Share

Bab 731

Penulis: Bulu Tertiup Angin
Satya membaca berita itu sampai 6 kali. Terlampir sebuah foto di bagian ujung, itu adalah foto pemilik cincin berlian, seorang dokter kandungan yang cukup terkenal.

Satya merasa wajah ini sangat familier. Setelah menatap dengan saksama, dia akhirnya teringat. Ini adalah dokter yang melakukan pemeriksaan untuk Clara!

Waktu itu, Satya tidak mendengar hasil pemeriksaannya secara langsung. Clara yang memberi tahu bahwa perkembangan janinnya sangat baik. Satya tentu memercayainya. Namun, sepertinya semua itu hanya tipuan Clara.

....

Satya berjalan ke arah pintu. Ketika melihatnya mengambil mantel dan kunci mobil, Benira langsung berseru, "Kamu mau ke mana malam-malam begini? Jalanan sangat licin! Kamu sudah bosan hidup, ya?"

Benira mengejar Satya dan meraih lengannya. Kemudian, dia bertanya, "Kamu ingin mencarinya? Dia sudah pergi! Dia nggak akan kembali lagi! Kamu sendiri yang memutuskan untuk berpisah darinya, bahkan berjanji akan bertanggung jawab padaku. Kamu sudah lupa semua ini?"

Saty
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 732

    Kemudian, Satya membuka lemari tempat Clara menyimpan barang-barang. Semua pakaian dan perhiasan mahal yang diberikan Satya tidak terlihat lagi, hanya ada beberapa piama yang pernah dipakai oleh Clara.Clara mengenakan piama-piama itu saat tidur bersama Satya. Mungkin, itu alasannya Clara tidak membawanya bersamanya.Satya menutup pintu lemari dan duduk di pinggir ranjang. Dia mengeluarkan rokok dari sakunya dengan perlahan, lalu mengisapnya.Satya tahu bahwa Clara bukan wanita materialistis sehingga tidak akan membawa barang-barang semacam itu. Jadi, kemungkinannya hanya satu, yaitu semua telah dijual oleh Clara.Satya mengangkat dagunya sedikit, lalu mengisap rokoknya kuat-kuat. Ketika menunduk untuk mematikan rokoknya, tatapannya tidak sengaja tertuju pada laci nakas. Terlihat sebuah celah yang memperlihatkan botol obat berwarna putih.Satya menggigit rokoknya, lalu menarik laci dan mengambil botol itu untuk diamati. Terlihat tulisan "obat aborsi". Satya menatap tulisan itu lekat-le

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 733

    "Tapi, Clara masih punya hati nurani! Dia berbeda dengan kita!" Gracia menjelaskan panjang lebar. Dia menunggu hukuman dari Satya. Bagaimanapun, Benira kehilangan kaki dan rahimnya juga karena dirinya. Gracia yang membantu Clara. Benira merasa dirinya akan dipecat oleh Satya.Satya menatapnya dengan tenang. Sesaat kemudian, dia mengeluarkan sebatang rokok. Sambil menyalakannya, dia berucap, "Gracia, bawa dokter itu ke hadapanku sebelum besok pagi. Dengan begini, aku akan mengampuni dosa-dosamu."Gracia hanya bisa mengiakan. "Baik, Pak."Gracia meninggalkan vila pada malam hari. Dia tahu betapa mengerikannya Satya saat marah. Kalau Satya benar-benar murka, nyawanya mungkin akan melayang. Bagaimanapun, dirinya bukan Benira yang selalu bertingkah manja.Kinerja Gracia tidak perlu diragukan lagi. Sebelum langit terang, dia membawa dokter itu menemui Satya. Dokter itu berlutut di ruang tamu dalam keadaan diikat.Ketika mendongak, dokter itu melihat Satya yang berkarisma duduk di sofa. Satya

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 734

    Setelah semuanya beres, Satya kembali ke vilanya yang satu lagi. Dia tidak ingin membangunkan Benira. Dia berniat untuk pergi setelah mengambil paspor.Akan tetapi, begitu keluar dari ruang kerjanya, Benira sudah berdiri di depan pintu kamar sambil memegang gelas anggur. Wanita ini menatapnya dengan suram sambil bertanya, "Mau ke mana pagi-pagi begini?"Nada bicara Benira terdengar sinis. Satya adalah pria yang sangat mendominasi. Dia menyukai wanita yang lemah lembut. Begitu Benira menunjukkan karakter aslinya, Satya menjadi makin kehilangan kesabaran padanya.Satya menatap Benira sembari bertanya balik dengan dingin, "Atas dasar apa kamu bertanya begitu kepadaku?"Benira menahan amarahnya agar tidak mengamuk. Dia menyahut, "Satya, kamu yang berjanji akan memberiku masa depan.""Memangnya apa yang kujanjikan kepadamu?" Satya berbicara terus terang, "Ya, aku memang ingin menemui Clara. Aku nggak akan menikahimu. Kalau kamu wanita cerdas, lanjutkan kehidupanmu di Barline. Aku akan menja

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 735

    Benira sampai curiga. Apa Satya makan obat kuat? Jika tidak, bagaimana mungkin Satya bisa melakukannya berturut-turut seperti ini?Karena tidak bisa menghentikan Satya, Benira hendak melampiaskan amarah kepada pelayannya. Namun, para pelayan tidak bodoh. Mereka sudah melarikan diri sejak tadi.Benira hanya bisa naik ke lantai 2, lalu memasuki kamar utama untuk melemparkan semua pakaian Satya. Dia bahkan menggunting pakaian-pakaian mahal itu.Ketika menggunting dengan penuh emosi, Benira mulai meneteskan air matanya dan menangis kuat-kuat.....Satya telah pulang ke negaranya. Namun, Clara tidak berada di Kota Aruma ataupun Kota Brata.Saat ini, di ruang presdir Grup Chandra, Satya bersandar di kursinya sembari melemparkan sebuah dokumen ke atas meja. Dia menatap Gracia dan bertanya dengan murung, "Jelaskan, kenapa Clara nggak naik pesawat ke Kota Aruma?"Gracia bercucuran keringat dingin. Dia memberanikan diri untuk membalas, "Maaf, Pak. Aku nggak mengantar Bu Clara ke bandara hari itu

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 736

    Gracia menatap Satya, lalu bertanya, "Pak, sebenarnya apa yang kamu inginkan?"Tatapan Satya tampak suram. Sesaat kemudian, dia meletakkan peralatan makannya dan menyeka mulutnya. Sesudah mengeluarkan ponsel dari sakunya, Satya menelepon beberapa orang sebelum menyerahkannya kepada Gracia."Aku rasa kamu akan ingat lokasi Clara setelah menerima panggilan ini," ucap Satya.Gracia menerima dengan tangan bergetar. "Mama, kami sedang bermain di pantai. Paman Satya mengirim orang untuk membawa kami bermain. Mereka membelikan kami ban renang. Besok, kami juga akan menangkap kepiting kecil."Gracia menanggapi dengan kaku. Setelah mengakhiri panggilan, seluruh energinya seperti terkuras habis. Dia tahu temperamen Satya. Jika tidak memberitahunya, pria ini kemungkinan besar akan menyakiti anaknya.Gracia bertanya dengan wajah pucat, "Pak, apa yang ingin kamu lakukan? Mereka hanya anak kecil. Tolong lepaskan mereka. Mereka nggak ada hubungannya dengan masalah orang dewasa. Anggap ini balasan kar

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 737

    Menurut Aida, jika mereka tinggal di sini, uang mereka akan cukup untuk 10 generasi mendatang. Clara hanya tertawa saat mendengarnya. Dia merasa mereka tetap harus pindah dalam 3 bulan. Jika tidak, keberadaan mereka mungkin akan terlacak.Setelah sibuk sepanjang hari, mereka akhirnya selesai berkemas. Joe ingin pergi bermain. Aida paling menyayangi Joe. Dia berkata, "Aku akan menjaga Nona Alaia. Nyonya bawa Tuan Joe pergi bermain saja. Anak seumuran ini memang senang bermain."Clara menyahut, "Panggil saja namaku. Aku bukan Nyonya Keluarga Chandra lagi sekarang.""Tapi, aku menerima gaji. Aku juga lebih terbiasa kalau memanggilmu nyonya," tolak Aida.Clara tidak merespons lagi. Dia membawa Joe keluar untuk bermain. Di depan vila mereka, terdapat sebuah jalanan panjang. Anak kecil bisa mengendarai mobil mainan mereka di sini.Joe mengendarai mobilnya dengan stabil. Clara hanya mengikuti dan mengawasinya dari belakang. Tahun baru makin dekat, tetapi dedaunan di sini masih hijau dan sinar

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 738

    Anak kecil seperti Joe tentu tidak memahami masalah orang dewasa. Begitu melihat ayahnya, dia langsung tersenyum lebar dan menunjukkan gigi-giginya yang kecil dan putih. Joe terlihat sangat menggemaskan. Dia bahkan meraih leher Satya dengan tangan kecilnya sambil menjawab, "Rindu."Satya merasa hidungnya agak berkedut. Dia menempelkan dahinya ke kepala Joe dan mengatakan dengan pelan, "Anak bodoh."Sembari memegang mobil mainan, dia menggendong putranya dan berjalan menuju vila dua lantai tersebut. Baru berjalan beberapa langkah, Satya menoleh ke arah Clara. Dia bertanya dengan nada lembut, "Kenapa nggak jalan?"Clara sedang berdiri di bawah pohon. Sinar matahari memang menerobos celah-celah daun, tetapi tidak ada sinar yang bisa menghangatkannya ....Apabila Joe tidak ada di sana, dia mungkin akan dengan emosi menanyakan alasan Satya yang masih enggan melepaskannya. Kenapa pria itu masih terus mengejarnya? Padahal Satya telah setuju untuk berpisah.Sayangnya, Joe tengah digendong oleh

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 739

    Satya menutup pintu. Dia duduk di pinggir ranjang dan meraba perut kecil Joe yang buncit. Pria itu berucap sambil tersenyum, "Anak ini benaran jago makan. Tiap malam, dia selalu sanggup makan sebanyak itu ya?"Clara tidak menjawab. Dia terus melanjutkan rutinitas merawat kulitnya tanpa terburu-buru. Satya tahu dia sedang marah, tetapi dia memang ingin memenangkan hati Clara. Dia bahkan memuji anaknya Davin, "Bi Aida memang jago mengurus anak. Alaia juga berisi banget. Nanti, aku akan kasih dia bonus."Clara tetap diam. Sayangnya, itu justru membuatnya makin terpancing. Satya berjalan ke belakang kursi rias. Dia memeluk kursi dan tubuh Clara, lalu menatap sosok mereka yang berpelukan di cermin. Satya bertanya dengan nada sangat lembut, "Malam ini, aku tidur di mana?"Clara juga menatap cermin. Tak lama kemudian, dia menjawab pelan, "Ada kamar tamu di sebelah. Kamu tidur di sana saja.""Antar aku ke sana," timpal Satya. Bibirnya yang tipis menyentuh telinga Clara.Pria itu melanjutkan de

Bab terbaru

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1465

    Di dalam kamar presidential suite.Malam pernikahan Devon dan Vloryne penuh gairah dan cinta yang mendalam. Namun di luar sana, pesta pernikahan tetap berlangsung dengan meriah.Ada seorang tamu istimewa yang datang diam-diam. Dia berharap bisa pergi dengan cara yang sama tenangnya, tanpa menarik perhatian siapa pun.Orang itu takut kehadirannya mengganggu suasana hati seseorang, terutama jika orang itu melihat dirinya dan merasa tidak nyaman. Hanya saja tidak disangka, takdir mempertemukan mereka secara kebetulan di koridor hotel.Andre berdiri dengan tenang sambil menatap Ariel. Saat itu, Ariel sedang menemani Gemma ke toilet. Gadis kecil itu masih terlalu muda untuk pergi sendiri, jadi Ariel selalu memastikan dia tidak sendirian. Di sisi Ariel, ada seorang gadis kecil lainnya. Dia seharusnya adalah salah satu dari anak kembar yang Ariel lahirkan untuk Henley. Sementara itu, anak kembarnya yang satu lagi adalah anak laki-laki yang lebih tua dari gadis kecil ini.Anak kembar Ariel be

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1464

    Keesokan paginya, cahaya pertama matahari menyinari bumi. Hari ini, Keluarga Chandra merayakan hari besar. Putri bungsu Satya dan istrinya akhirnya menikah.Vloryne bahkan menikah dengan cinta masa mudanya. Dia mengenakan pakaian pengantin tradisional, lengkap dengan mahkota foniks dan jubah merah yang indah. Vloryne terlihat memesona. Dia benar-benar wanita tercantik yang pernah dilihat Devon.Dari sisi Keluarga Cendana, Rafa dan Paula luar biasa sibuk. Meskipun bukan keluarga super kaya, Rafa adalah seorang kepala keluarga yang sangat dihormati.Baik di dalam maupun di luar rumah, Rafa mengurus semua tamu dengan sangat terhormat. Akhirnya, dia pun terlihat sangat akrab dengan Zakki.Hanya saja, Satya merasa sedikit terganggu dengan hal ini. Dia bahkan bertanya, "Zakki, kamu sendiri nggak punya besan?"Zakki tidak mempermasalahkannya. Bersama Annika, dia membantu mempersiapkan pernikahan. Pernikahan tradisional memang jauh lebih rumit daripada pernikahan bertema modern. Hanya saja ber

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1463

    Malam harinya, Jose dan Selvy pulang ke rumah bersama Selena. Begitu sampai, Selena langsung pergi mengerjakan PR.Sementara itu, Selvy menuju kamar untuk melihat putra bungsunya yang sedang tidur. Seorang pengasuh sedang menjaga anak itu. Ketika mendengar langkah kaki masuk ke kamar, dia berbalik lalu bertanya dengan suara pelan, "Nyonya sudah pulang? Dia tidur terus, benar-benar anak yang baik."Selvy hanya tersenyum. Dia memberi isyarat kepada pengasuh agar turun dan beristirahat. Setelah pintu tertutup, dia menunduk untuk menatap putra bungsunya, Sean.Anak kecil itu sudah berusia 8 bulan. Wajahnya sepenuhnya mewarisi ciri khas Jose, bahkan hampir seperti dicetak dari cetakan yang sama. Bahkan, kadang-kadang Selena memandangi wajah adiknya sambil memuji, "Benar-benar mahakarya Tuhan!"Jose pernah menimpali, "Memangnya kamu tahu apa itu mahakarya Tuhan?""Ketampanan suami adalah kebanggaan istri!" balas Selena dengan bangga.Selvy sempat berbisik kepada Jose, "Dia tahu kata-kata itu

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1462

    Di lantai 2, Vloryne sedang mencoba gaun pengantinnya. Sesuai keinginan Devon, resepsi pernikahan mereka bertema tradisional.Gaun Vloryne dirancang oleh master top di dalam negeri. Gaunnya sangat mewah dan mahkotanya dihiasi mutiara. Harga mahkota itu puluhan miliar.Vloryne tampak sangat cantik. Dia becermin dan menyentuh mahkotanya sambil bergumam, "Devon benar-benar rela menghabiskan uang demi memuaskan hobinya."Clara menepuk kepala Vloryne. Putrinya ini tidak pernah berpikir panjang sebelum bicara. Untung saja, dia menikah dengan pria yang baik.Clara memberikan harta sesan yang banyak untuk Vloryne, sama seperti waktu Alaia menikah. Namun, Vloryne juga menolak saham Grup Chandra seperti Alaia. Uang yang dihasilkan Devon sudah cukup untuk menghidupi mereka.Alaia merapikan gaun Vloryne. Dia merasa tidak rela. Bagaimanapun, Vloryne adalah putri bungsu Keluarga Chandra. Sekarang, Vloryne akan menikah.Vloryne memandang Alaia seraya menggerutu, "Kak, kapan kamu menetap di dalam nege

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1461

    Xavier berujar, "Kita nggak bisa menahan rasa sakit."Alaia tidak bisa berkata-kata. Arnold sangat aktif, tetapi dia sangat sopan karena didikan Xavier. Begitu melihat Ivander, Arnold menyapa dengan sopan, "Paman Ivander."Ivander mengusap kepala Arnold. Dia merasa tubuh Arnold lebih berisi dari putranya. Mungkin karena Molly terlalu kurus. Nanti Ivander berencana menambah makanan bergizi untuk Alfred.Mobil Ivander melaju di jalan tol. Dia mengantar keluarga Alaia ke kediaman Keluarga Chandra. Anak-anak Satya dan Clara sudah pindah. Hanya tersisa Vloryne yang belum pindah.Alaia yang jarang pulang dipaksa tinggal di kediaman Keluarga Chandra. Alaia tidak menolak. Beberapa hari lagi, dia berencana pergi ke Kota Aruma untuk mengunjungi makam orang tua kandungnya.Mobil Ivander berhenti di tempat parkir kediaman Keluarga Chandra. Semua junior Keluarga Chandra berkumpul. Demi mempersiapkan resepsi pernikahan Vloryne besok, para pria berdiskusi dan para wanita sibuk di lantai 2.Sementara

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1460

    Sore harinya, Vloryne hendak pulang kerja. Dia melihat mobil Devon di tempat parkir, tetapi Devon tidak berada di dalam mobil.Kebetulan seorang petinggi kampus lewat. Dia berkata kepada Vloryne, "Devon datang ke kampus. Di aula ada upacara penyumbangan, kamu boleh lihat acaranya. Nanti kalian baru pulang bersama. Makan hotpot waktu musim dingin sangat menyenangkan."Vloryne menanggapi, "Pak, kamu pandai menikmati hidup."Petinggi menunjukkan sayuran yang dibawanya dan menimpali, "Lihat, istriku terus desak aku dari tadi. Dia suruh aku pulang masak dan jaga cucu."Vloryne tersenyum dan memandangi petinggi yang berjalan pergi. Kemudian, dia berjalan ke aula sambil membawa termos. Banyak mahasiswa yang menyapa Vloryne.Salah satu mahasiswa berujar, "Bu Vloryne, Pak Devon ada di aula."Setiap orang yang lewat memberi tahu Vloryne hal yang sama. Devon menjadi terkenal di kampus setelah menyumbang 100 miliar.Vloryne yang menaiki tangga aula mendengar suara Devon dari kejauhan. Kala ini, De

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1459

    Vloryne terdiam menatap Devon. Pria itu mengenakan mantel hitam. Ketika sosoknya yang tinggi berdiri di dalam ruang kerja, suasananya terasa tegang.Devon berjalan ke arah Vloryne, lalu memeluk gadis kecil yang sedang menangis sambil membelai rambutnya. Dia berkata dengan sangat lembut, "Katanya nggak menangis."Vloryne bersandar di pundak Devon sembari bergumam, "Kamu pasti sengaja.""Terharu nggak?" tanya Devon.Vloryne memukul Devon dua kali.Devon terkekeh-kekeh dan membiarkan Vloryne melampiaskan emosinya. Hatinya juga terasa sedih. Lima tahun ini, sebenarnya Devon takut dan cemas Vloryne akan jatuh cinta pada orang lain sebelum dirinya sukses. Jika itu terjadi, apa yang akan dia pakai untuk meminta Vloryne kembali?Cinta antara pria miskin dan putri keluarga kaya hanya ada di dalam novel. Kenyataannya begitu kejam. Vloryne tidak peduli, tetapi Devon tidak rela melihat Vloryne hidup menderita. Kini, Devon dan Vloryne berpelukan di dalam ruang kerja. Mereka akan segera menikah.Di

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1458

    Rencana pernikahan Devon dan Vloryne berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan.Vloryne terkadang merasa ini hanya ilusi. Semuanya berjalan terlalu lancar seakan-akan perpisahaan beberapa tahun ini tidak pernah terjadi. Vloryne dan Devon seperti selalu bersama.Setelah bertemu kembali, Devon bahkan tidak banyak bertanya tentang kehidupan Vloryne di luar negeri. Dia memperlakukan Vloryne seperti dulu.Vloryne sudah tidak semuda dan secantik dulu lagi, tetapi Devon memperlakukannya seperti gadis berusia 20 tahun. Vloryne diam-diam berpikir bahwa Devon pasti suka gadis berusia 18 tahun. Sayangnya, waktu telah berlalu dan tidak bisa kembali.Devon hanya tersenyum.Pada musim dingin, hari-hari terasa lebih singkat. Setelah pulang kerja, Vloryne datang ke vila Devon, tetapi Devon belum pulang. Dua pembantu yang dipekerjakan Devon sudah mulai menyiapkan makan malam.Ketika Vloryne turun dari mobil, dia menerima panggilan dari Devon. Vloryne bertanya dengan lembut, "Kamu pulang jam berapa?"De

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1457

    Vloryne kembali menatap Devon dengan polos.Devon mengeluarkan dompet dari mantelnya sambil terkekeh-kekeh. Dia mengambil kartu bank platinum dan menaruhnya di telapak tangan Vloryne. "Ini kartu cadanganku, nggak ada batas pengeluaran," ucapnya.Vloryne berucap pelan, "Baik banget. Terima kasih, Pak Devon!"Devon menepuk-nepuk kepala gadis itu.Vloryne sontak memeluk leher kekasihnya dan berkata, "Terima kasih, Om Gadun."Devon membalas dengan menangkup wajah mungil Vloryne dan menciumnya dalam-dalam. Dahulu, dia adalah seorang dosen dan sekarang dirinya adalah pebisnis andal.Namun, tingkah Vloryne membuatnya tidak bisa menahan diri. Setelah mengakhiri ciumannya, Devon membisikkan kata-kata nakal di telinga gadis itu, membuatnya tertegun sekaligus malu.Devon menggigit ujung hidung Vloryne dan berucap, "Seleramu cukup mengagetkan."Vloryne tidak berani menggoda Devon lagi. Dia duduk lebih tegak dan meminta pria itu untuk mengemudi. Devon menatapnya sejenak, baru menghidupkan mesin.Se

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status