hii all, makasi sudah meluangkan waktunya buat baca cerita yaya. Mmm,,,, sebenarnya untuk membuat cinta diantara mereka masih terlalu dini ya untuk episodenya. Tapi tenang aja, ini baru permulaan aja hehe, pokoknya stay terus biar tau kelanjutannya biar nanti endingnya nggak tara makjrengg
Atas perintah bosnya kemarin, ketua investigasi rahasia milik keluarga Hayden bertindak untuk mencari kejanggalan pada tempat lokasi petilas kebakaran tujuh tahun yang lalu. Beberapa dari mereka juga diperintahkan untuk mencari beberapa orang yang sempat dicurigai dan hampir dijadikan tersangka. Sekitar lima orang melancarkan aksinya masuk kedalam bangunan kosong itu serta merta mengecek dan mencari suatu barang. Sedangkan ketua mereka mengintai anak buahnya dari luar ruangan dan mengawasi keadaan sekitar. Keterlambatan dalam tujuh tahun lalu harus dicari kembali satu persatu dan tentunya membuat lebih pusing para pencarinya. Kasusnya sudah terpendam bahkan pelaku pasti sudah melarikan diri sejauh mungkin dan berusaha menutupi kasus itu secara baik baik. Atas perintah ketua pemilik Theo'sa mereka rela mengulik kembali dalam dalam masalah ini, dan melakukan berbagai cara yang terbaik.Suara dering telfon terdengar dari jarak kurang lebih lima meter, Ketua investigasi itu menoleh. Ia se
"Kalo beneran suka lu samperin dia, bukannya menghindar dan pergi keluar kota gini." "Goblok kalo lu kayak gini, kayak anak kecil." Sudah beberapa kali Samuel mendapatkan cercaan dari temannya dan bersikap seolah olah tidak peduli. Padahal dirinya ingin sekali mengikuti saran temannya untuk menasehati Lila agar tidak jalan dengan teman prianya itu, tapi tindakannya hanya ingin mendiamkan perempuan itu sampai Lila sadar dengan sendirinya. Mondar mandir menjadi orang tersibuk di dunia ini agar pikirannya tidak terfokus pada wanita yang baru saja menjadi istri sah nya. Ya, keadaannya cukup kacau setelah mendapatkan kabar bahwa Lila baru saja nge-date dengan orang yang bernama Hessa hessa itu. Pria itu memilih untuk membaca beberapa kasus baru di perusahaannya, dan rapat akan diadakannya setelah pulang dari holiday-nya bersama Anne. Kesibukan yang dibuatnya sendiri semata hanya untuk menghindari istrinya saja. Dan melihat itu semua Emil hanya menggelengkan kepalanya sudah tidak habi
Rambutnya yang tergerai hari ini terkucir rapi namun sedikit di modifikasi dengan memakai pita hitam lucu memanjang. Bajunya tidak terlalu mencolok hanya menggunakan blazer berwarna nude berlengan pendek sedikit pas dibadannya, dan rok rampel putih tak sampai mata kaki, alas kakinya menggunakan sneakers putih. Gadis itu tampak celingukan mencari seseorang, Samuel bisa melihatnya dari atas ruangannya memang kaca transparan berwarna hitam. Matanya sejak tadi fokus melihat laporan secara reflek bisa berpindah menatap Lila dari bawah dan sayangnya gadis yang baru saja memiliki nama belakang Hayden itu sangat cantik walaupun penampilannya sederhana sekalipun. Orang orang dibawah anehnya juga langsung me-notice bahwa Lila seorang tamu penting untuknya padahal belum ada pengumuman apapun kepada karyawannya agar disambut baik. Matanya tak mau melepas sedikitpun dan tidak menampik lagi bahwa penampilan anggun Lila ini memang seperti dari keluarga penting, old money sesungguhnya. Terbesit pe
Langkah kaki pria itu ia perhatikan sampai menutup pintu apartemen rapat. Samuel pergi setelah pamit untuk mengecek bukti dan mereka terpisah untuk malam ini. Pikirannya berkelana kejadian kejadian malam itu, sampai tak sadar bahwa handphone-nya bergetar. Lila langsung merogoh kantung celananya setelah ia sadar. Nomor tidak diketahui tercetak disana, tanpa tahu alasannya, jarinya mengangkat begitu mudah. "Hal-" "Magnolia Kenina Hayden." Suara itu.Jari kakinya mengetuk ngetuk lantai tak sadar, ludahnya begitu kelu ketika ingin ia telan, sekujur badannya begitu lemas sekarang. Suara itu mengingatkannya kepada orang yang telah meneror Lila serta Ree tujuh tahun lalu, sudah lama sekali bahkan Lila hampir melupakannya dan sekarang suara itu kembali lagi dengan keadaan yang berbeda, lebih bahagia tentunya dan itu membuat Lila dilanda gelisah. Nafasnya sampai berhembusan tak terkendali, ia mencoba menahan sesuatu yang ingin keluar. ["Sekarang sudah merasa puas karena berhasil mendapatka
Dalam hidup itu ada satu kesempatan untuk memilih. Beberapa orang juga memilih kesempatan itu sesuai apa yang mereka inginkan, sesuai apa isi hati mereka. Bagi orang orang yang tidak mempunyai pilihan adalah pilihan mereka juga, ada yang mengikuti saran orang lain atau ada yang tidak paham akan pilihan yang diberikan. Tetapi ada juga orang yang sama sekali tidak mempunyai pilihan untuk memilih hidupnya sendiri, banyak orang orang seperti itu. Termasuk Magnolia Kenina atau orang orang sering memanggilnya dengan Lila. Tubuh gadis itu hanya bisa terdiam karena suasana kamar masa depannya sangat mencekam ditambah hatinya sekarang tengah gelisah. Seorang Magnolia Kenina dipaksa orang tuanya tanpa bisa memilih jalan hidup sendiri sejak dirinya masih kecil. Entah ketakutan besar apa yang dimiliki orang tuanya hingga dia tidak diberi kesempatan sama sekali. Hidupnya yang serba diatur sampai sampai dirinya tak ada satu titik kesempatan untuk memilih lagi, ditambah kepercayaan dirin
Samuel Hayden, seorang CEO yang baru saja memulai karirnya ketika dia memasuki usia 27 tahun awal ulang tahunnya. Menjadi CEO kebanggaan ayah serta kakeknya dan mendapatkan sebuah amanat khusus untuk selalu menjaga kantor tersebut hingga anak cucunya kedepan. Dirinya cukup bahagia memperoleh semuanya dengan instan. Jangan salah mengartikan instan, maksud instan disini sudah berdirinya kantor untuknya tanpa harus mendirikannya sejak awal. Salah satu privelege dari orang tuanya untuknya. Samuel Hayden, juga pernah menjadi manusia prihatin untuk mendapatkan kantor tersebut. Saat remaja dia harus dipisahkan dari orang tuanya agar bisa belajar sederhana sejak dini, walaupun dari kecil pula orang tuanya mengajarkan Samuel untuk menjadi sederhana tetapi kesederhanaan itu tetap kurang. Dia harus berlatih mencuci piring sendiri, menyapu kamar ataupun rumah dan melakukan masak untuk kakak ataupun keluarganya. Jika bertanya apakah dia mempunyai pelayan rumah? Keluarga Hayden menyew
"Ini buat sehari hari lo nanti, yang hemat aja tapi kalo semisal udah habis minta gue lagi, gue nggak masalah." Samuel baru saja memberikan uang kebutuhan rumah serta uang keseharian Lila kepada gadis itu. Yang Samuel berikan bukan sejumlah uang, tetapi dalam bentuk kartu ATM yang entah Samuel isi berapa. Mungkin kisaran 20 juta dalam kartu tersebut bahkan bisa lebih. Samuel yakin bahwa orang semacam Lila tidak akan se-boros itu dari wanita wanita kebanyakan, dia yakin bahwa Lila akan bisa memanajemen uangnya sendiri. Dua hari ini Samuel memperhatikan penampilan keseharian Lila, gadis itu lemah lembut tapi tegas dan sangat sederhana walaupun dari keluarga kalangan kaya hampir sebelas dua belas dengan Samuel. Dia cukup tertegun akan hal itu mengingat bagaimana perempuan perempuan gila harta diluaran sana. Mengingat kembali Samuel memaksa gadis baik semacam Lila untuk menjadi pendamping hidupnya membuatnya dirundung rasa bersalah. Dia harus terlibat dalam
Tangan lentik khas perempuan itu mencoba membukakan pintu Apartemen kembali untuk kedua kalinya dalam sehari. Perempuan cantik masih menggunakan dress korea mengira dari awal bahwa yang datang kali ini adalah suaminya. Ketika mereka berhadapan, membuat tebakannya benar adanya. Dua insan itu saling menatap beberapa detik tanpa salah satu diantara mereka tersenyum seperti kejadian tadi pagi. Perlu diingatkan sejak awal tidak ada yang spesial antara keduanya. Menantu yang baru saja memiliki nama marga dibelakang Hayden itu dengan sadar diri menyingkirkan tubuhnya untuk memberi jalan tunggal pertama cucu Hayden. Magnolia Kenina tahu betul bahwa sang suami segera ingin bertemu dengan tamunya, dan ia tak diperbolehkan untuk menghalangi. Lila tidak ada niat untuk menyambut mereka ataupun melihat mereka bermesraan didepannya, Lila memilih pergi dari kawasan menuju ke dapur apartemen. Dia akan membuatkan jus jeruk untuk keduanya sebagai formalitas.Setelah Lila nanti me