Zakki sedang termenung, dia memikirkan ucapan Annika tadi. Ketika pintu dibuka, Zakki mengira Annika kembali. Jadi, dia langsung bertanya, "Annika, apa di mimpimu ada aku?"Wajah Shilla pucat pasi. Dia tidak percaya dengan apa yang didengarnya, Zakki seperti mengungkapkan isi hatinya kepada Annika. Nada bicara Zakki juga sangat lembut. Zakki tidak pernah berbicara seperti itu dengan Shilla.Zakki mendongak karena tidak ada yang menanggapi perkataannya. Dia melihat Shilla. Zakki tampak lelah, lalu dia bersandar dan berujar dengan datar, "Kenapa kamu yang datang? Sekarang sudah malam, cepat kembali ke kamarmu."Shilla merasa sangat sedih. Dia baru memberanikan diri untuk bertanya setelah memandang Zakki untuk beberapa saat, "Apa kamu sangat menyukai Annika?"Zakki tidak menjawab pertanyaan Shilla. Sementara itu, Shilla hampir menangis, tetapi dia berusaha tegar saat berbicara, "Nggak apa-apa, Tuan Zakki. Aku juga merasa senang, tapi alangkah baiknya kalau Nyonya Ruslan juga mencintaimu."
Pintu kamar pasien diketuk, lalu dibuka. Orang yang datang adalah Dian. Meskipun sudah tengah malam, Dian tetap berdandan dengan mewah.Zakki hanya memandang Dian sambil memegang foto itu. Dian yang berdiri di depan pintu melihat foto di tangan Zakki. Zakki adalah putranya, Dian tentu tahu apa yang dipikirkan Zakki saat ini.Dian berkata kepada pelayan, "Kamu tunggu di luar saja."Pelayan merasa ada yang tidak beres, jadi dia langsung keluar dari kamar. Setelah pintu ditutup, Dian duduk di sofa. Dian berasal dari keluarga kaya, suaminya berselingkuh saat dia masih muda. Jadi, Dian selalu bersikap dingin.Di bawah cahaya lampu, ekspresi Dian tampak sangat tegas. Dian memandang Zakki seraya berucap, "Pelayan di rumah bilang, Annika pergi minum-minum di bar dan bertengkar denganmu sampai kamu masuk rumah sakit. Zakki, dia itu istri dari presdir Grup Ruslan, apa pantas dia bersikap seperti ini? Aku nggak bisa menerimanya.Tatapan Zakki sangat muram. Setelah Dian selesai mengeluh, Zakki ber
Di dalam kamar VIP, Zakki tampak frustrasi. Dia membuka album foto di ponselnya dan melihat foto Annika yang sedang berbaring di tempat tidur.Ucapan Dian terngiang-ngiang di benak Zakki. "Zakki, coba kamu ingat kembali. Saat bulan pertama pernikahan kalian, bukannya kamu selalu pulang setiap malam? Apa kamu berani bilang kamu nggak ketagihan?"Zakki tidak bisa menyangkalnya. Foto ini adalah bukti Zakki ketagihan meniduri Annika. Dalam pernikahannya dengan Annika selama 3 tahun, Zakki membenci Annika. Namun, dia terobsesi dengan tubuh Annika.Zakki yang telah menyiksa Annika selama 3 tahun. Di luar masih hujan, Zakki mulai memakai bajunya.....Di tengah hujan, sebuah mobil Rolls-Royce hitam masuk ke halaman vila. Wiper mobil terus bergerak, patung wanita berwarna emas di depan mobil tampak seperti sedang menangis saat dibasahi hujan. Zakki duduk di kursi pengemudi. Semua pelayan di vila sudah tidur sehingga tidak ada yang keluar untuk menyambut kepulangan Zakki. Kemudian, Zakki melih
Zakki hanya tidur 3 jam. Saat bangun, dia masih memeluk Annika dengan erat. Baju tidur sutra yang dikenakan Annika agak berantakan sehingga bahunya yang mulus terlihat.Ternyata, Annika tetap membiarkan Zakki memeluknya. Zakki menempelkan wajahnya di leher Annika. Rasanya sangat hangat dan nyaman. Setelah beberapa saat, Zakki pun bangun.Zakki harus pergi ke kantor karena ada rapat tender yang penting di pagi hari. Zakki mandi, lalu mengganti baju. Saat memakai dasi, Zakki berjalan kembali ke kamar tidur.Annika sudah bangun, dia sedang duduk di tempat tidur sambil melamun. Ketika mendengar suara langkah kaki, Annika mendongak dan bertatapan dengan Zakki. Kemudian, Annika teringat masalah semalam.Annika berucap dengan datar, "Zakki, sebenarnya kebenaran nggak terlalu penting lagi. Kejadiannya sudah berlalu begitu lama, aku juga nggak peduli lagi. Hidup terus berjalan."Annika melanjutkan ucapannya dengan tenang, "Kamu pertimbangkan baik-baik omonganku semalam."Zakki tidak menanggapi
Sekarang, rasanya sangat konyol jika dipikirkan kembali. Annika masih mengkhawatirkan Sania sehingga dia mengajak Sania bertemu di kafe. Sania sampai terlebih dahulu, dia duduk di dekat jendela.Melihat Annika yang menyetir sendiri, Sania bertanya setelah Annika masuk, "Kenapa kamu menyetir sendiri? Bukannya istri orang kaya seperti kalian punya sopir pribadi?"Annika duduk dan tersenyum, lalu menjawab, "Kelak aku ingin menyetir sendiri."Begitu mendengar ucapan Annika, Sania tahu Annika sudah membuat keputusan. Sania bertanya lagi, "Apa kamu benar-benar ingin bercerai? Aku lihat belakangan ini Zakki sangat lengket denganmu."Annika tidak ingin membicarakan masalah itu. Dia bertanya kepada Sania dengan serius, "Bagaimana dengan kamu dan Jeremy? Apa rencanamu?"Sania agak malu, dia merapikan rambutnya dan berusaha menutupi, "Kami berdua nggak ada hubungan spesial, hanya pernah tidur bersama. Tapi, kami sama sekali nggak terikat dengan satu sama lain."Annika tidak menanggapi ucapan Sani
Annika pulang ke vila. Begitu mobil Moseratti berhenti, pelayan membuka pintu mobil. Pelayan berujar dengan gembira, "Nyonya, tadi ada yang datang ke rumah untuk mengantar barang-barang mewah."Pelayan menambahkan dengan ekspresi misterius, "Seharusnya Tuan yang membelikannya untukmu." Pelayan juga senang karena merasa akhirnya Annika bisa merasakan kebahagiaan setelah mengalami penderitaan. Namun, dia tidak tahu bahwa pernikahan ini sangat kejam bagi Annika dan Annika sama sekali tidak bersalah.Annika tidak menyalahkan pelayan, dia hanya tersenyum datar. Kemudian, Annika naik ke lantai 2 dan membuka pintu kamar. Di atas sofa, terdapat tumpukan kotak barang-barang bermerek. Ada baju mewah, perhiasan, sepatu hak tinggi, bahkan gaun haute couture yang ditampilkan di pekan busana Parisha 2 hari yang lalu juga dibeli Zakki.Zakki benar-benar royal. Dia berjalan masuk secara diam-diam, lalu memeluk Annika dari belakang dan bertanya dengan lembut, "Kamu suka, nggak?"Annika tidak menjawab p
Selesai bicara, tatapan Zakki makin misterius. Sebenarnya, dia ingin memulai hidup baru dengan Annika bukan hanya untuk menebus kesalahannya. Zakki benar-benar ingin hidup bersama Annika. Seperti yang dikatakan Zakki tadi, dalam pernikahan mereka juga ada momen yang menyenangkan dan Zakki tidak pernah merasakannya saat bersama dengan orang lain.Zakki hanya menginginkan Annika dan tidak ada hubungannya dengan hal lain. Annika tidak ingin melanjutkan pembicaraan lagi, dia berusaha mengusir Zakki, "Bukannya kamu mau bertemu dengan Shilla? Kenapa kamu masih di sini?"Zakki menyadari bahwa Annika terdengar cuek saat berbicara. Rasanya benar-benar tidak nyaman, Annika tidak memedulikan Zakki lagi. Bahkan, Annika sama sekali tidak peduli dengan kedatangan Shilla. Annika menyimpan semua perasaannya sehingga Zakki tidak bisa merasakan perhatian Annika sedikit pun.....Kondisi Shilla sangat kritis. Dia mengancam akan bunuh diri dan memaksa suster untuk membawanya ke vila Zakki. Bahkan, Elina j
Setelah mengantar Shilla pergi, Zakki kembali ke kamar di lantai 2. Dia ingin memanggil Annika untuk makan. Mereka sudah lama tidak makan bersama, kelak Zakki ingin menjalani kehidupan yang harmonis dengan Annika.Begitu membuka pintu kamar, Zakki melihat barang-barang yang dibelinya ditumpuk dengan asal di sudut, seakan-akan Annika mengabaikan niat baik Zakki. Namun, Zakki tahu Annika sengaja berbuat seperti ini. Annika ingin membalas perlakuan Zakki kepadanya dulu.Terdengar suara di ruang ganti, sepertinya Annika sedang membereskan koper. Zakki segera pergi ke ruangan itu. Sesuai dugaan, Annika memang sedang membereskan barang-barangnya. Semua pakaian dan aksesori yang biasanya dikenakan Annika dimasukkan ke dalam koper.Zakki merasa pusing saat melihat ini. Dia meraih pergelangan tangan Annika, lalu menariknya dan menindihnya di sofa. Zakki bertanya dengan nada mengintimidasi, "Kamu mau ke mana?"Annika tidak memberontak. Dia memandang suaminya yang tampak cemas, seperti sangat mem
Di dalam kamar presidential suite.Malam pernikahan Devon dan Vloryne penuh gairah dan cinta yang mendalam. Namun di luar sana, pesta pernikahan tetap berlangsung dengan meriah.Ada seorang tamu istimewa yang datang diam-diam. Dia berharap bisa pergi dengan cara yang sama tenangnya, tanpa menarik perhatian siapa pun.Orang itu takut kehadirannya mengganggu suasana hati seseorang, terutama jika orang itu melihat dirinya dan merasa tidak nyaman. Hanya saja tidak disangka, takdir mempertemukan mereka secara kebetulan di koridor hotel.Andre berdiri dengan tenang sambil menatap Ariel. Saat itu, Ariel sedang menemani Gemma ke toilet. Gadis kecil itu masih terlalu muda untuk pergi sendiri, jadi Ariel selalu memastikan dia tidak sendirian. Di sisi Ariel, ada seorang gadis kecil lainnya. Dia seharusnya adalah salah satu dari anak kembar yang Ariel lahirkan untuk Henley. Sementara itu, anak kembarnya yang satu lagi adalah anak laki-laki yang lebih tua dari gadis kecil ini.Anak kembar Ariel be
Keesokan paginya, cahaya pertama matahari menyinari bumi. Hari ini, Keluarga Chandra merayakan hari besar. Putri bungsu Satya dan istrinya akhirnya menikah.Vloryne bahkan menikah dengan cinta masa mudanya. Dia mengenakan pakaian pengantin tradisional, lengkap dengan mahkota foniks dan jubah merah yang indah. Vloryne terlihat memesona. Dia benar-benar wanita tercantik yang pernah dilihat Devon.Dari sisi Keluarga Cendana, Rafa dan Paula luar biasa sibuk. Meskipun bukan keluarga super kaya, Rafa adalah seorang kepala keluarga yang sangat dihormati.Baik di dalam maupun di luar rumah, Rafa mengurus semua tamu dengan sangat terhormat. Akhirnya, dia pun terlihat sangat akrab dengan Zakki.Hanya saja, Satya merasa sedikit terganggu dengan hal ini. Dia bahkan bertanya, "Zakki, kamu sendiri nggak punya besan?"Zakki tidak mempermasalahkannya. Bersama Annika, dia membantu mempersiapkan pernikahan. Pernikahan tradisional memang jauh lebih rumit daripada pernikahan bertema modern. Hanya saja ber
Malam harinya, Jose dan Selvy pulang ke rumah bersama Selena. Begitu sampai, Selena langsung pergi mengerjakan PR.Sementara itu, Selvy menuju kamar untuk melihat putra bungsunya yang sedang tidur. Seorang pengasuh sedang menjaga anak itu. Ketika mendengar langkah kaki masuk ke kamar, dia berbalik lalu bertanya dengan suara pelan, "Nyonya sudah pulang? Dia tidur terus, benar-benar anak yang baik."Selvy hanya tersenyum. Dia memberi isyarat kepada pengasuh agar turun dan beristirahat. Setelah pintu tertutup, dia menunduk untuk menatap putra bungsunya, Sean.Anak kecil itu sudah berusia 8 bulan. Wajahnya sepenuhnya mewarisi ciri khas Jose, bahkan hampir seperti dicetak dari cetakan yang sama. Bahkan, kadang-kadang Selena memandangi wajah adiknya sambil memuji, "Benar-benar mahakarya Tuhan!"Jose pernah menimpali, "Memangnya kamu tahu apa itu mahakarya Tuhan?""Ketampanan suami adalah kebanggaan istri!" balas Selena dengan bangga.Selvy sempat berbisik kepada Jose, "Dia tahu kata-kata itu
Di lantai 2, Vloryne sedang mencoba gaun pengantinnya. Sesuai keinginan Devon, resepsi pernikahan mereka bertema tradisional.Gaun Vloryne dirancang oleh master top di dalam negeri. Gaunnya sangat mewah dan mahkotanya dihiasi mutiara. Harga mahkota itu puluhan miliar.Vloryne tampak sangat cantik. Dia becermin dan menyentuh mahkotanya sambil bergumam, "Devon benar-benar rela menghabiskan uang demi memuaskan hobinya."Clara menepuk kepala Vloryne. Putrinya ini tidak pernah berpikir panjang sebelum bicara. Untung saja, dia menikah dengan pria yang baik.Clara memberikan harta sesan yang banyak untuk Vloryne, sama seperti waktu Alaia menikah. Namun, Vloryne juga menolak saham Grup Chandra seperti Alaia. Uang yang dihasilkan Devon sudah cukup untuk menghidupi mereka.Alaia merapikan gaun Vloryne. Dia merasa tidak rela. Bagaimanapun, Vloryne adalah putri bungsu Keluarga Chandra. Sekarang, Vloryne akan menikah.Vloryne memandang Alaia seraya menggerutu, "Kak, kapan kamu menetap di dalam nege
Xavier berujar, "Kita nggak bisa menahan rasa sakit."Alaia tidak bisa berkata-kata. Arnold sangat aktif, tetapi dia sangat sopan karena didikan Xavier. Begitu melihat Ivander, Arnold menyapa dengan sopan, "Paman Ivander."Ivander mengusap kepala Arnold. Dia merasa tubuh Arnold lebih berisi dari putranya. Mungkin karena Molly terlalu kurus. Nanti Ivander berencana menambah makanan bergizi untuk Alfred.Mobil Ivander melaju di jalan tol. Dia mengantar keluarga Alaia ke kediaman Keluarga Chandra. Anak-anak Satya dan Clara sudah pindah. Hanya tersisa Vloryne yang belum pindah.Alaia yang jarang pulang dipaksa tinggal di kediaman Keluarga Chandra. Alaia tidak menolak. Beberapa hari lagi, dia berencana pergi ke Kota Aruma untuk mengunjungi makam orang tua kandungnya.Mobil Ivander berhenti di tempat parkir kediaman Keluarga Chandra. Semua junior Keluarga Chandra berkumpul. Demi mempersiapkan resepsi pernikahan Vloryne besok, para pria berdiskusi dan para wanita sibuk di lantai 2.Sementara
Sore harinya, Vloryne hendak pulang kerja. Dia melihat mobil Devon di tempat parkir, tetapi Devon tidak berada di dalam mobil.Kebetulan seorang petinggi kampus lewat. Dia berkata kepada Vloryne, "Devon datang ke kampus. Di aula ada upacara penyumbangan, kamu boleh lihat acaranya. Nanti kalian baru pulang bersama. Makan hotpot waktu musim dingin sangat menyenangkan."Vloryne menanggapi, "Pak, kamu pandai menikmati hidup."Petinggi menunjukkan sayuran yang dibawanya dan menimpali, "Lihat, istriku terus desak aku dari tadi. Dia suruh aku pulang masak dan jaga cucu."Vloryne tersenyum dan memandangi petinggi yang berjalan pergi. Kemudian, dia berjalan ke aula sambil membawa termos. Banyak mahasiswa yang menyapa Vloryne.Salah satu mahasiswa berujar, "Bu Vloryne, Pak Devon ada di aula."Setiap orang yang lewat memberi tahu Vloryne hal yang sama. Devon menjadi terkenal di kampus setelah menyumbang 100 miliar.Vloryne yang menaiki tangga aula mendengar suara Devon dari kejauhan. Kala ini, De
Vloryne terdiam menatap Devon. Pria itu mengenakan mantel hitam. Ketika sosoknya yang tinggi berdiri di dalam ruang kerja, suasananya terasa tegang.Devon berjalan ke arah Vloryne, lalu memeluk gadis kecil yang sedang menangis sambil membelai rambutnya. Dia berkata dengan sangat lembut, "Katanya nggak menangis."Vloryne bersandar di pundak Devon sembari bergumam, "Kamu pasti sengaja.""Terharu nggak?" tanya Devon.Vloryne memukul Devon dua kali.Devon terkekeh-kekeh dan membiarkan Vloryne melampiaskan emosinya. Hatinya juga terasa sedih. Lima tahun ini, sebenarnya Devon takut dan cemas Vloryne akan jatuh cinta pada orang lain sebelum dirinya sukses. Jika itu terjadi, apa yang akan dia pakai untuk meminta Vloryne kembali?Cinta antara pria miskin dan putri keluarga kaya hanya ada di dalam novel. Kenyataannya begitu kejam. Vloryne tidak peduli, tetapi Devon tidak rela melihat Vloryne hidup menderita. Kini, Devon dan Vloryne berpelukan di dalam ruang kerja. Mereka akan segera menikah.Di
Rencana pernikahan Devon dan Vloryne berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan.Vloryne terkadang merasa ini hanya ilusi. Semuanya berjalan terlalu lancar seakan-akan perpisahaan beberapa tahun ini tidak pernah terjadi. Vloryne dan Devon seperti selalu bersama.Setelah bertemu kembali, Devon bahkan tidak banyak bertanya tentang kehidupan Vloryne di luar negeri. Dia memperlakukan Vloryne seperti dulu.Vloryne sudah tidak semuda dan secantik dulu lagi, tetapi Devon memperlakukannya seperti gadis berusia 20 tahun. Vloryne diam-diam berpikir bahwa Devon pasti suka gadis berusia 18 tahun. Sayangnya, waktu telah berlalu dan tidak bisa kembali.Devon hanya tersenyum.Pada musim dingin, hari-hari terasa lebih singkat. Setelah pulang kerja, Vloryne datang ke vila Devon, tetapi Devon belum pulang. Dua pembantu yang dipekerjakan Devon sudah mulai menyiapkan makan malam.Ketika Vloryne turun dari mobil, dia menerima panggilan dari Devon. Vloryne bertanya dengan lembut, "Kamu pulang jam berapa?"De
Vloryne kembali menatap Devon dengan polos.Devon mengeluarkan dompet dari mantelnya sambil terkekeh-kekeh. Dia mengambil kartu bank platinum dan menaruhnya di telapak tangan Vloryne. "Ini kartu cadanganku, nggak ada batas pengeluaran," ucapnya.Vloryne berucap pelan, "Baik banget. Terima kasih, Pak Devon!"Devon menepuk-nepuk kepala gadis itu.Vloryne sontak memeluk leher kekasihnya dan berkata, "Terima kasih, Om Gadun."Devon membalas dengan menangkup wajah mungil Vloryne dan menciumnya dalam-dalam. Dahulu, dia adalah seorang dosen dan sekarang dirinya adalah pebisnis andal.Namun, tingkah Vloryne membuatnya tidak bisa menahan diri. Setelah mengakhiri ciumannya, Devon membisikkan kata-kata nakal di telinga gadis itu, membuatnya tertegun sekaligus malu.Devon menggigit ujung hidung Vloryne dan berucap, "Seleramu cukup mengagetkan."Vloryne tidak berani menggoda Devon lagi. Dia duduk lebih tegak dan meminta pria itu untuk mengemudi. Devon menatapnya sejenak, baru menghidupkan mesin.Se