Diiringi dengan suara raungan tanpa henti, monster itu hanya berputar, lalu pasukan bersenjata Silas seketika hancur total.Banyak orang yang terkubur di lautan api.Puluhan orang yang selamat merasa sangat ketakutan dan berjatuhan di tanah, lalu berteriak sambil menangis.Monster itu terbang melingkar. Saat melihat tidak ada perlawanan, ia melayang di udara dan menatap tanah dengan dingin, dengan matanya yang besar.Semua orang gemetar, tidak ada yang berani bergerak sedikit pun.Saat ini, pria itu perlahan berjalan menuju Olivia dan Chosy.Olivia masih tampak linglung.Pria tampan dan agung ini berjalan dengan santai.Ada ekspresi dingin, percaya diri dan tenang di wajahnya.Jantung Olivia mulai berdetak kencang, dia merasa mulutnya menjadi kering dan seluruh tubuhnya menjadi panas.Chosy menjatuhkan diri dan langsung berlutut di tanah."Senior, aku dari Negara Aerovia. Tolong ampuni aku."Pria itu menatap Chosy dengan dingin dan menyahut dengan tenang, "Benarkah? Kenapa menurutku, k
Kekuatan semacam ini jika dibandingkan dengan kekuatan Surya saat ini sangat lemah, tetapi Surya belum pernah merasakan kekuatan seperti ini sebelumnya.Mungkinkah ini yang dinamakan kekuatan kepercayaan?Surya menunjukkan ekspresi terkejut.Jika kepercayaan benar-benar dapat memperoleh kekuatan dan ada cukup banyak orang yang percaya, kekuatan ini akan menjadi sangat kuat.Jika jumlah orang yang percaya tidak terbatas, bukankah kekuatannya juga akan menjadi tidak terbatas?Memikirkan hal ini, Surya tanpa sadar merinding.Mungkinkah dengan cara ini dewa-dewa itu dilahirkan?Setelah merenung dalam waktu lama, Surya menekan keraguan ini terlebih dahulu.Masalah ini belum bisa dipastikan, saat ini Surya memiliki masalah lain yang harus diselesaikan.Surya melihat ke tim pengawal Grup Hadira Internasional, lalu berkata dengan dingin, "Siapa pemimpinnya?"Pada saat ini, seorang pria berusia tiga puluhan berdiri dengan gemetar, menatap Surya dengan ngeri sambil menjawab, "Pak, aku adalah kap
Surya mendengus pelan, lalu berkata, "Ayo pergi ke markas kalian, aku ingin melihatnya.""Baik, Penguasa Naga Api yang agung, kami akan membawamu ke sana sekarang."Omar segera berdiri dan memberi perintah. Semua orang menaiki beberapa mobil yang tersisa, lalu menatap Surya dengan hormat.Surya melambaikan tangannya, kemudian ular naga api terbang ke bawah, Surya pun duduk di atasnya.Omar dan yang lainnya kembali berdecak kagum, lalu pergi menuju hutan.Surya mengikuti dari atas dengan mengendarai ular naga api.Tidak lama kemudian, iring-iringan berhenti di sebuah ngarai di dalam hutan, Surya pun mendarat di ngarai tersebut.Ngarai ini dikelilingi pegunungan di tiga sisinya dan hanya memiliki pintu masuk yang lebarnya lebih dari sepuluh meter, sehingga mudah untuk mempertahankan pintunya dan sulit untuk diserang.Di dalam ngarai itu, terdapat banyak rumah yang dibangun dengan batu yang dianggap sebagai tempat perkemahan mereka.Di ruang terbuka ngarai, masih terlihat beberapa barang
Surya tersenyum ringan, lalu berkata, "Aku ingin menjadi kepala keamanan Grup Hadira Internasional.""Apa katamu?" ulang Olivia dengan tidak percaya."Aku ingin menjadi kepala keamanan Grup Hadira Internasional," jelas Surya kata demi kata.Olivia bersandar di kursi sambil memiringkan kepalanya."Pak Surya, kontrak yang kita tandatangani dengan Konsorsium Pelita sepertinya nggak tertulis kalau kalian dapat mendatangkan petugas keamanan. Kalian hanya bertugas mengawasi dana," kata Olivia.Surya tersenyum sambil menyahut, "Sepertinya kamu meminta Konsorsium Pelita membentuk angkatan bersenjata untuk melindungi tambang Grup Hadira Internasional, 'kan?""Benar, tapi angkatan bersenjata ini harus berada di bawah manajemen kami, bukan milik kalian."Olivia menjadi sedikit marah.Bisa-bisanya Surya ingin menjadi direktur keamanan.Bagaimana Olivia bisa meninggalkan posisi penting seperti itu di tangan seseorang yang tidak dia kenal dan tidak dia percayai? Benar-benar konyol.Surya mengerutkan
Konflik antara kedua belah pihak sudah bisa diperkirakan. Jika Grup Hadira Internasional terlibat, Grup Hadira Internasional pasti akan hancur.Sepertinya Surya tidak akan mencapai kesepakatan dengan Olivia.Setelah Surya merenung sejenak, dia berkata, "Kalau begitu, Bu Olivia, izinkan aku bertanya. Bagaimana kita bisa memiliki angkatan bersenjata yang sah di sini?""Angkatan bersenjata yang sah?" Olivia tersenyum menghina dan menyahut dengan dingin, "Kecuali pasukan pemerintah, semua angkatan bersenjata lainnya adalah ilegal. Bahkan pengawal kami memiliki batasan jumlah dan senjata yang ketat, jadi jangan memimpikan hal itu."Surya hanya bisa menghela napas.Entah hendak mendirikan angkatan bersenjata atau organisasi, semuanya harus memiliki identitas hukum.Surya tidak bisa bermusuhan dengan pemerintah setempat.Ditambah dengan konflik yang dapat diperkirakan dengan Organisasi Cahaya Dewa, serta campur tangan berbagai kekuatan tak terduga lainnya dan menjadi musuh dari semua sisi, ha
Effendi menatap Surya sambil berkata, "Lisensinya akan dikirimkan kepadamu besok siang, Pak Surya.""Senang sekali bisa bekerja sama dengan Bapak," sahut Surya sambil mengulurkan tangan kanannya dan menjabat tangan Effendi. Keduanya saling menatap dan tersenyum....Siang hari berikutnya.Surya berada di kamar hotel sambil melihat dokumen di tangannya dengan senyuman di wajahnya.Organisasi Dewa Naga Api.Setelah melihatnya sejenak, Surya melemparkan lisensinya ke dalam ruang penyimpanan, lalu pergi ke Grup Hadira Internasional, tepatnya ke kantor Olivia."Bu Olivia," ucap Surya seraya mengetuk pintu sebelum masuk.Olivia sedang mengurusi dokumen. Ketika dia melihat orang yang datang adalah Surya, dia mengerutkan kening dan bertanya, "Ada masalah apa?""Begini. Aku berencana keluar untuk jalan-jalan. Mungkin perlu sedikit waktu," jawab Surya.Olivia tertegun sejenak, lalu tersenyum dan menyahut, "Baiklah, kamu bisa melakukan apa pun yang kamu mau."Semakin jauh pria ini darinya, akan s
Harry mulai mondar-mandir di ruang tamu sambil mengerutkan keningnya.Siapa pun yang berani menghalangi jalannya menuju kekayaan sama saja dengan mencari kematian....Di Kota Doset.Surya sampai di penginapan tempat dia menginap sebelumnya.Hanya saja, sekarang masih siang hari. Tidak ada penambang di lobi penginapan yang meminum alkohol untuk melepaskan kepenatan dari kerja keras seharian.Melihat kedatangan Surya, pelayan di meja depan menyambutnya dengan hangat, lalu tampak terkejut."Halo." Surya tersenyum.Pelayan itu tertegun lama sebelum bergumam, "Pak, apa kamu mau menginap?""Aku mau bicara dengan bosmu. Apa aku bisa menemuinya?" Surya mengeluarkan setumpuk uang, lalu menaruhnya di konter.Mata pelayan itu berbinar. Dia segera mengambil uang itu, lalu memasukkannya ke dalam sakunya."Pak, aku akan segera mencari bosku. Kamu benar-benar sangat baik. Namaku Lilith. Kalau kamu butuh sesuatu, kamu bisa mencariku kapan saja," kata Lilith sambil tersenyum.Surya tersenyum sambil me
Tubuh Surya memancarkan kekuatan tak terlihat, lalu menyapu tubuh Lilith.Lilith akhirnya pulih. Dia menatap lelaki tua itu dengan tatapan ngeri, tidak mengerti apa yang sedang terjadi."Bolehkah aku tinggal di sini?" tanya lelaki tua itu perlahan dengan suara serak.Surya berkata dengan tenang, "Maaf, ini bukan penginapan lagi.""Oh, lalu tempat apa?""Markas Organisasi Dewa Naga Api.""Benarkah? Apakah Penguasa Naga Api benar-benar ada?""Aku akan berpidato di alun-alun nanti. Kalau berminat, kamu juga bisa datang," kata Surya.Setelah mendengar ini, lelaki tua itu mengangguk dalam diam, lalu berbalik pergi.Pada saat ini, Lilith baru bertanya dengan gemetar, "Pak, apa yang terjadi tadi?""Dia hanya pembuat onar, kamu nggak perlu meladeninya," jawab Surya sambil tersenyum.Lilith mengangguk meski masih agak bingung.Surya melihat jam, berdiri, lalu berkata, "Suruh semua orang di penginapan untuk pergi ke alun-alun kota."Setelah mengatakan itu, Surya pun keluar.Setelah meninggalkan