Setelah beberapa saat kemudian, Surya tersenyum tipis, lalu menuangkan teh untuk dirinya sendiri dan meminumnya."Sejak kapan?"Saat ini, Revia menundukkan kepalanya dan berkata, "Sebelum aku bersembunyi di Pulau Aora. Saat itu, mereka sebenarnya sudah merencanakan agar aku bisa mendekatimu dan memberikan mereka intel, sebagai gantinya mereka akan berhenti mengejar dan membunuhku.""Apa kamu menyetujuinya?""Ya, kamu seharusnya juga tahu kalau organisasi pembunuh nggak akan membiarkan seorang pembunuh berkhianat. Semua pengkhianat akan dikejar sampai mereka mati. Aku juga nggak ada pilihan lain dan menyetujuinya.""Lalu, kenapa sekarang kamu malah memberitahuku?" Surya duduk dengan santai dan menatap Revia.Revia tertawa getir, lalu berkata, "Sebenarnya, aku merasa kalau kemungkinanmu untuk menang lebih besar, jadi aku berkata apa adanya."Surya terdiam sejenak."Mereka memberitahumu secara terang-terangan kalau mereka akan membunuhku?""Nggak, hanya saja mereka belakangan ini terus me
Raka membayangkan bila dirinya mempunyai kemampuan seperti Surya, itu pasti sangat luar biasa.Seiring berjalannya waktu, Raka memiliki kebiasaan mendengarkan cerita Surya.Asalkan ada kesempatan, Raka pasti akan meminta Surya bercerita.Surya tertawa, mereka makan bersama sembari minum dan berbincang. Surya menceritakan apa yang terjadi di Homasen secara garis besar.Hanya saja, Surya tidak menceritakan apa yang tidak ingin dia ceritakan.Usai mendengar cerita Surya, Raka sontak seperti menantikan sesuatu.Yenny juga terus memberikan pujian.Terutama saat pertandingan melawan Tirta.Surya menceritakannya dengan santai, tetapi saat mendengar kekuatan yang dimiliki Penghalang Iblis, mereka pun bisa membayangkan bagaimana sengitnya pertarungan itu.Hanya Linda yang memandang Surya dengan ekspresi khawatir, dia sangat mengkhawatirkan Surya.Surya menenangkan Linda, memberitahunya bahwa dia baik-baik saja.Linda hanya menghela napas dalam hati.Linda tahu kalau Surya juga terpaksa melakuka
Hidung Raka lebam, seluruh wajahnya bengkak dan tak ada satu bagian pun yang terlihat baik-baik saja.Yenny terlihat puas dan sombong, dia duduk dengan raut wajah yang mentertawakan.Raka mengangkat gelas, lalu langsung meminum dua gelas dan berkata dengan kesal, "Tunggu saja, suatu hari nanti aku pasti akan mengalahkanmu!""Aku khawatir kamu nggak akan bisa mengalahkanku. Dasar nggak berguna." Yenny mengambil kepala bebek dan memakannya dengan puas.Surya hanya tertawa.Mereka berdua sudah menjadi kultivator, mereka juga telah mencapai Alam Energi Sejati tahap awal.Akan tetapi, Yenny punya pengalaman bela diri, sehingga Raka masih belum mampu mengalahkannya hingga dihajar sampai babak belur seperti ini.Raka kesal, dia meletakkan gelasnya dan berkata, "Kalau aku masih minum denganmu, anggap saja aku nggak berguna!"Raka memelototi Yenny, kemudian pergi dengan emosi.Yenny tersenyum dengan puas.Saat ini, Linda berkata, "Yenny, kamu kan lebih tua, harus belajar mengalah kepada Raka."
Saat melihat tampang Linda, Rosa buru-buru menghampirinya. Rosa memapah Linda hingga duduk, lalu bertanya, "Ada apa? Kenapa kamu menangis?""Aku sedang sedih," ucap Linda tak bertenaga sambil bersandar pada sofa.Rosa duduk di samping Linda, dia menuangkan segelas teh untuk Linda dan berkata, "Ceritakan padaku, ada masalah apa?"Linda terdiam selama beberapa saat, kemudian barulah dia berkata, "Surya sepertinya sudah nggak suka sama aku.""Surya? Kenapa? Kamu tahu dari mana?" tanya Rosa.Linda menunduk, dia berbicara dengan suara pelan, "Dia nggak pernah berinisiatif, bahkan selalu aku yang mendekatinya lebih dulu. Sekarang dia sering kali menghindar, aku juga nggak tahu kenapa. Apa karena dia sudah nggak suka sama aku atau dia memang nggak pernah suka sama aku."Rosa menghela napas dan berkata secara perlahan, "Kamu sepertinya kurang memahaminya."Linda mendongak, dia menatap Rosa dengan termangu.Rosa menyodorkan teh kepada Linda, lalu berkata, "Dia dari luar kelihatannya nggak pedul
Ada dua botol whiskey di atas meja.Salah satu botol sudah habis, sementara botol yang satu lagi hanya tersisa kurang dari setengah botol.Di atas meja sangat berantakan.Sementara, Rosa dan Linda tidur bersama di atas sofa.Pakaian tidur keduanya menutup bagian tubuh seadanya, setidaknya cukup untuk menutupi bagian yang harus tertutup.Terlebih lagi posisi tidur kedua orang ini seperti sepasang kekasih yang baru saja berperang semalam, mereka terlihat kelelahan hingga saling berpelukan.Pemandangan ini hampir saja membuat Surya mimisan.Aroma tubuh dan postur kedua wanita ini memiliki ciri khas masing-masing.Wanita super cantik seperti dua wanita ini ditampilkan dengan cara seperti ini di hadapan Surya, semua pria tentu saja akan tergoda.Surya melirik sekilas, dia memutuskan untuk segera pergi meninggalkan ruangan itu dan menutup pintu.Surya kembali ke kamarnya dan merasa tak bisa menenangkan dirinya.Benar-benar terlalu menggoda.Setelah menarik napas dalam-dalam, barulah Surya ke
Namun, entah karena sedang sial atau kemampuan memancing yang buruk, Surya tidak mendapatkan ikan satu pun hingga malam hari.Surya menggelengkan kepalanya, dia menyimpan kembali pancing ikan dan kembali ke kamar.Beberapa hari berikutnya, Surya selalu memancing di pinggir danau dari sore hingga malam hari.Senja hari ini, Surya juga duduk di pinggir danau, kedua matanya terus menatap umpan pada alat pancingnya."Aku nggak percaya nggak ada satu pun yang tertangkap!" Surya memaki.Tepat pada saat ini, Linda yang mengenakan pakaian santai berjalan ke sisi Surya, lalu duduk di atas rumput."Kenapa marah-marah begitu?" tanya Linda sambil tertawa.Surya menghela napas, lalu berkata, "Sudah berapa hari aku masih belum dapat ikan satu pun. Raka terus menertawaiku karena itu.""Mungkin danau ini nggak ada ikannya kali," ucap Linda.Surya berujar, "Mana mungkin, di sini biasanya kelihatan ada ikan yang berenang. Tapi kenapa waktu aku mancing malah nggak ada?"Linda tertawa, dia menemani Surya
Ketika menyadari bahwa energi spiritual tidak bisa digunakan, Surya lantas berteriak dan langsung melayangkan sebuah tinju ke arah cahaya pedang tersebut.Pada saat cahaya pedang tersebut muncul, terdapat cahaya pedang kegelapan panjang di belakang tubuh Surya yang menusuk bagian belakang tubuhnya tanpa peringatan apa pun.Lalu, pada jarak sejauh ratusan meter juga muncul sebuah sosok berwarna abu-abu.Begitu sosok tersebut muncul, sosok itu mengeluarkan sebuah buku dan membalik halaman pertama.Sebuah petir yang mengejutkan pun muncul dari langit dan langsung menyambar kepala Surya.Dalam waktu yang sangat singkat, telah muncul tiga musuh dari tiga sisi Surya. Surya berada dalam situasi berbahaya.Pada saat itu, Surya pun berteriak keras. Pinggang pria itu berputar 90 derajat dan berhasil menghindar dari sabetan pedang yang mematikan.Terdengar suara ledakan yang sangat dahsyat.Cahaya pedang tersebut hancur dan meledak, lalu berubah menjadi energi spiritual yang tersebar ke segala ar
Sebuah energi yang sangat dahsyat pun menerjang ke arah Surya.Di saat yang bersamaan, sosok pria tua itu juga sudah membuka halaman kedua dari bukunya.Wanita cantik itu pun tersenyum dan tubuhnya sudah menghilang.Surya berteriak dan di tangan kanannya sudah muncul cahaya api merah. Sebuah tinjunya telah menghancurkan cahaya pedang yang memenuhi langit.Di atas kepala Surya sudah muncul 10 senapan dingin yang melesat ke arah Surya dan diikuti suara yang nyaring.Ini adalah jurus sihir menengah, Tusukan Senapan Es.Surya berteriak dan energi yang ada di tubuhnya berubah menjadi warna api merah ketika bertahan menahan Tusukan Senapan Es. Di saat yang sama, kekuatan pikirannya sedang berusaha menemukan keberadaan wanita cantik tersebut.Senapan es itu pun menancap ke cahaya api merah yang terpancar dari tubuh Surya dan menimbulkan kekacauan energi spiritual sehingga menimbulkan angin topan dahsyat.Surya tidak berhasil menemukan jejak wanita cantik itu.Dia pun mengerutkan dahinya. Sepe