Share

Bab 41

41

Melati pernah merasakan bagaimana cara lelaki itu menyiksa dan memperlakukan dirinya dengan sangat buruk. Yang selain membuatnya tersiksa, juga membuatnya seperti merasakan neraka dunia. Sakit. Dan ketakutan Melati tak pernah hilang sampai sekarang. Bahkan hanya dengan mendengar suara lelaki itu, apalagi bertemu langsung dengannya.

"Kamu tidak akan pergi ke manapun tanpa seijin suamimu," ujar Ernawati mengingatkan.

"Tapi kehadiranku di rumah-"

"Jangan pikirkan apapun, dan biarkan semuanya mengalir begitu saja. Seperti yang dokter katakan, kamu hanya harus tenang menjalani hari-harimu dengan ceria. Urusan rumah, tak ada yang mempermasalahkan hal itu, bukan?" tukas Ernawati karena tak ingin Melati pergi. Dia ingin menyelami hati wanita itu perlahan-lahan dengan cinta kasih dan kehangatan keluarga.

"Tapi aku tak ingin menjadi beban kalian." Melati menunduk lagi, dan semakin merasa bersalah.

"Apa kamu merasa kami terbebani?" Melati menggeleng cepat. Tak sekalipun kata-kata beban i
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status