Share

Bab 466

Justin meminta maaf dengan tulus karena ingkar janji dan jatuh hati pada wanita lain.

Sambil memegang dokumen yang diberikan Justin, Annika berkata, "Kak Justin, terima kasih atas dokumen-dokumen ini. Kalau soal hati, kurasa itu sudah takdir."

"Ya, semua memang sudah digariskan takdir," sahut Justin sambil tersenyum tipis. Senyumannya mengandung sedikit kepahitan, tetapi dia tidak menyuarakannya.

Selesai makan, Justin mengantar Annika ke parkiran. Annika mengenakan sepatu hak tinggi dan tidak sengaja menginjak lubang. Saat Annika terhuyung dan hampir jatuh, Justin sontak menahan pinggangnya. Sentuhan ini membuat pria itu sedikit nostalgia, sorot matanya pun melembut. Katanya, "Kuharap jurnal-jurnal itu bisa membantu Zakki segera sembuh!"

Annika membalas sambil mengulum senyum lembut, "Terima kasih, Kak Justin. Aku pamit dulu, ya!"

Justin membukakan pintu mobil untuk Annika dengan sopan. Dia menatapnya rindu untuk terakhir kalinya malam itu. Dia tahu, mereka sudah tidak punya harapan un
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status