Beberapa hari berikutnya.Jam 9 pagi, Surya akhirnya sudah membuka pintu kamarnya dan berjalan keluar.Pria itu melihat cahaya matahari yang menusuk dan tersenyum simpul, lalu berjalan ke kejauhan."Kakak, kamu pergi ke mana?"Surya langsung berpaling dan menemukan Raka yang sedang berjalan mendekatinya."Sudah jam berapa ini? Apa kamu nggak perlu bekerja? Santai sekali!" ucap Surya dengan tenang.Raka pun membalas, "Hari ini Minggu loh, Kak!""Oh! Beberapa hari ini aku terus sibuk berlatih sampai lupa waktu," ucap Surya dengan tenang.Muncul ekspresi aneh di wajah Raka. Dia pun tersenyum dan berkata, "Mau pergi ke mana?""Menghadiri undangan pernikahan.""Aku mau ikut!" ucap Raka.Surya langsung mengerutkan dahinya dan berkata, "Kamu nggak kenal mereka. Untuk apa kamu pergi?""Karena nggak ada kerjaan. Memangnya aku nggak boleh ikut?" tanya Raka.Surya menatap Raka untuk waktu yang sangat lama. Pria itu pun mengatakan, "Kamu yang bawa mobil!""Oke!"Mereka berdua pun berjalan keluar d
Sang pengantin pria, Ronan, terlihat sedikit canggung, tapi tetap memberi hormat dengan sopan.Rania ikut memberi hormat sebagai wujud terima kasih.Si pria paruh baya, David memperhatikan Rania dari ujung kepala sampai ke ujung kakinya dengan sorot mata yang sangat sinis, lalu mendengus.Lalu, wanita yang merupakan manajer umum dari Grup Lorentin, Cindy, memiliki penampilan seperti monyet. dia melihat Rania dan Ronan sekilas menggunakan tatapan penuh kebencian.Pada saat itu, Surya dan Raka sudah tiba di lantai atas. Akan tetapi, mereka berdua juga sudah menangkap pemandangan tersebut.Setelah berada di lantai atas, Raka dan Surya mencari tempat duduk di sudut. Surya tidak memperlihatkan ekspresi apa pun. Dia juga tidak berbicara."Kakak, sepertinya ada masalah, bukan?" tanya Raka.Surya pun menjawab dengan datar, "Jangan ikut campur! Kita hanya menghadiri pesta pernikahan. Setelah selesai makan, kita pulang.""Oh! Benar!" Raka mengangguk setuju.Tidak lama kemudian, sepasang ayah dan
Sekretaris yang berada di samping beliau bangkit dan berkata, "Semuanya, Pak Kendrian datang untuk memenuhi janjinya dengan Pak David dan memberikan ucapan selamat. Beliau nggak akan berpidato. Silakan semua lanjutkan kembali!"Semua orang langsung tertegun.Kenapa di pernikahan Ronan, Kendrian malah datang karena diundang oleh David? Hal aneh apa ini?Lalu, pada saat itu, orang-orang pun mulai bergosip."Apa kamu nggak tahu, putri Pak David, Cindy pernah berusaha untuk mendapatkan Ronan. Tapi Ronan nggak menyukainya dan terjadilah masalah ini.""Jangan dibahas lagi! Dengan tampang yang dimiliki oleh Cindy, Ronan tentu akan sulit memiliki rasa padanya.""Kabarnya ketika Ronan menolak Cindy, Cindy melontarkan kata-kata kasar dan bersumpah akan membuat Ronan kesulitan. Kali ini akan gawat sekali.""Sial! Ronan benar-benar dalam masalah besar. David sampai mengundang Kendrian datang ke sini. Jelas ini adalah sebuah ancaman.""Siapa bilang bukan? Tunggu dan lihatlah! Kita akan saksikan bag
Ronan melihat Rania dan jadi gagap sampai tidak bisa mengatakan apa pun.Cindy tersenyum sinis dan mengatakan, "Ronan, mempelai wanitamu bertanya padamu. Jawablah!"Wajah Ronan terlihat sangat dilema. Pria itu benar-benar tidak nyaman dengan situasinya.Cindy yang melihatnya pun mendengus dingin dan berkata, "Kalau begitu biar aku saja yang mengatakannya."Rania lantas melihat Cindy."Aku pernah mengejar Ronan dan aku mengakuinya. Ronan sangat tampan dan hatiku benar-benar tersentuh dibuatnya. Waktu itu demi mendapatkannya, aku setuju berinvestasi sebesar 40 miliar untuk memperluas bisnisnya. Lalu, Ronan sudah membawa pergi uang tersebut," ucap Cindy dengan sinis.Pada saat itu, Ronan segera berkata, "Cindy, aku sudah membayarkan uang itu kepadamu.""Benar! Kamu memang sudah membayarnya dan kamu juga menikah dengan orang lain!" teriak Cindy.Ronan menghela napas dan mengatakan, "Waktu itu kamu nggak mengatakan bahwa kamu meminjamkan uang ini kepadaku dengan catatan kamu akan menjadi is
Tugas Raka sebenarnya adalah mengawasi Surya.Namun, pada saat ini, Raka tidak dapat mengontrol emosi.Wanita jelek itu keterlaluan.Namun, Surya mencegatnya dan berkata, "Ini urusan mereka, kita jangan ikut campur."Raka kembali duduk, menatap pria wanita itu dengan jengkel.Pada saat ini, Rania menoleh pada Ronan dan tersenyum seraya berkata, "Kamu masih bisa memilih, serius. Apa pun pilihanmu, aku nggak akan menyalahkanmu."Rania tampak tenang, tetapi dalam hatinya sangat sedih.Sejak tahu sudah tidak ada kemungkinan untuk bersama Surya, Rania kehilangan harapan terhadap cinta.Dikarenakan desakan keluarga, Rania setuju untuk mendatangi kencan buta yang diatur oleh keluarga.Setelah bertemu beberapa kali dengan Ronan, Rania merasa cukup puas.Ronan muda, tampan dan memiliki usaha sendiri. Ronan memiliki banyak keunggulan.Rania tahu dirinya tidak mencintai Ronan.Namun, sejatinya, tidak banyak pasangan yang menikah karena saling mencintai.Berpikir demikian, Rania yang patah hati me
Rania menatap Ronan sambil tersenyum.Akan tetapi, hati Rania sangat perih.Sebenarnya, tidak perlu Ronan katakan.Kedilemaan Ronan menunjukkan bahwa Ronan dapat mencampakkan Rania.Untungnya, pernikahan mereka tidak didasari oleh rasa cinta.Rania tahu akan hal itu sehingga memaafkan kedilemaan Ronan, walau sangat sakit hati.Ronan mengembuskan napas, lalu berucap, "Cindy, pernikahan ini bisa ditunda untuk sementara. Bisakah masalah kita dibicarakan lagi, lalu membuat keputusannya nanti?"Rania tersenyum, tetapi air mata menetes dari matanya.Ronan akhirnya menentukan pilihan. Namun, Ronan ingin bernegosiasi dengan Cindy supaya memperoleh keuntungan yang lebih besar.Rania dicampakkan.Cindy tertawa, lalu berkata, "Ronan, itu nggak mungkin. Kalau kamu nggak menikah denganku sekarang juga, kamu akan kehilangan segalanya. Kamu nggak punya hak untuk bernegosiasi denganku."Semua orang mengerti, alasan mengapa Cindy ingin menikah dengan Ronan bukan hanya karena menyukai Ronan.Cindy hanya
Rania tersenyum. Begitu mendongak dan menatap Surya, air mata Rania menetes.Bagaikan mawar yang hendak layu sedang memancarkan keindahan terakhirnya.Surya menyeka air mata Rania, lalu tersenyum seraya berujar, "Ikuti aku, ada yang ingin kukatakan padamu selama ini."Surya membawa Rania kembali ke atas panggung dan menghadap semua orang.Cindy berteriak, "Siapa kamu? Cepat turun!"Surya melirik Cindy sekilas tanpa mengatakan apa pun.Ejekan dalam tatapan Surya membuat Cindy marah.Tatapan Surya sangat menghina dan jijik, seolah-olah sedang melihat pengemis yang lusuh.Seolah-olah itu akan mengotori mata Surya.Saking marah, Cindy gemetar dan tidak bisa berkata-kata.Ronan terbengong saat melihat Surya menggandeng tangan Rania. Siapa pria itu? Mengapa pria itu menggandeng tangan Rania? Ronan membeku di tempat.Semua orang terkejut melihat adegan di luar dugaan itu.Apa yang terjadi? Siapa pria itu?Mengapa pria itu berani menggandeng tangan Rania? Apakah pria itu ingin menentang Cindy?
Raka bergegas berkata pada Surya, "Kak, jangan gegabah. Kita bawa Rania pergi dulu, oke?"Raka benar-benar takut.Jika Surya kehilangan akal sehat karena dibutakan oleh amarah, Raka tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi selanjutnya.Sebenarnya, Raka tidak takut Surya membunuh orang di sana.Namun, jika Surya kehilangan akal sehat, seluruh Kota Terano akan dilanda krisis.Raka takut tidak ada seorang pun yang bisa menghentikan Surya.Perbuatan dari orang kuat yang kehilangan akal sehat akan sangat mengerikan.Tingkat kengeriannya bahkan tidak dapat diprediksi.Sayangnya, Cindy salah menafsirkan perkataan Raka sebagai takut.Cindy tertawa terbahak-bahak dan berseru, "Surya, lihat nggak? Kacungmu bahkan lebih pintar darimu. Di dunia ini, keberanian nggak ada gunanya, tapi harus ada kekuatan. Paham?""Diam!" raung Raka dengan marah pada Cindy.Cindy tercengang. Beraninya pria itu memarahinya!Tepat saat itu, Surya menoleh pada Ronan dan berkata, "Kamu sudah menentukan pilihanmu. Ak
Linda mengenakan gaun pengantin tradisional. Seluruh gaunnya berwarna merah terang, sementara wajahnya bahkan lebih merah dari pakaiannya.Surya juga mengenakan pakaian tradisional berwarna merah yang khas. Keduanya membawa minuman, memberikan penghormatan satu per satu pada keluarga dan teman-teman yang hadir dalam pernikahan tersebutOrang tua kedua belah pihak tersenyum lebar, tidak bisa menyembunyikan kegembiraan mereka. Sebagai orang tua, yang paling dikhawatirkan adalah pernikahan anak-anak mereka.Sekarang, keduanya telah menemukan pasangan yang begitu baik. Kebahagiaan mereka jelas tak bisa dilukiskan dengan kata-kata.Orang-orang lainnya juga ikut bersukacita. Mereka mengangkat gelas, lalu minum dengan gembira.Mereka adalah teman, bawahan, serta orang-orang yang setia pada Surya dan Linda. Mereka sangat senang melihat kebahagiaan keduanya.Tidak ada pembawa acara di pesta pernikahan ini, semuanya dilaksanakan dengan sangat sederhana, tapi juga sangat meriah dan penuh kegembir
Malam harinya, ketika kembali ke Pulau Aora, Surya merasa sangat terharu saat berdiri di jembatan tertutup. Dia diam-diam melepaskan sedikit auranya.Pulau Aora seketika menjadi ramai. Satu per satu sosok yang dikenalnya muncul dengan terburu-buru.Surya perlahan berjalan memasuki pulau dengan senyuman.Saat tiba di alun-alun, Surya melihat sosok-sosok yang sangat dikenalnya seperti Linda, Yenny, Raka, Gesang, serta yang lainnya. Senyum di wajah Surya tampak makin lebar.Ketika orang-orang ini melihat Surya, wajah mereka penuh dengan ekspresi gembira yang sulit untuk disembunyikan.Setelah sekian lama tidak bertemu dan tidak bisa dihubungi, mereka sangat khawatir, juga merindukan Surya."Surya, aku pikir kamu nggak akan kembali." Linda adalah orang lebih dulu membuka mulutnya. Dia berkata dengan penuh kesedihan.Surya berjalan mendekat, memeluk Linda, lalu berujar, "Maafkan aku, mulai sekarang aku nggak akan melakukannya lagi. Semua masalah sudah selesai. Aku nggak akan pernah meningga
Baroman sebenarnya adalah inkarnasi dari Govi. Saat ini, Baroman melesat menuju ke arah Surya. Keduanya berubah menjadi bentuk manusia setelah berada beberapa kilometer jauhnya, lalu mulai bertarung lagi. Govi mengalirkan energinya ke dalam tubuh Baroman, membuat Baroman menjadi makin kuat dalam pertempuran, hingga akhirnya dia berhasil melukai Surya dengan parah menggunakan satu tebasan pedang. Ini membuat Surya terjatuh dari udara."Hahaha!"Pada saat ini, Govi tiba-tiba muncul sambil tertawa, lalu berujar, "Baroman, kamu sudah melakukan pekerjaan dengan baik.""Terima kasih, Pak."Baroman mundur ke belakang Govi, menatapnya dengan tatapan dingin, lalu tiba-tiba mengeluarkan pedang dari balik jubahnya. Dia menusukkannya ke arah Govi. Govi dengan cepat berbalik, menangkap pedang hitam Baroman, lalu bertanya dengan ekspresi dingin, "Baroman, apa kamu sudah gila?"Pada saat itu, suara Penguasa Kegelapan terdengar dari tenggorokan Baroman, "Govi, kamu sudah beberapa kali menghentikanku.
Pada saat ini, Dewa Kejahatan Gunung Es tiba-tiba melafalkan mantra. Gunung-gunung es mulai berjatuhan dari langit. Salah satu gunung es menghantam Surya dan Oberon. Dewa Kejahatan Gunung Es tertawa terbahak-bahak, lalu berujar, "Hahaha, sepertinya kalian nggak begitu kuat."Belum selesai dia berbicata, terdengar suara ledakan keras. Gunung es meledak menjadi pecahan-pecahan kecil, sementara Surya dan Oberon muncul tanpa luka di hadapan para Dewa Jahat."Apa?""Dasar bajingan!"Dewa Iblis Api berteriak penuh amarah. Seketika itu juga, sekeliling berubah menjadi lautan api. Namun, api setinggi ratusan meter yang membara itu langsung lenyap begitu menyentuh perisai pelindung Surya dan Oberon.Dewa Iblis Bumi berkata, "Biar aku yang melakukannya!"Dewa Iblis Bumi melafalkan mantra, membuat tanah tiba-tiba terbelah, sementara Surya dan Oberon terjatuh ke dalam jurang tanpa dasar. Segera setelah itu, Dewa Iblis Bumi membuat tanah yang terbelah menutup kembali dengan pikirannya.Namun, hanya
Pada detik berikutnya, Surya menggunakan Pedang Naga Iblis untuk membuka sebuah celah di udara. Mereka berdua melewati celah tersebut, langsung menuju ruang bawah dari ruang atas, kembali ke ruang bumi.Celah tersebut kembali tertutup. Saat ini, gelombang besar energi hitam langsung mengalir dari langit ke laut di ruang bumi. Dalam beberapa menit saja, energi hitam tersebut sudah menyebar, mengubah seluruh ruang bumi menjadi ruang kegelapan.Beberapa celah retakan besar hitam muncul di langit, sementara satu per satu Dewa Iblis turun ke ruang bumi.Dewa Darah, Dewa Penghancur, Dewa Kejahatan Gunung Es, Dewa Iblis Api, Dewa Iblis Bumi, Dewa Iblis Angin, Dewa Pembantaian, serta Dewa Ular. Delapan Dewa Iblis tiba di ruang bumi pada saat yang sama.Surya melambaikan tangan kanannya, mengeluarkan Baju Besi Cahaya yang terpecah dari Cincin Naga Api. Pecahan-pecahan yang memancarkan cahaya putih itu melayang di udara seperti bulu putih yang bersih. Dengan pikirannya, Surya bisa dengan mudah m
Sebelum pilar cahaya putih tiba, Serena dan Karen segera menghindar. Dalam sekejap, mereka muncul di depan Silvan. Satu orang di depan dan satu di belakang. Pada saat yang sama, pedang panjang di tangan Serena dan tombak panjang di tangan Karen menusuk tubuh Silvan.Serena berkata dengan nada dingin, "Orang yang benar-benar kotor adalah kamu, Silvan. Selamat tinggal untuk selamanya!""Aaahh!"Tubuh Seth dipenuhi cahaya putih yang meledak-ledak. Diiringi dengan suara ledakan keras, Silvan hancur menjadi debu, lalu menghilang tanpa jejak.Detik berikutnya, Serena dan Karen berlutut dengan satu kaki secara bersamaan, menangkupkan tangan sambil berkata, "Kami berdua memberi hormat."Pada saat ini, Surya dan Oberon yang sedang melayang di udara, melihat ke arah Serena dan Karen. Oberon berkata pelan, "Sudahlah, nggak ada urusan lagi di sini untuk kalian. Kembalilah.""Baik, Pak."Setelah berkata demikian, Serena dan Karen menghilang. Namun, pada saat itu ada angin kencang yang bertiup, sert
Silvan mendongak sambil tertawa terbahak-bahak, lalu berkata, "Nggak ada satu pun orang yang layak untuk menggantikan posisiku. Aku adalah penjaga ruang yang sejati, penguasa alam semesta!"Saat ini, dua sosok tiba-tiba muncul di langit. Mereka adalah penjaga ruang Serena dan Karen.Serena memegang pedang panjang, menatap Silvan yang ada di bawah dengan ekspresi dingin, lalu berujar, "Silvan, kamu sudah melanggar aturan alam semesta dengan secara sewenang-wenang mengubah mekanisme berjalannya alam semesta. Hari ini kamu bahkan membunuh Surya yang akan menggantikanmu. Oleh karena itu, hari ini aku dan Karen akan bersama-sama membunuhmu demi menjaga ketertiban alam semesta.""Huh."Setelah mendengar ini, sudut bibir Silvan melengkung sedikit. Dia tidak merasa terkejut, melainkan berkata, "Aku sudah tahu kalau setelah membunuh Surya, kalian pasti nggak akan membiarkanku begitu saja. Tapi dia sudah mati. Sebagai salah satu penjaga ruang, aku tetap harus terus menjaga ketertiban alam semest
"Apa?"Oberon bertanya dengan bingung, "Ruang atas? Ini terlalu mendadak, 'kan?"Surya berkata dengan wajah panik, "Nggak ada waktu untuk menjelaskan. Sebentar lagi, Oliver akan datang ke sini. Kita semua nggak akan bisa melarikan diri."Silvan menatap Surya, lalu berkata pada Oberon, "Benar, percayalah padanya. Bagaimana mungkin sahabat lamamu akan menipumu?""Benar, dia adalah penjaga ruang, Silvan. Aku memohon kepada Silvan, itulah sebabnya kami bisa kembali ke sini. Oberon, cepat ikut denganku!" kata Surya."Terima kasih. Tapi kalau kita benar-benar harus pergi, paling nggak kita harus pergi ke Kota Utama Barker dulu untuk bertemu dengan Senior Hamdan, 'kan?" ujar Oberon.Surya menatap mata Oberon, lalu perasaan saling pengertian yang khas tiba-tiba muncul. Seketika itu juga, Surya menyadari bahwa Oberon pasti memiliki rahasia di Kota Utama Barker. Mungkin ini adalah hal yang sangat penting baginya. Surya mengangguk tanpa daya, lalu berkata, "Baiklah, ayo kita pergi ke Kota Utama B
"Bajingan, keinginan keduamu seharusnya milikku!"Suatu ketika, karena suatu kebetulan, Oliver menangkap seorang pelayan penjaga ruang, menggunakan pelayan itu sebagai sandera untuk menukar dua keinginan terakhirnya.Keinginan pertama, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya. Keinginan kedua, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan Tongkat Kematian.Oliver memahami dua kekuatan aturan. Yang satu adalah kekuatan aturan cahaya, sementara yang lainnya adalah kekuatan aturan kematian yang khusus. Karena tubuhnya yang istimewa, Oliver dengan cepat memahami rahasia kekuatan aturan kematian. Dengan menggabungkan Tongkat Kematian dan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya, Oliver pada dasarnya sudah menguasai dua teknik kultivasi terkuat sekaligus.Oleh karena itu, Oliver memiliki kepercayaan diri yang besar. Meskipun kekuatannya sudah jauh melampaui kebanyakan kultivator di ruang atas, Oliver tetap tinggal di