Share

Bab 815

Sore keesokan harinya, di pengadilan negeri. Satya tiba sebelum Clara. Clara melihat pria itu merokok di dalam mobil. Satya tidak memakai minyak rambut dan pakaiannya terlihat biasa-biasa. Matanya yang merah membuatnya terlihat sangat hancur.

Satya menatap Clara melalui jendela mobil. Tatapannya dipenuhi keengganan akan berpisah. Clara berkata, "Sebenarnya kamu nggak perlu repot-repot kemari. Kamu punya pengacara, 'kan? Biasanya pengacara yang selalu membantumu mengurus hal seperti ini."

Satya menatap Clara lekat-lekat. Mungkin karena sudah mau bercerai, suasana hati Clara menjadi sangat baik sampai-sampai bersedia berbicara sepanjang ini. Padahal, dulu wanita ini selalu menolak berbicara meskipun Satya menyiksanya di ranjang.

Satya berucap dengan lirih, "Ayo, bicara lagi. Aku ingin mendengar suaramu."

Clara merasa pria ini sakit jiwa. Dia tidak berbicara lagi, melainkan menggigit bibirnya. Penampilan seperti ini membuat Satya merasa lucu. Saking emosionalnya, Satya sontak meraih tanga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status