"Kalau begitu, kalian kemari! Mohon kerjasamanya untuk membawa mereka bertiga." Raka mengatakannya sambil mengibaskan tangan ke arah ketua polisi.Ketua polisi itu segera maju dan memberi hormat kepada Raka. Dia mengeluarkan borgol yang ada padanya dan langsung memakaikannya pada Kenan.Bawahan yang lain juga masing-masing menahan Rudolf dan Gordon.Sebenarnya, Badan Pengawas Kedisiplinan tidak bisa memberikan perintah kepada anggota polisi. Namun, sekarang dia juga tidak bodoh.Mana mungkin dia tidak bisa melihat status orang yang ada di hadapannya ini?Dari luar dia tampak sangat tenang. Padahal hatinya sudah bergejolak hebat.Di antara semua orang di sini, orang yang paling hebat ternyata adalah pemuda yang bernama Surya itu.Direktur Badan Pengawas Kedisiplinan kota mereka sampai datang ke sini karena perintahnya. Dia tidak tahu sehebat apa dan status apa yang dimiliki oleh pemuda ini.Untung saja, tadi dia terus menahan diri dan bersedia menanggung tekanan.Kalau tidak, sekarang n
Meskipun agen khusus wanita ini memiliki pangkat yang lebih tinggi dibandingkan dengan Raka, Raka adalah putra Leonard. Apakah agen wanita khusus ini tidak memahami situasinya?Pada saat itu, Surya menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kalian sudah dewasa, bukan?"Mereka berdua pun mendengus dan tidak saling menggubris."Ah!" Surya menghela napas dan mengatakan, "Ayo pergi makan! Aku sudah lapar."Surya dan orang-orangnya berjalan keluar.Sementara itu, Handoko dan Suharjo saling bertukar pandang. Keringat deras telah membasahi dahi mereka."Segera adakan rapat dan buat klarifikasi dan akui semuanya kepada publik. Lakukanlah dengan segenap kekuatan kalian. Kalau nggak, kita berdua akan binasa." Rektor Suharjo mengatakannya dengan ekspresi yang sangat khawatir.Handoko pun terus mengangguk.Kalau masalah ini tidak diselesaikan dengan baik, mereka berdua bakal tertimpa sial.Pada saat itu, Surya dan yang lainnya sudah meninggalkan kampus. Mereka sudah tiba di luar sebuah restoran.Kelima
Beberapa hari berikutnya.Jam 9 pagi, Surya akhirnya sudah membuka pintu kamarnya dan berjalan keluar.Pria itu melihat cahaya matahari yang menusuk dan tersenyum simpul, lalu berjalan ke kejauhan."Kakak, kamu pergi ke mana?"Surya langsung berpaling dan menemukan Raka yang sedang berjalan mendekatinya."Sudah jam berapa ini? Apa kamu nggak perlu bekerja? Santai sekali!" ucap Surya dengan tenang.Raka pun membalas, "Hari ini Minggu loh, Kak!""Oh! Beberapa hari ini aku terus sibuk berlatih sampai lupa waktu," ucap Surya dengan tenang.Muncul ekspresi aneh di wajah Raka. Dia pun tersenyum dan berkata, "Mau pergi ke mana?""Menghadiri undangan pernikahan.""Aku mau ikut!" ucap Raka.Surya langsung mengerutkan dahinya dan berkata, "Kamu nggak kenal mereka. Untuk apa kamu pergi?""Karena nggak ada kerjaan. Memangnya aku nggak boleh ikut?" tanya Raka.Surya menatap Raka untuk waktu yang sangat lama. Pria itu pun mengatakan, "Kamu yang bawa mobil!""Oke!"Mereka berdua pun berjalan keluar d
Sang pengantin pria, Ronan, terlihat sedikit canggung, tapi tetap memberi hormat dengan sopan.Rania ikut memberi hormat sebagai wujud terima kasih.Si pria paruh baya, David memperhatikan Rania dari ujung kepala sampai ke ujung kakinya dengan sorot mata yang sangat sinis, lalu mendengus.Lalu, wanita yang merupakan manajer umum dari Grup Lorentin, Cindy, memiliki penampilan seperti monyet. dia melihat Rania dan Ronan sekilas menggunakan tatapan penuh kebencian.Pada saat itu, Surya dan Raka sudah tiba di lantai atas. Akan tetapi, mereka berdua juga sudah menangkap pemandangan tersebut.Setelah berada di lantai atas, Raka dan Surya mencari tempat duduk di sudut. Surya tidak memperlihatkan ekspresi apa pun. Dia juga tidak berbicara."Kakak, sepertinya ada masalah, bukan?" tanya Raka.Surya pun menjawab dengan datar, "Jangan ikut campur! Kita hanya menghadiri pesta pernikahan. Setelah selesai makan, kita pulang.""Oh! Benar!" Raka mengangguk setuju.Tidak lama kemudian, sepasang ayah dan
Sekretaris yang berada di samping beliau bangkit dan berkata, "Semuanya, Pak Kendrian datang untuk memenuhi janjinya dengan Pak David dan memberikan ucapan selamat. Beliau nggak akan berpidato. Silakan semua lanjutkan kembali!"Semua orang langsung tertegun.Kenapa di pernikahan Ronan, Kendrian malah datang karena diundang oleh David? Hal aneh apa ini?Lalu, pada saat itu, orang-orang pun mulai bergosip."Apa kamu nggak tahu, putri Pak David, Cindy pernah berusaha untuk mendapatkan Ronan. Tapi Ronan nggak menyukainya dan terjadilah masalah ini.""Jangan dibahas lagi! Dengan tampang yang dimiliki oleh Cindy, Ronan tentu akan sulit memiliki rasa padanya.""Kabarnya ketika Ronan menolak Cindy, Cindy melontarkan kata-kata kasar dan bersumpah akan membuat Ronan kesulitan. Kali ini akan gawat sekali.""Sial! Ronan benar-benar dalam masalah besar. David sampai mengundang Kendrian datang ke sini. Jelas ini adalah sebuah ancaman.""Siapa bilang bukan? Tunggu dan lihatlah! Kita akan saksikan bag
Ronan melihat Rania dan jadi gagap sampai tidak bisa mengatakan apa pun.Cindy tersenyum sinis dan mengatakan, "Ronan, mempelai wanitamu bertanya padamu. Jawablah!"Wajah Ronan terlihat sangat dilema. Pria itu benar-benar tidak nyaman dengan situasinya.Cindy yang melihatnya pun mendengus dingin dan berkata, "Kalau begitu biar aku saja yang mengatakannya."Rania lantas melihat Cindy."Aku pernah mengejar Ronan dan aku mengakuinya. Ronan sangat tampan dan hatiku benar-benar tersentuh dibuatnya. Waktu itu demi mendapatkannya, aku setuju berinvestasi sebesar 40 miliar untuk memperluas bisnisnya. Lalu, Ronan sudah membawa pergi uang tersebut," ucap Cindy dengan sinis.Pada saat itu, Ronan segera berkata, "Cindy, aku sudah membayarkan uang itu kepadamu.""Benar! Kamu memang sudah membayarnya dan kamu juga menikah dengan orang lain!" teriak Cindy.Ronan menghela napas dan mengatakan, "Waktu itu kamu nggak mengatakan bahwa kamu meminjamkan uang ini kepadaku dengan catatan kamu akan menjadi is
Tugas Raka sebenarnya adalah mengawasi Surya.Namun, pada saat ini, Raka tidak dapat mengontrol emosi.Wanita jelek itu keterlaluan.Namun, Surya mencegatnya dan berkata, "Ini urusan mereka, kita jangan ikut campur."Raka kembali duduk, menatap pria wanita itu dengan jengkel.Pada saat ini, Rania menoleh pada Ronan dan tersenyum seraya berkata, "Kamu masih bisa memilih, serius. Apa pun pilihanmu, aku nggak akan menyalahkanmu."Rania tampak tenang, tetapi dalam hatinya sangat sedih.Sejak tahu sudah tidak ada kemungkinan untuk bersama Surya, Rania kehilangan harapan terhadap cinta.Dikarenakan desakan keluarga, Rania setuju untuk mendatangi kencan buta yang diatur oleh keluarga.Setelah bertemu beberapa kali dengan Ronan, Rania merasa cukup puas.Ronan muda, tampan dan memiliki usaha sendiri. Ronan memiliki banyak keunggulan.Rania tahu dirinya tidak mencintai Ronan.Namun, sejatinya, tidak banyak pasangan yang menikah karena saling mencintai.Berpikir demikian, Rania yang patah hati me
Rania menatap Ronan sambil tersenyum.Akan tetapi, hati Rania sangat perih.Sebenarnya, tidak perlu Ronan katakan.Kedilemaan Ronan menunjukkan bahwa Ronan dapat mencampakkan Rania.Untungnya, pernikahan mereka tidak didasari oleh rasa cinta.Rania tahu akan hal itu sehingga memaafkan kedilemaan Ronan, walau sangat sakit hati.Ronan mengembuskan napas, lalu berucap, "Cindy, pernikahan ini bisa ditunda untuk sementara. Bisakah masalah kita dibicarakan lagi, lalu membuat keputusannya nanti?"Rania tersenyum, tetapi air mata menetes dari matanya.Ronan akhirnya menentukan pilihan. Namun, Ronan ingin bernegosiasi dengan Cindy supaya memperoleh keuntungan yang lebih besar.Rania dicampakkan.Cindy tertawa, lalu berkata, "Ronan, itu nggak mungkin. Kalau kamu nggak menikah denganku sekarang juga, kamu akan kehilangan segalanya. Kamu nggak punya hak untuk bernegosiasi denganku."Semua orang mengerti, alasan mengapa Cindy ingin menikah dengan Ronan bukan hanya karena menyukai Ronan.Cindy hanya