Surya yang melihat semua ini hanya tersenyum simpul. Dia mengikuti pelayan menuju lantai dua.Sesampainya di lantai dua, pelayan membuka pintu, lalu berkata sambil tersenyum, "Pak, ini adalah kamar kami yang paling bersih."Surya melihat ke sekeliling kamar.Kualitas kamar ini setara dengan kamar seharga 160 ribu di Aerovia, cukup untuk tinggal selama beberapa waktu.Surya mengangguk.Saat ini, pelayan tiba-tiba tersenyum menawan sambil bertanya, "Apa kamu membutuhkan layanan lain? Aku sangat terampil, lho."Pelayan itu mengatakan ini sambil menggesekkan dadanya pada lengan Surya.Surya mengeluarkan dua lembar Franc, memasukkannya ke dalam saku pelayan, lalu berkata sambil tersenyum, "Nggak perlu, terima kasih.""Aku pasti akan membuatmu puas. Orang-orang di bawah belum pernah mendapat perlakuan seperti ini sebelumnya," kata pelayan itu.Surya tersenyum simpul sambil berujar, "Benar-benar nggak perlu.""Baiklah." Pelayan itu tampak sedikit kecewa. Dia berkata sebelum pergi, "Pak, kalau
Pelayan itu melihat kristal hitam yang menutupi lantai dengan kebingungan di wajahnya.Setelah beberapa saat, dia tiba-tiba mengeluarkan teriakan yang menggema di seluruh penginapan.Pada saat ini.Culler baru saja bangun. Dia menatap istri dan kelima anaknya yang masih tertidur. Dia tersenyum simpul sebelum bersiap berangkat bekerja di tambang.Sedangkan untuk sarapan, menurutnya itu tidak perlu. Karena lima anaknya saja sudah kesulitan untuk makan.Begitu Culler membuka pintu kayunya yang bobrok, dia langsung melihat seorang pemuda berdiri di depan pintunya.Culler langsung kaget, hampir saja berteriak.Setelah beberapa saat, Culler menjadi panik. Dia bicara dengan tergagap, "Pak, aku ....""Tetaplah memiliki hati yang baik. Percayalah hidup akan lebih baik." Surya tersenyum simpul sebelum melemparkan setumpuk uang pada Culler.Pada saat ini, ular naga api berlari turun dari awan di langit. Surya melompat, duduk di atas ular naga api, lalu menghilang di awan.Culler dibuat tercengang
Timothy ditopang oleh dua orang. Tubuhnya berlumuran darah, hidungnya memar, wajahnya bengkak, satu kakinya terkulai, sementara kepalanya miring. Dia tampak sangat menderita.Kedua anak buah Silas langsung melemparkan Timothy ke tanah, tapi Timothy tidak bergerak sedikit pun. Olivia bahkan tidak yakin apakah ayahnya masih hidup atau sudah mati."Kenapa kalian melakukan ini padanya? Dasar kalian bajingan!" teriak Olivia dengan marah sambil berlari ke arah ayahnya.Namun, saat ini Chosy meraih Olivia sambil berkata dengan nada serius, "Tenanglah."Olivia terlihat sedih dan marah, tapi dia sadar bahwa sekarang bukan waktunya untuk bersedih."Apa ayahku masih hidup?" tanya Olivia dengan keras.Silas mengangkat bahu, lalu berkata sambil tersenyum, "Tentu saja dia masih hidup. Tapi ini adalah konsekuensi karena dia nggak patuh."Olivia menahan kesedihan dan amarahnya. Dia menarik napas dalam-dalam sembari berujar, "Aku akan mentransfer uangnya padamu sekarang. Setelah itu, biarkan orang-oran
Adapun bagaimana menghadapi kemarahan Konsorsium Pelita di masa depan, Olivia akan membicarakannya lagi nanti.Ketika Silas mendengar ini, dia tertawa terbahak-bahak dan berkata, "Bukannya nggak mungkin, kalau begitu berikan 20 triliun lagi."Ketika Olivia mendengar ini, wajahnya memerah karena marah.Grup Hadira Internasional telah merugi, terlilit utang dan tidak dapat bertahan lagi.Kali ini, mereka bernegosiasi dan menandatangani kontrak dengan Konsorsium Pelita. Konsorsium Pelita juga menyuntikkan modal pertama sebanyak 10 triliun, hal ini dapat dianggap sebagai penyelamatan terhadap Grup Hadira Internasional.Namun, setelah membayar biaya, cicilan dan lain-lainnya, Olivia hanya punya sisa 4 triliun di tangannya.Olivia tidak bisa menggunakan uang itu sesuai keinginannya, karena dana dari Konsorsium Pelita diatur secara ketat.Sementara bajingan ini justru meminta 20 triliun. Apakah dia sudah gila?Hal ini sungguh mustahil.Olivia berseru dengan marah, "Silas, apa menurutmu itu be
Ketika Chosy melihat itu, dia segera meraih Olivia untuk mengendalikan wanita itu."Jangan seperti ini, 4 triliun itu masih belum ditransfer," kata Chosy dengan lembut."Berengsek," maki Olivia.Chosy tersenyum tipis, lalu melambaikan tangan pada Silas.Silas tertawa dan berjalan menuju Chosy sambil memandang Olivia seperti binatang buas.Olivia menutup matanya dengan putus asa.Olivia tidak bisa membayangkan adegan seperti apa yang akan terjadi selanjutnya.Namun, pada saat ini, sesosok tubuh jatuh dari langit tanpa aba-aba dan mendarat di tanah dengan bunyi yang keras.Tanah seperti mengalami gempa dan menimbulkan gelombang.Mobil-mobil itu juga terlempar, lalu mendarat kembali dengan keras di tanah. Semua orang berdiri dengan goyah. Semua barang yang ada di dalam mobil yang ikut terhempas di atas tanah.Kepulan asap dan debu membubung dari tanah.Semua orang terkejut, lalu melihat ke arah sosok itu jatuh.Asap dan debu berangsur-angsur menghilang, lalu seorang pria tampan dengan ram
Diiringi dengan suara raungan tanpa henti, monster itu hanya berputar, lalu pasukan bersenjata Silas seketika hancur total.Banyak orang yang terkubur di lautan api.Puluhan orang yang selamat merasa sangat ketakutan dan berjatuhan di tanah, lalu berteriak sambil menangis.Monster itu terbang melingkar. Saat melihat tidak ada perlawanan, ia melayang di udara dan menatap tanah dengan dingin, dengan matanya yang besar.Semua orang gemetar, tidak ada yang berani bergerak sedikit pun.Saat ini, pria itu perlahan berjalan menuju Olivia dan Chosy.Olivia masih tampak linglung.Pria tampan dan agung ini berjalan dengan santai.Ada ekspresi dingin, percaya diri dan tenang di wajahnya.Jantung Olivia mulai berdetak kencang, dia merasa mulutnya menjadi kering dan seluruh tubuhnya menjadi panas.Chosy menjatuhkan diri dan langsung berlutut di tanah."Senior, aku dari Negara Aerovia. Tolong ampuni aku."Pria itu menatap Chosy dengan dingin dan menyahut dengan tenang, "Benarkah? Kenapa menurutku, k
Kekuatan semacam ini jika dibandingkan dengan kekuatan Surya saat ini sangat lemah, tetapi Surya belum pernah merasakan kekuatan seperti ini sebelumnya.Mungkinkah ini yang dinamakan kekuatan kepercayaan?Surya menunjukkan ekspresi terkejut.Jika kepercayaan benar-benar dapat memperoleh kekuatan dan ada cukup banyak orang yang percaya, kekuatan ini akan menjadi sangat kuat.Jika jumlah orang yang percaya tidak terbatas, bukankah kekuatannya juga akan menjadi tidak terbatas?Memikirkan hal ini, Surya tanpa sadar merinding.Mungkinkah dengan cara ini dewa-dewa itu dilahirkan?Setelah merenung dalam waktu lama, Surya menekan keraguan ini terlebih dahulu.Masalah ini belum bisa dipastikan, saat ini Surya memiliki masalah lain yang harus diselesaikan.Surya melihat ke tim pengawal Grup Hadira Internasional, lalu berkata dengan dingin, "Siapa pemimpinnya?"Pada saat ini, seorang pria berusia tiga puluhan berdiri dengan gemetar, menatap Surya dengan ngeri sambil menjawab, "Pak, aku adalah kap
Surya mendengus pelan, lalu berkata, "Ayo pergi ke markas kalian, aku ingin melihatnya.""Baik, Penguasa Naga Api yang agung, kami akan membawamu ke sana sekarang."Omar segera berdiri dan memberi perintah. Semua orang menaiki beberapa mobil yang tersisa, lalu menatap Surya dengan hormat.Surya melambaikan tangannya, kemudian ular naga api terbang ke bawah, Surya pun duduk di atasnya.Omar dan yang lainnya kembali berdecak kagum, lalu pergi menuju hutan.Surya mengikuti dari atas dengan mengendarai ular naga api.Tidak lama kemudian, iring-iringan berhenti di sebuah ngarai di dalam hutan, Surya pun mendarat di ngarai tersebut.Ngarai ini dikelilingi pegunungan di tiga sisinya dan hanya memiliki pintu masuk yang lebarnya lebih dari sepuluh meter, sehingga mudah untuk mempertahankan pintunya dan sulit untuk diserang.Di dalam ngarai itu, terdapat banyak rumah yang dibangun dengan batu yang dianggap sebagai tempat perkemahan mereka.Di ruang terbuka ngarai, masih terlihat beberapa barang