Share

Seorang Putra yang dinantikan

"Tidak ada rasa," jawab Lucas, membuat senyuman Zein menyurut. Dia buru-buru mencoba dan benar saja, nasi goreng buatannya tak berasa.

"Ck." Zein berdecak kesal. Sepertinya dia lupa memasukkan garam. Hell! Padahal dia sudah sangat bangga dengan nasi goreng buatannya dihadapan istrinya. Ternyata nasi gorengnya gagal.

"Tidak apa-apa, Zein." Zahra tiba-tiba meraih kedua piring nasi goreng lalu mencampurnya. "Nasi goreng buatan Paman terlalu asin dan nasi goreng buatanmu tidak berasa. Jika digabung kelebihan dan kekurangan antara keduanya akan saling melengkapi. Dan …-" Setelah mencampur nasi goreng yang masih panas tersebut, Zahra mencicipi pelan-pelan.

Senyuman di bibirnya muncul, menatap suaminya dengan manik cerah. "Ini enak," lanjut Zahra, menyendok nasi goreng lalu menyuapi suaminya–supaya Zein mencoba rasanya.

Zein setuju, rasanya lumayan. "Aku akan belajar lagi supaya bisa membuatkan nasi goreng untukmu," ucap Zein, kini sudah duduk di sebelah Zahra–menonton istrinya yang seda
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
CacaCici
Belom, Kak. Sebelumnya pemanasan je, nih baru mulai novelnya. Hihihi … semoga bab selanjutnya, Kakak tetap suka. (⁠人⁠ ⁠•͈⁠ᴗ⁠•͈⁠)(⁠≧⁠▽⁠≦⁠)(⁠◍⁠•⁠ᴗ⁠•⁠◍⁠)
goodnovel comment avatar
Mifta Nur Auliya
ini dah tamat kah,,saya team nunggu bahagia aja haha
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status