Share

165. Dia Bukan Malaikat

Rasanya habis kata Tania dibuat oleh ibunya. Yang tersisa hari itu hanyalah tangis hingga Farida pergi meninggalkannya.

Di dalam tahanan, setelah Tania dibawa kembali ke sana, matanya berkabut air mata saat ia memandangi besi berjajar yang mengekangnya.

Percakapannya dengan Farida membekas dan menyakiti hatinya.

‘Dia tidak pernah datang dan memberikan bantuan sejak kamu masuk tahanan.’

Terus saja terulang, puluhan, hingga ratusan kali, terngiang di indera pendengarnya, memukul dadanya, membuatnya sesak. Bibirnya terbungkam tanpa kata, tetapi sepasang netranya yang basah itu mengatakan lebih banyak sekecewa apa sekarang ia.

“Kamu bohong ….” katanya lirih, meremas jemarinya yang gemetar dan kesemutan. “Ternyata kamu bukan malaikat seperti yang terlihat.”

Tania menunduk, tangisnya tak terbendung. Air mata kian deras menghujani wajah dan bermuara di pipinya.

Ia merasa sangat bersalah pada Amara, adiknya yang nyawanya telah terenggut. Dan bahkan ... jauh sebelum itu ia pernah membua
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (5)
goodnovel comment avatar
Eva
Kira kira Alina di penjara hanya karena membakar butuk Laura atau sudah ketahun tentang judi dan selingkuhnya? Tania mending buka suara, pasti banyak yang dukung dia kok
goodnovel comment avatar
Diahayu Aristiani
ayo tania kamu jujur sama jake dan Laura siapa yg suruh kamu. seret dia juga agar sama menderita nya dengan kamu.
goodnovel comment avatar
Silent Heart
Alina bakal dipenjara berapa lama ya, karena kan kasusnya lumayan, pembunuhan berencana, walaupun gagal. Alina belum jujur tentang dosanya ke Jake ya. Tapi kalo milih jujur tentang itu, dia bakal makin hancur sih, yang penting tobat deh. Tania ayo cepat ungkap semua.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status