Share

Bab 62

Keesokan paginya, Lukas terbangun dengan sakit kepala yang menusuk. Apa yang terjadi dengan ayahnya terulang kembali di benaknya, sungguh terasa pahit. Dia menyeret langkahnya keluar dari tempat tidur, cemas akan apa yang mungkin akan terjadi hari itu.

Saat dia memasuki ruang makan, dia tahu ada sesuatu yang tidak beres. Para pelayan berkeliaran dengan wajah pucat dan berbisik-bisik panik.

Dia menemukan ayahnya di ruang kerja, kertas-kertas berserakan di mana-mana dan setengah botol scotch kosong di atas meja.

“Ayah, apa yang terjadi?” tuntut Lukas, kegelisahannya semakin bertambah.

John mendongak, matanya merah dan lelah. "Sudah berakhir. Adiguna Industri sudah tamat."

Lukas merasakan badannya menggigil, "Apa maksudnya Ayah?!"

Ayahnya tertawa hampa, "Semua aset kita disita, rekening dibekukan, kontrak diakhiri." Dia meneguk botolnya.

Tangan Lukas mengepal, kukunya menancap di telapak tangannya cukup keras hingga mengeluarkan darah. "Bagaimana mungkin?! Kita telah membangun
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status