Saat melihat tampang Linda, Rosa buru-buru menghampirinya. Rosa memapah Linda hingga duduk, lalu bertanya, "Ada apa? Kenapa kamu menangis?""Aku sedang sedih," ucap Linda tak bertenaga sambil bersandar pada sofa.Rosa duduk di samping Linda, dia menuangkan segelas teh untuk Linda dan berkata, "Ceritakan padaku, ada masalah apa?"Linda terdiam selama beberapa saat, kemudian barulah dia berkata, "Surya sepertinya sudah nggak suka sama aku.""Surya? Kenapa? Kamu tahu dari mana?" tanya Rosa.Linda menunduk, dia berbicara dengan suara pelan, "Dia nggak pernah berinisiatif, bahkan selalu aku yang mendekatinya lebih dulu. Sekarang dia sering kali menghindar, aku juga nggak tahu kenapa. Apa karena dia sudah nggak suka sama aku atau dia memang nggak pernah suka sama aku."Rosa menghela napas dan berkata secara perlahan, "Kamu sepertinya kurang memahaminya."Linda mendongak, dia menatap Rosa dengan termangu.Rosa menyodorkan teh kepada Linda, lalu berkata, "Dia dari luar kelihatannya nggak pedul
Ada dua botol whiskey di atas meja.Salah satu botol sudah habis, sementara botol yang satu lagi hanya tersisa kurang dari setengah botol.Di atas meja sangat berantakan.Sementara, Rosa dan Linda tidur bersama di atas sofa.Pakaian tidur keduanya menutup bagian tubuh seadanya, setidaknya cukup untuk menutupi bagian yang harus tertutup.Terlebih lagi posisi tidur kedua orang ini seperti sepasang kekasih yang baru saja berperang semalam, mereka terlihat kelelahan hingga saling berpelukan.Pemandangan ini hampir saja membuat Surya mimisan.Aroma tubuh dan postur kedua wanita ini memiliki ciri khas masing-masing.Wanita super cantik seperti dua wanita ini ditampilkan dengan cara seperti ini di hadapan Surya, semua pria tentu saja akan tergoda.Surya melirik sekilas, dia memutuskan untuk segera pergi meninggalkan ruangan itu dan menutup pintu.Surya kembali ke kamarnya dan merasa tak bisa menenangkan dirinya.Benar-benar terlalu menggoda.Setelah menarik napas dalam-dalam, barulah Surya ke
Namun, entah karena sedang sial atau kemampuan memancing yang buruk, Surya tidak mendapatkan ikan satu pun hingga malam hari.Surya menggelengkan kepalanya, dia menyimpan kembali pancing ikan dan kembali ke kamar.Beberapa hari berikutnya, Surya selalu memancing di pinggir danau dari sore hingga malam hari.Senja hari ini, Surya juga duduk di pinggir danau, kedua matanya terus menatap umpan pada alat pancingnya."Aku nggak percaya nggak ada satu pun yang tertangkap!" Surya memaki.Tepat pada saat ini, Linda yang mengenakan pakaian santai berjalan ke sisi Surya, lalu duduk di atas rumput."Kenapa marah-marah begitu?" tanya Linda sambil tertawa.Surya menghela napas, lalu berkata, "Sudah berapa hari aku masih belum dapat ikan satu pun. Raka terus menertawaiku karena itu.""Mungkin danau ini nggak ada ikannya kali," ucap Linda.Surya berujar, "Mana mungkin, di sini biasanya kelihatan ada ikan yang berenang. Tapi kenapa waktu aku mancing malah nggak ada?"Linda tertawa, dia menemani Surya
Ketika menyadari bahwa energi spiritual tidak bisa digunakan, Surya lantas berteriak dan langsung melayangkan sebuah tinju ke arah cahaya pedang tersebut.Pada saat cahaya pedang tersebut muncul, terdapat cahaya pedang kegelapan panjang di belakang tubuh Surya yang menusuk bagian belakang tubuhnya tanpa peringatan apa pun.Lalu, pada jarak sejauh ratusan meter juga muncul sebuah sosok berwarna abu-abu.Begitu sosok tersebut muncul, sosok itu mengeluarkan sebuah buku dan membalik halaman pertama.Sebuah petir yang mengejutkan pun muncul dari langit dan langsung menyambar kepala Surya.Dalam waktu yang sangat singkat, telah muncul tiga musuh dari tiga sisi Surya. Surya berada dalam situasi berbahaya.Pada saat itu, Surya pun berteriak keras. Pinggang pria itu berputar 90 derajat dan berhasil menghindar dari sabetan pedang yang mematikan.Terdengar suara ledakan yang sangat dahsyat.Cahaya pedang tersebut hancur dan meledak, lalu berubah menjadi energi spiritual yang tersebar ke segala ar
Sebuah energi yang sangat dahsyat pun menerjang ke arah Surya.Di saat yang bersamaan, sosok pria tua itu juga sudah membuka halaman kedua dari bukunya.Wanita cantik itu pun tersenyum dan tubuhnya sudah menghilang.Surya berteriak dan di tangan kanannya sudah muncul cahaya api merah. Sebuah tinjunya telah menghancurkan cahaya pedang yang memenuhi langit.Di atas kepala Surya sudah muncul 10 senapan dingin yang melesat ke arah Surya dan diikuti suara yang nyaring.Ini adalah jurus sihir menengah, Tusukan Senapan Es.Surya berteriak dan energi yang ada di tubuhnya berubah menjadi warna api merah ketika bertahan menahan Tusukan Senapan Es. Di saat yang sama, kekuatan pikirannya sedang berusaha menemukan keberadaan wanita cantik tersebut.Senapan es itu pun menancap ke cahaya api merah yang terpancar dari tubuh Surya dan menimbulkan kekacauan energi spiritual sehingga menimbulkan angin topan dahsyat.Surya tidak berhasil menemukan jejak wanita cantik itu.Dia pun mengerutkan dahinya. Sepe
Pisau kekuatan spiritual Surya menebas ke arah Penangkap Jiwa Tanah dan memancarkan serangan kekuatan pikiran yang dahsyat dan menerjang ke udara.Penangkap Jiwa Tanah itu pun hancur. Pisau kekuatan pikiran Surya juga hancur dan berubah menjadi kekuatan pikiran yang berpendar.Ekspresi pria tua itu juga terlihat panik ketika dihadapkan dengan dua pedang bergerigi tersebut.Dia segera membalikkan buku ke halaman ke empat dan sebuah petir segera menyambar kedua pedang bergerigi tersebut.Kedua pedang bergerigi itu pun berputar-putar di udara dan menancap ke tanah.Lalu pria tua itu juga kaget sekali sampai sekujur tubuhnya berkeringat deras.Ketika Surya menghancurkan Penangkap Jiwa Tanah, pedang hitam itu sudah merobek permukaan kulit Surya dan dibasahi oleh darahnya.Akan tetapi, Surya berhasil berbalik di situasi genting dan melancarkan sebuah tinju ke belakang tubuhnya. Di saat yang bersamaan, pria itu juga menendang ke arah Jacob.Pedang panjang itu dihunuskan ke tubuh Surya. Akan t
Sementara itu, tubuh fisik Surya sudah lama mencapai tingkatan yang sangat mengerikan.Di tangan kanan Surya telah muncul sebuah jimat kekuatan. Pria itu lantas menangkap pedang tipis.Di saat yang sama, terdengar tiga suara gemuruh. Tiga buah baju zirah tiba-tiba saja muncul bersamaan dengan suara bergumuruh dan menerjang ke arah pria yang membawa pedang.Sementara itu, sepasang pedang Rosa, salah satunya langsung melesat ke langit dan menghancurkan awan petir. Pedang yang lain terus mengejar pria tua yang berusaha kabar itu.Ahmad dan Rino masing-masing menyerang wanita cantik dan Jacob.Lalu mereka menyadari bahwa ketika energi spiritual mendekati wanita cantik, wanita cantik itu pun menghilang dengan aneh.Karena kaget, mereka berdua segera mengalihkan sasaran mereka ke arah Jacob.Surya akan menghadapi wanita cantik tersebut seorang diri, bukan sesuatu yang perlu dikatakan lagi.Beberapa saat kemudian, sebuah pertempuran pun dimulai.Energi dahsyat yang dimiliki oleh Surya langsun
Begitu Surya melihatnya, pria itu langsung berteriak dan berkata, "Semua orang! Berhenti!"Ahmad dan Rino langsung mundur dan keluar dari arena pertarungan.Rosa juga ikut menghentikan pengejarannya pada pria tua tersebut.Revia telah menodongkan pisau pada leher Linda dan berdiri di kejauhan untuk menjaga jarak aman.Pada saat itu, pria yang membawa pedang, Jacob dan pria tua pun bergegas melesat mendekati wanita cantik dan berbaris di depan Surya.Surya masih memegang pedang wanita cantik tersebut. Matanya terlihat sangat sinis ketika menatap Revia. Selanjutnya, dia pun mengalihkan tatapannya kepada wanita cantik.Wanita cantik lantas bersuara, "Aku akui bahwa rencana kali ini sudah gagal. Kalau kamu melepaskan kami, kami akan melepaskan Linda. Kami juga akan menjamin keamanannya.""Apakah ini adalah kartu as terakhirmu?" tanya Surya dengan sinis.Wanita cantik itu mengerutkan dahinya dan membalas, "Benar!"Surya terdiam beberapa saat, lalu membalas, "Kamu berani menjamin bahwa Revia