Share

Bab 817

Satya menunduk menatap lantai, lalu perlahan-lahan memungut termos makanan itu dan melemparkannya ke tong sampah di depan. Dia tidak memerlukan simpati dari wanita. Dia selalu minum-minum untuk melupakan masalahnya. Ketika mabuk, dia akan memanggil nama Clara. Terkadang, dia juga bermimpi tentang pertemuan pertama mereka.

Satya terbangun. Di depannya adalah gadis yang ditemuinya waktu itu. Gadis itu menyeka keringat Satya dengan hati-hati, lalu menunduk sambil bertanya dengan lirih, "Kamu terus memanggil nama Clara, apa kamu menyukainya?"

Pikiran Satya masih kurang jernih. Sesaat kemudian, dia membalas dengan suara serak, "Dia istriku."

Gadis itu memberanikan diri untuk bertanya, "Kenapa dia nggak pulang?"

Satya tampak agak linglung. Dia mengeluarkan rokok dari saku, lalu menyalakannya dan menjawab dengan mata merah, "Kami nggak punya rumah lagi. Dia sudah pergi."

Gadis itu tidak berani bertanya lagi. Dia meraih tangan Satya, lalu meletakkannya di payudaranya. Dia mengajari Satya cara
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status