Rania tersenyum. Begitu mendongak dan menatap Surya, air mata Rania menetes.Bagaikan mawar yang hendak layu sedang memancarkan keindahan terakhirnya.Surya menyeka air mata Rania, lalu tersenyum seraya berujar, "Ikuti aku, ada yang ingin kukatakan padamu selama ini."Surya membawa Rania kembali ke atas panggung dan menghadap semua orang.Cindy berteriak, "Siapa kamu? Cepat turun!"Surya melirik Cindy sekilas tanpa mengatakan apa pun.Ejekan dalam tatapan Surya membuat Cindy marah.Tatapan Surya sangat menghina dan jijik, seolah-olah sedang melihat pengemis yang lusuh.Seolah-olah itu akan mengotori mata Surya.Saking marah, Cindy gemetar dan tidak bisa berkata-kata.Ronan terbengong saat melihat Surya menggandeng tangan Rania. Siapa pria itu? Mengapa pria itu menggandeng tangan Rania? Ronan membeku di tempat.Semua orang terkejut melihat adegan di luar dugaan itu.Apa yang terjadi? Siapa pria itu?Mengapa pria itu berani menggandeng tangan Rania? Apakah pria itu ingin menentang Cindy?
Raka bergegas berkata pada Surya, "Kak, jangan gegabah. Kita bawa Rania pergi dulu, oke?"Raka benar-benar takut.Jika Surya kehilangan akal sehat karena dibutakan oleh amarah, Raka tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi selanjutnya.Sebenarnya, Raka tidak takut Surya membunuh orang di sana.Namun, jika Surya kehilangan akal sehat, seluruh Kota Terano akan dilanda krisis.Raka takut tidak ada seorang pun yang bisa menghentikan Surya.Perbuatan dari orang kuat yang kehilangan akal sehat akan sangat mengerikan.Tingkat kengeriannya bahkan tidak dapat diprediksi.Sayangnya, Cindy salah menafsirkan perkataan Raka sebagai takut.Cindy tertawa terbahak-bahak dan berseru, "Surya, lihat nggak? Kacungmu bahkan lebih pintar darimu. Di dunia ini, keberanian nggak ada gunanya, tapi harus ada kekuatan. Paham?""Diam!" raung Raka dengan marah pada Cindy.Cindy tercengang. Beraninya pria itu memarahinya!Tepat saat itu, Surya menoleh pada Ronan dan berkata, "Kamu sudah menentukan pilihanmu. Ak
"Keterlaluan? Kurasa itu nggak keterlaluan. Kalau kamu patahkan kaki Rania, aku akan menepati janjiku padamu. Kalau nggak, jangan harap kamu bisa mendapatkan apa pun."Ucapan Cindy mencengangkan Ronan.Ronan sekali lagi menyadari betapa kejamnya Cindy.Kini, Ronan sudah kehilangan Rania dan harga diri.Jika kehilangan dukungan Cindy, Ronan akan kehilangan segalanya dan memikul utang besar.Dengan begitu, semua perbuatan Ronan akan dicela oleh semua orang dan tidak ada peluang untuk bangkit lagi.Pada saat ini, dua pengawal itu berdiri di depan Surya dan menunggu perintah Cindy.David duduk bergeming di tempatnya.Cindy adalah putri tunggal David. Dengan statusnya sekarang, David tidak peduli apa pun yang dilakukan oleh Cindy.Selama Cindy bahagia.David tahu Cindy sangat minder karena jelek.Oleh karena itu, Cindy bebas untuk melakukan apa pun. Kebahagiaan anak adalah yang terpenting bagi orang tua.Surya melirik dua pengawal itu, lalu menoleh pada Ronan mengikuti pandangan Rania.Rona
Raka berbalik badan dan melontarkan dua tinjuan.Dua pengawal itu terbaring di lantai dan mengerang kesakitan sambil memegang bagian perut.Raka berkata dengan suara dingin, "Kak Surya nggak mau pukul wanita, tapi aku nggak keberatan. Kalau kalian membuat Kak Surya marah lagi, aku akan menumpaskan keluarga kalian."Semua orang terkejut oleh kemampuan bela diri Raka.Mereka tidak tahu bahwa Raka sudah menjadi seorang kultivator.Raka hanyalah pemula di antara para kultivator.Namun, sangat mudah bagi Raka untuk melawan orang biasa.Di mata semua orang, tindakan Raka sangat gegabah,David memiliki kemampuan yang sangat luar biasa.Saat ini, David sudah berdiri di depan Cindy yang wajahnya bengkak. David dengan marah menoleh pada Raka."Lihat apaan? Cari mati?" bentak Raka.David berkata dengan suara sedingin es, "Nak, nggak ada seorang pun di Kota Terano yang berani berbicara begini denganku.""Siapa kamu? Sebaiknya kamu berhenti, kalau nggak, mampus kamu."Raka berinisiatif untuk turun
Tendangan itu mencengangkan semua orang.Apa Raka sudah gila? Beraninya Raka menendang Kendrian! Apa Raka cari mati?Semua orang menatap Raka dengan ekspresi terbengong dan tercengang.David pun terkesiap saat menatap Raka.Cindy juga tidak menyangka akan terjadi hal seperti itu.Cindy termangu saat menatap Raka, seperti sedang melihat penampakan hantu.Ronan yang beranjak dari lantai juga menatap Raka dengan kaget dan takut.Raka bahkan berani menyerang Kendrian setelah mengetahui identitasnya, benar-benar cari mati.Luminto kaget dan berteriak, "Lancang kamu! Cari mati!"Seketika, Luminto memancarkan aura kuat yang membuat semua orang di aula sesak napas.Tubuh Luminto dikelilingi energi spiritual. Luminto menyerang Raka dengan cakar yang disertai angin kuat.Raka hanyalah kultivator pemula di tahap awal Alam Energi Sejati, sama sekali tidak menguasai jurus bela diri.Raka tidak akan bisa melawan kultivator Alam Spiritual seperti Luminto.Akan tetapi, Raka hanya berdiri di sebelah Su
Kendrian dengan marah melirik kartu identitas yang tersemat di dada Raka.Kemarahan Kendrian langsung berubah menjadi kecengangan dan kengerian.Direktur Badan Pengawas Kedisiplinan Kota Juwana, Raka Kuswara.Bagaimana mungkin?Kendrian tidak berani memercayai apa yang dia lihat.Mereka adalah objek penyelidikan bagi Badan Pengawas Kedisiplinan.Meski Raka adalah Direktur Badan Pengawas Kedisiplinan Kota Juwana, tidak ada untungnya jika Kendrian menyinggung Raka.Kendrian dengan panik menghentikan sekretaris yang sedang bertelepon, lalu berkata pada Raka, "Bung, ini salah paham, salah paham.""Bung? Memangnya kamu pantas jadi saudaraku?" celetuk Raka dengan cuek.Seketika, Kendrian menjadi canggung.Kendrian adalah wali kota, tetapi Raka sangat tidak menghormatinya."Bung, bagaimanapun, jabatanku lebih tinggi darimu. Lagi pula, di pemprov ...."Sebelum Kendrian selesai berbicara, Raka membentak, "Diam!"Kendrian tercengang.Tepat saat itu, Surya berucap dengan suara dingin, "Dasar samp
Cindy sangat termangu.Cindy pun dibutakan oleh kemarahan yang bertubi-tubi.Cindy sama sekali tidak mendengarkan percakapan antara Raka dan Kendrian, sama sekali tidak memahami situasi saat itu.Melihat Kendrian terjatuh ke lantai, Cindy terkejut."Paman Kendrian, kamu kenapa?" tanya Cindy segera.Namun, Kendrian duduk lemas di lantai dan tidak bisa mengatakan apa pun.Di sampingnya, sekretarisnya menjadi pucat dan gemetar karena ketakutan.Kendrian pun ketakutan, apalagi sekretaris sepertinya?Tepat saat itu, Surya melambai pada Ronan yang beranjak dari lantai.Ronan akhirnya menyadari kesengitan situasi saat itu. Ronan berjalan ke arah Surya dengan waswas.Ronan tidak tahu apa yang sedang terjadi.Namun, Kendrian, Luminto dan David ketakutan.Surya menatap Ronan seraya berkata, "Nggak masalah kalau kamu mencampakkan Rania dan menikahi Cindy. Aku justru harus berterima kasih padamu. Tapi kenapa kamu mau serang Rania? Hanya karena ancaman Cindy, demi karier di masa depan dan uang?"Ro
Hati Cindy gemetar dan akhirnya tersadarkan. Timbul rasa takut di wajah Cindy.Tepat saat itu, Raka mengusulkan, "Kak Surya, kalian pergi dulu. Biar aku urus sisanya.""Nggak perlu, harus aku sendiri, apalagi mereka ingin menyakiti wanitaku."Ucapan Surya membuat Rania terharu dan sangat bahagia.Raka hanya bisa menghela napas. Setelah melirik sekilas pada Cindy dan yang lain, Raka bergeser ke samping.Untung Surya tidak mengamuk.Namun, ada yang akan menderita kemalangan.Surya langsung menarik David ke arahnya dan berkata dengan suara dingin, "Kamu membiarkan putrimu merajalela dan bertindak semena-mena, bahkan bersekongkol untuk melakukan hal-hal yang melanggar norma, sungguh keterlaluan."Kemudian, Surya menginjak David.Kedua kaki David patah sehingga menampakkan tulang di bagian lutut yang berlumuran darah.Jeritan David bergema di seluruh gedung acara.Semua orang terkesiap. Rania bahkan menutup kedua mata dengan tangan.Cindy terbengong di tempat, gemetar tak terkendali saat me