Shan Entertainment. Tempat terbaik untuk mengembangkan bakat dan minat sebagai seorang entertainer berbakat yang mulai diakui oleh dunia. Semua yang datang dari dalam bangunan gedung Shan Entertainment akan mendapatkan perhatian yang berlebih. Masyarakat selalu percaya kalau perusahaan hiburan ini selalu mendatangkan para aktor, aktris, dan musisi terkenal yang mampu berkarya di tengah hiruk pikuk Kota London. Tak ada orang yang tak sukses jika sudah datang dari dalam bangunan ini. Semua yang meniti karier dari bawah selalu naik ke atas dan berhenti di atas puncak. Saham Shan Entertainment tak pernah menurun banyak, selalu banyak yang datang meskipun kadang kala masalah dan badai menerpa namanya.
Kasus Mr. Joe resmi ditutup. Kini saatnya bernapas lega dan memulai kehidupan yang baru. Joe's Property akan diakuisisi oleh perusahan induk Shan Corp di bawah naungan Mr. Shan. Nama perusahaan itu akan berganti tentunya. Entah menggunakan embel-embel apa, tetapi Xena yakin kal
Sepotong roti panggang menjadi peneman pagi untuk wanita cantik yang terus saja menatap ke luar jendela ruangan. Ia tak berucap meskipun dokumen selalu datang menghampiri untuk segera diresmikan dengan bubuh tanda tangan darinya. Fokus Xena sedikit lain. Pagi ini ia tak ingin memikirkan pasal Shan Entertainment atau semacamnya. Undangan resmi datang untuk kedua kalinya. Benda itu kini ada di sisi cangkir teh manis dengan potongan kayu manis di atasnya. Sebuah informasi datang untuk mengingatkan, malam ini peresmian Puncak Camaraderie akan digelar. Mata dunia dan telinga masyarakat akan disiapkan dengan baik. Joy Holding's Company kembali membuka gebrakan setelah hanyut di dalam permasalahan yang lumayan pelik.Kasus kematian Mr. Joe hilang begitu saja ditelan oleh waktu. Tak ada media yang menyenggol namanya lagi. Perusahaan Joe's Property kini sudah diambil alih oleh sang papa hanya dalam satu malam saja. Seluruh sahamnya dipindah tangankan atas nama Mr. Shan. Pria tua itu s
"Aku tak bisa melakukan ini di dalam lingkungan kantor, Wriston." Xena tersenyum ringan. Ia mengusap kedua pipi pria berjenggot rata yang ada di depannya itu. Acap kali senyum datang menghantam sepasang netra indah milik laki-laki bertubuh kekar yang ada di depannya itu."Kau janji tidak akan menolaknya kalau kita berada di luar bangunan Shan Entertainment?"Xena mengangguk-anguk. Kembali lengkung bibir indah muncul begitu saja. Ia masih dengan aktivitasnya mengusap pipi pria yang ada di depannya. Mulai mendekatkan bibirnya lalu mengecup bibir merah muda sedikit tebal milik laki-laki yang ada di depannya saat ini. Wriston merasakan ketulusan itu. Sikap Xena padanya begitu hangat, mirip saat dirinya menjadi si gempal yang kalau berjalan jadi bahan tertawaan untuk teman-teman sebayanya. Hanya Xena yang tak begitu, baginya sejahat apapun Xena di mata Alexa juga orang-orang yang ada di masa lalunya, wanita muda itu adalah wanita yang paling baik dan hangat selain ibu kandu
Alexa menatap paras paras cantik Nona Zia. Wanita itu kembali memutar tubuhnya selepas menunjukkan cara bekerjanya selama ini. Sebuah ruangan yang tak terlalu luas dengan barang-barang yang berserakan di mana-mana. Ini adalah markas tersembunyi tempat Nona Zia hidup selama ini. Dalam dua tahun terakhir, sudut basemen bangunan Joy Holding's Company menjadi ruang tersembunyi tempat hacker muda ini bekerja menggali informasi terdalam dari klien-klien Alexa. Semua yang datang dari dalam ruangan kumuh ini adalah bak emas dan berlian yang mampu mengembangkan Joy Holding's Company menjadi besar dan lebih tinggi lagi. Nona Zia benar-benar gadis yang kompeten. Meskipun ruang kerja yang terbilang pribadi dan tak ada seorang pun bisa masuk tanpa seijinnya, tetapi wanita ini tetap saja setia tak pernah berniat untuk mengkhianati Alexa sedikit pun."Ini adalah alamat dari pemilik blog-nya, Nona Alexa. Kau bisa datang untuk tahu siapa yang masih menyimpan informasi tentang Mr. Daniel Denan
"Bocah bernama Cristiano Bo Dalbert memiliki wajah yang sama dengan Mr. Daniel Denan Ambrosius. Dokter Lim benar, mereka berhubungan!"Dokumen cetak itu kini berada di dalam genggamannya. Pria berjas rapi yang baru saja datang dan belum mendengar penjelasan apapun dari Ace itu masih saja diam membisu enggan berbicara banyak. Harry terus menerus meletakkan pandangan matanya untuk beberapa lembar kertas berisi semua riwayat pencarian yang menyertakan nama Cristiano Bo Dalbert juga Mr. Daniel Denan Ambrosius. Sebuah fakta mengejutkan, bocah bernama Cristiano Bo Dalbert dan Daniel Denan Ambrosius memiliki wajah yang sama persis. Riwayat hidupnya saja yang berbeda."Artinya mereka kembar?" Pria gempal yang baru saja meletakkan rokok di dalam asbak kayu kini mulai menyela. Ia menatap Harry juga Ace secara bergantian. Pria tua ini enggan berpikir lagi. Teka teki pasal dua bocah yang di sisihkan dari mata dunia ini benar-benar membuat otak tua
"Apa jaminannya selain uang, Mr. Harry?" Wanita itu mulai membuka mulutnya. Kalimat yang mengejutkan. Harry berpikir, wanita ini hanya menjual informasinya saja. Tak peduli apa siapa dan untuk apa. Namun, ekspresi yang menyertai kalimat itu muncul dari celah bibirnya seakan berkata lain. Ia mengkhawatirkan sesuatu."Apa maksudmu? Kita tak akan berhubungan lagi, setelah aku membeli informasi pasal Mr. Daniel. Aku akan membayar dengan harga yang mahal, Mrs. Marina. Percayalah padaku, kau tak akan kecewa dan rugi karena ini nantinya." Harry mulai membuat kesepakatan. Ia mengeluarkan sebuah surat perjanjian dengan bubuh tanda tangan di dalamnya.--Harry serius dengan kalimat ini. Ia benar-benar ingin segera memecahkan kasus Mr. Daniel dan bocah bernama Cristiano Bo Dalbert."Kau tak bisa menjamin keselamatanku nantinya?" tanya wanita itu dengan lugas. Ia menatap lekat-lekat lawan bicara.Harry masih memutuskan untuk diam tak bersuara. Pria itu memandang denga
"Besok malam adalah peresmian Puncak Camaraderie, aku tak ingin ada hama yang merusak. Sekecil apapun debunya, maka harus disingkirkan dan dimusnahkan. Kembang api di langit malam besok malam harus menjadi pusat perhatian untuk semua mata yang memandang." Kalimat perintah itu tegas ia berikan untuk semua pekerja yang ada di dalam ruangannya. Camaraderie hampir rampung. Teknologi luar biasa yang ada di dalam bangunan ini akan menjadi trending topik setelah Alexa mengumumkannya pada dunia. Telinga yang mendengar dan mata yang memandang, akan terkesima dan terpesona dengan apa yang ada di dalam ruangan ini.Camaraderie dibangun dengan penuh ketelitian. Setiap ornamen dan ukiran yang ada di sudut ruangan didesain langsung oleh pelukis ternama di Kota London. Tata bangunan yang elegan dengan satu lampu gantung besar diimpor lagi dari negara besar di dunia. Ada satu hal yang menarik di dalam bangunan Camaraderie, artificial intelligence namanya. Tata ruangan yang rapi, minimalis, t
Pagi datang bersama sinar yang sedikit bersahabat, tetap kokoh meksipun tak bisa benar-benar menghangatkan tubuh di musim seperti ini. Undangan yang tersebar menjadi berita panas penyambut pagi. Nama Joy Holding's Company digembor-gemborkan hingga menjadi pusat perhatian untuk semua orang yang membuka saluran televisi, internet, juga media sosial. Wajah cantik Sherina Alexander Lansonia terpampang nyata di depannya saat ini. Ia bukan sedang berada di dalam rumah. Pagi ini, ia membuka mata dengan sebuah pesan yang menyambut dirinya untuk segera dibaca. Seorang pria mengiriminya pesan singkat, katanya hari ini ia akan mencari sebuah tempat tinggal untuknya menatap selamanya di London. Bukan lagi apartemen atau hotel mewah seperti yang sedang ia tempati satu minggu terakhir ini.Wriston Ximon Leonardus menjadi agenda pertama untuk Xena Alodie Shan. Pria itu meminta Xena untuk datang ke dalam hotel tempatnya menginap, alasannya sebab ia meminta bantuan untuk mengemasi barang-bara
Warning! Mature Content 19+ Noted : Bab ini berisi adegan 'dewasa' yang tidak cocok dibaca untuk pembaca di bawah umur. Silakan lompat ke bab selanjutnya, jikalau Anda tidak nyaman dengan bab ini ^^Xoxo and Happy Reading!"Xena ... good morning!" Seseorang menyambut dirinya selepas ia memutuskan untuk berjalan masuk ke dalam ruang kamar. Pria berbadan kekar yang duduk di atas kursi dengan menu hidangan makan pagi yang khas. Uniknya, ia sedang bertelanjang dada saat ini. Jika saja celana pendek itu tak membungkus badannya, maka Xena akan melihat tubuh Wriston tanpa sehelai kain yang menutupinya.Xena terdiam sejenak. Dada berbulu itu sejenak menyita perhatiannya. Wanita muda itu sesekali mengerjap-ngerjapkan matanya sebab tak bisa menerima pemandangan aneh ini begitu saja. Wriston mengejutkan dirinya!"Oh! Good morning." Ia akhirnya menjawab. Kalimatnya sedikit terbata-bata dengan arah tatapan bola mata yang tak terarah p