Begitu Surya melihatnya, pria itu langsung berteriak dan berkata, "Semua orang! Berhenti!"Ahmad dan Rino langsung mundur dan keluar dari arena pertarungan.Rosa juga ikut menghentikan pengejarannya pada pria tua tersebut.Revia telah menodongkan pisau pada leher Linda dan berdiri di kejauhan untuk menjaga jarak aman.Pada saat itu, pria yang membawa pedang, Jacob dan pria tua pun bergegas melesat mendekati wanita cantik dan berbaris di depan Surya.Surya masih memegang pedang wanita cantik tersebut. Matanya terlihat sangat sinis ketika menatap Revia. Selanjutnya, dia pun mengalihkan tatapannya kepada wanita cantik.Wanita cantik lantas bersuara, "Aku akui bahwa rencana kali ini sudah gagal. Kalau kamu melepaskan kami, kami akan melepaskan Linda. Kami juga akan menjamin keamanannya.""Apakah ini adalah kartu as terakhirmu?" tanya Surya dengan sinis.Wanita cantik itu mengerutkan dahinya dan membalas, "Benar!"Surya terdiam beberapa saat, lalu membalas, "Kamu berani menjamin bahwa Revia
Sekarang, dia berdiri di sana karena sedikit kekuatan yang masih tersisa.Kedahsyatan dari tinju tersebut telah terpatri di dalam hati wanita cantik ini."Aku benar-benar sudah meremehkanmu." Wanita cantik itu pun menggelengkan kepalanya dan tersenyum.Surya berdiri dengan kedua tangan di belakang. Pria itu pun berkata dengan datar, "Mereka yang sudah meremehkan lawan sudah pasti harus membayar atas tindakan mereka.""Aku juga sudah membayar kesalahanku. Hanya saja, pengkhianat juga pasti akan mendapatkan hukumannya." Wanita cantik itu pun melihat ke arah Revia.Surya tersenyum dan membalas, "Kamu mungkin nggak tahu bahwa Revia sudah mengatakan semuanya padaku semalam, termasuk adiknya yang disandera kalian supaya dia menahan Linda di situasi genting."Wanita cantik itu tertegun dan melihat ke arah Revia, lalu berkata, "Kamu benar-benar nggak peduli pada nyawa adikmu, ya? Dia sepertinya adalah kerabat terakhirmu, bukan?""Setelah Revia memberi tahu kenyataan itu, aku langsung menghubun
Surya keluar dan langsung menuju ke pintu gerbang utara Universitas Pelita untuk mencari toko alat tulis tersebut.Di tengah malam itu, Amel berdiri di bawah cahaya lampu dan kelihatan tidak tenang.Surya sudah turun dari mobil dan langsung tiba di hadapan Amel.Begitu Amel melihatnya, wanita itu pun berbicara dengan panik, "Kakak, kamu sudah datang.""Apa yang telah terjadi?" Surya langsung mengerutkan dahinya.Amel menarik napas terlebih dahulu sebelum berkata, "Orang dari pihak kampus sudah membawa pergi Reina.""Kenapa?""Kemarin siang, kami makan malam di kantin kampus. Lalu Reina menemukan kepala tikus di dalam makanan pesanannya. Kami bertiga yang melihatnya langsung mual dan muntah. Selanjutnya, kami mencari bos kantin untuk meminta pertanggungjawaban. Bos kantin marah pada kami. Setelah kembali, Reina melaporkan kejadian tersebut kepada kampus. Dia bahkan mengirimkan foto yang dia ambil ke internet.""Setelah itu?" tanya Surya.Wajah Amel terlihat cemas ketika melanjutkan, "Ma
Setelah menggelengkan kepalanya, Surya kembali mengingat pertempuran malam ini.Ketua dari Organisasi Brusel memang sangat hebat.Dengan kemampuan khusus makhluk tanpa jiwa, wanita itu jelas adalah bintang kesialan para praktisi bela diri.Kalau bukan karena Surya memiliki Kekuatan Naga dan sudah mengisap kekuatan tengkorak kristal, Surya akan kelabakan menghadapinya.Ketiga ahli bela diri tingkat suci itu juga memiliki kemampuan khusus tersendiri.Kemampuan dari Organisasi Brusel memang sangat dahsyat. Hanya saja, dia sudah memilih sasaran yang salah.Begitu memikirkannya, pria itu langsung mengeluarkan pedang tipis dari dalam ruang penyimpanan dan memeriksanya dengan saksama.Pedang ini sepanjang tiga kaki dengan ketebalan seperti sumpit. Entah bahan apa yang digunakan untuk membuat pedang ini sehingga pedang ini menjadi sangat tajam.Dia hampir tidak bisa menemukannya di dalam kegelapan.Pedang ini sangat cocok digunakan oleh pembunuh.Selain itu, atribut paling istimewa dari pedang
Dengan kekuatan pikiran Surya, Kitab Urutan ini pun memperlihatkan sebagian dari atributnya.Meskipun kekuatan pikiran Surya sangat dahsyat, Surya tetap tidak bisa membuka buku tersebut.Surya juga sudah merasakan bahwa Kitab Urutan ini memiliki kekuatan rahasia yang sangat dahsyat.Buku ini juga sudah merupakan barang ritual kelas atas.Hanya saja, kalau dibandingkan dengan barang pengorbanan, Surya lebih menyukai kepraktisan beserta rahasia yang ada di balik buku tersebut.Bahkan Surya juga tidak sanggup membuat buku tersebut menunjukkan seluruh atributnya. Kalau begitu, atribut sesungguhnya atau kekuatannya pasti sangat dahsyat, bukan?Di saat memikirkan hal tersebut, Surya pun langsung memutuskan bahwa kedua benda ini akan dia gunakan sebagai senjata dan dia tidak akan menggunakan mereka untuk ritual pengorbanan.Kecuali Surya sudah tidak punya pilihan lain lagi.Kitab Urutan ini lebih hebat jika dibandingkan dengan pedang tipis tersebut.Tidak jelas dari mana orang tua itu mendapa
Kalau begitu, jangan salahkan Surya lagi.Surya pergi ke kampus dengan penuh kemarahan. Untuk menghemat waktu, pria itu juga langsung melompati dinding dan langsung menuju ke kamar Reina dan yang lainnya.Setelah menanyakan nomor kamar, pria itu pun langsung melewati sisi kantor asrama dan naik ke lantai atas.Orang-orang dari kantor asrama sepertinya tidak bisa melihatnya.Surya hanya butuh sedikit kekuatan pikiran untuk mengendalikan kesadaran orang-orang biasa.Bagi Surya, hal ini benar-benar sangat mudah.Setelah dia tiba di asrama Reina dan yang lainnya, dia melihat bahwa tempat itu sangat berantakan dan seperti sudah kemasukan maling.Reina, Yuni dan Amel sama-sama meringkuk di atas ranjang dan saling berpelukan dengan tubuh gemetar.Begitu melihat kemunculan Surya, Reina pun langsung menangis."Kakak!"Surya segera maju dan menghiburnya. Pria itu juga menarik sebuah bangku, lalu duduk di samping mereka dan berkata "Ceritakan padaku! Apa sebenarnya yang telah terjadi?""Semalam s
Koki tersebut melihat ke arah Surya sambil marah-marah. Si rambut kuning juga segera membawa orang-orangnya ke hadapan Surya dan marah-marah, "Bocah, apa kamu yang sudah membuat masalah?"Surya melihat si rambut kuning."Lihat apa kamu? Apa kamu nggak pernah melihat anak muda organisasi?" Si rambut kuning itu bertanya dengan angkuh dan para anak buahnya pun tertawa.Surya memicingkan matanya. Pria itu sudah bangkit.Setelah itu, tubuh Surya seperti menghilang dan setelah beberapa saat, terdengar suara pukulan pedas yang nyaring.Ketika Surya sudah kembali ke tempatnya lagi, si rambut kuning dan para bawahannya itu sudah terkapar di lantai dan berteriak kesakitan.Koki yang melihatnya sampai terperangah.Pria itu menatap Surya seperti sudah melihat hantu.Surya juga hanya melihatnya dan tidak mengatakan apa pun.Koki tersebut gemetar dan menunjuk Surya sambil bersuara dan mengatakan, "Kamu berani sekali memukul orang lain di kampus.""Nggak ada hal yang nggak berani kulakukan di dunia i
Surya mengatakannya dengan sinis, "Kamu mendapatkan laporan dari siapa? Lalu, apa yang kamu periksa?""Hal ini nggak ada hubungannya denganmu!" balas Rudolf.Surya langsung mendengus sinis.Pria yang bernama Rudolf ini jelas adalah andalan dari bos tersebut.Laporan dan pemeriksaan apaan?Kalau dia memang datang untuk melakukan pemeriksaan, apa mungkin dia datang sendirian?Menggelikan sekali."Biar kuperingati, ya! Sebagai bagian dari dinas pendidikan, kamu lebih baik bekerja dengan sungguh-sungguh. Kalau nggak, kamu akan menyesal." Surya pun menasihati pria tersebut.Rudolf tertegun sejenak dan membalas, "Kamu berani mengajariku?""Apa kamu bisa diajari?" balas Surya dengan sinis ketika menatap pria itu.Entah kenapa, lirikan yang dilontarkan oleh Surya padanya telah membuat bulu kuduknya berdiri.Dia pun memaksakan diri untuk tetap tenang dan berkata, "Kenan, cepat hubungi pihak berwajib! Katakan pada mereka bahwa seseorang telah menerobos masuk ke dalam kampus dan mengganggu proses
Linda mengenakan gaun pengantin tradisional. Seluruh gaunnya berwarna merah terang, sementara wajahnya bahkan lebih merah dari pakaiannya.Surya juga mengenakan pakaian tradisional berwarna merah yang khas. Keduanya membawa minuman, memberikan penghormatan satu per satu pada keluarga dan teman-teman yang hadir dalam pernikahan tersebutOrang tua kedua belah pihak tersenyum lebar, tidak bisa menyembunyikan kegembiraan mereka. Sebagai orang tua, yang paling dikhawatirkan adalah pernikahan anak-anak mereka.Sekarang, keduanya telah menemukan pasangan yang begitu baik. Kebahagiaan mereka jelas tak bisa dilukiskan dengan kata-kata.Orang-orang lainnya juga ikut bersukacita. Mereka mengangkat gelas, lalu minum dengan gembira.Mereka adalah teman, bawahan, serta orang-orang yang setia pada Surya dan Linda. Mereka sangat senang melihat kebahagiaan keduanya.Tidak ada pembawa acara di pesta pernikahan ini, semuanya dilaksanakan dengan sangat sederhana, tapi juga sangat meriah dan penuh kegembir
Malam harinya, ketika kembali ke Pulau Aora, Surya merasa sangat terharu saat berdiri di jembatan tertutup. Dia diam-diam melepaskan sedikit auranya.Pulau Aora seketika menjadi ramai. Satu per satu sosok yang dikenalnya muncul dengan terburu-buru.Surya perlahan berjalan memasuki pulau dengan senyuman.Saat tiba di alun-alun, Surya melihat sosok-sosok yang sangat dikenalnya seperti Linda, Yenny, Raka, Gesang, serta yang lainnya. Senyum di wajah Surya tampak makin lebar.Ketika orang-orang ini melihat Surya, wajah mereka penuh dengan ekspresi gembira yang sulit untuk disembunyikan.Setelah sekian lama tidak bertemu dan tidak bisa dihubungi, mereka sangat khawatir, juga merindukan Surya."Surya, aku pikir kamu nggak akan kembali." Linda adalah orang lebih dulu membuka mulutnya. Dia berkata dengan penuh kesedihan.Surya berjalan mendekat, memeluk Linda, lalu berujar, "Maafkan aku, mulai sekarang aku nggak akan melakukannya lagi. Semua masalah sudah selesai. Aku nggak akan pernah meningga
Baroman sebenarnya adalah inkarnasi dari Govi. Saat ini, Baroman melesat menuju ke arah Surya. Keduanya berubah menjadi bentuk manusia setelah berada beberapa kilometer jauhnya, lalu mulai bertarung lagi. Govi mengalirkan energinya ke dalam tubuh Baroman, membuat Baroman menjadi makin kuat dalam pertempuran, hingga akhirnya dia berhasil melukai Surya dengan parah menggunakan satu tebasan pedang. Ini membuat Surya terjatuh dari udara."Hahaha!"Pada saat ini, Govi tiba-tiba muncul sambil tertawa, lalu berujar, "Baroman, kamu sudah melakukan pekerjaan dengan baik.""Terima kasih, Pak."Baroman mundur ke belakang Govi, menatapnya dengan tatapan dingin, lalu tiba-tiba mengeluarkan pedang dari balik jubahnya. Dia menusukkannya ke arah Govi. Govi dengan cepat berbalik, menangkap pedang hitam Baroman, lalu bertanya dengan ekspresi dingin, "Baroman, apa kamu sudah gila?"Pada saat itu, suara Penguasa Kegelapan terdengar dari tenggorokan Baroman, "Govi, kamu sudah beberapa kali menghentikanku.
Pada saat ini, Dewa Kejahatan Gunung Es tiba-tiba melafalkan mantra. Gunung-gunung es mulai berjatuhan dari langit. Salah satu gunung es menghantam Surya dan Oberon. Dewa Kejahatan Gunung Es tertawa terbahak-bahak, lalu berujar, "Hahaha, sepertinya kalian nggak begitu kuat."Belum selesai dia berbicata, terdengar suara ledakan keras. Gunung es meledak menjadi pecahan-pecahan kecil, sementara Surya dan Oberon muncul tanpa luka di hadapan para Dewa Jahat."Apa?""Dasar bajingan!"Dewa Iblis Api berteriak penuh amarah. Seketika itu juga, sekeliling berubah menjadi lautan api. Namun, api setinggi ratusan meter yang membara itu langsung lenyap begitu menyentuh perisai pelindung Surya dan Oberon.Dewa Iblis Bumi berkata, "Biar aku yang melakukannya!"Dewa Iblis Bumi melafalkan mantra, membuat tanah tiba-tiba terbelah, sementara Surya dan Oberon terjatuh ke dalam jurang tanpa dasar. Segera setelah itu, Dewa Iblis Bumi membuat tanah yang terbelah menutup kembali dengan pikirannya.Namun, hanya
Pada detik berikutnya, Surya menggunakan Pedang Naga Iblis untuk membuka sebuah celah di udara. Mereka berdua melewati celah tersebut, langsung menuju ruang bawah dari ruang atas, kembali ke ruang bumi.Celah tersebut kembali tertutup. Saat ini, gelombang besar energi hitam langsung mengalir dari langit ke laut di ruang bumi. Dalam beberapa menit saja, energi hitam tersebut sudah menyebar, mengubah seluruh ruang bumi menjadi ruang kegelapan.Beberapa celah retakan besar hitam muncul di langit, sementara satu per satu Dewa Iblis turun ke ruang bumi.Dewa Darah, Dewa Penghancur, Dewa Kejahatan Gunung Es, Dewa Iblis Api, Dewa Iblis Bumi, Dewa Iblis Angin, Dewa Pembantaian, serta Dewa Ular. Delapan Dewa Iblis tiba di ruang bumi pada saat yang sama.Surya melambaikan tangan kanannya, mengeluarkan Baju Besi Cahaya yang terpecah dari Cincin Naga Api. Pecahan-pecahan yang memancarkan cahaya putih itu melayang di udara seperti bulu putih yang bersih. Dengan pikirannya, Surya bisa dengan mudah m
Sebelum pilar cahaya putih tiba, Serena dan Karen segera menghindar. Dalam sekejap, mereka muncul di depan Silvan. Satu orang di depan dan satu di belakang. Pada saat yang sama, pedang panjang di tangan Serena dan tombak panjang di tangan Karen menusuk tubuh Silvan.Serena berkata dengan nada dingin, "Orang yang benar-benar kotor adalah kamu, Silvan. Selamat tinggal untuk selamanya!""Aaahh!"Tubuh Seth dipenuhi cahaya putih yang meledak-ledak. Diiringi dengan suara ledakan keras, Silvan hancur menjadi debu, lalu menghilang tanpa jejak.Detik berikutnya, Serena dan Karen berlutut dengan satu kaki secara bersamaan, menangkupkan tangan sambil berkata, "Kami berdua memberi hormat."Pada saat ini, Surya dan Oberon yang sedang melayang di udara, melihat ke arah Serena dan Karen. Oberon berkata pelan, "Sudahlah, nggak ada urusan lagi di sini untuk kalian. Kembalilah.""Baik, Pak."Setelah berkata demikian, Serena dan Karen menghilang. Namun, pada saat itu ada angin kencang yang bertiup, sert
Silvan mendongak sambil tertawa terbahak-bahak, lalu berkata, "Nggak ada satu pun orang yang layak untuk menggantikan posisiku. Aku adalah penjaga ruang yang sejati, penguasa alam semesta!"Saat ini, dua sosok tiba-tiba muncul di langit. Mereka adalah penjaga ruang Serena dan Karen.Serena memegang pedang panjang, menatap Silvan yang ada di bawah dengan ekspresi dingin, lalu berujar, "Silvan, kamu sudah melanggar aturan alam semesta dengan secara sewenang-wenang mengubah mekanisme berjalannya alam semesta. Hari ini kamu bahkan membunuh Surya yang akan menggantikanmu. Oleh karena itu, hari ini aku dan Karen akan bersama-sama membunuhmu demi menjaga ketertiban alam semesta.""Huh."Setelah mendengar ini, sudut bibir Silvan melengkung sedikit. Dia tidak merasa terkejut, melainkan berkata, "Aku sudah tahu kalau setelah membunuh Surya, kalian pasti nggak akan membiarkanku begitu saja. Tapi dia sudah mati. Sebagai salah satu penjaga ruang, aku tetap harus terus menjaga ketertiban alam semest
"Apa?"Oberon bertanya dengan bingung, "Ruang atas? Ini terlalu mendadak, 'kan?"Surya berkata dengan wajah panik, "Nggak ada waktu untuk menjelaskan. Sebentar lagi, Oliver akan datang ke sini. Kita semua nggak akan bisa melarikan diri."Silvan menatap Surya, lalu berkata pada Oberon, "Benar, percayalah padanya. Bagaimana mungkin sahabat lamamu akan menipumu?""Benar, dia adalah penjaga ruang, Silvan. Aku memohon kepada Silvan, itulah sebabnya kami bisa kembali ke sini. Oberon, cepat ikut denganku!" kata Surya."Terima kasih. Tapi kalau kita benar-benar harus pergi, paling nggak kita harus pergi ke Kota Utama Barker dulu untuk bertemu dengan Senior Hamdan, 'kan?" ujar Oberon.Surya menatap mata Oberon, lalu perasaan saling pengertian yang khas tiba-tiba muncul. Seketika itu juga, Surya menyadari bahwa Oberon pasti memiliki rahasia di Kota Utama Barker. Mungkin ini adalah hal yang sangat penting baginya. Surya mengangguk tanpa daya, lalu berkata, "Baiklah, ayo kita pergi ke Kota Utama B
"Bajingan, keinginan keduamu seharusnya milikku!"Suatu ketika, karena suatu kebetulan, Oliver menangkap seorang pelayan penjaga ruang, menggunakan pelayan itu sebagai sandera untuk menukar dua keinginan terakhirnya.Keinginan pertama, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya. Keinginan kedua, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan Tongkat Kematian.Oliver memahami dua kekuatan aturan. Yang satu adalah kekuatan aturan cahaya, sementara yang lainnya adalah kekuatan aturan kematian yang khusus. Karena tubuhnya yang istimewa, Oliver dengan cepat memahami rahasia kekuatan aturan kematian. Dengan menggabungkan Tongkat Kematian dan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya, Oliver pada dasarnya sudah menguasai dua teknik kultivasi terkuat sekaligus.Oleh karena itu, Oliver memiliki kepercayaan diri yang besar. Meskipun kekuatannya sudah jauh melampaui kebanyakan kultivator di ruang atas, Oliver tetap tinggal di