Share

16. Dia Memang Orang Seperti Itu

Dahayu tersontak dan tersadar, napasnya tersengal akibat ciuman Aksa, dia langsung menoleh ke arah pintu.

Segera Dahayu mendorong dada Aksa, kemudian menarik tubuhnya ke belakang, duduk sembari membenarkan piyama yang sedikit berantakan.

Wajah Yesti sangat pucat saat berdiri di ambang pintu.

Setelah mendapati penolakan Aksa sepanjang sore, kini dia malah menemukan suaminya bercumbu dengan istri muda.

Yesti sudah seperti kesetanan saat dia menemukan pisau buah di meja dekat sofa Dahayu.

"Yesti ...!"

Aksa yang awalnya ingin mengabaikan Yesti, kini berlari dengan cepat menyambangi istri pertama yang berbuat nekad.

"Yesti, apa kamu benar-benar sudah tidak waras?" Aksa menekan pergelangan tangan Yesti yang berdarah akibat goresan pisau tajam.

"Kamu tidak mencintaiku lagi, kamu memilih dia daripada aku," keluh Yesti pilu dengan isak tangis yang tak tertahan.

"Omong kosong!" Binar kecemasan di wajah Aksa terlihat jelas, dia langsung membopong Yesti keluar dari dalam kamar Dahayu.

Tidak lam
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status