Share

Mereka Mirip Sekali!

Penulis: Chani yoh
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-10 20:19:47

“Kalian ini, kenapa tadi berlarian di rumah sakit sampai Bibi cukup lama mencari kalian!” Bibi Beatrice terlihat cemas ketika Thea dan Tilly berlarian kembali ke tempat antrian mereka.

Dua gadis kecil itu bukannya merasa bersalah malah tertawa-tawa mendengar gerutuan Bibi Beatrice.

Mereka sampai tak melihat di samping Bibi Beatrice, Travish melayangkan tatapan super tajam pada mereka.

Jika ada Bibi Beatrice atau mommy bersama mereka, mau Travish menatap tajam atau bahkan menggeram marah pun mereka tidak akan takut.

Lain hal jika hanya ada mereka bertiga saja. Mereka sudah pasti tidak akan berani macam-macam pada Travish.

“Kami bosan menunggu, Bibi!” seru Tilly menjawab Bibi Beatrice.

“Lain kali jangan seperti itu lagi! Kalau tadi kalian hilang dan tersesat bagaimana?” tanya Bibi Beatrice lagi.

Wanita yang cocok untuk menjadi nenek mereka ini memiliki hati seluas samudera. Kesabaran Bibi Beatrice sangat besar. Dia tak pernah marah menghadapi tingkah laku triplet, senakal apapun mereka.

“Kami tidak akan tersesat, Bibi!”

“Ya, siapa yang tahu?” kilah Bibi Beatrice tidak mau kalah, meskipun dalam hatinya dia gemas setengah mati atas jawaban si kembar.

“Tidak akan, Bi! Kami memiliki IQ tinggi. Jadi, tidak akan mungkin tersesat di tempat seperti ini!” sahut Thea.

Di antara Thea dan Tilly, Tilly lebih ceplas ceplos. Sedangkan Thea lebih kalem, persis seperti Tamara.

“Yeee, siapa bilang kau ber-IQ tinggi? IQ-mu masih jauh dibawahku!” seru Travish yang paling tidak suka jika Thea dan Tilly merasa diri mereka pintar.

“Ish! Yang bilang IQ-mu tinggi kan juga kau sendiri! Belum ada pengakuan dari siapapun!”

“Aku tidak butuh pengakuan siapapun! Apalagi dari kalian berdua!” sahut Travish dingin.

Thea dan tilly jadi berang dan mereka membuang wajah dari Travish.

“Sudah, sudah! Kalian semua pintar dan berakal cerdik sesuai diri kalian masing-masing.” Bibi Beatrice melerai tanpa memilih melambungkan salah satu dari mereka.

“Sekarang ayo giliran kalian diimunisasi. Setelah ini kita pulang dan sambut mami dengan rumah dan diri kalian dalam keadaan bersih, rapi, dan harum. Oke?”

Pertengkaran kecil yang sudah biasa di antara mereka itu pun berakhir dan ketiganya mengangguk patuh.

Mereka diimunisasi tanpa banyak drama, lalu langsung pulang ke rumah.

Sore harinya, tanpa mereka duga, sang mami pulang dengan wajah kuyu.

“Mami! Mami!” seru Thea dan Tilly berbarengan dan berlarian seakan berlomba siapa yang paling pertama menyambut mami mereka itu.

Ketika dua-duanya berhasil tiba dan memeluk sang mami berbarengan mereka pun tertawa senang.

Hanya Travish yang tidak ikut berlarian. Bocah lelaki itu memang lebih senang berdiri agak jauh, menatapnya saja dengan kedua tangan berada di dalam saku.

Oh, Tamara sering gemas sendiri melihat tingkah Travish. Entah seperti siapa sikap putranya itu.

Namun satu hal yang pasti, Tamara tak pernah sanggup menatap wajah putranya itu terlalu lama.

Pasalnya, wajah Travish teramat persis dengan ayah biologis tripletsnya itu.

Dia masih bisa mengingat dengan jelas sosok pria di malam enam tahun lalu itu.

Pria dengan tubuh kencang dan kuat yang mengukir nama T. Kozlov di bagian dadanya.

Pria yang telah merenggut mahkota kehormatannya sebagai wanita. Pria yang masih sering menghantui mimpi buruknya hingga saat ini.

Sekalipun Thea dan Tilly juga berwajah sama dengan Travish, tapi mereka memiliki ekspresi yang jauh berbeda sehingga tidak memetakan wajah ayah biologis mereka dengan semirip Travish.

“Lho, mami kok kuyu? Mami cape? Atau mami sedang sedih?” tanya Thea ketika telah mengamati wajah mommy-nya selama beberapa saat.

“Eh, siapa yang membuat mami sedih? Beritahu kami, Mi! Biar kami yang hadapin!” seru Tilly lagi sambil menyingsingkan lengan bajunya, menunjukkan lengannya yang seolah-olah berotot besar.

“Ah, masa sih?” Tamara jadi terkejut.

Pasalnya sedari tadi dia memang melamunkan perlakuan yang diterimanya dari Lady El-May.

Sekalipun saat melayani wanita itu Tamara masih mampu mengendalikan emosinya, tapi setelah kepulangan wanita itu, Tamara kerap memikirkannya dan selalu mendapati hatinya merasa sakit atas perlakuan kasar Lady El-May.

Bagaimana bisa ada pelanggan seperti wanita itu, yang bisa-bisanya menghina pekerjaan yang dia lakukan. Padahal pekerjaannya ini halal.

Dan entah kenapa juga, untuk pertama kalinya Tamara mulai menyalahkan kejadian enam tahun lalu.

Andai tidak ada kejadian malam itu, andai Darla tidak mencuri rancangan gaun pengantinnya, Tamara pastilah telah berhasil menjadi perancang busana yang diakui di kota ini.

‘Tidak! Tidak! Aku tidak boleh berpikir demikian! Aku tidak boleh menyalahkan kejadian enam tahun lalu!

Tamara pun gegas menyibukkan diri.

“Ayo kita makan bersama!” seru Tamara lagi dengan suara yang sudah ceria kembali.

Tamara tidak ingin berlama-lama terlihat bersedih di depan kembar tiga menggemaskannya itu.

Mereka makan bersama dengan keriangan yang dipenuhi dengan celetukan Thea dan Tilly tadi.

Selesai makan, Tamara membereskan piring-piring kotor ditemani Thea dan Tilly.

Dua gadis kecil itu rajin membantu, meskipun tak jarang mereka hanya membantu sebentar saja sebelum keduanya lantas asyik bermain bersama.

Seperti kali ini ...

“Ayo, Thea, kita bermain seperti saat kita menabrak paman seram tadi!” seru Tilly sambil mulai memeragakan wajahnya seperti paman seram tadi.

“Aku menjadi paman seram dan temannya yang berkepala botak. Kau menjadi kita.”

“Oke!”

Thea pun berlarian dan menabrakkan diri pada Tilly, lalu Thea berseru, “Aduh!”

Tilly kemudian menatap galak pada Thea.

Thea berseru lagi, “Paman! Kalau jalan lihat-lihat dong!”

Tamara awalnya tidak terlalu mengamati cara mereka bermain. Hanya saja ketika dia telah selesai, Tamara jadi penasaran atas serunya permainan role-play Thea dan Tilly.

“Apa yang kalian lakukan?”

“Oh, kami sedang bermain drama. Tadi siang di rumah sakit kami bertemu seorang paman yang menyeramkan. Tapi ternyata paman itu cukup baik. dan paman itu memiliki 4 pengawal yang berjalan di belakangnya, seperti di cerita-cerita film seru gitu, Mami!”

Tamara mengerutkan alisnya. Dia membayangkan cerita-cerita film seru dan membayangkan sosok pria yang seperti apa yang cocok berjalan dengan gagahnya dan 4 pengawal mengikuti di belakangnya.

“Paman menyeramkan?” gumam Tamara lagi sambil membayangkan.

Dua bocah kembar di hadapannya mengangguk penuh semangat. “Paman itu tubuhnya tinggi dan besar. Wajahnya seram karena dia tidak tersenyum sedikit pun. Juga tatapan matanya sinis dan alis matanya menekuk seperti sedang marah.”

Entah mengapa yang muncul di benak Tamara saat mendengar itu semua adalah bayangan pria yang bersamanya enam tahun lalu.

Sekalipun tampan, tapi Tamara masih bisa mengingat jelas bagaimana suaranya yang dominan dan tak bisa dibantah, lalu sentuhannya yang menaklukkan, juga auranya yang seperti penguasa, sekalipun dalam keadaan sedang tidur.

Tamara jadi bergidik dan menggeleng sendiri berusaha mengenyahkan bayangan pria itu di benaknya.

Di saat yang sama, tiba-tiba dua gadis kecilnya itu saling terkesiap saat tatapan mereka terarah pada Travish yang sednag bersandar di kusen pintu dan menatap remeh dan begitu tajam pada mereka.

Keduanya begitu terkejut sampai-sampai langsung menyeletuk, “Mami! Wajah Paman menyeramkan tadi sangat mirip dengan Travish. Apalagi tatapan matanya, mereka mirip sekali!”

Bab terkait

  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Sang Pria Penguasa

    Tamara terkesiap.Setahu Tamara, wajah Travish merupakan miniatur dari wajah pria yang di malam enam tahun lalu.Tapi lalu Tilly dan Thea mengatakan wajah paman galak yang mereka temui di rumah sakit mirip dengan Travish, bahkan tatapan matanya pun persis sama.Tamara terkejut juga penasaran.Bagaimana bisa?Apakah paman galak yang mereka sebut itu merupakan pria enam tahun lalu?Biar bagaimana pun, pria enam tahun lalu memiliki wajah yang tidak pasaran. Jika benar paman galak itu adalah pria enam tahun lalu, Tamara merasa bersyukur Thea dan Tilly tidak diapa-apakan pria itu.Tamara juga bersyukur bahwa pria itu tidak bertemu dengan Travish.Malam itu, kembali Tamara tidur dihantui kejadian enam tahun lalu, lalu saat dia melahirkan triplet.Tamara sedang duduk sambil menggendong triplet di lengan kanan, kiri, bahkan merebahkan baby Travish di tengah-tengah dua kakinya yang bersila ketika pria enam tahun lalu tiba-tiba muncul dengan wajah seram, lalu mendekat dan mengambil Travish dari

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-10
  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Daya Magnetik Dalam Tatapannya

    Di saat bersamaan, ada rekan kerjanya yang memasuki ruangan gaun.Tamara pun langsung menjauh lagi dari tembok agar tidak sampai ketahuan ingin mengintip.Tapi dia masih bisa mendengar suara di ruang depan.“Miss El-May, Anda pasti mau mencoba gaun yang kemarin kan?”Sembari memasang telinganya baik-baik, Tamara bisa membayangkan Lady El-May akan menaikkan kaca mata hitamnya hingga bertengger di atas kepala.Benar saja suara wanita itu terdengar angkuh saat berkata lagi, “Iya! Ada beberapa yang kusuka. Sudah dicatatkan asistenmu, bukan?”“Ada beberapa?” Ny. Julia terdengar bingung.Tamara menjadi tegang. Bukankah dua hari lalu Lady El-May hanya bilang dia menginginkan gaun dari designer Paris yang eksklusif hanya dibuat untuk tujuh negara saja?Tamara jelas sudah mencatat yang itu, lalu mempersiapkan gaun itu dengan hati-hati kemarin.Kenapa sekarang katanya Lady El-May dia memiliki beberapa gaun yang dia taksir?Suara Lady El-May terdengar lagi, lebih menekan. “Iya, ada beberapa. Jan

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-11
  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   The Brunette Haired Lady

    Deg!Tamara seperti dicabut rohnya sehingga tubuhnya mematung bagai tak bernyawa.Pria itu menatap ke arahnya. Wajahnya masih seperti enam tahun lalu. Sungguh tak berubah.Dan benar apa yang tertanam dalam ingatannya bahwa wajah pria itu sama persis seperti Travish. Travish seolah merupakan miniatur pria itu!Dengan roh yang terbirit-birit, Tamara segera mengalihkan tatapannya ke lantai.Namun, degup jantungnya tak mampu berhenti dari rontakannya.Tamara sampai tak menyadari jika Lady El-May sudah menunjuk dua dari lima gaun yang dibawanya untuk dicobanya ke ruang ganti.“Ssttt! Psssttt!”Rekan kerja Tamara mencolek lengan Tamara agar tersadar dari lamunannya.Tamara gelagapan dan detik berikutnya terdengar lagi suara Lady El-May, “Hei, kamu melamunin apa sih?”Lady El-May tampak kesal. Tamara yang tak berani bersuara pun gegas membawa gaun yang sedang dipegangnya.Ada pria enam tahun lalu, tentu saja Tamara tak berani bersuara. Dia takut pria itu mengenali suaranya.Tapi setelah dia

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-11
  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Sungguh-sunguh Dia!

    Benar sekali. Aroma stroberi itu makin kental tercium dari balik tirai.Apakah ini berarti gadis berambut cokelat gelap itulah yang merupakan gadis 6 tahun lalu?Trevor masih perlu mendengar suaranya. Walaupun waktu telah lama berlalu dan suara gadis itu sudah tak mampu dia ingat lagi, tapi Trevor yakin jika dia mendengarnya lagi, dia akan mengingatnya.Trevor semakin diam berdiri di balik tirai, menunggu gadis asisten berambut coklat itu mengatakan sesuatu.Sedang menunggu, tiba-tiba yang terdengar dari dalam adalah suara El-May yang membentak gadis asisten butik.“Kau bisa kerja tidak sih? Kau sengaja ya membuat kulitku terkait zipper, hah?”Trevor terkejut.Inilah bukti aneh yang dicarinya selama ini.Rasa-rasanya tidak mungkin jika gadis enam tahun lalu berperawak kasar dan membentak-bentak angkuh seperti ini.Lalu bentakan itu masih berlanjut.“Kalau tidak bisa kerja, seharusnya kau berhenti dari sini, jangan membuat marah pelanggan terus-terusan. Atau kau memang sengaja membuatku

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-12
  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Cari Dia!

    “Mohon maaf, Tuan, tapi asisten saya sudah pulang. Aku mohon maaf,” ucap Ny. Julia sambil menyembunyikan kecemasannya. Dia mengira kedatangan Trevor ke butiknya mencari Tamara setelah mengantar El-May pulang pastilah karena pria itu ingin membuat perhitungan pribadi dengan Tamara. Ny. Julia berkeluh kesah dalam hatinya. Tamara telah membuat keadaan yang tak bagus untuk kelangsungan bisnisnya. Lebih baik besok pagi dia langsung memecat Tamara. Di hadapannya, Trevor terlihat kesal. “Kalau begitu, di mana tempat tinggalnya?” Tak sanggup rasanya untuk menunggu walau satu hari lagi saja. Ny. Julia tercengang lagi. Namun lagi-lagi dia berpikir Tamara pastilah akan segera tamat karena pria seperti Trevor begitu ingin mencarinya dan menghadapinya secara langsung. Habislah Tamara! Dan itu berarti, dia dan bisnis bridalnya tidak boleh terkena imbas hal ini. Sayangnya, dia tidak mendata karyawannya. “Maaf, Tuan, tapi aku tidak tahu tempat tinggalnya. Aku tidak mendata karyawanku.” Begitu

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-12
  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Rasa yang Kembali

    Sepanjang malam sebelumnya ...Empat pria berjalan sempoyongan mengelilingi kota Palermo sepanjang malam. Tujuan mereka mencari Tamara.Sekalipun Trevor mengatakan Tamara pernah menghabiskan malam bersamanya di Rosewood Castiglion, tetap saja empat tangan kanannya ini tak bisa menemukan jejak Tamara.“Hah, ini gila! Boss dan wanita itu bermalam di hotel sudah enam tahun lalu. Bagaimana kita bisa mencari wanita ini setelah enam tahun berlalu? Enam tahun, man! Bukan enam hari!” Arnold akhirnya mengeluh karena mereka sudah berkeliling kota sepanjang malam tapi tak bisa menemukan Tamara.Kepala sudah berat menahan kantuk, tapi tidak ada tanda-tanda dari boss besar memperbolehkan mereka rehat sejenak.Untuk menelpon dan melaporkan hasil yang masih nihil, mereka tidak berani.“Benar! Setidaknya juga boss memberikan kita foto wanita itu. Sungguh aneh! Gara-gara satu wanita, kita jadi harus berkeliling kota dari malam sampai pagi.Boss ini terkena virus cinta atau obsesi sih? Tiba-tiba minta

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-13
  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Hasrat yang Kembali?

    “Ayo cepat! Kita harus merayakan kesembuhan Trevor!”Eduardo berseru kencang seraya menahan gelak tawanya setelah mereka semua melihat wajah masam nan malu yang terpampang di wajah Trevor.“Benar, kita harus merayakannya!” Giliran Thomas yang mengolok-olok Trevor.Mumpung Trevor benar-benar membuat kesalahan dari dirinya sendiri, mereka tidak akan sungkan mengolok-oloknya.Jika di situasi biasa, mana mereka berani mengolok-olok Trevor.Namun, Eduardo jelas tak main-main. Dia bangkit dan menarik tangan Trevor.“Ayo! Kau tiba-tiba sembuh, tidak impoten lagi. Kita harus rayakan. Aku akan mencarikanmu wanita cantik dengan pelayanan paripurna!”Sudah beberapa tahun terakhir ini mereka mencurigai Trevor menjadi impoten.Dia tak pernah lagi terlihat bermain-main di club mahal sekalipun. Dengan wanita sosialita yang cantik-cantik nan seksi pun Trevor terlihat makin dingin dan tak tersentuh.Mereka penasaran dan tak mengetahui bahwa hasrat Trevor sudah lenyap seiring dengan pencariannya pada p

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-14
  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Menggila Karenamu

    Travish mengambil ponsel sang mommy, lalu mulai menjelajah.Dia menemukan sebuah iklan yang mencari seroang koki untuk memasak sebuah keluarga kaya raya. Bahkan di iklan disebutkan selain gaji yang besar, koki mereka pun akan diberikan tempat tinggal yang dekat dengan kediaman majikan mereka.Travish yang sudah bisa baca tulis mulai menghubungi contact person dalam iklan.Tak berapa lama, dia berhasil mendapatkan janji temu dengan pemilik iklan.Ketika Tamara selesai mandi, Travish datang menghampiri dan memperlihatkan isi percakapannya dengan pemilik iklan.“Apa? Besok mami harus bertemu orang ini dan menunjukkan keahlian memasak mami?” seru Tamara entah harus senang atau gugup.Travish mengangguk. “Mami tenang saja. Masakan mami sangat lezat. Aku yakin mami akan diterima. Gajinya besar dan mereka menyediakan tempat tinggal sendiri untuk koki mereka, mami.”Tamara berkaca-kaca ketika mendengar perkataan Travish.Sekalipun impiannya berkutat dalam bidang fashion design, tapi Tamara me

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-14

Bab terbaru

  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Triplet Rahasia: 53

    Bruno hanya bisa menggaruk bagian belakang kepalanya yang tak gatal.Dia tak tahu harus menjawab apa.Memang sudah tak heran jika boss-nya suka keterlaluan dalam memerintah pekerjaan.Tapi siapapun yang bekerja di sana sudah tahu jelas, mereka betah di sana karena gaji yang besar.Jadi, tak pernah dalam sejarah ada yang pernah mengomel seperti Tamara.Baru kali ini.Padahal ... bukankah Boss sudah memberikan kompensasi? Libur lima hari, plus disediakan mobil dan driver untuk mengajak keluarga jalan-jalan?“Err ... Tamara ... aku rasa lebih baik kita kembali ke dapur. Sarapan ini bisa kau makan saja supaya tidak mubazir. Dan ya ... setidaknya dengan berangkatnya Tuan ke luar negeri, kau bisa pergi mengajak anak-anakmu jalan-jalan. Ya, kan?So ... nikmati saja ...”Bruno berusaha menghibur Tamara, walau dia tidak mengerti kenapa Tamara harus kesal.Dan beruntung bagi Bruno, Tamara sepertinya memahami apa yang disamp

  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Triplet Rahasia: 52

    Tamara bangun saat matahari belum bertugas di angkasa.Rasanya begitu gugup dengan perintah dan ancaman hukuman dari Signor Trevor, sampai-sampai Tamara tidak bisa tidur nyenyak malam harinya.Begitu bangun, wanita itu langsung mandi dan bersiap-siap. Meskipun udara terasa dingin menusuk di fajar buta seperti ini, Tamara tetap bertahan.Waktu baru pukul 04.10 ketika Tamara hendak meninggalkan paviliunnya dengan mantel panjang menutupi tubuhnya.Thea dan Tilly masih tidur nyenyak, terlalu lelah karena semalaman ikut menungguinya. Travish yang biasanya bangun pagi pun masih tertidur.Tapi Tamara yakin, setengah jam kemudian, Travish sudah akan bangun.“Aku pergi dulu, Bibi. Kalau ada bahan makanan yang habis, bisa dicatat. Kita akan mencari waktu untuk berbelanja,” kata Tamara.Bibi Beatrice mengangguk.“Juga untuk mendaftarkan sekolah anak-anak,” lanjut Tamara lagi.“Tentu, Tamara. Kau pergil

  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Triplet Rahasia: 51

    Tamara berjalan cepat keluar dari paviliun pohon yang arsitekturnya terasa menyatu dengan alam, sederhana, namun tetap modern dengan semua furnitur dan design interior-nya.Jika bukan karena sentimen pribadinya terhadap Trevor, menurut Tamara selera artistik pria itu sangat bagus.Tamara senang melihat keindahan paviliun, serta kamar yang ditempati pria itu.Namun itu hanya terjadi jika Trevor tidaklah membuatnya memiliki rasa sentimen pribadi.Kenyataannya, sangat berbalik.Langkah Tamara sampai mengentak karena kekesalan hatinya.Setelah meminta dibuatkan snack malam di waktu yang begitu larut, ketika akhirnya dengan effort yang dia paksakan dia berhasil membuat snack yang diminta, pria itu tiba-tiba mengatakan dia kenyang!Bagaimana Tamara tidak dongkol?Kedua telapak tangannya sampai menggenggam erat dengan hati menahan diri agar tidak memukul Trevor.Ya, memang dia takkan berani juga memukul boss-nya. Tapi tetap saja... andai dia bisa, andai mereka bukan atasan dan bawahan, Tamar

  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Triplet Rahasia: 50

    Lady El berjalan cepat menuju dapur. Dia harus menemukan Trevor.Di dapur, dia berharap menemukan Bruno atau Betty.Salah satu dari mereka pasti tahu kamar mana yang sekarang dipakai suaminya itu.Tapi ketika sampai di dapur, ruangan itu tidak berisi satu manusia pun.Lady El berdecak kesal.“Ke mana semua orang sih?”Dia seperti tidak ingat jika saat ini sudah tengah malam.Lalu ketika dia sedang diredam kesal, terdengar bunyi embusan angin yang terdengar mendesis.Lady El menoleh untuk memelototi dua bocah yang dianggapnya tak berbudi tadi.Tapi ternyata, tidak ada siapa-siapa di luar.Bahkan daun pohon pun tidak terlihat bergerak.Langit malam pun tidak terlalu berbintang sehingga suasana terasa suram. Lampu taman terasa minim. Entah karena Lady El baru pertama kali ini merasakan suasana malam di tempat ini, atau memang Trevor menghemat lampu taman.Tapi rasanya tidak mungkin dengan semua kekayaan Trevor dia masih menghemat lampu taman.Tapi kenapa rasanya lampu yang ada tidak cuku

  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Triplet Rahasia: 49

    Dua gadis kecil itu berceloteh dengan gerakan tangannya seakan-akan bertemu dengan Lady El adalah hal yang menyebalkan.Dan itu membuat Lady El semakin tak senang.Dia mendengus kesal.“Hei, kau meniruku? Jangan meniruku!” seru Lady El ketus.“Idiiih, siapa yang meniru Bibi?”“Tadi...! Kau meniru kalimatku!”“Aku tidak meniru! Lagian untuk apa meniru bibi? Kami jauh lebih imut dan menggemaskan daripada Bibi yang sudah menuju tua.”“Apa kau bilang? Apa mami kalian sudah tua juga? Aku sama mami kalian sama usia, tahu?!”Dua gadis kecil terlihat berpikir dengan serius lalu menjawab lagi. Tapi Thea seakan bicara pada Tilly.“Masa ya? Mami terlihat lebih muda dari bibi ini. Wajah mami glowing alami. Kalau bibi ini kan kayaknya penuh bedak.”“Eh, eh, eh, bocil saja kok bicara seenaknya sih? Kalian ini tidak tahu sopan santun!”“Lho ... bibi itu daritadi marah-marah saja. Kami kan hanya berbincang saja. Kenapa bibi harus marah?”“Kalau berbincang jangan membicarakan orang lain! Apalagi di had

  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Triplet Rahasia: 48

    “Tentu saja aku mempunyai keluarga! Kalau tidak mempunyai keluarga, apakah aku lahir dari batu?” sahut Tamara dengan susah payah menahan kedongkolannya.Tapi Trevor yang masih penasaran, terus bertanya,“Bukan itu maksudku. Tapi ... keluarga yang kau bentuk lewat pernikahan. Apa kau mempunyai suami dan anak? Kalau kau di sini bekerja seorang diri saja, kau tentu tidak keberatan jika lembur sampai fajar sekalipun, bukan?Tentu saja uang lembur akan aku bayarkan dalam jumlah besar. Kau bisa segera membeli rumah besar jika kau lembur tiap hari selama satu tahun.”Tamara nyaris melotot mendengar kata-kata Trevor. Bahkan otot di kepalanya sudah berdenyut kesal.“Lembur satu tahun? Kau mau membunuhku?” seru Tamara sampai-sampai dia lupa memanggil Trevor dengan Anda.“Aku bukan mau membunuhmu. Aku hanya bertanya, apakah kau punya keluarga sehingga merasa berat untuk lembur?Kau sepertinya ingin cepat pulang. Apa yang membuatmu ingin cepat pulang?”Tamara sampai berteriak dalam hatinya, bahwa

  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Triplet Rahasia: 47

    “Pelayan yang membawakan bahan-bahan ke sini?”Tamara merasa lemas lagi. Apa yang telah dia rencanakan demi membuat Thea dan Tilly menjauh dari paviliun Trevor sepertinya harus dia batalkan.Itu juga berarti dia harus berharap dalam hati saja agar Thea dan Tilly tidak sampai ke tempat ini dan Tuan Trevor tidak sampai melihat mereka.‘Tenang, Tamara. Tempat ini cukup tersembunyi. Ada di balik daun-daun pohon yang lebat.’Hati Tamara sedikit lebih tenang.Dia pun berkata, “Baiklah.”Sungguh Tamara pun merasa malas berdebat.Namun, justru itu yang membuat Trevor semakin kesal.Dia menggeram dalam hatinya. Jika memang tidak senang, kenapa tidak membantah?Ada rasa bahwa Trevor ingin membuat Tamara agar berdebat dengannya.Tapi Tamara menerima tanpa debat, Trevor pun terpaksa ikut diam.Sepuluh menit kemudian, pelayan telah tiba mengantarkan berbagai bahan makanan untuk membuat snack malam.Tamara menerimanya dan gegas menuju ke dapur.Sampai di sana, alangkah terkejutnya Tamara karena tern

  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Triplet Rahasia: 46

    Selesai mengetik, Trevor hendak menekan tombol send, tapi kemudian, dia ragu-ragu.Trevor menggeleng dan bergumam, “Tidak! Dia akan menertawakanku! Lagipula kenapa aku menulis menjadi kekasih? Aku bukan hendak menjadikan Tamara kekasih. Aku hanya ingin mendapatkan kepastian darinya, bahwa dia adalah wanita enam tahun lalu! Itu saja!”Trevor pun menghapus kembali ketikannya dan menutup ponsel dengan sentakan kesal.Di benaknya, dia memikirkan nama para capo regime lain yang bisa dia tanyakan. Selain Lucas, ada Lorenzo, Edoardo, juga Tomasso, dengan berbagai karakter yang berbeda-beda.Tapi pada akhirnya, Trevor tetap menggeleng. Dia tak yakin pada mereka semua. Yang ada malah dia yang akan ditertawakan. Lagipula, mereka tidak jauh berbeda darinya.Jadi, tidak mungkin dia bisa mendapatkan informasi istimewa dari mereka-mereka yang gaya hidupnya tak jauh berbeda dari dirinya.Tring! Ide lain pun muncul di benak Trevor.Pria itu membuka ponselnya lagi dan mengetik di kolom search goo-gle.

  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Triplet Rahasia: 45

    “Ma- maaf, aku tak sengaja sampai di sini. Tadi aku mencari-cari ruang kerja tapi malah nyasar ke sini.Di sini pemandangannya begitu indah sehingga aku tak sadar malah sudah di balkon ini. Maafkan aku, maafkan aku!” Tamara begitu cemas sampai berkali-kali meminta maaf, hingga wajahnya pun tertunduk menghindari tatapan TrevorTak diduga, pria itu malah menyahuti dengan santai. “Pemandangan di sini memang indah. Udaranya pun paling sejuk.”Dia bahkan ikut memandangi sekelilingnya.“Iy- iya.” Tamara menjawab lagi dengan ketakutan yang masih terdengar kental di nada suaranya. Namun entah mengapa, Tamara menyempatkan diri melirik ke arah Trevor, mencari kemarahan di wajah itu.Namun yang dia dapatkan, untuk pertama kalinya, raut wajah Trevor terlihat begitu santai sehingga ketampanannya memancar jauh lebih kuat dari biasanya. Tamara tanpa sadar terpukau akan ketampanan Trevor.Melihat Tamara menatapnya, Trevor jadi terheran. Wajahnya kembali serius dan terlihat mengerikan.Lekas Tamara me

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status