Shael telah kembali ke kediamannya. Ia pergi ke kamar Skyla, pria itu membersihkan tubuhnya lalu kemudian naik ke atas ranjang dan menarik Skyla yang sedang tidur ke dalam dekapannya.“Lepaskan aku!” Skyla tidak tahan berada dalam pelukan Shael.“Tidak, aku sulit tidur jika aku tidak memelukmu.”“Lihat aku baik-baik, aku Skyla bukan mendiang kekasihmu.”“Aku tahu. Aku tahu kau Skyla.” Shael berkata dengan lembut. “Lanjutkan kembali tidurmu.” Shael mengencangkan pelukannya di perut Skyla.Skyla ingin memaki Shael, pria ini bertingkah seolah tidak terjadi apapun. Bahkan dengan tidak tahu malunya masih memeluknya. “Shael, aku manusia. Aku memiliki emosi. Aku bukan boneka yang bisa kau perlakukan sesuka hatimu!”“Mari kita bicara besok.” Shael berkata dengan pelan.Skyla hanya ingin membebaskan dirinya dari Shael, tapi pria itu tidak akan pernah peduli pada apa yang ia inginkan.Malam itu Shael bisa tidur dengan nyenyak, tapi tidak dengan Skyla Pelukan Shael yang biasanya terasa hangat d
Hari-hari berlalu, sikap Skyla terhadap Shael masih dingin, sementara Shael, ia tidak berubah. Ia terus bersikap lembut pada Skyla.Saat ini Skyla dan Shael berada di sebuah toko pakaian pengantin. Skyla mencoba gaun yang telah disiapkan untuknya dibantu dengan pelayan dan manager toko itu.Tirai kemudian dibuka, Skyla berdiri di lantai berbentuk lingkaran. Wanita itu mengenakan gaun pengantin berwana putih yang melekat indah di tubuhnya. Gaun itu tampak dibuat khusus untuk Skyla.Shael telah membayangkan bagaimana Skyla terlihat ketika memakai gaun, tapi tetap saja ia masih terpana dengan apa yang ia lihat saat ini.Pria itu berdiri, ia mendekati Skyla dengan senyuman di wajahnya.“Kau sangat cantik, Skyla.” Shael memberikan pujian dengan tulus. Pria itu memandangi Skyla dengan lembut dan penuh kasih sayang.Tangan Shael bergerak ke kepala Skyla, pria itu merapikan anak rambut Skyla lalu kemudian menyelipkan rambut Skyla ke belakang telinganya.Hati Skyla merasa tak nyaman, ia benci
Setelah beberapa waktu, orangtua Skyla berhasil diselamatkan, tapi saat ini kondisi mereka masih belum bisa membuat Skyla merasa tenang.Dokter masih harus terus memantau kondisi orangtua Skyla, terutama ibu Skyla yang mengalami trauma otak. Jika besok pagi ibu Skyla tidak sadarkan diri maka wanita itu akan mengalami koma.Skyla hanya bisa melihat orangtuanya dari kaca. Ia tidak diizinkan masuk agar tidak mengganggu kondisi orangtuanya.Beberapa saat kemudian Ron datang, pria itu telah menyelidiki tentang apa yang terjadi.“Bagaimana?” tanya Shael.“Mobil yang menabrak orangtua Nona Skyla memang mengalami masalah pada remnya, tapi itu bukan faktor utama kecelakaan terjadi. Saya telah memeriksa beberapa rekaman kamera pengintai. Sopir mobil bermuatan berat itu terlihat beberapa kali memejamkan matanya. Tampaknya pria itu kelelahan dan mengantuk. Saat menabrak orangtua Nona Skyla, ada kemungkinan pria itu mengalami microsleep.” Ron memberikan penjelasan.Skyla merasa sangat marah. Seha
“Siapa kau?” Seorang perawat menatap pria berpakaian dokter yang saat ini hendak menyuntikan sesuatu ke carian IV ibu Skyla.“Penjaga!”Tertangkap basah, pria itu segera menyimpan kembali jarum suntik yang belum sempat ia suntikan lalu segera bergerak menuju ke si perawat dan mendorong wanita itu.Dua penjaga di depan segera masuk dan menghalangi pria yang tadi mereka kira adalah seorang dokter. Perkelahian terjadi di ruangan sempit itu, pria yang mengenakan jas putih berhasil keluar dari ruangan, tapi segera dikejar oleh dua penjaga itu.Shael dan Skyla yang sedang ada di ruangan istirahat segera keluar setelah mendengar keributan yang terjadi.Pria berjas putih sudah berhasil ditangkap oleh dua bawahan Shael setelah bertarung beberapa saat.“Apa yang terjadi?” Shael bertanya pada bawahannya dan juga perawat yang tadi hendak memeriksa kondisi Zara.“Tuan, pria ini adalah penyusup. Dia mencoba untuk menyuntikan sesuatu ke cairan IV Nyonya Zara.” Perawat menjelaskan.“Periksa tubuhnya!
Hari-hari berlalu, kondisi Tyler sudah semakin baik, begitu juga dengan kondisi Zara. Dua hari lalu, wanita itu akhirnya sadarkan diri setelah satu minggu tidak sadarkan diri.Skyla merasa sangat lega karena kedua orangtuanya semakin membaik.Setelah beberapa hari libur, Skyla akhirnya kembali bekerja di perusahaan. Ayah dan ibunya saat ini dijaga oleh para penjaga terbaik yang mereka miliki.Setelah selesai bekerja, Skyla akan pergi ke rumah sakit. Ia akan menjenguk orangtuanya lalu kemudian kembali ke kediaman Shael karena orangtuanya tidak mengizinkan dia untuk menginap di sana.Baik Tyler dan Zara tidak ingin membuat Skyla kelelahan. Bekerja di perusahaan sudah menguras tenaga Skyla, belum lagi selama beberapa waktu terakhir ini Skyla tidak istirahat dengan baik. Mereka ingin Skyla tidur dengan nyaman dan istirahat cukup.Bersama mereka saat ini ada orang-orang kepercayaan mereka yang akan melayani dan menjaga mereka.Malam ini Skyla kembali ke kediaman Shael, ia dijemput oleh Sha
Ivy tiba di rumah sakit, tapi ia tidak datang sendirian melainkan dengan Ariella. Ivy merasa sangat sedih melihat Skyla seperti ini.“Sayang, jangan khawatir tentang wajahmu. Saat ini dunia medis sudah sangat maju, wajahmu pasti akan kembali seperti semula.” Ivy menghibur Skyla.“Ya, Bibi.”“Apakah wajahmu sakit sekarang?”“Sedikit sakit, Bibi.”Ivy mengepalkan kedua tangannya, wajahnya terlihat marah sekarang. “Shael, jangan pernah berikan kematian yang mudah pada orang yang sudah menyakiti Skyla.”“Ya, Bu.” Shael menjawab patuh.Ivy tampak lembut di luar, tapi sebenarnya ia memiliki hati yang kejam terhadap orang-orang yang berani menyakiti orang-orang yang ia cintai.Ariella yang merupakan dalangnya tidak terganggu sama sekali, ia yakin bahwa Shael tidak akan bisa menemukannya. Wanita ini awalnya ingin melihat kondisi Skyla secara langsung, ia kecewa karena ternyata wajah Skyla masih bisa diselamatkan. Skyla hanya mengalami luka bakar pada satu sisi wajahnya, dan itu masih bisa di
Saat Shael tiba di kediamannya, pria itu sudah tidak sadarkan diri. Reviano dan asisten pribadinya telah menunggu di kediaman Shael.“Apa yang terjadi padanya?” tanya Reviano pada Shael.“Tuan Shael terkena racun yang ada di pisau Lucifer.” Ron menjelaskan singkat sembari membawa Shael masuk ke dalam bangunan utama.Skyla belum tidur saat Ron dan yang lainnya pergi ke kamar Shael. Ia baru saja keluar dari ruang kerjanya dan melihat Shael yang diangkat oleh Ron dan bawahannya.Wanita itu mengerutkan keningnya, ia bergegas menuju ke kamar Shael.“Apa yang terjadi pada Shael?” Skyla bertanya pada Ron yang sudah keluar dari kamar Shael.“Tuan Shael terkena racun.”“Racun?”“Benar, Tuan Shael berkelahi dengan pembunuh bayaran yang mencelakai Anda dan orangtua Anda lalu kemudian ia terluka oleh pisau yang telah diolesi racun,” seru Ron.“Lalu, bagaimana keadaannya sekarang?”“Tuan Shael kehilangan kesadarannya, saat ini Tuan Reviano sedang menangani Tuan Shael.”“Apakah ini racun yang sama
Tiga hari berlalu, Shael memilih untuk belum membicarakan tentang ayah Ariella pada Skyla. Pria itu harus menunggu penyelidikan Ron selesai dulu baru ia akan memberitahu Skyla. Seburuk apapun hasilnya, ia harus menghadapinya.“Tuan, ini adalah rekaman yang saya dapatkan.” Ron menunjukan rekaman dari kamera pengintai yang diletakna oleh pelayan di kamar Ariella.Shael melihat rekaman itu. Di sana Ariella sedang duduk di sofa malas yang ada di bagian bawah sisi ranjangnya.“Ayah, semua pekerjaan orang bayaran Ayah gagal. Orangtua Skyla masih hidup, wajah Skyla juga bisa disembuhkan dengan operasi plastik.” Wajah Ariella terlihat sangat tidak puas.Shael kira Ariella tidak lagi berhubungan dengan ayahnya, tapi ternyata ia salah. Bukan hanya masih berhubungan, tapi mereka berhubungan sangat baik.“Aku tidak bisa menunggu terlalu lama, Ayah. Habisi mereka semua!” Ariella berkata lagi setelah jeda beberapa saat.Panggilan itu kemudian diakhiri oleh Ariella. Video masih belum berakhir.“Sk
Selama satu minggu, Skyla dan Shael menghabiskan waktu mereka berdua saja.Saat ini Skyla sedang berdiri di balkon kamar yang langsung menghadap ke laut. Wanita itu menatap jauh ke depan.Udara dingin memeluk tubuh Skyla, tapi itu tidak membuatnya kedinginan melainkan merasa begitu segar.Di kamar, Shael baru saja bangun. Pria itu mendekati Skyla, memeluk Skyla dari belakang. “Selamat pagi, Istriku,” suara Shael terdengar serak. Pria itu memberikan kecupan di pipi Skyla.“Selamat pagi, Suamiku.” Skyla memiringkan wajahnya lalu memberikan ciuman balasan untuk Shael.“Apakah semalam aku menyakitimu?” Shael bertanya lembut.Skyla menggelengkan kepalanya. “Kau tidak menyakitiku sama sekali.”Shael merasa lega, semalam ia kehilangan kendali dan menjadi lebih liar dari malam sebelumnya. “Aku akan membuatkan minuman hangat untuk kita dulu.”“Ya.”Shael melepaskan pelukannya dari tubuh Skyla, ia masuk ke dalam lalu membuat kopi untuk dirinya sendiri dan susu hangat untuk Skyla.“Terima kasih,
Pintu kamar Shael terbuka sesaat suara ketukan terdengar dari sana. Sosok Ron masuk dengan tergesa, wajah pria itu terlihat menyimpan rasa gugup.“Tuan, pihak rumah sakit menghubungi saya dan mengatakan bahwa Nona Skyla mengalami henti jantung.”Shael yang sedang merokok segera mematikan rokoknya. Pria itu bergegas meninggalkan kamarnya. “Pergi ke rumah sakit!”“Baik, Tuan.”Selama dalam perjalanan wajah Shael tampak sangat muram. Skyla tidak boleh meninggalkannya dengan cara seperti ini. Tidak, ini pasti salah! Skyla pasti baik-baik saja. Dia tidak mungkin meninggal. Shael menolak untuk mempercayai bahwa Skyla sudah tiada.Sampai di rumah sakit, Shael segera berlari menuju ke ruang ICU. Pria itu berhenti di depan pintu dan membukanya dengan kasar. Saat pintu terbuka ada ada Tyler dan Zara yang saling berpelukan.Tatapan Shael tertuju pada ranjang, tubuh Skyla yang beberapa hari berbaring di sana ditutupi oleh kain penutup dari atas sampai ke bawah.Shael ingin mendekati Skyla, tapi k
Keesokan harinya Shael masuk ke dalam ruang ICU, ia menggenggam tangan Skyla dengan lembut, tatapannya ke wajah Skyla begitu sendu.“Skyla, aku tahu kau sangat membenciku karena aku menyakitimu. Bangunlah, jika kau benar-benar tidak ingin melihatku lagi maka aku akan menghilang dari pandanganmu, aku berjanji padamu. Jangan gunakan cara seperti ini untuk tidak melihatku lagi.Putra kita membutuhkanmu. Aku dan orangtuamu bisa memberikan kasih sayang dan semua hal yang terbaik untuknya, tapi cinta dan kasih sayang seorang ibu, kami semua tidak akan bisa memberikannya kecuali dirimu.Skyla, aku sangat mencintaimu. Aku benar-benar minta maaf karena menyakitimu. Aku sangat menyesal. Aku tahu aku sangat salah, jadi tolong jangan menghukumku seperti ini.Jika ingin menghukumku, tidak apa-apa, hukum saja aku, tapi jangan hukum anak kita atau orangtuamu yang menyayangimu.”Dada Shael sangat sesak, sungguh ia bersedia menghilang dari hidup Skyla asal Skyla membuka matanya. Ia lebih baik melihat
“Tuan Shael, Nona Skyla terjatuh dari tangga.” Ron melapor pada Shael.“Apa?!” Shael segera meninggalkan ruang kerjanya dan pergi ke villa Skyla. Pria itu berlari tergesa.Saat pria itu sampai di villa Skyla, Skyla telah digendong oleh salah satu penjaga tempat itu. Shael segera mengambil alih tubuh Skyla dan membawanya menuju ke mobil yang dikemudikan oleh Ron.“Skyla, bertahanlah, kita akan segera sampai ke rumah sakit.” Shael menggenggam tangan Skyla dengan erat. Ia menatap wajah Skyla yang pucat dan menahan kesakitan.“Anakku.” Skyla merintih.“Dia pasti akan baik-baik saja. Dia adalah anak yang kuat dan hebat. Dia pasti akan bertahan,” seru Shael meyakinkan Skyla.Skyla merasa perutnya semakin sakit, darah yang mengalir di pahanya terasa semakin deras. Ia takut, ia takut kehilangan calon anak yang sangat ia cintai.“Jika dokter meminta memilih, maka selamatkan anakku.” Skyla merasa bahwa anaknya lebih berhak mendapatkan kesempatan untuk hidup.“Apa yang kau bicarakan, Skyla?! Kau
Dua hari berlalu, Skyla pikir Shael akan datang mengganggunya lagi, tapi ternyata pria itu tidak datang lagi.Setelah makan malam, Skyla pergi ke ruang kerjanya. Meski ia berada di luar negeri, ia masih ikut membantu ayahnya di perusahaan.Usai bekerja Skyla pergi ke kamarnya, ia tidak boleh bekerja lembur atau duduk terlalu lama karena itu akan membuat pinggangnya sakit.Dengan perutnya yang besar, Skyla kesulitan untuk tidur terlentang. Dokter juga menganjurkan untuk tidur miring agar Skyla bisa bernapas dengan baik.Skyla memejamkan matanya, beberapa saat kemudian ia sudah tertidur.Satu jam berikutnya, Shael masuk ke kamar Skyla. Ia tidak akan pantas menjadi pemimpin kelompok Vortexia jika hanya menyelinap masuk ke sebuah rumah saja tidak bisa.Shael naik ke atas ranjang dengan hati-hati agar tidak membangunkan, Skyla. Ia kemudian berbaring di sana menghadap Skyla. Pria itu memandangi wajah tenang Skyla. Ia tidak bisa mendatangi Skyla di siang hari karena tidak ingin membuat emosi
Shael dan Shea sedang berada dia atas ranjang untuk tidur. Sejak beberapa bulan lalu kembali bersama, Shael tidak pernah menyentuh Shea lebih dari sekedar pelukan atau kecupan singkat di puncak kepala.Malam ini Shea mencoba untuk mengambil inisiatif. Ia mencium bibir Shael dengan lembut. Awalnya ia bisa merasakan tubuh Shael membeku, tapi kemudian Shael menerima ciumannnya, tapi itu tidak berlangsung lama.“Shea, maafkan aku.” Shael meminta maaf. Ia tidak bisa melanjutkan ciuman itu. Rasa bibir Shea tidak seperti bibir Skyla yang manis.Saat membiarkan Shea menciumnya, Shael ingin tahu bagaimana reaksi tubuhnya, dan ia merasakan penolakan yang cukup kuat.Shea tersenyum lembut. “Tidak apa-apa, Shael. Kita tidak berhubungan lebih dari enam tahun, kau mungkin merasa asing dengan ciumanku.”“Tidurlah duluan, Shea. Aku akan pergi ke ruang kerja.”“Ya.”Shael segera meninggalkan kamarnya. Di ranjang, Shea tersenyum sedih.“Shael, hati, pikiran dan tubuhmu sudah dimiliki oleh Skyla sepenu
Waktu berlalu lagi, tapi bukannya menjadi kabur, kenangan Shael bersama Skyla menjadi semakin pekat dan menyiksa.Shael akhirnya mencoba untuk menghubungi nomor ponsel Skyla, tapi sayangnya nomornya telah dimasukan ke daftar hitam oleh Skyla.Shael akhirnya hanya bisa membuka galeri foto di ponselnya. Ia melihat potret dirinya dan Skyla di sana.“Shael!” suara Shea terdengar oleh Shael. Pria yang baru saja melihat foto Skyla itu segera menyimpan ponselnya di saku.“Ada apa, Shea?”“Apakah pekerjaanmu belum selesai?”“Sudah selesai. Kau ingin tidur?”“Ya.”“Baiklah, ayo ke kamar.” Shael meninggalkan ruang kerjanya dan pergi bersama Shea menuju ke kamarnya.Pasangan itu berbaring di atas ranjang. Shea mendekat ke arah Shael dan masuk ke dalam dekapan pria itu. Baginya dekapan Shael adalah tempat teraman baginya.“Selamat tidur, Shael.”“Selamat tidur, Shea.”Saat Shael memastikan Shea sudah tertidur, pria itu turun dari ranjang dan pergi ke balkon. Ia menyalakan sebatang rokok lalu kemu
Shea masuk ke dalam ruang kerja Shael di Vortexia. Wanita itu memikirkan kembali apa yang dikatakan oleh Ariella.Ia mengangkat wajahnya menatap Shael. “Siapa wanita bernama Skyla itu?”Shael tidak akan menutupi tentang Skyla dari Shea, ia tahu cepat atau lambat Shea pasti akan mendengar mengenai Skyla.“Dia adalah wanita yang memiliki wajah yang mirip denganmu, usianya 21 tahun. Kami menjalin hubungan lebih dari satu tahun. Besok adalah hari pernikahan kami, tapi pernikahan itu batal karena kau kembali.”Shea merasa bersalah. “Maafkan aku, seharusnya aku tidak merusak pernikahan kalian.”“Tidak, ini bukan salahmu, Shea. Aku senang kau kembali.”“Wanita bernama Skyla itu pasti sakit hati, Shael. Dia mungkin membenci kau, tapi akan lebih membenci aku.”“Aku menyakitinya, dia pantas membenciku, tapi kau, Skyla tidak akan membencimu karena kau tidak melakukan kesalahan apapun padanya.” Shael mengenal Skyla cukup baik, wanita itu bukan wanita yang tidak masuk akal.Shea pikir wanita bern
Selamat tinggal…Kata-kata itu terus terngiang di kepala Shael. Dadanya terasa sesak karena kata-kata itu. Bahkan, meski ia tidak mencintai Skyla, ditinggalkan oleh wanita itu tetap saja terasa menyakitkan.“Pergi ke bar Alvaro.”“Baik, Tuan.”Sopir segera melaju menuju ke bar milik Alvaro. Sampai di sana, Shael segera turun dan masuk ke dalam ruangan Alvaro yang diisi oleh beberapa rak yang terdapat berbagai jenis minuman di sana.“Kakak Pertama.” Alvaro segera mendekati Shael yang duduk di sofa.“Berikan aku minuman.”Alvaro memberi isyarat pada asisten pribadinya untuk segera menyiapkan minuman untuk Shael. Pria itu kemudian mengirimkan pesan pada Austin dan Reviano agar segera ke bar miliknya.Shael segera mengisi gelasnya dengan minuman lalu kemudian menenggaknya.“Kakak pertama, apa yang terjadi?” Alvaro menatap wajah Shael yang tampak suram.Shael tidak menjawab, pria itu hanya mengisi minumannya lalu meminumnya.Apakah ini karena Skyla atau Shea? Alvaro menebak-nebak. Sejauh i