Share

109. Maniknya Pada Bibir Laura

Laura menghindari tatapan Jake yang mengarah lurus padanya, “Jangan bicara terlalu manis karena itu memperburuk komplikasiku,” katanya yang membuat Jake yang mendengarnya tertawa lirih.

Jake senang karena sekarang Laura telah sepenuhnya menerima dirinya dan tidak ada kebencian atas kondisinya yang memang sedang sakit.

“Kamu tahu apa yang aku sukai saat kamu mengatakan itu, Laura?” tanya Jake setelah Laura kembali memandangnya.

“Apa?” tanya Laura balik.

“Dengan menjadikan sakitmu ini sebagai sebuah candaan, artinya kamu bisa menemukan kebahagiaan dalam penderitaan,” jawabnya.

“Tapi bukankah aku selalu menemukan kebahagiaanku dalam penderitaan meski pun itu kecil?” Laura mengatakannya dengan tenang, yang Jake sadar itu adalah sebuah sindiran untuknya.

Laura menyebut ‘penderitaan’ itu merujuk pada hidupnya selama dua tahun bersama dengan Jake, ia yakin itu.

“Iya baiklah kamu benar …” aku Jake. “Maksudku, dengan begini aku harap kamu akan terus percaya bahwa kamu akan cepat sembuh nanti.”
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (7)
goodnovel comment avatar
Dwi Nur Fatimah
sosooorr bang Jaka.. jan ksh kendor
goodnovel comment avatar
Silent Heart
Apakah nanti Jake akan mendonorkan ginjalnya untuk Laura. Waah Jake udah bikin komplikasi niih
goodnovel comment avatar
Eva
Beneran kisseu kah mereka? Jantung readers juga ikutan berdesir dan dag dig dug haha
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status