuat Kiana menoleh pada Marc. Matanya membelalak lebar, tak percaya dan terkejut pada Marc yang sudah bertekuk lutut dihadapannya. Pria itu memegang kotak hitam mewah, di mana ketika dibuka isinya adalah … kosong. "Ko-kosong?" bingung Kiana, gugup dan berdebar tak karuan. Marc mendapat kotak dan ternyata benar, kotak tersebut kosong. Dia berdecak pelan kemudian berdiri. Wajah Marc terlihat kesal, dingin secara bersamaan. "Ti-tidak apa-apa, Kak Marc. Tanpa cincin jug

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   KLS (47)

    "MARC!" jerit Disha antara syok dan horor. Akan tetapi yang dia panggil malah terlihat santai. Disha geleng-geleng kepala, sudah menangis karena melihat kejahatan putranya. Disha sangat lega suaminya tak ada di sini akan tetapi dia lupa juga titisan suaminya ada di sini. Marc dan Damon, sama saja! "Penjaga!" Daniel memangil penjaga, kemudian menyuruh mereka untuk membereskan kekacauan yang Marc lakukan, "bawa mayat perempuan ini, buang ketengah hutan. Jangan sampai ada jejak yang tertinggal." "Baik, Tuan." Para penjaga melaksanakan perintah, langsung membawa mayat Sofia dari sana. "Masalah sudah selesai. Dan … Marc, lain kali jangan seperti tadi. Kasihan orang-orang rumah yang tak terbiasa dengan suara tembakan, Nak. Apalagi istrimu," tegur Daniel kemudian pada cucunya. Dia geleng-geleng kepala karena Marc dan Damon sangat persis. Untung daddy dari cucunya tak ada di sini. Karena jika Damon di sini, tentu Damon akan membenarkan tindakan Marc dan bahkan bisa memarahi siapapun

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   KLS (46)

    "Bisa saja kamu membuat surat palsu," elak Sofia. "Masalah di rumah Kakek Nenekku, bukannya kamu yang lebih dulu menuduhku yang bukan-bukan?! Kamu menuduhku gembel dan berniat mengacaukan pesta, kamu mengusirku dari rumah Nenek dan Kakekku sendiri. Dan wajar bukan jika aku menyuruh maid di rumah Kakek Nenekku mengawasimu karena … seorang tamu tidak dikenal bisa-bisanya ada di ruang keluarga kami. Padahal ruangan itu area terlarang untuk para tamu. Pertanyaannya, kenapa kamu bisa di sana? Pasti berniat macam-macam bukan?" "Aku bukan pencuri!" marah Sofia, berteriak kesal karena tak tahan dengan tuduhan Kiana. Yang membuatnya semakin kesal adalah semua orang diam dan mendengarkan perkataan Kiana. "Kenapa marah? Aku saja tidak marah saat kamu mengusirku dari rumahku sendiri." Sofia memucat, menggelengkan kepala pada Audi. Dia berharap Audi tak percaya pada perkataan Kiana. "A-aku tidak mengusirnya, Nenek. A-aku bertujuan baik. Saat itu-- dia mengenakan pakaian santai. Sedangkan a

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   KLS (45) Berkumpul untuk Menyelesaikan Masalah

    "Kenapa kalian memenjarakan Sofia, Marc?" tanya Audi, menatap Marc dengan ekspresi tak enak kemudian menatap satu persatu anggota keluarga yang lain– yang telah ia suruh berkumpul di kediaman Lucas. Sofia juga ada di sana, sudah ia bebaskan dari penjara. Sofia menghubunginya, mengatakan jika Marc telah memenjarakannya karena kesalah pahaman. "Aku tidak memenjarakannya, Nek," jawab Marc, "dan aku juga tak mungkin memenjarakannya," lanjut Marc, seketika membuat Sofia tersenyum manis–merasa jika Marc memiliki perasaan padanya oleh sebab itu Marc tak ingin menjebloskannya dalam penjara. Audi juga terlihat senang mendengarkan penuturan Marc, ternyata Marc tak ingin menjebloskan Sofia dalam penjara. "Hukuman di penjara terlalu ringan untuk wanita itu. Kejahatan yang dia perbuat sudah sangat banyak," lanjut Marc, seketika membuat senyuman Audi hilang. Begitu juga dengan Sofia yang langsung memucat. "Penjara terlalu enak baginya," tambahnya yang semakin membuat Sofia ketakutan. "Marc

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   KLS (44) Tantangan Ungkapan Cinta

    Kiana menatap gambarnya yang salah coret, menganga sedikit lalu menoleh pada suaminya. Pria satu ini! Sangat-sangat tak aman untuk kesehatan jantung Kiana. Hell! Dari tadi, Marc sudah bagus hanya diam dan tak bersuara. Tetapi kenapa dia tiba-tiba mengeluarkan suara? See?! Sekalinya Marc berbicara, gambar Kiana rusak. Bencana! "Jawab." Marc bangkit dari kursi lalu menghampiri Kiana, dia berdiri di belakang istrinya–menatap sejenak pada gambar desain Kiana yang tergores pencil, cukup dalam dan parah. Melihat itu, Marc menarik salah satu sudut bibir ke atas–membentuk sebuah smirk tipis, geli melihat gambar istrinya. Jadi perempuan ini tadi kaget dan salah coret? Cih, menggemaskan. "Kau mencintaiku, Wife?" tanya Marc, membungkuk ke arah Kiana. Satu tangannya memegang sandaran kursi Kiana, satu lagi bertopang pada sisi meja istrinya. Kiana yang sedang menghapus bagian yang salah pada desain, menjadi kikuk lalu berakhir salah hapus. Marc berdecis geli, menarik penghapus dari tangan i

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   KLS (43) Pindah Mendadak

    Ceklek' Marc menoleh ke arah pintu, mendapati istrinya di sana. Kiana terlihat kaget, mungkin tak mengira jika Marc telah datang. Kiana masuk dalam kamar, menutupi pintu sembari berjalan menghampiri suaminya. Dia tersenyum manis, senang karena Marc akhirnya kembali. Ada banyak hal yang ingin Kiana ceritakan pada Marc, salah satunya niatan Gebara untuk melamar Kinara–kakaknya. Karena jika Gebara ingin melamar Kinara, pasti mereka akan ke negara Kiana. Itu yang membuat Kiana sangat senang, dia bisa pulang lalu bertemu dengan keluarganya. Tak bisa dipungkiri, Kiana sangat rindu pada keluarganya. "Kak Marc kapan pulang?" tanya Kiana, masih tersenyum manis pada Marc. Pria itu menaikkan sebelah alis, menampilkan raut muka dingin dan tatapan yang cukup mengintimidasi. "Baru saja." Kiana cengar cengir, mendudukkan diri di pinggir ranjang. "Kau sepertinya terlihat sangat senang." Kiana menganggukkan kepala. "Kak Gebara sudah memantapkan niatannya untuk melamar Kak Kinara. Minggu

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   KLS (42) Jebakan Sofia?

    Sofia! "Untuk apa kamu datang ke sini?" sinis Kiana, menatap Sofia kesal secara terang-terangan. "Tuan meninggalkan laporan penting dan aku datang untuk menjemputnya," ucap Sofia dengan nada angkuh, berniat masuk akan tetapi Kiana dengan cepat mendorong pundaknya. "Jangan menginjakkan kaki kotormu ke dalam kamarku dan Kak Marc." Tak mau kalah, Kiana memperlihatkan keangkuhan yang sesungguhnya pada Sofia, "makhluk rendahan sepertimu bisa mencemari kamar kami," lanjut Kiana. Sofia mengepalkan tangan, menatap begitu marah pada Kiana. "Kiana! Jaga ucapanmu, ini bukan keluarga Melviano! Mungkin di keluargamu, kamu adalah nona muda yang selalu dihormati dan dimanja. Tetapi di sini …-" Kiana langsung memotong, berkata santai dengan bersedekap di dada, "nyonya Lucas. Aku malah naik jabatan di sini. Dari Lady Melviano, menjadi Nyonya Lucas. Iri, Remahan Biskuit?" ejek Kiana di akhir kalimat. Sofia semakin marah mendengar ucapan Kiana. Dia sangat tak terima, apalagi bagian Kiana meny

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   KLS (41) Ternyata Memikirkan Hal yang Sama

    "A-aku memang kecelakaan, Tante. A-aku bahkan hampir mati." pekik Sofia, menangis dengan air mata yang terus meluruh. Disha menghela napas, tak ingin berdebat lagi dengan perempuan tersebut. "Kalau begitu biarkan Arseno memeriksa kakimu," ucap Disha dengan nada tegas. Sofia memucat, gugup dan terlihat panik. Kakinya tidak sakit ataupun patah. Meski Arseno bukan dokter ortopedi, tetapi dia yakin kalau Arseno akan tahu kebohongannya. Namun, jika dia keukeuh menolak, Disha akan lebih curiga padanya. Disha memanggil beberapa maid untuk membawa Sofia ke dalam, setelah itu dia menyuruh keponakannya untuk memeriksa kaki Sofia. ***Cup' Marc mencium bibir Kiana, melumatnya cukup kasar dan penuh penuntutan. Saat ini mereka sudah dalam kamar, membuat Marc leluasa untuk mencium istrinya. "Ummff--" Kiana memberontak, cukup kaget karena Marc tiba-tiba menciumnya. Dia juga ingin mengatakan sesuatu pada Marc, oleh sebab itu dia berupaya menghentikan Marc. "Kau menolak ciumanku?" ucap Marc, me

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   KLS (40) Drama Sofia Yang Terbongkar

    Setelah berbicara pada Eliza, Kiana menemui mama mertuanya. Dia tak enak hati melihat sang mama mertua yang sibuk ikut membantu persiapan pesta untuk nanti malam. Karena tidak tahu harus membantu apa, Kiana mendekati mama mertuanya untuk bertanya. Akan tetapi, sang mama mertua malah menyuruh Kiana istirahat–menyuruh Yoona supaya mengantar Kiana ke kamar. Yoona berbeda dengan Eliza, perempuan ini sangat santai dan juga ramah. Yoona memiliki seorang kakak bernama Gerald De Lucas, dan dia ternyata bekerja di DSL. Hanya saja karena Kiana tak memperhatikan dan Gerald tak terlalu menonjol orangnya, Kiana tak tahu jika Gerald adalah sepupu Marc. Suaminya juga punya satu sepupu laki-laki lainnya. Namanya Arseno De Lucas (anak dari Ando dan Aulia) di mana Ando adalah paman tertua Marc. Arseno sendiri memilih berbeda, menjadi seorang dokter bedah yang sudah terkenal keahliannya di negara ini. "Yoona, aku akan membantumu. Katakan apa yang bisa ku lakukan?" ucap Kiana, menolak masuk dalam ka

DMCA.com Protection Status