Share

Bab 8

Penulis: Lan Ya
last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-08 22:00:41
Surya mengerutkan keningnya. "Jangan menganggap semua orang punya niat jahat."

"Kamu orang jahatnya, aku bisa melihat niatmu yang sebenarnya." Gadis itu marah dan menuduh Surya.

Surya menghela napas. Tepat pada saat itu, Hendra berkata, "Kamu, pergilah."

Gadis itu tampak kecewa, tetapi akhirnya dia pun pergi dengan air mata mengalir di wajahnya.

Hendra menatap Surya dan berkata, "Dia adalah cucu perempuanku, Indah Wijaya. Dia masih kecil, jadi dia belum mengerti. Tolong jangan pedulikan dia."

"Nggak apa-apa. Tetapi kenapa kamu begitu memercayaiku, Pak Hendra?" tanya Surya.

Hendra tersenyum dan menjawab, "Tahun ini aku sudah berumur 70-an. Aku sudah mengalami begitu banyak hal. Dunia ini penuh dengan keajaiban dan hal-hal yang nggak diketahui. Aku akui aku memang tua, tetapi aku percaya bahwa masih ada hal-hal di dunia ini yang belum aku lihat. Lalu yang terpenting, ketika seseorang akan mati, mereka akan terus mencoba untuk hidup. Aku pun seperti itu."

"Pak Hendra, kamu sangat jujur. Kalau begitu ayo kita mulai," ucap Surya sambil tersenyum.

Hendra tersenyum dan membuka bajunya, menampilkan bekas-bekas luka di sekujur tubuhnya.

Orang tua ini memiliki belasan bekas luka pisau, juga lima atau enam bekas luka tembak. Hampir tidak ada area pada tubuhnya yang tidak terluka, membuatnya tampak amat mengerikan.

Surya menghela napasnya. "Kamu sudah bekerja keras."

"Ini bukan apa-apa. Waktu itu, aku nggak punya apa pun untuk dimakan. Aku nggak punya pilihan lain. Apa yang kulakukan nggak semulia yang dikatakan cucuku," ucap Hendra.

Surya tersenyum, lalu dia meletakkan telapak tangannya di punggung Hendra. Aliran energi spiritual perlahan memasuki tubuh Hendra.

Dengan hati-hati, Surya menuntun energi spiritual di dalam tubuh Hendra. "Ingat-ingat jalur sirkulasi energi ini. Di masa depan, lakukanlah seperti ini."

Hendra mengangguk dan Surya pun melanjutkan.

Setelah energi spiritual tersebut memutari tubuh Hendra sebanyak 36 kali, Surya perlahan menarik tangannya kembali.

Saat ini, Hendra mengembuskan sebuah napas kotor. Wajahnya terlihat takjub.

Dia merasa napasnya tidak lagi sesak dan terasa lancar. Dia bahkan merasa tubuhnya sekarang lebih ringan, seolah-olah semua sel di dalam tubuhnya telah kembali memancarkan kehidupan.

Dia perlahan berdiri, lalu membungkuk pada Surya. "Nak, kamu benar-benar seorang dewa."

"Aku nggak berani dipanggil seperti itu." Surya buru-buru membantu Hendra berdiri kembali.

Hendra duduk dan mengembuskan napas, "Seorang dewa sungguh ada di dunia ini. Aku akhirnya melihatnya."

"Pak Hendra, tolong minta seseorang untuk mengambilkan pena dan kertas. Aku akan menuliskan teknik kultivasi untukmu."

Hendra melambaikan tangannya. Tak lama kemudian, seorang pelayan datang membawakan pena dan kertas.

Setelah berpikir sejenak, Surya mulai menulis dan menggambar.

Tak lama kemudian, dia berkata, "Ini adalah versi pemula yang sudah disederhanakan dari Teknik Naga Sejati yang aku kultivasikan. Selama kamu mengikuti teknik kultivasi ini, kamu akan kebal terhadap penyakit dan berumur panjang."

"Terima kasih, Anak Muda." Hendra memegang kertas tersebut seolah-olah kertas itu adalah harta karun. Dia terus membaca instruksinya kembali.

Surya saat ini berdiri dan berkata, "Kalau begitu, aku akan pergi."

Hendra buru-buru berdiri dan memakai bajunya, Dia mengantar Surya hingga keluar pintu. Hendra juga meminta informasi kontak Surya, setelah itu barulah dia mengucapkan selamat tinggal dengan enggan.

Setelah melihat Surya pergi, Hendra kembali ke dalam rumah dan merasa amat terharu.

Tepat pada saat itu, Indah turun dari lantai atas. Menatap kakeknya dengan mata merah akibat menangis.

Hendra sama sekali tidak memedulikannya dan hanya berkata, "Ambilkan teh, anggur merah dan rokok terbaik milikku. Antarkan ke rumah nomor 18 dan berikan pada Paman Surya. Jangan lupa untuk berterima kasih padanya."

"Kakek, kamu masih percaya pada penipu itu?" Indah tidak bisa menahan dirinya dan berseru.

Hendra pun berkata dengan marah, "Aku nggak tahu apakah dia penipu atau bukan, tetapi kalau aku menyuruhmu untuk pergi maka pergilah. Kalau nggak mau, kembalilah ke sekolah kedokteranmu itu. Jangan ganggu aku."

Indah merasa sangat tidak adil dan hampir menangis. Namun, melihat kakeknya yang marah, dia pun tidak berani mengatakan apa pun. Dia hanya bisa diam dan mengemasi barang-barang yang diminta kakeknya dan memindahkannya ke mobil.

Barang-barang ini adalah hadiah dari orang tuanya dan beberapa mantan bawahan kakeknya. Kebanyakan barang ini tidak bisa ditemukan di luar dan setidaknya bernilai ratusan juta. Indah marah ketika mengingat bahwa barang-barang ini akan diberikan pada penipu itu.

Akan tetapi, dia masih pergi ke rumah nomor 18. Setibanya di sana, dia tidak turun dari mobil dan menelepon seseorang.

Tak lama kemudian teleponnya pun terhubung. Indah berkata, "Ayah, cepatlah pulang dan urusi Kakek. Sepertinya Kakek sudah pikun."

"Ada apa?" Terdengar sebuah suara berat dari telepon.

Indah berkata, "Ayah telah ditipu oleh seorang pemuda yang mengaku bisa menyembuhkannya. Sekarang Kakek benar-benar memercayai orang itu, dia bahkan menyuruhku untuk memberi orang itu hadiah."

Ayahnya terdiam cukup lama sebelum akhirnya berkata, "Sekarang ikuti dulu permintaan kakekmu. Aku akan kembali dan tangani masalah ini secepatnya."

"Baik, Ayah. Cepatlah sedikit." Indah menutup teleponnya, wajahnya tampak galak. Dia lalu turun dari mobil dan membunyikan bel pintu.

Surya membuka pintu. Ketika melihat Indah, dia pun bertanya, "Ada apa?"

Indah tidak mengatakan apa pun. Dia hanya menurunkan barang-barang dari mobil dan menaruhnya di depan Surya. Setelah itu barulah dia berkata, "Jangan kira aku nggak tahu niatmu. Berhati-hatilah, akan ada orang yang datang untuk menanganimu."

Surya sempat tercengang, lalu dia tersenyum dan berkata, "Aku akan menyambut mereka kapan saja."

"Huh." Indah tidak mau lagi membuang waktunya dengan orang ini dan berbalik pergi. Dia menaiki mobilnya dan mengemudi pulang.

Di dalam mobil, Indah merasa sangat sedih.

Dia sadar bahwa kakeknya telah menjadi seperti orang-orang tua yang bersedia memercayai apa pun demi bertahan hidup. Apa bedanya ini dengan orang-orang tua yang ditipu untuk membeli obat-obatan palsu?

Keluarganya memiliki dokter pribadi, di Kota Senara juga ada sebuah tim medis yang khusus dikerahkan untuk merawat para pejabat tinggi. Bagaimana bisa dia memercayai orang itu? Apakah kakeknya benar-benar menjadi pikun?

Indah akhirnya sampai di rumah. Sebelum dia dapat turun dari mobil, sebuah mobil lain berhenti di depannya.

Seorang wanita paruh baya turun dari mobil tersebut. Ketika melihatnya, Indah buru-buru turun dari mobil dan menghampirinya.

"Dokter Yanti, kenapa kamu datang kemari?" Indah menyambutnya dengan hangat.

Dokter Yanti melihat Indah dan tersenyum. "Indah, kebetulan sekali."

Dia memberikan sekotak obat pada Indah. "Ini adalah biofarmasi yang baru dikembangkan oleh tim medis di Kota Senara. Obat ini dapat memperlambat penuaan dan menguatkan imun. Hasilnya sangat bagus. Obat ini baru diantarkan ke institusi penelitian kami. Cepat, mintalah Pak Hendra untuk meminumnya."

"Benarkah?" Indah menerimanya dengan senang hati.

Dokter Yanti tersenyum dan berkata, "Tentu saja. Kalau begitu aku nggak akan menganggu Pak Hendra, sampai jumpa."

"Sampai jumpa." Indah mengantarkan Dokter Yanti pergi. Kemudian, dia dengan senang masuk ke kamar kakeknya.

"Kakek, ini obat terbaru yang dikembangkan di Kota Senara. Cepat minum satu. Dokter Yanti membawakannya khusus untukmu."

Hendra melihatnya dan berkata, "Letakkan saja di sana."

"Nggak, aku harus melihatmu meminumnya," ucap Indah.

Hendra kehabisan kesabarannya. "Aku bisa meminumnya sendiri. Pergilah."

Indah mengerucutkan bibirnya, tetapi dia masih menuruti kakeknya dan pergi.

Hendra mengambil obat tersebut untuk melihatnya, lalu dia langsung melemparkannya ke rak sepatu. Dia menggelengkan kepalanya. "Seharian hanya minum obat, aku hampir mati memakannya."

Hendra pun mulai bermeditasi dan berfokus pada pernapasannya.

Sementara itu, di sisi lain.

Surya dengan senang membawa hadiah-hadiah tersebut ke dalam rumah dan mulai memeriksanya.

Semuanya adalah barang berkualitas tinggi, barang-barang yang tidak bisa dibeli hanya dengan uang.

Surya tersenyum. "Pak Hendra, kalau begitu aku nggak akan menahan diri."

Setelah menaruh barang-barang tersebut, Surya mulai bermeditasi. Saat sore telah tiba, Surya kembali membuka matanya ketika ponselnya berbunyi.

Surya melihat ponselnya dan terkejut. Dia pun segera menjawab telepon tersebut. "Maya, ada perlu apa?"

Suara Maya terdengar begitu gembira di telepon, dia berkata,"Surya, aku ada berita baik untukmu. Kamu jangan terlalu bersemangat."

Bab terkait

  • Tinggal Bersama Bos Cantikku   Bab 9

    Surya tertawa dan berkata, "Katakanlah, aku akan mencoba untuk menahan diriku.""Aku dan Adhi memutuskan untuk mengadakan pernikahan kita tanggal 16 bulan ini di Pulau Wisata Nagi. Kami secara khusus mengundangmu untuk hadir," ucap Maya.Surya terdiam sejenak, lalu bertanya, "Kenapa kalian mau mengundangku?""Tentu saja supaya kamu melihat betapa cocoknya aku dan Adhi. Kami juga akan mengundang berbagai selebriti dari Juwana. Kamu nggak takut untuk datang, 'kan?" ucap Maya dengan arogan.Surya menjawab dengan tak acuh, "Ini semua hanya untuk mempermalukanku?""Mempermalukan bagaimana? Aku hanya ingin membuatmu mengerti, bahwa kamu sama sekali nggak pantas memiliki seseorang seperti diriku. Kalau kamu nggak berani datang, itu hanya akan membuktikan kalau kamu memang seorang pecundang, sungguh menyedihkan."Mendengarnya, Surya pun mengerti. Maya sedang menumpahkan rasa frustrasinya.Maya tahu betapa pentingnya 100 miliar yang diberikan Surya bagi Keluarga Lintang, tetapi dia tidak

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-08
  • Tinggal Bersama Bos Cantikku   Bab 10

    Linda mengangguk. "Dikatakan masalahnya cukup serius.""Oh, kalau begitu pergi dan tanganilah," ucap Surya dengan santai.Linda terus menganggukkan kepalanya dan berkata, "Kalau begitu aku pergi dulu. Sampai jumpa, Bos."Setelah itu Linda pun buru-buru pergi, seolah-seolah dia sedang kabur dari sesuatu.Surya tertawa dan menyiapkan sarapan sederhana untuk dirinya. Setelah itu, dia pergi berjalan-jalan di taman perumahan tersebut.Di taman, dia menemukan sebuah tempat yang didatangi orang-orang. Dia pun bermeditasi di tempat itu, kemudian dia mulai menampilkan serangkaian gerakan.Gerakan-gerakan ini tidak bisa dikatakan sebagai bela diri dan hanya terdiri dari belasan gerakan.Tiap gerakan meregangkan dan memutar tubuhnya hingga sudut yang tidak terbayangkan, melewati batas kelenturan manusia.Mempraktikkan belasan gerakan yang melampaui pemahaman manusia, sebuah seni bela diri yang aneh pun terbentuk. Ketika digabungkan, gerakan-gerakan ini tampak mengalir tanpa henti dan menc

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-08
  • Tinggal Bersama Bos Cantikku   Bab 11

    Linda seketika tercengang. Dulu, Hendra Wijaya sering muncul di berita televisi, karena itulah dia tampak tidak asing."Ternyata itu dia?" Linda agak tidak percaya.Surya mengangguk. Linda mengerutkan keningnya dan berkata, "Status Pak Hendra memang sangat luar biasa. Tetapi, sepertinya cucunya nggak memiliki opini yang bagus tentangmu.""Biarkan saja dia," ucap Surya.Linda mengangguk dan melanjutkan, "Bos, semuanya sudah diatur. Aku juga telah menerima undangan pernikahan Adhi dan Maya.""Begitukah." Surya berkata, "Aku akan memercayaimu untuk menanganinya."Linda melanjutkan, "Aku berencana untuk mengejutkan mereka di pernikahan. Bagaimana menurutmu?""Makin besar kejutannya, makin bagus," ucap Surya. Dia mengingat kembali semua hal yang dilakukan Maya kepadanya.Linda menganggukkan kepalanya. Melihat anggur yang belum habis diminum, dia pun diam-diam melirik Surya dan bertanya dengan suara kecil, "Bos, bagaimana kalau aku menemanimu minum?""Kamu bisa minum?" tanya Surya s

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-09
  • Tinggal Bersama Bos Cantikku   Bab 12

    Surya berkata, "Waktunya untuk memberikan hadiah mereka. Lakukanlah apa yang perlu dilakukan.""Baik, Bos. Mereka pasti akan mendapat balasannya," ucap Linda.Surya tersenyum sambil berkata, "Tidurlah lebih awal. Besok kamu nggak perlu memedulikanku, aku akan pergi sendiri.""Baik, Bos."Surya pun berdiri dan kembali ke kamarnya.Linda memandang sosok Surya yang menjauh dan menghela napasnya.Jika dirinya diperlakukan tidak adil seperti itu dan dipermalukan, dia pasti akan membalaskan dendamnya berkali-kali lipat. Bosnya masih terlalu baik. Akan tetapi, Linda bukanlah orang baik. Ketika menghadapi musuh, dia tidak pernah menunjukkan belas kasih....Keesokan harinya.Sekitar pukul 10 pagi, Surya membuka matanya dan pergi meninggalkan rumah. Dia naik ke mobilnya dan mengemudi menuju Pulau Wisata Nagi.Hari ini dia akan mengakhiri segalanya.Sementara itu di saat yang sama, sebuah mobil militer berhenti di depan rumah nomor 1.Seorang pria paruh baya bertubuh tinggi keluar da

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-09
  • Tinggal Bersama Bos Cantikku   Bab 13

    Di Pulau Wisata Nagi.Tempat ini merupakan tempat wisata yang dikembangkan secara pribadi. Berlokasi di pinggir Kota Juwana dan memiliki luas lebih dari 60 hektare.Di sekeliling danau yang jernih dan pulau-pulau di danau tersebut, sebuah hotel bintang lima dibangun dengan investasi ratusan miliar. Di tempat ini terdapat berbagai tempat hiburan dan berbagai tanaman langka, membuatnya menjadi tujuan wisata yang terkenal di Kota Juwana.Hari ini, seluruh Pulau Wisata Nagi telah disewa oleh Adhi. Hanya mereka yang diundang yang boleh masuk.Sebuah pulau di tengah danau, setelah beberapa hari persiapan, telah diubah menjadi sebuah tempat acara yang luas. Tempat itu dipenuhi meja, kursi, bunga segar, serta berbagai macam makanan dan minuman. Menciptakan suasana yang menggembirakan.Surya memarkir mobilnya di luar dan berjalan menuju pulau tersebut. Tempat pertama yang dia temui adalah tempat pendaftaran tamu yang juga merupakan tempat pengumpulan hadiah pernikahan.Surya menghampiri m

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-09
  • Tinggal Bersama Bos Cantikku   Bab 14

    Surya menggeleng dan menjawab, "Nggak ada.""Apa tujuanmu mendekati ayahku?" tanya Dalin.Tepat pada saat ini, sebuah suara menggema di pesta."Kepala Distrik Militer Provinsi Andaru, Jenderal Dalin Wijaya telah tiba."Pernyataan ini seketika memicu kegemparan, lalu diikuti dengan tepuk tangan yang berlangsung cukup lama.Sosok terkemuka sepertinya, telah datang ke pernikahan Adhi dan Maya. Hal ini membuat semua orang makin menghormati kedua orang itu.Dalin mengerutkan keningnya, wajahnya tampak tidak suka.Surya dengan tenang berkata, "Nggak semua orang mau menggunakan Keluarga Wijaya. Bagiku, keluarga kalian nggak ada gunanya."Amarah pun muncul di wajah Dalin. Dengan suaranya yang berat, dia berkata, "Kalau begitu kenapa kamu sengaja mendekati ayahku dan bermain-main dengannya menggunakan seni bela diri? Kamu harus tahu, aku sudah sering berurusan dengan orang sepertimu.""Benarkah?" Surya meneguk minumannya, lalu berkata, "Mengingat kontribusi ayahmu, aku hanya ingin memp

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-09
  • Tinggal Bersama Bos Cantikku   Bab 15

    Adhi dan Maya benar-benar tercengang. Apakah Surya yang disebutkan Linda adalah Surya yang itu?Saat ini, Surya menghela napasnya. Dia tidak ingin tampil di publik, tetapi dia mengerti maksud Linda. Linda ingin membantunya membalaskan dendam.Karena sudah seperti ini, dia pun terpaksa naik ke atas panggung.Surya melirik Dalin dan berkata, "Aku akan tangani ini dulu, kamu duduk saja."Dalin menatap Surya dengan tak percaya. Apakah Surya benar-benar pemilik Konsorsium Pelita? Jika benar, maka Surya bukanlah orang biasa.Surya perlahan berjalan ke atas panggung. Ketika Adhi dan Maya melihat bahwa orang itu benar-benar Surya, ekspresi di wajah mereka tidak bisa dideskripsikan.Linda memberi jalan pada Surya. Surya pun berdiri di depan mikrofon dan melirik kedua pengantin.Kedua orang itu gemetar, mata mereka penuh dengan rasa takut.Jika Surya benar-benar pemilik Konsorsium Pelita, maka situasi hari ini sangat tidak menguntungkan mereka.Saat ini Surya perlahan membuka mulutnya,

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-09
  • Tinggal Bersama Bos Cantikku   Bab 16

    "Dia dicurigai melakukan aktivitas ilegal dan tidak lagi berhak menjadi direktur utama Grup Sukajaya."Sambil berbicara, Linda mengisyaratkan sekretarisnya untuk membawakan sebuah dokumen. Dia langsung menyerahkannya pada Maya dan berkata, "Kamu sungguh berpikir Adhi menyukaimu? Kamu salah. Sebelum menikahimu, dia sudah menyiapkan rencana untuk cerai. Dia berencana untuk mengambil alih Perusahaan Lintang Harapan milikmu. Buka matamu lebar-lebar dan lihatlah dengan baik."Maya mengambil dokumen itu dengan tidak percaya.Menikah, investasi, mendapat saham yang besar, cerai. Rangkaian tindakan ini terlihat jelas dari isi dokumen. Bahkan orang buta pun dapat mengerti maksud yang tertulis dalam dokumen ini.Tangan Maya mulai bergetar dengan hebat, dia menggelengkan kepalanya dengan wajah ketakutan. "Ini mustahil, benar-benar mustahil.""Kalau kamu nggak percaya, kamu bisa terus bersamanya dan lihatlah apakah kalian akan berakhir bahagia," ucap Linda. Melihat ekspresi Maya yang ketakuta

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-09

Bab terbaru

  • Tinggal Bersama Bos Cantikku   Bab 2907

    Linda mengenakan gaun pengantin tradisional. Seluruh gaunnya berwarna merah terang, sementara wajahnya bahkan lebih merah dari pakaiannya.Surya juga mengenakan pakaian tradisional berwarna merah yang khas. Keduanya membawa minuman, memberikan penghormatan satu per satu pada keluarga dan teman-teman yang hadir dalam pernikahan tersebutOrang tua kedua belah pihak tersenyum lebar, tidak bisa menyembunyikan kegembiraan mereka. Sebagai orang tua, yang paling dikhawatirkan adalah pernikahan anak-anak mereka.Sekarang, keduanya telah menemukan pasangan yang begitu baik. Kebahagiaan mereka jelas tak bisa dilukiskan dengan kata-kata.Orang-orang lainnya juga ikut bersukacita. Mereka mengangkat gelas, lalu minum dengan gembira.Mereka adalah teman, bawahan, serta orang-orang yang setia pada Surya dan Linda. Mereka sangat senang melihat kebahagiaan keduanya.Tidak ada pembawa acara di pesta pernikahan ini, semuanya dilaksanakan dengan sangat sederhana, tapi juga sangat meriah dan penuh kegembir

  • Tinggal Bersama Bos Cantikku   Bab 2906

    Malam harinya, ketika kembali ke Pulau Aora, Surya merasa sangat terharu saat berdiri di jembatan tertutup. Dia diam-diam melepaskan sedikit auranya.Pulau Aora seketika menjadi ramai. Satu per satu sosok yang dikenalnya muncul dengan terburu-buru.Surya perlahan berjalan memasuki pulau dengan senyuman.Saat tiba di alun-alun, Surya melihat sosok-sosok yang sangat dikenalnya seperti Linda, Yenny, Raka, Gesang, serta yang lainnya. Senyum di wajah Surya tampak makin lebar.Ketika orang-orang ini melihat Surya, wajah mereka penuh dengan ekspresi gembira yang sulit untuk disembunyikan.Setelah sekian lama tidak bertemu dan tidak bisa dihubungi, mereka sangat khawatir, juga merindukan Surya."Surya, aku pikir kamu nggak akan kembali." Linda adalah orang lebih dulu membuka mulutnya. Dia berkata dengan penuh kesedihan.Surya berjalan mendekat, memeluk Linda, lalu berujar, "Maafkan aku, mulai sekarang aku nggak akan melakukannya lagi. Semua masalah sudah selesai. Aku nggak akan pernah meningga

  • Tinggal Bersama Bos Cantikku   Bab 2905

    Baroman sebenarnya adalah inkarnasi dari Govi. Saat ini, Baroman melesat menuju ke arah Surya. Keduanya berubah menjadi bentuk manusia setelah berada beberapa kilometer jauhnya, lalu mulai bertarung lagi. Govi mengalirkan energinya ke dalam tubuh Baroman, membuat Baroman menjadi makin kuat dalam pertempuran, hingga akhirnya dia berhasil melukai Surya dengan parah menggunakan satu tebasan pedang. Ini membuat Surya terjatuh dari udara."Hahaha!"Pada saat ini, Govi tiba-tiba muncul sambil tertawa, lalu berujar, "Baroman, kamu sudah melakukan pekerjaan dengan baik.""Terima kasih, Pak."Baroman mundur ke belakang Govi, menatapnya dengan tatapan dingin, lalu tiba-tiba mengeluarkan pedang dari balik jubahnya. Dia menusukkannya ke arah Govi. Govi dengan cepat berbalik, menangkap pedang hitam Baroman, lalu bertanya dengan ekspresi dingin, "Baroman, apa kamu sudah gila?"Pada saat itu, suara Penguasa Kegelapan terdengar dari tenggorokan Baroman, "Govi, kamu sudah beberapa kali menghentikanku.

  • Tinggal Bersama Bos Cantikku   Bab 2904

    Pada saat ini, Dewa Kejahatan Gunung Es tiba-tiba melafalkan mantra. Gunung-gunung es mulai berjatuhan dari langit. Salah satu gunung es menghantam Surya dan Oberon. Dewa Kejahatan Gunung Es tertawa terbahak-bahak, lalu berujar, "Hahaha, sepertinya kalian nggak begitu kuat."Belum selesai dia berbicata, terdengar suara ledakan keras. Gunung es meledak menjadi pecahan-pecahan kecil, sementara Surya dan Oberon muncul tanpa luka di hadapan para Dewa Jahat."Apa?""Dasar bajingan!"Dewa Iblis Api berteriak penuh amarah. Seketika itu juga, sekeliling berubah menjadi lautan api. Namun, api setinggi ratusan meter yang membara itu langsung lenyap begitu menyentuh perisai pelindung Surya dan Oberon.Dewa Iblis Bumi berkata, "Biar aku yang melakukannya!"Dewa Iblis Bumi melafalkan mantra, membuat tanah tiba-tiba terbelah, sementara Surya dan Oberon terjatuh ke dalam jurang tanpa dasar. Segera setelah itu, Dewa Iblis Bumi membuat tanah yang terbelah menutup kembali dengan pikirannya.Namun, hanya

  • Tinggal Bersama Bos Cantikku   Bab 2903

    Pada detik berikutnya, Surya menggunakan Pedang Naga Iblis untuk membuka sebuah celah di udara. Mereka berdua melewati celah tersebut, langsung menuju ruang bawah dari ruang atas, kembali ke ruang bumi.Celah tersebut kembali tertutup. Saat ini, gelombang besar energi hitam langsung mengalir dari langit ke laut di ruang bumi. Dalam beberapa menit saja, energi hitam tersebut sudah menyebar, mengubah seluruh ruang bumi menjadi ruang kegelapan.Beberapa celah retakan besar hitam muncul di langit, sementara satu per satu Dewa Iblis turun ke ruang bumi.Dewa Darah, Dewa Penghancur, Dewa Kejahatan Gunung Es, Dewa Iblis Api, Dewa Iblis Bumi, Dewa Iblis Angin, Dewa Pembantaian, serta Dewa Ular. Delapan Dewa Iblis tiba di ruang bumi pada saat yang sama.Surya melambaikan tangan kanannya, mengeluarkan Baju Besi Cahaya yang terpecah dari Cincin Naga Api. Pecahan-pecahan yang memancarkan cahaya putih itu melayang di udara seperti bulu putih yang bersih. Dengan pikirannya, Surya bisa dengan mudah m

  • Tinggal Bersama Bos Cantikku   Bab 2902

    Sebelum pilar cahaya putih tiba, Serena dan Karen segera menghindar. Dalam sekejap, mereka muncul di depan Silvan. Satu orang di depan dan satu di belakang. Pada saat yang sama, pedang panjang di tangan Serena dan tombak panjang di tangan Karen menusuk tubuh Silvan.Serena berkata dengan nada dingin, "Orang yang benar-benar kotor adalah kamu, Silvan. Selamat tinggal untuk selamanya!""Aaahh!"Tubuh Seth dipenuhi cahaya putih yang meledak-ledak. Diiringi dengan suara ledakan keras, Silvan hancur menjadi debu, lalu menghilang tanpa jejak.Detik berikutnya, Serena dan Karen berlutut dengan satu kaki secara bersamaan, menangkupkan tangan sambil berkata, "Kami berdua memberi hormat."Pada saat ini, Surya dan Oberon yang sedang melayang di udara, melihat ke arah Serena dan Karen. Oberon berkata pelan, "Sudahlah, nggak ada urusan lagi di sini untuk kalian. Kembalilah.""Baik, Pak."Setelah berkata demikian, Serena dan Karen menghilang. Namun, pada saat itu ada angin kencang yang bertiup, sert

  • Tinggal Bersama Bos Cantikku   Bab 2901

    Silvan mendongak sambil tertawa terbahak-bahak, lalu berkata, "Nggak ada satu pun orang yang layak untuk menggantikan posisiku. Aku adalah penjaga ruang yang sejati, penguasa alam semesta!"Saat ini, dua sosok tiba-tiba muncul di langit. Mereka adalah penjaga ruang Serena dan Karen.Serena memegang pedang panjang, menatap Silvan yang ada di bawah dengan ekspresi dingin, lalu berujar, "Silvan, kamu sudah melanggar aturan alam semesta dengan secara sewenang-wenang mengubah mekanisme berjalannya alam semesta. Hari ini kamu bahkan membunuh Surya yang akan menggantikanmu. Oleh karena itu, hari ini aku dan Karen akan bersama-sama membunuhmu demi menjaga ketertiban alam semesta.""Huh."Setelah mendengar ini, sudut bibir Silvan melengkung sedikit. Dia tidak merasa terkejut, melainkan berkata, "Aku sudah tahu kalau setelah membunuh Surya, kalian pasti nggak akan membiarkanku begitu saja. Tapi dia sudah mati. Sebagai salah satu penjaga ruang, aku tetap harus terus menjaga ketertiban alam semest

  • Tinggal Bersama Bos Cantikku   Bab 2900

    "Apa?"Oberon bertanya dengan bingung, "Ruang atas? Ini terlalu mendadak, 'kan?"Surya berkata dengan wajah panik, "Nggak ada waktu untuk menjelaskan. Sebentar lagi, Oliver akan datang ke sini. Kita semua nggak akan bisa melarikan diri."Silvan menatap Surya, lalu berkata pada Oberon, "Benar, percayalah padanya. Bagaimana mungkin sahabat lamamu akan menipumu?""Benar, dia adalah penjaga ruang, Silvan. Aku memohon kepada Silvan, itulah sebabnya kami bisa kembali ke sini. Oberon, cepat ikut denganku!" kata Surya."Terima kasih. Tapi kalau kita benar-benar harus pergi, paling nggak kita harus pergi ke Kota Utama Barker dulu untuk bertemu dengan Senior Hamdan, 'kan?" ujar Oberon.Surya menatap mata Oberon, lalu perasaan saling pengertian yang khas tiba-tiba muncul. Seketika itu juga, Surya menyadari bahwa Oberon pasti memiliki rahasia di Kota Utama Barker. Mungkin ini adalah hal yang sangat penting baginya. Surya mengangguk tanpa daya, lalu berkata, "Baiklah, ayo kita pergi ke Kota Utama B

  • Tinggal Bersama Bos Cantikku   Bab 2899

    "Bajingan, keinginan keduamu seharusnya milikku!"Suatu ketika, karena suatu kebetulan, Oliver menangkap seorang pelayan penjaga ruang, menggunakan pelayan itu sebagai sandera untuk menukar dua keinginan terakhirnya.Keinginan pertama, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya. Keinginan kedua, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan Tongkat Kematian.Oliver memahami dua kekuatan aturan. Yang satu adalah kekuatan aturan cahaya, sementara yang lainnya adalah kekuatan aturan kematian yang khusus. Karena tubuhnya yang istimewa, Oliver dengan cepat memahami rahasia kekuatan aturan kematian. Dengan menggabungkan Tongkat Kematian dan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya, Oliver pada dasarnya sudah menguasai dua teknik kultivasi terkuat sekaligus.Oleh karena itu, Oliver memiliki kepercayaan diri yang besar. Meskipun kekuatannya sudah jauh melampaui kebanyakan kultivator di ruang atas, Oliver tetap tinggal di

DMCA.com Protection Status