Share

Bab 22

Jaka membuat-buat suaranya, “Aww, apa hatimu sakit sayang? Mau kembali ke pelukan ibu?” Dia merangkul Darwin dengan sok akrab sambil menyeringai dengan kejam.

“Jadi, nanti saat ibumu menyelimutimu di buaian, apakah kamu akan mengadu tentang pramuniaga mobil jahat yang gagal kamu bohongi?” Para pramuniaga yang berkumpul di dekat situ turut berteriak mengejeknya. Darwin menatap Jaka tajam.

Untuk pertama kalinya, keraguan menyelusupi benak Jaka, apakah Darwin akan membalasnya? Tidak, pria ini sama saja seperti yang lainnya, benaknya menenangkannya, namun hati kecilnya seakan terus mengingatkannya untuk berhenti sebelum keadaannya menjadi lebih buruk.

Saat Darwin melepaskan diri dari rangkulan itu, Jaka mengamatinya dengan perlahan, berusaha mencari hal baru untuk diejek. Namun saat mata mereka bertemu lagi, tatapan tenang Darwin justru terasa lebih mengancam dari pada jika pria itu membentaknya.

“Kamu sudah bersenang-senang kan. Berhentilah membuang waktuku sebelum aku terpaksa melakuka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Adi Yadi
baik sekali
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status