Share

Bab 12

Penulis: Lan Ya
last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-09 12:01:49
Surya berkata, "Waktunya untuk memberikan hadiah mereka. Lakukanlah apa yang perlu dilakukan."

"Baik, Bos. Mereka pasti akan mendapat balasannya," ucap Linda.

Surya tersenyum sambil berkata, "Tidurlah lebih awal. Besok kamu nggak perlu memedulikanku, aku akan pergi sendiri."

"Baik, Bos."

Surya pun berdiri dan kembali ke kamarnya.

Linda memandang sosok Surya yang menjauh dan menghela napasnya.

Jika dirinya diperlakukan tidak adil seperti itu dan dipermalukan, dia pasti akan membalaskan dendamnya berkali-kali lipat. Bosnya masih terlalu baik. Akan tetapi, Linda bukanlah orang baik. Ketika menghadapi musuh, dia tidak pernah menunjukkan belas kasih.

...

Keesokan harinya.

Sekitar pukul 10 pagi, Surya membuka matanya dan pergi meninggalkan rumah. Dia naik ke mobilnya dan mengemudi menuju Pulau Wisata Nagi.

Hari ini dia akan mengakhiri segalanya.

Sementara itu di saat yang sama, sebuah mobil militer berhenti di depan rumah nomor 1.

Seorang pria paruh baya bertubuh tinggi keluar dari pintu belakang.

Meskipun dia berpakaian kasual, sikapnya yang seperti tentara menunjukkan latar belakang militernya.

Pria paruh baya itu berjalan ke pintu dan membunyikan bel. Indah membuka pintu dan berseru, "Ayah, kamu akhirnya pulang!"

"Ya, di mana kakekmu?" tanya pria itu.

Indah mengerutkan keningnya. "Sepanjang hari dia mengunci dirinya di kamar dan merahasiakan sesuatu. Sepertinya Kakek benar-benar sudah dipengaruhi penipu itu."

"Bagaimana kesehatan Kakek?" tanya pria itu lagi.

Indah segera berkata, "Kakek sedang meminum obat yang dikirim dari Kota Senara. Sekarang kesehatannya sudah membaik. Kemarin institusi penelitian kami melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh, semua indikator kesehatannya meningkat secara signifikan."

"Baguslah. Aku akan pergi memberi penipu itu pelajaran. Reputasi Keluarga Wijaya nggak bisa digunakan oleh sembarang orang," ucap pria itu dengan dingin.

Indah mengangguk dan berkata, "Benar, kita harus menghukum penipu itu dengan berat. Kalau nggak, akan ada orang lain yang menargetkan Kakek."

Pria itu berbalik dan berkata pada supirnya, "Hubungi penipu itu. Katakan kalau aku ingin bertemu dengannya."

"Baik." Sang supir pun segera menelepon Surya. Tak lama kemudian, supir itu dengan hati-hati melaporkan, "Dia bilang, sekarang dia sedang berada di Pulau Wisata Nagi untuk menghadiri sebuah penikahan. Kalau ingin menemuinya, silakan pergi temukan dia."

"Pemuda kurang ajar." Raut wajah pria itu seketika menjadi dingin. "Di hadapanku, Dalin Wijaya, dia mencoba untuk bermain dengan misterius. Dia telah melakukan kesalahan. Ayo pergi ke Pulau Wisata Nagi."

Dalin menaiki mobil dan supirnya pun segera mengemudi menuju tujuan mereka.

Indah mengembuskan napas panjang dan berkata, "Penipu sialan. Kamu akan mendapat balasannya, tunggu saja."

Setelah itu, dia kembali ke dalam rumah dan berdiri di depan pintu kamar kakeknya. "Kakek, sekarang waktunya untuk berolahraga. Hari ini kamu belum keluar kamar."

Tidak ada jawaban dari dalam kamar, Indah hanya bisa memanggil kakeknya berulang kali.

Walaupun kesehatan kakeknya sudah membaik, olahraga rutin masih dibutuhkan.

Akhirnya setelah setengah jam, Hendra membuka pintu kamarnya. Dia menatap cucunya dengan tidak sabar dan berkata, "Menggangguku seharian, apakah aku masih punya kebebasan?"

"Kakek, ini semua demi kesehatanmu. Jangan keras kepala," ucap Indah.

Hendra mendengus dan berkata, "Aku tahu kondisi kesehatanku, kamu nggak perlu mengomel. Kalau kamu seperti ini terus, kamu hanya ingin membuatku geram."

"Kenapa Kakek berbicara seperti itu." Indah merasa tidak adil dan berkata, "Kalau bukan karena pengobatan dari Kota Senara dan perhatian kami, bisakah kesehatanmu membaik?"

Hendra berkata dengan dingin, "Kamu benar-benar mengira ini berkat kalian? Lancang sekali."

"Memangnya bukan?" Indah pun mulai marah. "Kakek harusnya tahu kalau tubuh Kakek sudah mencapai batasnya dan sepenuhnya bergantung pada pengobatan. Kalau bukan karena obat biologis yang dikirim dari Kota Senara itu, Kakek mungkin nggak punya beberapa hari lagi untuk hidup. Kakek nggak akan bertahan selama ini. Aku berhenti sekolah demi merawatmu, apakah usahaku sia-sia?"

Saat berbicara, Indah tidak dapat menahan air matanya.

Dia merasa kakeknya sekarang benar-benar menjadi pikun. Semua kasih sayang dan kekhawatiran yang telah dia curahkan tampaknya tidak berarti apa-apa. Hanya dengan beberapa kata, penipu itu berhasil menipu kakeknya. Sepanjang hari kakeknya tinggal di dalam kamar dan mempraktikkan teknik aneh itu. Makin lama dia makin khawatir. Akhirnya dia pun tidak bisa menahannya lagi dan menangis.

Melihat cucunya seperti ini, Hendra menghela napas dan masuk ke kamarnya. Dia mengambil obat biologis itu dari rak sepatu dan membawanya ke depan Indah.

Hendra melempar obat itu ke kaki cucunya dan berkata, "Lihatlah, itu obat biologis yang tadi kamu katakan."

Dengan wajah penuh air mata, Indah mengelap matanya dan menatap kakeknya dengan bingung.

Hendra tidak berbicara dan hanya berdiri di sana. Indah lalu mengambil kotak obat itu dan membukanya.

Botol-botol kecil di dalamnya masih tersusun dengan rapi dan tidak ada yang terpakai.

"Kakek, apa maksudnya ini?" Indah bertanya dengan tidak percaya.

Hendra menghela napas dan berkata, "Aku sudah lama lelah dengan pengobatan yang tiada hentinya. Obat ini, aku tidak pernah meminumnya."

"Lalu?" Indah terkejut. "Lalu kesehatanmu?"

Hendra melirik cucunya dan mengerutkan kening. "Bukankah sudah jelas? Apa yang dikatakan laporan kesehatanku?"

Indah tergagap, "Mereka bilang semua indikator kesehatanmu meningkat, bahkan fibrosis di paru-parumu juga membaik."

"Apakah kamu masih berpikir kalau ini berkat obat biologis?" tanya Hendra.

Prang!

Botol-botol obat di tangan Indah seketika terjatuh. Mulut gadis itu ternganga tak percaya.

Hendra menggelengkan kepalanya. "Kalian ini anak-anak muda, sangat angkuh dan mengira diri kalian tahu segalanya. Sayangnya, dunia ini luas dan penuh dengan keajaiban. Negara kita sendiri memiliki cukup banyak orang yang luar biasa. Kapan kamu akan memperluas pengetahuanmu dan berhenti menilai orang sembarangan?"

Indah tercengang. Setelah lama terdiam, dia akhirnya bertanya, "Kakek, apakah teknik yang diajarkan orang itu benar-benar meningkatkan kesehatanmu?"

"Bagaimana menurutmu?" tanya Hendra.

Indah kehabisan kata-kata. Dia sungguh tidak bisa memercayainya.

Namun, kakeknya sama sekali tidak meminum obatnya dan kesehatannya membaik. Fakta ini memaksanya untuk percaya

Saat ini, konflik batinnya pun memuncak.

Setelah terdiam cukup lama, Indah mendongak dan berkata dengan lemah, "Kakek, barusan ayahku kembali."

"Dia nggak bisa menjaga posnya dengan benar. Untuk apa dia kembali?" tanya Hendra dengan tidak senang.

Indah sempat merasa ragu, tetapi dia tidak berani menyembunyikannya dari Kakek. Dia berkata dengan suara kecil, "Dia pergi mencari Surya untuk memberinya pelajaran."

"Apa?" Hendra seketika marah besar. "Siapa yang menyuruh kalian melakukan ini?"

Indah buru-buru berkata, "Kakek, tolong dengarkan aku dulu. Aku kira Surya adalah penipu yang ingin menggunakan reputasi Keluarga Wijaya untuk tujuan jahatnya. Karena itulah aku meminta Ayah untuk kembali."

"Dasar anak bodoh." Hendra mengomelinya, "Cepat kejar ayahmu! Kalian berdua harus meminta maaf pada Surya secara langsung. Kalau dia nggak memaafkan kalian, maka kalian harus pergi dari Keluarga Wijaya. Aku nggak punya keturunan seperti kalian."

Ketika berbicara, Hendra terbatuk-batuk saking marahnya.

Indah kaget dan cepat-cepat membantu kakeknya. "Aku akan segera pergi. Kakek, tolong jangan marah."

"Cepat pergi!" teriak Hendra dengan marah.

Indah tidak berani melawannya dan cepat-cepat memanggil pelayan untuk membantu kakeknya. Dia lalu mengemudikan mobilnya menuju Pulau Wisata Nagi.

Di mobil, dia segera menelepon ayahnya. Namun telepon ayahnya selalu sibuk dan tidak bisa dihubungi.

Bab terkait

  • Tinggal Bersama Bos Cantikku   Bab 13

    Di Pulau Wisata Nagi.Tempat ini merupakan tempat wisata yang dikembangkan secara pribadi. Berlokasi di pinggir Kota Juwana dan memiliki luas lebih dari 60 hektare.Di sekeliling danau yang jernih dan pulau-pulau di danau tersebut, sebuah hotel bintang lima dibangun dengan investasi ratusan miliar. Di tempat ini terdapat berbagai tempat hiburan dan berbagai tanaman langka, membuatnya menjadi tujuan wisata yang terkenal di Kota Juwana.Hari ini, seluruh Pulau Wisata Nagi telah disewa oleh Adhi. Hanya mereka yang diundang yang boleh masuk.Sebuah pulau di tengah danau, setelah beberapa hari persiapan, telah diubah menjadi sebuah tempat acara yang luas. Tempat itu dipenuhi meja, kursi, bunga segar, serta berbagai macam makanan dan minuman. Menciptakan suasana yang menggembirakan.Surya memarkir mobilnya di luar dan berjalan menuju pulau tersebut. Tempat pertama yang dia temui adalah tempat pendaftaran tamu yang juga merupakan tempat pengumpulan hadiah pernikahan.Surya menghampiri m

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-09
  • Tinggal Bersama Bos Cantikku   Bab 14

    Surya menggeleng dan menjawab, "Nggak ada.""Apa tujuanmu mendekati ayahku?" tanya Dalin.Tepat pada saat ini, sebuah suara menggema di pesta."Kepala Distrik Militer Provinsi Andaru, Jenderal Dalin Wijaya telah tiba."Pernyataan ini seketika memicu kegemparan, lalu diikuti dengan tepuk tangan yang berlangsung cukup lama.Sosok terkemuka sepertinya, telah datang ke pernikahan Adhi dan Maya. Hal ini membuat semua orang makin menghormati kedua orang itu.Dalin mengerutkan keningnya, wajahnya tampak tidak suka.Surya dengan tenang berkata, "Nggak semua orang mau menggunakan Keluarga Wijaya. Bagiku, keluarga kalian nggak ada gunanya."Amarah pun muncul di wajah Dalin. Dengan suaranya yang berat, dia berkata, "Kalau begitu kenapa kamu sengaja mendekati ayahku dan bermain-main dengannya menggunakan seni bela diri? Kamu harus tahu, aku sudah sering berurusan dengan orang sepertimu.""Benarkah?" Surya meneguk minumannya, lalu berkata, "Mengingat kontribusi ayahmu, aku hanya ingin memp

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-09
  • Tinggal Bersama Bos Cantikku   Bab 15

    Adhi dan Maya benar-benar tercengang. Apakah Surya yang disebutkan Linda adalah Surya yang itu?Saat ini, Surya menghela napasnya. Dia tidak ingin tampil di publik, tetapi dia mengerti maksud Linda. Linda ingin membantunya membalaskan dendam.Karena sudah seperti ini, dia pun terpaksa naik ke atas panggung.Surya melirik Dalin dan berkata, "Aku akan tangani ini dulu, kamu duduk saja."Dalin menatap Surya dengan tak percaya. Apakah Surya benar-benar pemilik Konsorsium Pelita? Jika benar, maka Surya bukanlah orang biasa.Surya perlahan berjalan ke atas panggung. Ketika Adhi dan Maya melihat bahwa orang itu benar-benar Surya, ekspresi di wajah mereka tidak bisa dideskripsikan.Linda memberi jalan pada Surya. Surya pun berdiri di depan mikrofon dan melirik kedua pengantin.Kedua orang itu gemetar, mata mereka penuh dengan rasa takut.Jika Surya benar-benar pemilik Konsorsium Pelita, maka situasi hari ini sangat tidak menguntungkan mereka.Saat ini Surya perlahan membuka mulutnya,

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-09
  • Tinggal Bersama Bos Cantikku   Bab 16

    "Dia dicurigai melakukan aktivitas ilegal dan tidak lagi berhak menjadi direktur utama Grup Sukajaya."Sambil berbicara, Linda mengisyaratkan sekretarisnya untuk membawakan sebuah dokumen. Dia langsung menyerahkannya pada Maya dan berkata, "Kamu sungguh berpikir Adhi menyukaimu? Kamu salah. Sebelum menikahimu, dia sudah menyiapkan rencana untuk cerai. Dia berencana untuk mengambil alih Perusahaan Lintang Harapan milikmu. Buka matamu lebar-lebar dan lihatlah dengan baik."Maya mengambil dokumen itu dengan tidak percaya.Menikah, investasi, mendapat saham yang besar, cerai. Rangkaian tindakan ini terlihat jelas dari isi dokumen. Bahkan orang buta pun dapat mengerti maksud yang tertulis dalam dokumen ini.Tangan Maya mulai bergetar dengan hebat, dia menggelengkan kepalanya dengan wajah ketakutan. "Ini mustahil, benar-benar mustahil.""Kalau kamu nggak percaya, kamu bisa terus bersamanya dan lihatlah apakah kalian akan berakhir bahagia," ucap Linda. Melihat ekspresi Maya yang ketakuta

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-09
  • Tinggal Bersama Bos Cantikku   Bab 17

    Dalin melihat putrinya dan bertanya, "Ada apa?""Kakek sama sekali nggak minum obat biologisnya," jawab Indah dengan lemah.Dalin tiba-tiba berdiri, wajahnya tampak tegang. "Lalu bagaimana dengan laporan kesehatan Kakek?""Laporan kesehatannya sungguhan." Indah menundukkan kepalanya dan berkata, "Kakek bilang, yang mengobatinya adalah Surya. Setelah mempraktikkan teknik yang pemuda itu berikan, kondisi tubuhnya pun membaik."Perlahan Dalin kembali duduk, sulit baginya untuk memercayai hal ini.Namun, dia tahu Indah tidak akan berbohong padanya. Jika kesehatan Hendra membaik meskipun tidak meminum obat biologis itu, maka jawabannya hanya bisa dikaitkan dengan kemampuan dan kontribusi Surya.Melihat ayahnya yang tampak tak berdaya, Indah berbisik, "Kakek menyuruh kita untuk meminta maaf pada Surya. Kalau nggak, kita nggak boleh pulang."Dalin tetap terdiam dan ekspresinya terus berubah-ubah, menunjukkan konflik batin yang sedang dialaminya.Tepat pada saat itu, Adhi bergegas meng

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-09
  • Tinggal Bersama Bos Cantikku   Bab 18

    "Pak Adhi Nugroho, kami dari Divisi Kejahatan Ekonomi. Perusahaanmu ketahuan mempunyai rekening palsu dan melakukan pengiriman uang yang mencurigakan. Tolong kembali dan bekerja sama dengan penyelidikan," ucap seorang petugas berseragam lainnya.Tubuh Adhi seketika lemas. Beberapa orang maju dan membantu membawanya pergi.Kemunculan dua kelompok petugas ini membuat semua orang makin terkejut.Bukankah ini terlalu kebetulan?Pandangan semua orang beralih pada Linda, wanita itu sedang minum dengan anggun di kursi utama.Namun, semua orang mengerti bahwa semua ini telah diatur oleh wanita itu. Jika tidak, bagaimana bisa petugas-petugas itu datang tepat pada waktunya?Surya tersenyum dan menghampiri Linda. "Sepertinya acara pernikahan sudah berakhir, jadi aku pergi dulu."Linda pun segera berdiri. Tujuannya telah tercapai, dia tidak punya alasan lagi untuk tinggal di sini.Akan tetapi, Maya tiba-tiba datang dan memeluk lengan Surya sambil menangis. "Surya, aku yang salah. Bisakah k

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-09
  • Tinggal Bersama Bos Cantikku   Bab 19

    Di depan pintu, terlihat Maya yang memakai pakaian biasa. Dia berdiri dengan air mata yang menggenang di matanya. "Bu Linda, aku mohon izinkan aku bertemu dengan Surya."Linda segera menatap Surya di sofa. Surya menghela napasnya dan mengangguk.Maya buru-buru masuk dan berlutut di depan Surya sambil menangis. "Surya, aku tahu aku salah. Maukah kamu memaafkanku?""Di pernikahan tadi, aku rasa aku sudah berbicara dengan sangat jelas." Surya menyesap tehnya.Maya pun mendekat dan memeluk kaki Surya, dia menangis terisak-isak dan berkata, "Bisakah kamu memberiku kesempatan? Aku hanya sempat bingung. Mulai sekarang aku akan berubah, benar-benar berubah."Maya paham betul bahwa ketika Surya mengungkapkan identitas aslinya, Keluarga Lintang sebenarnya sudah tamat.Mereka telah menghina pemilik dari Konsorsium Pelita, sebuah perusahaan raksasa dengan pengaruh yang mengerikan.Di masa depan, tidak akan ada perusahaan yang mau bekerja sama dengan mereka. Jika Surya ingin membalas mereka,

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-09
  • Tinggal Bersama Bos Cantikku   Bab 20

    Kali ini giliran Surya yang diam, setelah beberapa saat dia akhirnya berkata, "Kalau begitu, kamu sudah tahu apa yang terjadi?""Iya.""Aku harap kamu nggak menyalahkanku," ucap Surya dengan nada meminta maaf.Mona menjawab dengan suara lemah, "Aku nggak menyalahkanmu, ini semua salah mereka sendiri. Lagi pula, kakakku baru saja menyuruhku untuk mencarimu."Surya terdiam sejenak, dia lalu memahami situasinya. "Kalau begitu kemarilah, kebetulan ada sesuatu yang ingin aku bicarakan denganmu.""Aku tahu mereka ingin memanfaatkanku, kamu juga seharusnya mengerti," ucap Maya.Surya menganggukkan kepalanya. "Aku mengerti. Biar kukatakan padamu, kamu adalah kamu, Keluarga Lintang adalah Keluarga Lintang. Aku ingin memintamu untuk menjadi asistennya Linda, kamu akan dilatih dan mendapatkan pengalaman. Nggak ada hubungannya dengan Keluarga Lintang.""Tolong biarkan aku memikirkannya dulu. Sekarang, aku nggak tahu apa yang harus aku lakukan." Kebingungan Mona dapat didengar dari telepon.

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-09

Bab terbaru

  • Tinggal Bersama Bos Cantikku   Bab 2907

    Linda mengenakan gaun pengantin tradisional. Seluruh gaunnya berwarna merah terang, sementara wajahnya bahkan lebih merah dari pakaiannya.Surya juga mengenakan pakaian tradisional berwarna merah yang khas. Keduanya membawa minuman, memberikan penghormatan satu per satu pada keluarga dan teman-teman yang hadir dalam pernikahan tersebutOrang tua kedua belah pihak tersenyum lebar, tidak bisa menyembunyikan kegembiraan mereka. Sebagai orang tua, yang paling dikhawatirkan adalah pernikahan anak-anak mereka.Sekarang, keduanya telah menemukan pasangan yang begitu baik. Kebahagiaan mereka jelas tak bisa dilukiskan dengan kata-kata.Orang-orang lainnya juga ikut bersukacita. Mereka mengangkat gelas, lalu minum dengan gembira.Mereka adalah teman, bawahan, serta orang-orang yang setia pada Surya dan Linda. Mereka sangat senang melihat kebahagiaan keduanya.Tidak ada pembawa acara di pesta pernikahan ini, semuanya dilaksanakan dengan sangat sederhana, tapi juga sangat meriah dan penuh kegembir

  • Tinggal Bersama Bos Cantikku   Bab 2906

    Malam harinya, ketika kembali ke Pulau Aora, Surya merasa sangat terharu saat berdiri di jembatan tertutup. Dia diam-diam melepaskan sedikit auranya.Pulau Aora seketika menjadi ramai. Satu per satu sosok yang dikenalnya muncul dengan terburu-buru.Surya perlahan berjalan memasuki pulau dengan senyuman.Saat tiba di alun-alun, Surya melihat sosok-sosok yang sangat dikenalnya seperti Linda, Yenny, Raka, Gesang, serta yang lainnya. Senyum di wajah Surya tampak makin lebar.Ketika orang-orang ini melihat Surya, wajah mereka penuh dengan ekspresi gembira yang sulit untuk disembunyikan.Setelah sekian lama tidak bertemu dan tidak bisa dihubungi, mereka sangat khawatir, juga merindukan Surya."Surya, aku pikir kamu nggak akan kembali." Linda adalah orang lebih dulu membuka mulutnya. Dia berkata dengan penuh kesedihan.Surya berjalan mendekat, memeluk Linda, lalu berujar, "Maafkan aku, mulai sekarang aku nggak akan melakukannya lagi. Semua masalah sudah selesai. Aku nggak akan pernah meningga

  • Tinggal Bersama Bos Cantikku   Bab 2905

    Baroman sebenarnya adalah inkarnasi dari Govi. Saat ini, Baroman melesat menuju ke arah Surya. Keduanya berubah menjadi bentuk manusia setelah berada beberapa kilometer jauhnya, lalu mulai bertarung lagi. Govi mengalirkan energinya ke dalam tubuh Baroman, membuat Baroman menjadi makin kuat dalam pertempuran, hingga akhirnya dia berhasil melukai Surya dengan parah menggunakan satu tebasan pedang. Ini membuat Surya terjatuh dari udara."Hahaha!"Pada saat ini, Govi tiba-tiba muncul sambil tertawa, lalu berujar, "Baroman, kamu sudah melakukan pekerjaan dengan baik.""Terima kasih, Pak."Baroman mundur ke belakang Govi, menatapnya dengan tatapan dingin, lalu tiba-tiba mengeluarkan pedang dari balik jubahnya. Dia menusukkannya ke arah Govi. Govi dengan cepat berbalik, menangkap pedang hitam Baroman, lalu bertanya dengan ekspresi dingin, "Baroman, apa kamu sudah gila?"Pada saat itu, suara Penguasa Kegelapan terdengar dari tenggorokan Baroman, "Govi, kamu sudah beberapa kali menghentikanku.

  • Tinggal Bersama Bos Cantikku   Bab 2904

    Pada saat ini, Dewa Kejahatan Gunung Es tiba-tiba melafalkan mantra. Gunung-gunung es mulai berjatuhan dari langit. Salah satu gunung es menghantam Surya dan Oberon. Dewa Kejahatan Gunung Es tertawa terbahak-bahak, lalu berujar, "Hahaha, sepertinya kalian nggak begitu kuat."Belum selesai dia berbicata, terdengar suara ledakan keras. Gunung es meledak menjadi pecahan-pecahan kecil, sementara Surya dan Oberon muncul tanpa luka di hadapan para Dewa Jahat."Apa?""Dasar bajingan!"Dewa Iblis Api berteriak penuh amarah. Seketika itu juga, sekeliling berubah menjadi lautan api. Namun, api setinggi ratusan meter yang membara itu langsung lenyap begitu menyentuh perisai pelindung Surya dan Oberon.Dewa Iblis Bumi berkata, "Biar aku yang melakukannya!"Dewa Iblis Bumi melafalkan mantra, membuat tanah tiba-tiba terbelah, sementara Surya dan Oberon terjatuh ke dalam jurang tanpa dasar. Segera setelah itu, Dewa Iblis Bumi membuat tanah yang terbelah menutup kembali dengan pikirannya.Namun, hanya

  • Tinggal Bersama Bos Cantikku   Bab 2903

    Pada detik berikutnya, Surya menggunakan Pedang Naga Iblis untuk membuka sebuah celah di udara. Mereka berdua melewati celah tersebut, langsung menuju ruang bawah dari ruang atas, kembali ke ruang bumi.Celah tersebut kembali tertutup. Saat ini, gelombang besar energi hitam langsung mengalir dari langit ke laut di ruang bumi. Dalam beberapa menit saja, energi hitam tersebut sudah menyebar, mengubah seluruh ruang bumi menjadi ruang kegelapan.Beberapa celah retakan besar hitam muncul di langit, sementara satu per satu Dewa Iblis turun ke ruang bumi.Dewa Darah, Dewa Penghancur, Dewa Kejahatan Gunung Es, Dewa Iblis Api, Dewa Iblis Bumi, Dewa Iblis Angin, Dewa Pembantaian, serta Dewa Ular. Delapan Dewa Iblis tiba di ruang bumi pada saat yang sama.Surya melambaikan tangan kanannya, mengeluarkan Baju Besi Cahaya yang terpecah dari Cincin Naga Api. Pecahan-pecahan yang memancarkan cahaya putih itu melayang di udara seperti bulu putih yang bersih. Dengan pikirannya, Surya bisa dengan mudah m

  • Tinggal Bersama Bos Cantikku   Bab 2902

    Sebelum pilar cahaya putih tiba, Serena dan Karen segera menghindar. Dalam sekejap, mereka muncul di depan Silvan. Satu orang di depan dan satu di belakang. Pada saat yang sama, pedang panjang di tangan Serena dan tombak panjang di tangan Karen menusuk tubuh Silvan.Serena berkata dengan nada dingin, "Orang yang benar-benar kotor adalah kamu, Silvan. Selamat tinggal untuk selamanya!""Aaahh!"Tubuh Seth dipenuhi cahaya putih yang meledak-ledak. Diiringi dengan suara ledakan keras, Silvan hancur menjadi debu, lalu menghilang tanpa jejak.Detik berikutnya, Serena dan Karen berlutut dengan satu kaki secara bersamaan, menangkupkan tangan sambil berkata, "Kami berdua memberi hormat."Pada saat ini, Surya dan Oberon yang sedang melayang di udara, melihat ke arah Serena dan Karen. Oberon berkata pelan, "Sudahlah, nggak ada urusan lagi di sini untuk kalian. Kembalilah.""Baik, Pak."Setelah berkata demikian, Serena dan Karen menghilang. Namun, pada saat itu ada angin kencang yang bertiup, sert

  • Tinggal Bersama Bos Cantikku   Bab 2901

    Silvan mendongak sambil tertawa terbahak-bahak, lalu berkata, "Nggak ada satu pun orang yang layak untuk menggantikan posisiku. Aku adalah penjaga ruang yang sejati, penguasa alam semesta!"Saat ini, dua sosok tiba-tiba muncul di langit. Mereka adalah penjaga ruang Serena dan Karen.Serena memegang pedang panjang, menatap Silvan yang ada di bawah dengan ekspresi dingin, lalu berujar, "Silvan, kamu sudah melanggar aturan alam semesta dengan secara sewenang-wenang mengubah mekanisme berjalannya alam semesta. Hari ini kamu bahkan membunuh Surya yang akan menggantikanmu. Oleh karena itu, hari ini aku dan Karen akan bersama-sama membunuhmu demi menjaga ketertiban alam semesta.""Huh."Setelah mendengar ini, sudut bibir Silvan melengkung sedikit. Dia tidak merasa terkejut, melainkan berkata, "Aku sudah tahu kalau setelah membunuh Surya, kalian pasti nggak akan membiarkanku begitu saja. Tapi dia sudah mati. Sebagai salah satu penjaga ruang, aku tetap harus terus menjaga ketertiban alam semest

  • Tinggal Bersama Bos Cantikku   Bab 2900

    "Apa?"Oberon bertanya dengan bingung, "Ruang atas? Ini terlalu mendadak, 'kan?"Surya berkata dengan wajah panik, "Nggak ada waktu untuk menjelaskan. Sebentar lagi, Oliver akan datang ke sini. Kita semua nggak akan bisa melarikan diri."Silvan menatap Surya, lalu berkata pada Oberon, "Benar, percayalah padanya. Bagaimana mungkin sahabat lamamu akan menipumu?""Benar, dia adalah penjaga ruang, Silvan. Aku memohon kepada Silvan, itulah sebabnya kami bisa kembali ke sini. Oberon, cepat ikut denganku!" kata Surya."Terima kasih. Tapi kalau kita benar-benar harus pergi, paling nggak kita harus pergi ke Kota Utama Barker dulu untuk bertemu dengan Senior Hamdan, 'kan?" ujar Oberon.Surya menatap mata Oberon, lalu perasaan saling pengertian yang khas tiba-tiba muncul. Seketika itu juga, Surya menyadari bahwa Oberon pasti memiliki rahasia di Kota Utama Barker. Mungkin ini adalah hal yang sangat penting baginya. Surya mengangguk tanpa daya, lalu berkata, "Baiklah, ayo kita pergi ke Kota Utama B

  • Tinggal Bersama Bos Cantikku   Bab 2899

    "Bajingan, keinginan keduamu seharusnya milikku!"Suatu ketika, karena suatu kebetulan, Oliver menangkap seorang pelayan penjaga ruang, menggunakan pelayan itu sebagai sandera untuk menukar dua keinginan terakhirnya.Keinginan pertama, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya. Keinginan kedua, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan Tongkat Kematian.Oliver memahami dua kekuatan aturan. Yang satu adalah kekuatan aturan cahaya, sementara yang lainnya adalah kekuatan aturan kematian yang khusus. Karena tubuhnya yang istimewa, Oliver dengan cepat memahami rahasia kekuatan aturan kematian. Dengan menggabungkan Tongkat Kematian dan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya, Oliver pada dasarnya sudah menguasai dua teknik kultivasi terkuat sekaligus.Oleh karena itu, Oliver memiliki kepercayaan diri yang besar. Meskipun kekuatannya sudah jauh melampaui kebanyakan kultivator di ruang atas, Oliver tetap tinggal di

DMCA.com Protection Status