Annika pulang ke vila. Begitu mobil Moseratti berhenti, pelayan membuka pintu mobil. Pelayan berujar dengan gembira, "Nyonya, tadi ada yang datang ke rumah untuk mengantar barang-barang mewah."Pelayan menambahkan dengan ekspresi misterius, "Seharusnya Tuan yang membelikannya untukmu." Pelayan juga senang karena merasa akhirnya Annika bisa merasakan kebahagiaan setelah mengalami penderitaan. Namun, dia tidak tahu bahwa pernikahan ini sangat kejam bagi Annika dan Annika sama sekali tidak bersalah.Annika tidak menyalahkan pelayan, dia hanya tersenyum datar. Kemudian, Annika naik ke lantai 2 dan membuka pintu kamar. Di atas sofa, terdapat tumpukan kotak barang-barang bermerek. Ada baju mewah, perhiasan, sepatu hak tinggi, bahkan gaun haute couture yang ditampilkan di pekan busana Parisha 2 hari yang lalu juga dibeli Zakki.Zakki benar-benar royal. Dia berjalan masuk secara diam-diam, lalu memeluk Annika dari belakang dan bertanya dengan lembut, "Kamu suka, nggak?"Annika tidak menjawab p
Selesai bicara, tatapan Zakki makin misterius. Sebenarnya, dia ingin memulai hidup baru dengan Annika bukan hanya untuk menebus kesalahannya. Zakki benar-benar ingin hidup bersama Annika. Seperti yang dikatakan Zakki tadi, dalam pernikahan mereka juga ada momen yang menyenangkan dan Zakki tidak pernah merasakannya saat bersama dengan orang lain.Zakki hanya menginginkan Annika dan tidak ada hubungannya dengan hal lain. Annika tidak ingin melanjutkan pembicaraan lagi, dia berusaha mengusir Zakki, "Bukannya kamu mau bertemu dengan Shilla? Kenapa kamu masih di sini?"Zakki menyadari bahwa Annika terdengar cuek saat berbicara. Rasanya benar-benar tidak nyaman, Annika tidak memedulikan Zakki lagi. Bahkan, Annika sama sekali tidak peduli dengan kedatangan Shilla. Annika menyimpan semua perasaannya sehingga Zakki tidak bisa merasakan perhatian Annika sedikit pun.....Kondisi Shilla sangat kritis. Dia mengancam akan bunuh diri dan memaksa suster untuk membawanya ke vila Zakki. Bahkan, Elina j
Setelah mengantar Shilla pergi, Zakki kembali ke kamar di lantai 2. Dia ingin memanggil Annika untuk makan. Mereka sudah lama tidak makan bersama, kelak Zakki ingin menjalani kehidupan yang harmonis dengan Annika.Begitu membuka pintu kamar, Zakki melihat barang-barang yang dibelinya ditumpuk dengan asal di sudut, seakan-akan Annika mengabaikan niat baik Zakki. Namun, Zakki tahu Annika sengaja berbuat seperti ini. Annika ingin membalas perlakuan Zakki kepadanya dulu.Terdengar suara di ruang ganti, sepertinya Annika sedang membereskan koper. Zakki segera pergi ke ruangan itu. Sesuai dugaan, Annika memang sedang membereskan barang-barangnya. Semua pakaian dan aksesori yang biasanya dikenakan Annika dimasukkan ke dalam koper.Zakki merasa pusing saat melihat ini. Dia meraih pergelangan tangan Annika, lalu menariknya dan menindihnya di sofa. Zakki bertanya dengan nada mengintimidasi, "Kamu mau ke mana?"Annika tidak memberontak. Dia memandang suaminya yang tampak cemas, seperti sangat mem
Pelayan berkata, "Ya! Nyonya sendiri yang bawa kopernya!""Hebat sekali dia!" ujar Zakki. Dia pun naik dan melihat jam masih terlalu pagi, jadi berbaring kembali di ranjang. Aroma tubuh Annika yang samar-samar masih tersisa di bantal sangat memikat baginya. Dia menyukai aroma tubuh dan aroma sabun mandi ini.Setiap kali melakukan hubungan dengan Annika, Zakki tidak bisa menahan diri untuk membenamkan kepala di rambut wanita ini dan memeluknya dengan erat. Hanya memikirkan hal itu, Zakki sudah bergairah lagi.Ketika mandi dan mengganti pakaian, Zakki berpikir apakah ini karena Annika terlalu seksi atau hasratnya yang terlalu tinggi? Namun, dia makin marah karena Annika tidak kunjung meneleponnya sampai sekarang! Annika benar-benar cuek padanya!....Siang hari, pesawat Annika mendarat di Kota Handa. Justin mendadak meminta bantuan padanya karena ada kendala di lahan Kota Handa yang harus segera ditangani. Justin tidak dapat meluangkan waktu, makanya dia meminta Annika pergi ke Kota Hand
Zakki naik pesawat untuk terbang ke Kota Handa. Pukul 21.00, mobilnya tiba di Hotel Union. Malam hari di Kota Handa dihiasi oleh lampu-lampu yang terkesan harmonis. Begitu keluar dari mobil hitamnya, Zakki melihat istrinya yang sedang berjalan berdampingan dengan pria lain.Annika mengenakan mantel berwarna cokelat gelap, rambut hitam panjangnya yang agak bergelombang tergerai di belakang bahu, menambah nuansa romantis pada malam yang dingin. Wajahnya kalem dan ekspresinya agak gembira. Tatapannya fokus saat berbicara dengan Jony, tidak dingin seperti saat menatap Zakki.Di tengah lobi, Zakki yang berpakaian mewah sedang melirik arlojinya. Dia melihat foto itu pada pukul 18.00 dan sekarang sudah pukul 21.00. Artinya, Annika terus bersama Jony dalam waktu 3 jam ini layaknya sepasang kekasih.Annika menoleh dan tanpa sengaja melihat Zakki yang menghampiri mereka. Senyuman di wajahnya langsung hilang. Zakki menghampiri Annika, tetapi berucap pada Jony, "Kak Jony, kebetulan sekali!"Sesaat
Tidak lama kemudian, Zakki mengakhiri ciuman tersebut. Dia bergumam seraya menempelkan bibirnya pada bibir Annika, "Kamu nggak boleh menyukainya!"Annika mendorongnya, lalu berkata dengan nada cuek, "Aku pesankan makanan! Apa-apaan kamu ini!"Namun, Zakki malah menarik Annika dan menciumnya lagi, bahkan mengangkatnya. Setelah bertahun-tahun sejak menikah, Annika baru sadar seberapa gilanya Zakki dalam melakukan hubungan intim.Saat Zakki menurunkan Annika, kedua kakinya gemetar. Dia benar-benar malu untuk memikirkan apa yang terjadi barusan. Zakki sungguh pria bajingan! Zakki hanya berlagak sopan untuk menyembunyikan jati dirinya sebagai pria mesum, dia tidak ada bedanya dengan preman, bahkan lebih gila daripada mereka.Hati Annika tidak tergerak. Dulu, dia sangat mencintai Zakki. Dia telah mengetahui keangkuhan dan kekayaan Zakki, serta kelembutan yang ditunjukkannya di saat tertentu. Semua itu sangat sulit ditolak oleh gadis yang telah jatuh cinta. Namun, Annika telah disakiti oleh Z
Zakki bertanya, "Kenapa senang sekali?"Jarang sekali Annika sesenang itu, tetapi karena hubungannya dengan Zakki, tidak baik untuk berbagi kabar bahagia tersebut dengannya. Jadi, dia memegang ponselnya seraya menjawab, "Barang yang selama ini ingin kubeli akhirnya sudah ada!"Zakki berpikir itu adalah perhiasan. Dia tersenyum, lalu bertanya, "Mau beli apa? Biar kubelikan."Annika pergi ke ruang ganti dengan kaki telanjang sambil membawa ponselnya. Di belakangnya, Zakki bertanya, "Kenapa kamu selalu bawa ponselmu? Ada rahasia yang nggak mau kulihat? Apa ada pria baru lagi?"Di ruang ganti, Annika mengganti pakaian. Dia menjawab, "Memangnya bisa ada rahasia apa? Kota Handa teritorialmu, gimana rasanya kembali ke tempat lama?"Hati Zakki tergerak. Dia menyusul Annika dan bersandar di pintu. Melihat Annika tampak santai, dia berucap, "Aku nggak punya hubungan aneh-aneh dengan dia, apalagi melakukan hubungan dengannya! Foto itu diambilnya diam-diam!"Annika tersenyum acuh tak acuh. Kemudia
"Katakan!" ujar Zakki. Meski umurnya di bawah 30 tahun, dia terkenal di dunia bisnis karena sikapnya yang tenang. Namun, ucapan Dania ini justru membuatnya panik.Dania melapor dengan suara rendah, "Pak Zakki membolehkan Shilla untuk memotret foto sebagai kenangan. Seharusnya aku yang urus masalah ini, tapi aku sibuk menyiapkan acara pernikahan, jadi kuserahkan masalah ini pada anak buah. Asisten nggak tahu situasinya, dia sampai ... memberikan kunci Vila Kusnadi pada orang Keluarga Barani." Dania menambahkan, "Pagi ini, Shilla memotret foto di vila serta mengunggah foto di Instagram dengan keterangan yang keterlaluan. Dia tulis, orang yang nggak dicintai adalah pelakor."Zakki memegang ponselnya dengan kuat sampai jarinya memutih. Hanya dalam beberapa detik, dia sudah menemukan solusinya. Dia memberi perintah, "Cepat hubungi penanggung jawab Instagram. Berapa pun biayanya, suruh mereka hapus unggahan Shilla itu! Aku nggak mau Annika melihatnya."Dania berterus terang, "Bisa saja, Pak