Surya mengatakannya dengan sinis, "Kamu mendapatkan laporan dari siapa? Lalu, apa yang kamu periksa?""Hal ini nggak ada hubungannya denganmu!" balas Rudolf.Surya langsung mendengus sinis.Pria yang bernama Rudolf ini jelas adalah andalan dari bos tersebut.Laporan dan pemeriksaan apaan?Kalau dia memang datang untuk melakukan pemeriksaan, apa mungkin dia datang sendirian?Menggelikan sekali."Biar kuperingati, ya! Sebagai bagian dari dinas pendidikan, kamu lebih baik bekerja dengan sungguh-sungguh. Kalau nggak, kamu akan menyesal." Surya pun menasihati pria tersebut.Rudolf tertegun sejenak dan membalas, "Kamu berani mengajariku?""Apa kamu bisa diajari?" balas Surya dengan sinis ketika menatap pria itu.Entah kenapa, lirikan yang dilontarkan oleh Surya padanya telah membuat bulu kuduknya berdiri.Dia pun memaksakan diri untuk tetap tenang dan berkata, "Kenan, cepat hubungi pihak berwajib! Katakan pada mereka bahwa seseorang telah menerobos masuk ke dalam kampus dan mengganggu proses
Surya menatap Gordon dengan tatapan sinis dan berkata, "Kenapa aku dibilang bicara sembarangan? Reina dan yang lainnya sudah menyaksikannya sendiri dan mereka juga adalah korbannya.""Benar! Mereka telah merusak asrama kami. Mereka juga mengancam kami. Aku bisa bersaksi.""Aku juga!""Sama! Aku juga sama."Yuni dan Amel juga ikut angkat bicara dan berdiri dengan berani.Kali ini, Gordon merasa agak kesal.Dia tidak menyangka bahwa Reina dan teman-temannya berani melawan.Pria itu segera memaki dengan kasar, "Kurasa kalian sudah nggak mau berada di kampus ini lagi."Surya yang mendengarnya langsung berdiri dan berteriak, "Gordon, kalian terus mengancam para mahasiswi ini. Apa kalian nggak punya malu? Besar sekali nyali kalian!""Apa yang kamu katakan? Kamu kira kamu siapa?" Gordon juga membalas tanpa mau kelihatan lemah.Dia tidak percaya bahwa dia tidak bisa membereskan Reina dan teman-temannya beserta pemuda ini di wilayah kekuasaannya.Terdengar suara pukulan yang sangat keras.Surya
Bagaimanapun juga, dia hanyalah seorang kepala polisi yang sangat kecil.Dia juga sadar dengan kemampuan-kemampuan mereka.Hanya sebuah panggilan telepon singkat dari mereka, kepala polisi ini sudah bisa dibereskan.Untuk sesaat, kepala polisi ini juga berada di dalam keraguan.Kalau dia membawa pergi Surya, jelas sudah ada masalah di kejadian hari ini.Akan tetapi, kalau dia tidak membawa pergi Surya, dia takut tidak sanggup menahan tekanan dari belakang sana.Setelah memikirkannya, kepala polisi itu pun menghela napas dan mengatakan, "Tuan, kalau begitu kamu ikut kami untuk mengikuti pemeriksaan."Ketika dia mengatakannya, dia pun memberikan isyarat kepada para bawahannya untuk membawa Surya pergi.Kenan, Rudolf dan Gordon sudah menunjukkan senyuman dingin di wajah mereka.Dasar tidak tahu diri!Berani sekali dia mencari masalah dengan mereka. Setelah Surya berada di dalam sel, mereka bisa menggerakkan kekuatan mereka sehingga sosok yang bukan apa-apa ini bisa merasakan kehebatan mer
Raka memperhatikan Kenan dan tersenyum sambil berkata, "Kamu hebat sekali! Ada begitu banyak orang yang membantumu berbicara.""Jujur saja, aku juga memiliki beberapa kantin seperti ini. Setiap tahunnya, aku bisa meraup keuntungan puluhan miliar. Apa yang bisa kamu lakukan padaku?" Wajah Kenan terlihat sangat angkuh. Dia sama sekali tidak menganggap keberadaan Raka.Dia bisa masuk ke kantin universitas militer dan beberapa universitas besar serta memiliki beberapa kantin semuanya berkat koneksi sang paman, Rudolf.Selain itu, dia juga sangat pintar membentuk asosiasi. Di setiap kampus besar selalu ada koneksinya.Contohnya saja adalah di Universitas Pelita ini, Gordon merupakan sosok yang berdiri di belakangnya. Setiap tahunnya, dia selalu memberikan uang dalam jumlah yang sangat besar kepada Gordon.Makanya meskipun ada kejadian sebesar ini, dia sama sekali tidak merasa gugup dan tidak menganggapnya sebagai masalah.Baik Gordon maupun pamannya, Rudolf, mereka berdua sudah cukup untuk
Raka pun terkekeh dan tidak peduli padanya.Saat itu, Surya menepuk pundak Raka, lalu terkekeh sambil berkata, "Baguslah! Cepat juga kamu naik pangkat!""Semua ini berkat kamu, bos! Tiap kali kamu mencariku, aku selalu mendapatkan prestasi sehingga naik pangkat tentu bukan hal yang sulit," ucap Raka sambil tersenyum.Surya tersenyum mengejek dan mengatakan, "Kamu nggak usah menyanjungku. Dengan ayahmu itu, cepat atau lambat kamu akan naik pangkat."Raka tersenyum canggung dan tidak mengatakan apa pun lagi.Pada saat itu, Rudolf sudah merasa sangat ketakutan.Pembicaraan mereka berdua seperti membenarkan tebakannya.Andaikan saja Raka benar-benar adalah anak dari sosok tersebut, dia sepertinya akan segera mendekam di dalam penjara.Pada saat itu, para pemuda yang memakai baju dinas kedisiplinan segera masuk dengan tergesa-gesa.Pemimpin mereka segera maju ke hadapan Raka dan berbicara dengan terengah-engah, "Maaf sekali, Bos, kami sudah menggunakan kecepatan tertinggi dan berhasil memba
Begitu Kenan melihatnya, pria itu langsung lemas dan terduduk di lantai.Sementara itu, Gordon dan Rudolf juga berkeringat sangat deras. Mereka berdiri di tempat mereka seperti sudah sangat putus asa.Masalah ini tidak bisa disembunyikan lagi.Raka melihat mereka berdua sekilas, lalu bertanya dengan sinis, "Sudah datang?""Maaf sekali! Kami juga baru mengetahuinya. Masalah ini harus ditindak tegas."Rektor Suharjo juga hampir meledak karenanya.Dia baru tahu masalah ini setelah mendapatkan telepon dari Badan Pengawas Kedisiplinan.Masalah yang sebenarnya bisa dibereskan secara internal telah menggerakan Badan Pengawas Kedisiplinan. Bagaimana mungkin pria ini tidak marah.Lalu Handoko juga sudah sangat geram.Gordon sudah terlalu pemberani, serta tidak langsung melaporkan kejadian ini. Dia sampai menggunakan cara yang sangat kejam untuk membereskannya. Berani sekali dia merusak asrama mahasiswi dan mengancam mereka.Tindakan mereka ini bisa menimbulkan efek yang buruk untuk kampus. Masa
"Kalau begitu, kalian kemari! Mohon kerjasamanya untuk membawa mereka bertiga." Raka mengatakannya sambil mengibaskan tangan ke arah ketua polisi.Ketua polisi itu segera maju dan memberi hormat kepada Raka. Dia mengeluarkan borgol yang ada padanya dan langsung memakaikannya pada Kenan.Bawahan yang lain juga masing-masing menahan Rudolf dan Gordon.Sebenarnya, Badan Pengawas Kedisiplinan tidak bisa memberikan perintah kepada anggota polisi. Namun, sekarang dia juga tidak bodoh.Mana mungkin dia tidak bisa melihat status orang yang ada di hadapannya ini?Dari luar dia tampak sangat tenang. Padahal hatinya sudah bergejolak hebat.Di antara semua orang di sini, orang yang paling hebat ternyata adalah pemuda yang bernama Surya itu.Direktur Badan Pengawas Kedisiplinan kota mereka sampai datang ke sini karena perintahnya. Dia tidak tahu sehebat apa dan status apa yang dimiliki oleh pemuda ini.Untung saja, tadi dia terus menahan diri dan bersedia menanggung tekanan.Kalau tidak, sekarang n
Meskipun agen khusus wanita ini memiliki pangkat yang lebih tinggi dibandingkan dengan Raka, Raka adalah putra Leonard. Apakah agen wanita khusus ini tidak memahami situasinya?Pada saat itu, Surya menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalian sudah dewasa, bukan?"Mereka berdua pun mendengus dan tidak saling menggubris."Ah!" Surya menghela napas dan mengatakan, "Ayo pergi makan! Aku sudah lapar."Surya dan orang-orangnya berjalan keluar.Sementara itu, Handoko dan Suharjo saling bertukar pandang. Keringat deras telah membasahi dahi mereka."Segera adakan rapat dan buat klarifikasi dan akui semuanya kepada publik. Lakukanlah dengan segenap kekuatan kalian. Kalau nggak, kita berdua akan binasa." Rektor Suharjo mengatakannya dengan ekspresi yang sangat khawatir.Handoko pun terus mengangguk.Kalau masalah ini tidak diselesaikan dengan baik, mereka berdua bakal tertimpa sial.Pada saat itu, Surya dan yang lainnya sudah meninggalkan kampus. Mereka sudah tiba di luar sebuah restoran.Kelima
Linda mengenakan gaun pengantin tradisional. Seluruh gaunnya berwarna merah terang, sementara wajahnya bahkan lebih merah dari pakaiannya.Surya juga mengenakan pakaian tradisional berwarna merah yang khas. Keduanya membawa minuman, memberikan penghormatan satu per satu pada keluarga dan teman-teman yang hadir dalam pernikahan tersebutOrang tua kedua belah pihak tersenyum lebar, tidak bisa menyembunyikan kegembiraan mereka. Sebagai orang tua, yang paling dikhawatirkan adalah pernikahan anak-anak mereka.Sekarang, keduanya telah menemukan pasangan yang begitu baik. Kebahagiaan mereka jelas tak bisa dilukiskan dengan kata-kata.Orang-orang lainnya juga ikut bersukacita. Mereka mengangkat gelas, lalu minum dengan gembira.Mereka adalah teman, bawahan, serta orang-orang yang setia pada Surya dan Linda. Mereka sangat senang melihat kebahagiaan keduanya.Tidak ada pembawa acara di pesta pernikahan ini, semuanya dilaksanakan dengan sangat sederhana, tapi juga sangat meriah dan penuh kegembir
Malam harinya, ketika kembali ke Pulau Aora, Surya merasa sangat terharu saat berdiri di jembatan tertutup. Dia diam-diam melepaskan sedikit auranya.Pulau Aora seketika menjadi ramai. Satu per satu sosok yang dikenalnya muncul dengan terburu-buru.Surya perlahan berjalan memasuki pulau dengan senyuman.Saat tiba di alun-alun, Surya melihat sosok-sosok yang sangat dikenalnya seperti Linda, Yenny, Raka, Gesang, serta yang lainnya. Senyum di wajah Surya tampak makin lebar.Ketika orang-orang ini melihat Surya, wajah mereka penuh dengan ekspresi gembira yang sulit untuk disembunyikan.Setelah sekian lama tidak bertemu dan tidak bisa dihubungi, mereka sangat khawatir, juga merindukan Surya."Surya, aku pikir kamu nggak akan kembali." Linda adalah orang lebih dulu membuka mulutnya. Dia berkata dengan penuh kesedihan.Surya berjalan mendekat, memeluk Linda, lalu berujar, "Maafkan aku, mulai sekarang aku nggak akan melakukannya lagi. Semua masalah sudah selesai. Aku nggak akan pernah meningga
Baroman sebenarnya adalah inkarnasi dari Govi. Saat ini, Baroman melesat menuju ke arah Surya. Keduanya berubah menjadi bentuk manusia setelah berada beberapa kilometer jauhnya, lalu mulai bertarung lagi. Govi mengalirkan energinya ke dalam tubuh Baroman, membuat Baroman menjadi makin kuat dalam pertempuran, hingga akhirnya dia berhasil melukai Surya dengan parah menggunakan satu tebasan pedang. Ini membuat Surya terjatuh dari udara."Hahaha!"Pada saat ini, Govi tiba-tiba muncul sambil tertawa, lalu berujar, "Baroman, kamu sudah melakukan pekerjaan dengan baik.""Terima kasih, Pak."Baroman mundur ke belakang Govi, menatapnya dengan tatapan dingin, lalu tiba-tiba mengeluarkan pedang dari balik jubahnya. Dia menusukkannya ke arah Govi. Govi dengan cepat berbalik, menangkap pedang hitam Baroman, lalu bertanya dengan ekspresi dingin, "Baroman, apa kamu sudah gila?"Pada saat itu, suara Penguasa Kegelapan terdengar dari tenggorokan Baroman, "Govi, kamu sudah beberapa kali menghentikanku.
Pada saat ini, Dewa Kejahatan Gunung Es tiba-tiba melafalkan mantra. Gunung-gunung es mulai berjatuhan dari langit. Salah satu gunung es menghantam Surya dan Oberon. Dewa Kejahatan Gunung Es tertawa terbahak-bahak, lalu berujar, "Hahaha, sepertinya kalian nggak begitu kuat."Belum selesai dia berbicata, terdengar suara ledakan keras. Gunung es meledak menjadi pecahan-pecahan kecil, sementara Surya dan Oberon muncul tanpa luka di hadapan para Dewa Jahat."Apa?""Dasar bajingan!"Dewa Iblis Api berteriak penuh amarah. Seketika itu juga, sekeliling berubah menjadi lautan api. Namun, api setinggi ratusan meter yang membara itu langsung lenyap begitu menyentuh perisai pelindung Surya dan Oberon.Dewa Iblis Bumi berkata, "Biar aku yang melakukannya!"Dewa Iblis Bumi melafalkan mantra, membuat tanah tiba-tiba terbelah, sementara Surya dan Oberon terjatuh ke dalam jurang tanpa dasar. Segera setelah itu, Dewa Iblis Bumi membuat tanah yang terbelah menutup kembali dengan pikirannya.Namun, hanya
Pada detik berikutnya, Surya menggunakan Pedang Naga Iblis untuk membuka sebuah celah di udara. Mereka berdua melewati celah tersebut, langsung menuju ruang bawah dari ruang atas, kembali ke ruang bumi.Celah tersebut kembali tertutup. Saat ini, gelombang besar energi hitam langsung mengalir dari langit ke laut di ruang bumi. Dalam beberapa menit saja, energi hitam tersebut sudah menyebar, mengubah seluruh ruang bumi menjadi ruang kegelapan.Beberapa celah retakan besar hitam muncul di langit, sementara satu per satu Dewa Iblis turun ke ruang bumi.Dewa Darah, Dewa Penghancur, Dewa Kejahatan Gunung Es, Dewa Iblis Api, Dewa Iblis Bumi, Dewa Iblis Angin, Dewa Pembantaian, serta Dewa Ular. Delapan Dewa Iblis tiba di ruang bumi pada saat yang sama.Surya melambaikan tangan kanannya, mengeluarkan Baju Besi Cahaya yang terpecah dari Cincin Naga Api. Pecahan-pecahan yang memancarkan cahaya putih itu melayang di udara seperti bulu putih yang bersih. Dengan pikirannya, Surya bisa dengan mudah m
Sebelum pilar cahaya putih tiba, Serena dan Karen segera menghindar. Dalam sekejap, mereka muncul di depan Silvan. Satu orang di depan dan satu di belakang. Pada saat yang sama, pedang panjang di tangan Serena dan tombak panjang di tangan Karen menusuk tubuh Silvan.Serena berkata dengan nada dingin, "Orang yang benar-benar kotor adalah kamu, Silvan. Selamat tinggal untuk selamanya!""Aaahh!"Tubuh Seth dipenuhi cahaya putih yang meledak-ledak. Diiringi dengan suara ledakan keras, Silvan hancur menjadi debu, lalu menghilang tanpa jejak.Detik berikutnya, Serena dan Karen berlutut dengan satu kaki secara bersamaan, menangkupkan tangan sambil berkata, "Kami berdua memberi hormat."Pada saat ini, Surya dan Oberon yang sedang melayang di udara, melihat ke arah Serena dan Karen. Oberon berkata pelan, "Sudahlah, nggak ada urusan lagi di sini untuk kalian. Kembalilah.""Baik, Pak."Setelah berkata demikian, Serena dan Karen menghilang. Namun, pada saat itu ada angin kencang yang bertiup, sert
Silvan mendongak sambil tertawa terbahak-bahak, lalu berkata, "Nggak ada satu pun orang yang layak untuk menggantikan posisiku. Aku adalah penjaga ruang yang sejati, penguasa alam semesta!"Saat ini, dua sosok tiba-tiba muncul di langit. Mereka adalah penjaga ruang Serena dan Karen.Serena memegang pedang panjang, menatap Silvan yang ada di bawah dengan ekspresi dingin, lalu berujar, "Silvan, kamu sudah melanggar aturan alam semesta dengan secara sewenang-wenang mengubah mekanisme berjalannya alam semesta. Hari ini kamu bahkan membunuh Surya yang akan menggantikanmu. Oleh karena itu, hari ini aku dan Karen akan bersama-sama membunuhmu demi menjaga ketertiban alam semesta.""Huh."Setelah mendengar ini, sudut bibir Silvan melengkung sedikit. Dia tidak merasa terkejut, melainkan berkata, "Aku sudah tahu kalau setelah membunuh Surya, kalian pasti nggak akan membiarkanku begitu saja. Tapi dia sudah mati. Sebagai salah satu penjaga ruang, aku tetap harus terus menjaga ketertiban alam semest
"Apa?"Oberon bertanya dengan bingung, "Ruang atas? Ini terlalu mendadak, 'kan?"Surya berkata dengan wajah panik, "Nggak ada waktu untuk menjelaskan. Sebentar lagi, Oliver akan datang ke sini. Kita semua nggak akan bisa melarikan diri."Silvan menatap Surya, lalu berkata pada Oberon, "Benar, percayalah padanya. Bagaimana mungkin sahabat lamamu akan menipumu?""Benar, dia adalah penjaga ruang, Silvan. Aku memohon kepada Silvan, itulah sebabnya kami bisa kembali ke sini. Oberon, cepat ikut denganku!" kata Surya."Terima kasih. Tapi kalau kita benar-benar harus pergi, paling nggak kita harus pergi ke Kota Utama Barker dulu untuk bertemu dengan Senior Hamdan, 'kan?" ujar Oberon.Surya menatap mata Oberon, lalu perasaan saling pengertian yang khas tiba-tiba muncul. Seketika itu juga, Surya menyadari bahwa Oberon pasti memiliki rahasia di Kota Utama Barker. Mungkin ini adalah hal yang sangat penting baginya. Surya mengangguk tanpa daya, lalu berkata, "Baiklah, ayo kita pergi ke Kota Utama B
"Bajingan, keinginan keduamu seharusnya milikku!"Suatu ketika, karena suatu kebetulan, Oliver menangkap seorang pelayan penjaga ruang, menggunakan pelayan itu sebagai sandera untuk menukar dua keinginan terakhirnya.Keinginan pertama, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya. Keinginan kedua, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan Tongkat Kematian.Oliver memahami dua kekuatan aturan. Yang satu adalah kekuatan aturan cahaya, sementara yang lainnya adalah kekuatan aturan kematian yang khusus. Karena tubuhnya yang istimewa, Oliver dengan cepat memahami rahasia kekuatan aturan kematian. Dengan menggabungkan Tongkat Kematian dan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya, Oliver pada dasarnya sudah menguasai dua teknik kultivasi terkuat sekaligus.Oleh karena itu, Oliver memiliki kepercayaan diri yang besar. Meskipun kekuatannya sudah jauh melampaui kebanyakan kultivator di ruang atas, Oliver tetap tinggal di