Share

Waspada

"Daisha ikut ke ruanganku!" suruh Merry yang berjalan lebih dulu, tanpa menunggu responnya, dia tahu Daisha akan mengikutinya.

"Baik nyonya!" Daisha berjalan mengikuti meskipun pekerjaannya belum selesai. Kemoceng yang tadi dipegang ditaruh begitu saja.

"Lihatlah nyonya senior membawanya!"

"Mau apa mereka mengobrol di ruangan?"

"Ah paling hanya ingin bicara hal sepele?"

"Eh tapi kalian tidak dituduh yang macam-macam oleh nyonya Merry bukan?

"Tidak!"

"Syukurlah! Dia memang pantas mendapatkan itu!"

"Kenapa tidak mati saja sih!"

Pelayan-pelayan itu mulai menggunjing berkerumum dan berbisik satu sama lain. Mengatakan hal yang mustinya tidak dikatakan.

Ruangan Merry tak jauh dari situ. Sebelum duduk wanita yang usianya hampir kepala 5 itu merapihkan rok nya. Lalu meminta Daisha untuk menutup pintunya rapat. Sepertinya Merry mau berbicara serius dengannya. Makanya pintu sampai ditutup segala.

"Ada apa nyonya memanggil saya? Apa ada hal penting?" Daisha menginterupsi karena penasaran.

"Hari
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status