Share

Mereka Mirip Sekali!

Author: Chani yoh
last update Last Updated: 2025-02-10 20:19:47

“Kalian ini, kenapa tadi berlarian di rumah sakit sampai Bibi cukup lama mencari kalian!” Bibi Beatrice terlihat cemas ketika Thea dan Tilly berlarian kembali ke tempat antrian mereka.

Dua gadis kecil itu bukannya merasa bersalah malah tertawa-tawa mendengar gerutuan Bibi Beatrice.

Mereka sampai tak melihat di samping Bibi Beatrice, Travish melayangkan tatapan super tajam pada mereka.

Jika ada Bibi Beatrice atau mommy bersama mereka, mau Travish menatap tajam atau bahkan menggeram marah pun mereka tidak akan takut.

Lain hal jika hanya ada mereka bertiga saja. Mereka sudah pasti tidak akan berani macam-macam pada Travish.

“Kami bosan menunggu, Bibi!” seru Tilly menjawab Bibi Beatrice.

“Lain kali jangan seperti itu lagi! Kalau tadi kalian hilang dan tersesat bagaimana?” tanya Bibi Beatrice lagi.

Wanita yang cocok untuk menjadi nenek mereka ini memiliki hati seluas samudera. Kesabaran Bibi Beatrice sangat besar. Dia tak pernah marah menghadapi tingkah laku triplet, senakal apapun mereka.

“Kami tidak akan tersesat, Bibi!”

“Ya, siapa yang tahu?” kilah Bibi Beatrice tidak mau kalah, meskipun dalam hatinya dia gemas setengah mati atas jawaban si kembar.

“Tidak akan, Bi! Kami memiliki IQ tinggi. Jadi, tidak akan mungkin tersesat di tempat seperti ini!” sahut Thea.

Di antara Thea dan Tilly, Tilly lebih ceplas ceplos. Sedangkan Thea lebih kalem, persis seperti Tamara.

“Yeee, siapa bilang kau ber-IQ tinggi? IQ-mu masih jauh dibawahku!” seru Travish yang paling tidak suka jika Thea dan Tilly merasa diri mereka pintar.

“Ish! Yang bilang IQ-mu tinggi kan juga kau sendiri! Belum ada pengakuan dari siapapun!”

“Aku tidak butuh pengakuan siapapun! Apalagi dari kalian berdua!” sahut Travish dingin.

Thea dan tilly jadi berang dan mereka membuang wajah dari Travish.

“Sudah, sudah! Kalian semua pintar dan berakal cerdik sesuai diri kalian masing-masing.” Bibi Beatrice melerai tanpa memilih melambungkan salah satu dari mereka.

“Sekarang ayo giliran kalian diimunisasi. Setelah ini kita pulang dan sambut mami dengan rumah dan diri kalian dalam keadaan bersih, rapi, dan harum. Oke?”

Pertengkaran kecil yang sudah biasa di antara mereka itu pun berakhir dan ketiganya mengangguk patuh.

Mereka diimunisasi tanpa banyak drama, lalu langsung pulang ke rumah.

Sore harinya, tanpa mereka duga, sang mami pulang dengan wajah kuyu.

“Mami! Mami!” seru Thea dan Tilly berbarengan dan berlarian seakan berlomba siapa yang paling pertama menyambut mami mereka itu.

Ketika dua-duanya berhasil tiba dan memeluk sang mami berbarengan mereka pun tertawa senang.

Hanya Travish yang tidak ikut berlarian. Bocah lelaki itu memang lebih senang berdiri agak jauh, menatapnya saja dengan kedua tangan berada di dalam saku.

Oh, Tamara sering gemas sendiri melihat tingkah Travish. Entah seperti siapa sikap putranya itu.

Namun satu hal yang pasti, Tamara tak pernah sanggup menatap wajah putranya itu terlalu lama.

Pasalnya, wajah Travish teramat persis dengan ayah biologis tripletsnya itu.

Dia masih bisa mengingat dengan jelas sosok pria di malam enam tahun lalu itu.

Pria dengan tubuh kencang dan kuat yang mengukir nama T. Kozlov di bagian dadanya.

Pria yang telah merenggut mahkota kehormatannya sebagai wanita. Pria yang masih sering menghantui mimpi buruknya hingga saat ini.

Sekalipun Thea dan Tilly juga berwajah sama dengan Travish, tapi mereka memiliki ekspresi yang jauh berbeda sehingga tidak memetakan wajah ayah biologis mereka dengan semirip Travish.

“Lho, mami kok kuyu? Mami cape? Atau mami sedang sedih?” tanya Thea ketika telah mengamati wajah mommy-nya selama beberapa saat.

“Eh, siapa yang membuat mami sedih? Beritahu kami, Mi! Biar kami yang hadapin!” seru Tilly lagi sambil menyingsingkan lengan bajunya, menunjukkan lengannya yang seolah-olah berotot besar.

“Ah, masa sih?” Tamara jadi terkejut.

Pasalnya sedari tadi dia memang melamunkan perlakuan yang diterimanya dari Lady El-Mia.

Sekalipun saat melayani wanita itu Tamara masih mampu mengendalikan emosinya, tapi setelah kepulangan wanita itu, Tamara kerap memikirkannya dan selalu mendapati hatinya merasa sakit atas perlakuan kasar Lady El-Mia.

Bagaimana bisa ada pelanggan seperti wanita itu, yang bisa-bisanya menghina pekerjaan yang dia lakukan. Padahal pekerjaannya ini halal.

Dan entah kenapa juga, untuk pertama kalinya Tamara mulai menyalahkan kejadian enam tahun lalu.

Andai tidak ada kejadian malam itu, andai Darla tidak mencuri rancangan gaun pengantinnya, Tamara pastilah telah berhasil menjadi perancang busana yang diakui di kota ini.

‘Tidak! Tidak! Aku tidak boleh berpikir demikian! Aku tidak boleh menyalahkan kejadian enam tahun lalu!

Tamara pun gegas menyibukkan diri.

“Ayo kita makan bersama!” seru Tamara lagi dengan suara yang sudah ceria kembali.

Tamara tidak ingin berlama-lama terlihat bersedih di depan kembar tiga menggemaskannya itu.

Mereka makan bersama dengan keriangan yang dipenuhi dengan celetukan Thea dan Tilly tadi.

Selesai makan, Tamara membereskan piring-piring kotor ditemani Thea dan Tilly.

Dua gadis kecil itu rajin membantu, meskipun tak jarang mereka hanya membantu sebentar saja sebelum keduanya lantas asyik bermain bersama.

Seperti kali ini ...

“Ayo, Thea, kita bermain seperti saat kita menabrak paman seram tadi!” seru Tilly sambil mulai memeragakan wajahnya seperti paman seram tadi.

“Aku menjadi paman seram dan temannya yang berkepala botak. Kau menjadi kita.”

“Oke!”

Thea pun berlarian dan menabrakkan diri pada Tilly, lalu Thea berseru, “Aduh!”

Tilly kemudian menatap galak pada Thea.

Thea berseru lagi, “Paman! Kalau jalan lihat-lihat dong!”

Tamara awalnya tidak terlalu mengamati cara mereka bermain. Hanya saja ketika dia telah selesai, Tamara jadi penasaran atas serunya permainan role-play Thea dan Tilly.

“Apa yang kalian lakukan?”

“Oh, kami sedang bermain drama. Tadi siang di rumah sakit kami bertemu seorang paman yang menyeramkan. Tapi ternyata paman itu cukup baik. dan paman itu memiliki 4 pengawal yang berjalan di belakangnya, seperti di cerita-cerita film seru gitu, Mami!”

Tamara mengerutkan alisnya. Dia membayangkan cerita-cerita film seru dan membayangkan sosok pria yang seperti apa yang cocok berjalan dengan gagahnya dan 4 pengawal mengikuti di belakangnya.

“Paman menyeramkan?” gumam Tamara lagi sambil membayangkan.

Dua bocah kembar di hadapannya mengangguk penuh semangat. “Paman itu tubuhnya tinggi dan besar. Wajahnya seram karena dia tidak tersenyum sedikit pun. Juga tatapan matanya sinis dan alis matanya menekuk seperti sedang marah.”

Entah mengapa yang muncul di benak Tamara saat mendengar itu semua adalah bayangan pria yang bersamanya enam tahun lalu.

Sekalipun tampan, tapi Tamara masih bisa mengingat jelas bagaimana suaranya yang dominan dan tak bisa dibantah, lalu sentuhannya yang menaklukkan, juga auranya yang seperti penguasa, sekalipun dalam keadaan sedang tidur.

Tamara jadi bergidik dan menggeleng sendiri berusaha mengenyahkan bayangan pria itu di benaknya.

Di saat yang sama, tiba-tiba dua gadis kecilnya itu saling terkesiap saat tatapan mereka terarah pada Travish yang sednag bersandar di kusen pintu dan menatap remeh dan begitu tajam pada mereka.

Keduanya begitu terkejut sampai-sampai langsung menyeletuk, “Mami! Wajah Paman menyeramkan tadi sangat mirip dengan Travish. Apalagi tatapan matanya, mereka mirip sekali!”

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
hans
***** Bagus Lanjut bro
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Sang Pria Penguasa

    Tamara terkesiap.Setahu Tamara, wajah Travish merupakan miniatur dari wajah pria yang di malam enam tahun lalu.Tapi lalu Tilly dan Thea mengatakan wajah paman galak yang mereka temui di rumah sakit mirip dengan Travish, bahkan tatapan matanya pun persis sama.Tamara terkejut juga penasaran.Bagaimana bisa?Apakah paman galak yang mereka sebut itu merupakan pria enam tahun lalu?Biar bagaimana pun, pria enam tahun lalu memiliki wajah yang tidak pasaran. Jika benar paman galak itu adalah pria enam tahun lalu, Tamara merasa bersyukur Thea dan Tilly tidak diapa-apakan pria itu.Tamara juga bersyukur bahwa pria itu tidak bertemu dengan Travish.Malam itu, kembali Tamara tidur dihantui kejadian enam tahun lalu, lalu saat dia melahirkan triplet.Tamara sedang duduk sambil menggendong triplet di lengan kanan, kiri, bahkan merebahkan baby Travish di tengah-tengah dua kakinya yang bersila ketika pria enam tahun lalu tiba-tiba muncul dengan wajah seram, lalu mendekat dan mengambil Travish dari

    Last Updated : 2025-02-10
  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Daya Magnetik Dalam Tatapannya

    Di saat bersamaan, ada rekan kerjanya yang memasuki ruangan gaun. Tamara pun langsung menjauh lagi dari tembok agar tidak sampai ketahuan ingin mengintip. Tapi dia masih bisa mendengar suara di ruang depan. “Miss El-Mia, Anda pasti mau mencoba gaun yang kemarin kan?” Sembari memasang telinganya baik-baik, Tamara bisa membayangkan Lady El-Mia akan menaikkan kaca mata hitamnya hingga bertengger di atas kepala. Benar saja suara wanita itu terdengar angkuh saat berkata lagi, “Iya! Ada beberapa yang kusuka. Sudah dicatatkan asistenmu, bukan?” “Ada beberapa?” Ny. Julia terdengar bingung. Tamara menjadi tegang. Bukankah dua hari lalu Lady El-Mia hanya bilang dia menginginkan gaun dari designer Paris yang eksklusif hanya dibuat untuk tujuh negara saja? Tamara jelas sudah mencatat yang itu, lalu mempersiapkan gaun itu dengan hati-hati kemarin. Kenapa sekarang katanya Lady El-Mia dia memiliki beberapa gaun yang dia taksir? Suara Lady El-Mia terdengar lagi, lebih menekan. “Iya, ada bebe

    Last Updated : 2025-02-11
  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   The Brunette Haired Lady

    Deg!Tamara seperti dicabut rohnya sehingga tubuhnya mematung bagai tak bernyawa.Pria itu menatap ke arahnya. Wajahnya masih seperti enam tahun lalu. Sungguh tak berubah.Dan benar apa yang tertanam dalam ingatannya bahwa wajah pria itu sama persis seperti Travish. Travish seolah merupakan miniatur pria itu!Dengan roh yang terbirit-birit, Tamara segera mengalihkan tatapannya ke lantai.Namun, degup jantungnya tak mampu berhenti dari rontakannya.Tamara sampai tak menyadari jika Lady El-May sudah menunjuk dua dari lima gaun yang dibawanya untuk dicobanya ke ruang ganti.“Ssttt! Psssttt!”Rekan kerja Tamara mencolek lengan Tamara agar tersadar dari lamunannya.Tamara gelagapan dan detik berikutnya terdengar lagi suara Lady El-May, “Hei, kamu melamunin apa sih?”Lady El-May tampak kesal. Tamara yang tak berani bersuara pun gegas membawa gaun yang sedang dipegangnya.Ada pria enam tahun lalu, tentu saja Tamara tak berani bersuara. Dia takut pria itu mengenali suaranya.Tapi setelah dia

    Last Updated : 2025-02-11
  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Sungguh-sunguh Dia!

    Benar sekali. Aroma stroberi itu makin kental tercium dari balik tirai.Apakah ini berarti gadis berambut cokelat gelap itulah yang merupakan gadis 6 tahun lalu?Trevor masih perlu mendengar suaranya. Walaupun waktu telah lama berlalu dan suara gadis itu sudah tak mampu dia ingat lagi, tapi Trevor yakin jika dia mendengarnya lagi, dia akan mengingatnya.Trevor semakin diam berdiri di balik tirai, menunggu gadis asisten berambut coklat itu mengatakan sesuatu.Sedang menunggu, tiba-tiba yang terdengar dari dalam adalah suara El-May yang membentak gadis asisten butik.“Kau bisa kerja tidak sih? Kau sengaja ya membuat kulitku terkait zipper, hah?”Trevor terkejut.Inilah bukti aneh yang dicarinya selama ini.Rasa-rasanya tidak mungkin jika gadis enam tahun lalu berperawak kasar dan membentak-bentak angkuh seperti ini.Lalu bentakan itu masih berlanjut.“Kalau tidak bisa kerja, seharusnya kau berhenti dari sini, jangan membuat marah pelanggan terus-terusan. Atau kau memang sengaja membuatku

    Last Updated : 2025-02-12
  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Cari Dia!

    “Mohon maaf, Tuan, tapi asisten saya sudah pulang. Aku mohon maaf,” ucap Ny. Julia sambil menyembunyikan kecemasannya. Dia mengira kedatangan Trevor ke butiknya mencari Tamara setelah mengantar El-May pulang pastilah karena pria itu ingin membuat perhitungan pribadi dengan Tamara. Ny. Julia berkeluh kesah dalam hatinya. Tamara telah membuat keadaan yang tak bagus untuk kelangsungan bisnisnya. Lebih baik besok pagi dia langsung memecat Tamara. Di hadapannya, Trevor terlihat kesal. “Kalau begitu, di mana tempat tinggalnya?” Tak sanggup rasanya untuk menunggu walau satu hari lagi saja. Ny. Julia tercengang lagi. Namun lagi-lagi dia berpikir Tamara pastilah akan segera tamat karena pria seperti Trevor begitu ingin mencarinya dan menghadapinya secara langsung. Habislah Tamara! Dan itu berarti, dia dan bisnis bridalnya tidak boleh terkena imbas hal ini. Sayangnya, dia tidak mendata karyawannya. “Maaf, Tuan, tapi aku tidak tahu tempat tinggalnya. Aku tidak mendata karyawanku.” Begitu

    Last Updated : 2025-02-12
  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Rasa yang Kembali

    Sepanjang malam sebelumnya ...Empat pria berjalan sempoyongan mengelilingi kota Palermo sepanjang malam. Tujuan mereka mencari Tamara.Sekalipun Trevor mengatakan Tamara pernah menghabiskan malam bersamanya di Rosewood Castiglion, tetap saja empat tangan kanannya ini tak bisa menemukan jejak Tamara.“Hah, ini gila! Boss dan wanita itu bermalam di hotel sudah enam tahun lalu. Bagaimana kita bisa mencari wanita ini setelah enam tahun berlalu? Enam tahun, man! Bukan enam hari!” Arnold akhirnya mengeluh karena mereka sudah berkeliling kota sepanjang malam tapi tak bisa menemukan Tamara.Kepala sudah berat menahan kantuk, tapi tidak ada tanda-tanda dari boss besar memperbolehkan mereka rehat sejenak.Untuk menelpon dan melaporkan hasil yang masih nihil, mereka tidak berani.“Benar! Setidaknya juga boss memberikan kita foto wanita itu. Sungguh aneh! Gara-gara satu wanita, kita jadi harus berkeliling kota dari malam sampai pagi.Boss ini terkena virus cinta atau obsesi sih? Tiba-tiba minta

    Last Updated : 2025-02-13
  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Hasrat yang Kembali?

    “Ayo cepat! Kita harus merayakan kesembuhan Trevor!”Eduardo berseru kencang seraya menahan gelak tawanya setelah mereka semua melihat wajah masam nan malu yang terpampang di wajah Trevor.“Benar, kita harus merayakannya!” Giliran Thomas yang mengolok-olok Trevor.Mumpung Trevor benar-benar membuat kesalahan dari dirinya sendiri, mereka tidak akan sungkan mengolok-oloknya.Jika di situasi biasa, mana mereka berani mengolok-olok Trevor.Namun, Eduardo jelas tak main-main. Dia bangkit dan menarik tangan Trevor.“Ayo! Kau tiba-tiba sembuh, tidak impoten lagi. Kita harus rayakan. Aku akan mencarikanmu wanita cantik dengan pelayanan paripurna!”Sudah beberapa tahun terakhir ini mereka mencurigai Trevor menjadi impoten.Dia tak pernah lagi terlihat bermain-main di club mahal sekalipun. Dengan wanita sosialita yang cantik-cantik nan seksi pun Trevor terlihat makin dingin dan tak tersentuh.Mereka penasaran dan tak mengetahui bahwa hasrat Trevor sudah lenyap seiring dengan pencariannya pada p

    Last Updated : 2025-02-14
  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Menggila Karenamu

    Travish mengambil ponsel sang mommy, lalu mulai menjelajah.Dia menemukan sebuah iklan yang mencari seroang koki untuk memasak sebuah keluarga kaya raya. Bahkan di iklan disebutkan selain gaji yang besar, koki mereka pun akan diberikan tempat tinggal yang dekat dengan kediaman majikan mereka.Travish yang sudah bisa baca tulis mulai menghubungi contact person dalam iklan.Tak berapa lama, dia berhasil mendapatkan janji temu dengan pemilik iklan.Ketika Tamara selesai mandi, Travish datang menghampiri dan memperlihatkan isi percakapannya dengan pemilik iklan.“Apa? Besok mami harus bertemu orang ini dan menunjukkan keahlian memasak mami?” seru Tamara entah harus senang atau gugup.Travish mengangguk. “Mami tenang saja. Masakan mami sangat lezat. Aku yakin mami akan diterima. Gajinya besar dan mereka menyediakan tempat tinggal sendiri untuk koki mereka, mami.”Tamara berkaca-kaca ketika mendengar perkataan Travish.Sekalipun impiannya berkutat dalam bidang fashion design, tapi Tamara me

    Last Updated : 2025-02-14

Latest chapter

  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Triplet Rahasia: 119

    “Apa tidak salah kau memberitahunya tentang penculikan anak-anaknya? Apa otakmu masih waras?” raung Percy pada Lorry.Rasanya Percy tak percaya rekan kerjanya bisa melakukan tindakan seblo-on itu.Tapi di hadapannya, Lorry malah tersenyum bangga dan mengangguk. “Tentu saja aku masih waras. Aku juga cerdas dan baik hati. Tiga hal itu haruslah ada bersamaan. Baru lengkap!”“Tapi untuk apa?” bentak Percy tak habis pikir.Lorry tampak menggeleng-gelengkan kepalanya. Tak percaya pertanyaan itu bisa datang dari Percy.“Kalau aku tidak memberitahukannya, saat pagi ini dia bangun dan mendapati tripletsnya tidak ada di apartemen, bisa-bisa dia histeris dan ketakutan. Apa kau tidak kasihan padanya?”Percy merasakan kepalanya ditusuk ribuan jarum. Entah kepalanya yang eror atau Lorry yang eror.Tapi dilihat dari raut wajahnya, Lorry terlihat tidak eror.“Kita ini pengawal seorang boss mafia. Lalu kau masih kasihan pada wanita seperti Tamara? Yang menjadi target operandi kita? Atau kau ada perasa

  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Triplet Rahasia: 118

    Suara garang dan berat tadi seketika melunak, menyisakan suara yang serak seakan menampung penyesalan Trevor dari dalam hati.Tatapan berang itu pun telah berubah menjadi sendu.Di matanya sekarang ini, dua gadis kecil itu menjelma menjadi bocah yang tak pernah mendapatkan kasih sayang darinya selama lima tahun.Tak pernah sekalipun Trevor pernah membayangkan selama ini bahwa anak-anaknya akan hidup dalam kondisi berkekurangan seperti ini, yang harus berjuang untuk diri mereka sendiri, tanpa ada sosok ayah selama lima tahun, bahkan sosok ibu pun harus meninggalkan mereka di pagi hingga sore hari demi mencari nafkah.Anak-anaknya ... darah dagingnya ... harus melalui kehidupan seperti itu! Sedangkan dia sebagai ayah mereka ...?Sulit untuk merelakan atas segala hal yang mereka alami. Dan lebih sulit lagi memaafkan dirinya sendiri.Selama ini dia tak pernah berkekurangan. Dia bahkan menggaji banyak orang untuk melakukan segala hal untuknya!Waktu luangnya bahkan diisi dengan penuh kesen

  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Triplet Rahasia: 117

    Dengan hati tercubit secuil ... Trevor mendelik tajam pada Tilly, wajah itu mulai menggelap dan kepala itu mendongak tinggi untuk menatap dua bocah itu dari atas.Dua tangan nya pun sudah berkacak pinggang. Tarikan napasnya sangat dalam dan akhirnya keluar sangat amat perlahan.Untuk pertama kalinya, dia berhasil mengendalikan kekesalannya dan berhasil menyingkirkan ke sudut lain yang tak terpakai. Setidaknya untuk saat ini.Trevor memilih untuk mengalihkan pertanyaan mereka.“Kenapa kalian sampai memanggang roti sendiri pakai kompor pula?Apa kalian tidak takut terkena api dari kompor?” tanya Trevor dengan nada galak tapi hangat. Siapapun bisa mendengar dengan jelas kepedulian dari nada suaranya itu.Ada rasa tak rela membayangkan dua putrinya yang begitu menggemaskan berkutat dengan kompor di usia sekecil ini.Dirinya sendiri saja baru setelah dewasa menyentuh kompor dan membuat roti bakar sendiri. Itu pun sangat jarang dia lakukan. Hanya di moment-moment terpaksa.“Ck, paman macam

  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Triplet Rahasia: 116

    Tilly jelas tak puas jika dia disuruh mempercayai apa yang Trevor ucapkan. Jadi, dia menanyakannya pada Thea dan Travish.“Aku juga tidak percaya. Apa yang dikatakan paman menyeramkan tadi itu tidaklah mungkin terjadi.” Thea sudah menyuarakan pikirannya.Kini Tilly memandangi Travish meminta pendapatnya.“Paman itu berkata jujur. Hanya saja ... tentu saja kejadiannya tidak persis seperti itu, bodoh!Paman menyeramkan hanya menceritakan setengah bagian saja. Yang sebenarnya terjadi adalah kita pastilah diculik oleh pengawal-pengawal paman menyeramkan itu. Jadi, saat ini kita adalah tahanan paman menyeramkan.”Mendengar penuturan Travish, dan kata diculik dan tahanan, sontak Tilly dan Thea membelalak ketakutan.“Aku tidak mau menjadi tahanan paman menyeramkan!”“Aku juga tidak!”Tilly dan Thea berseru bergantian.Tapi Travish menjawab dengan santai. “Aku juga tidak mau. Tapi ini sudah terjadi. Kita sudah menjadi tahanan paman menyeramkan. Tak ada gunanya kau berseru tidak mau!”Wajah Til

  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Triplet Rahasia: 115

    Sedang berpikir keras, tiba-tiba semerbak bau roti panggang dengan selai cokelat yang manis menguar di udara dan merasuk di penciuman mereka.Thea dan Tilly segera memegangi perut mereka.“Aku lapar ...” kata Thea dengan wajah memelas dan perut itu seakan mengiyakan ucapannya dengan mengeluarkan bunyi krucuk ... krucuk ...“Ayo makan kalau begitu!” kata sebuah suara bariton rendah secara tiba-tiba.Tiga bocah menoleh ke arah pintu kamar dan membelalak lebar seketika itu juga. “Paman menyeramkan?!” seru Tilly benar-benar tak percaya dengan penglihatannya. ***Trevor secara tiba-tiba sudah berada di ambang pintu. Pria itu berdiri dengan bahu bersandar pada kusen pintu. Tatapannya menyorot fokus ke arah triplets, tapi bibir tipisnya itu, sedikit terangkat di setiap ujungnya.Wajah yang biasanya sangar, keras, dan tajam, kini terlihat tenang, damai, dan ... mendamba.“Paman menyeramkan?” Tilly memandangi sekelilingnya, kemudian berlabuh di wajah Travish dan Thea berganti-gantian.“S

  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Triplet Rahasia: 114

    Trevor melirik jam di dinding lalu melirik dinding kaca di ruang tidurnya.Langit sudah terang. Pagi sudah tiba dan matahari mulai meninggi.Giorgio juga sudah datang dan berupada mengurangi efek bius pada triplet.Hanya saja, triplet masih belum tersadar.“Mereka tidak akan kenapa-kenapa, Signor. Biarkan dulu, nanti mereka akan sadar sendiri. Setelah sadar, perhatikan mereka. Jika ada ketidak beresan di tubuh mereka, atau cara bicara mereka, baru panggil aku lagi.”Trevor mengangguk sembari kedua matanya tetap terpaku pada triplet.Sungguh, hari ini benar-benar hari yang di luar nalarnya.Tak pernah terbayangkan olehnya dia akan mendapatkan triplet dan bocah-bocah yang diperkirakan sebagai hasil benih nya itu ada di atas tempat tidurnya.Hidupnya yang semula datar dan kelam, tiba-tiba berubah drastis ketika dia mulai teringat perawan enam tahun lalu.Lalu hanya dalam beberapa bulan, statusnya tiba-tiba berubah dari seorang suami rasa pria lajang, menjadi seorang daddy beranak tiga!Tr

  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Triplet Rahasia: 113

    “Bagaimana?”Suara Arnold bergema menatap Lorry yang baru saja menelpon boss mereka.Dia cukup was-was setiap kali Lorry yang memutuskan untuk menelpon Boss. Sudah beberapa kali Lorry ketika selesai menelpon malah seperti nge-blank dengan apa yang diperintahkan boss mereka.Pernah juga Lorry malah mengartikan lain dari perintah boss mereka.Lorry masih bisa bekerja seperti ini, bersama mereka, semua hanya karena boss mereka masih memberikan Percy kesempatan.Mungkin karena boss juga merasa Lorry cukup kasihan, tidak lagi memiliki keluarga dan tidak memiliki keterampilan lain untuk bisa membuatnya memiliki pekerjaan lain jika dipecat dari jajaran bodyguard Trevor ini.Tapi sungguh, setiap kali boss mereka sedang murka, Arnold selalu berpikir Lorry hanya tinggal menunggu saatnya saja dia untuk dipecat.Sungguh keberuntungan masih berpihak di diri Lorry hingga sampai saat ini dia belum dipecat.“Perintah Boss masih sama. Boss mau kita menangkap Tamara dan anak-anaknya lalu bawa mereka ke

  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Triplet Rahasia: 112

    Udara cukup dingin dan kencang membuat Tamara menyesal tidak meraih mantel yang tebal.Tapi tadi dia buru-buru dan pikirannya sedikit kacau melihat kondisi Thea seperti itu.Tamara tak mengingat lagi jika udara malam sekarang sudah mulai lebih dingin dari satu bulan yang lalu.Menghalau dingin sebisanya, Tamara terpaksa mengurai lagi rambut cokelat gelap panjang yang diikatnya asal tadi, kemudian merapatkan cardigannya saat dia hendak menyeberangi jalan.Hatinya kembali sesak memikirkan apa yang baru saja Thea alami hari itu.Jujur saja, Tamara senang ada Logan di sana yang sigap menyelamatkan Thea.Andai pria itu tidak ada di sana, Tamara belum tentu segesit itu langsung melompat ke kolam untuk menyelamatkan Thea. Tamara tidak terlalu pandai berenang.Meski demikan, Tamara sedikit kecewa atas Logan yang membiarkan anak yang mendorong Thea pergi begitu saja.Seharusnya, anak itu dituntut untuk meminta maaf pada Thea. Itu yang Tamara harapkan.Gadis kecilnya tidak boleh diperlakukan de

  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Triplet Rahasia: 111

    Demento melakukannya tanpa banyak tanya.Pria itu merupakan programmer handal dan terpercaya Trevor. Jenius dalam teknologi itu mampu menyelinap dalam jaringan resmi pemerintah.Dengan bantuan Demento, Trevor bisa bergerak mudah mencari keberadaan musuh dan informasi-informasi rahasia.Sedangkan Darrio yang ada di sampingnya, dengan tampilan kaku, pendiam, dan begitu dingin, merupakan sniper andalan dan terpercaya Trevor.Dua orang itu menjadikan gudang rahasia sebagai markas mereka.“Ini, Boss. Apa yang dicari?”Demento memperlihatkan dengan satu kali klik dan tampak di layar TV besar di hadapan Trevor berbagai tampilan CCTV jalan raya.Trevor memperhatikan dengan seksama.‘Sial! Sebanyak ini. Harusnya tadi aku mengajak Bruno! Biar dia yang memperhatikan semua ini!’Kemudian Trevor menunjukkan ponsel Tamara pada Demento.“Aku hanya ada foto anak-anaknya. Ibunya tidak ada foto.” Trevor pun mneunjukkan foto triplets yang ada di ponsel Tamara.Demento mengambilnya, melihat, kemudian kem

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status