Sekarang orang dari Pengawas Kedisiplinan sudah ada di sini. Ciko tahu bahwa dia pasti akan dihukum, jadi sebaiknya dia mengakui semuanya saja. Lebih baik pasrah dengan keadaan.Setelah mendengar ini, Raka melihat ke arah Steven yang ada di samping. Pria itu tampak sudah sedikit panik.Saat ini, Yenny berkata dengan dingin, "Kamu adalah seorang petugas negara, tapi kamu memfitnah orang lain, juga dicurigai memicu pertengkaran yang menimbulkan masalah. Sekarang ikut denganku untuk penyelidikan."Steven benar-benar panik. Dia tergagap, "Kalian berdua, dengarkan aku, ini hanya kesalahpahaman. Aku bukan sengaja memfitnahnya.""Aku akan menyelidiki semuanya, nggak perlu bicara omong kosong," kata Yenny dengan tegas, membuat seluruh tubuh Steven gemetaran. Kemudian, Steven berkata dengan cepat, "Kak, ayahku adalah penanggung jawab Distrik Cirana, tolong bantulah aku sedikit. Kita semua adalah sesama petugas.""Haha." Yenny tersenyum, lalu berkata sambil menunjuk Raka, "Dia adalah putranya Le
Saat ini, Steven bahkan tidak berani mengatakan satu patah kata pun. Dia sudah gemetar ketakutan.Wanita tua dan keluarganya itu masih ingin membuat ulah, tapi di bawah bukti yang kuat dan ketegasan Yenny, mereka juga gemetar ketakutan. Mereka melihat sekeliling untuk mengamati situasinya.Ketika melihat itu, Raka langsung mencibir, lalu berkata, "Menuduh orang lain secara nggak benar adalah perbuatan melanggar hukum. Kalau kami menyelidikinya dengan jelas, kami akan menghentikan dana pensiun nenek itu dulu, lalu menuntut tanggung jawab kalian."Begitu mendengar bahwa dana pensiun wanita tua itu akan ditangguhkan, putra dan suami wanita tua itu langsung panik."Apa hakmu untuk menangguhkan dana pensiunnya?""Karena dia melanggar hukum. Kalian pikir karena kalian adalah orang tua, kalian bisa melanggar hukum? Lucu sekali," kata Raka dengan dingin.Sekarang wanita tua itu menjadi cemas. Dia segera bangkit, lalu berkata dengan tergesa-gesa, "Kalau kamu berani menghentikan dana pensiunku,
Saat ini, Widya tidak tahu bahwa dia tanpa sadar telah mendapatkan julukan pembawa sial.Saat ini, Widya sedang bersenang-senang di asrama, mengira Surya sedang diberi pelajaran.Surya menatap Steven, lalu menggelengkan kepalanya. Kemudian, dia menatap Ciko. Ciko menundukkan kepalanya tanpa sadar, tidak berani menatap Surya sama sekali.Surya berkata perlahan, "Karena kamu masih memiliki hati nurani, aku nggak akan menyuruh mereka mencopot jabatanmu. Tapi kamu tetap akan diberi hukuman. Kamu bisa kembali untuk merenungkannya dengan baik.""Aku mengerti, Kak." Pada saat ini, wajah Ciko dipenuhi dengan ketidakberdayaan dan rasa bersalah.Sebagai petugas berwenang, Ciko gagal memegang prinsipnya dan menyerah pada kekuasaan. Dia tidak bisa berkata apa-apa, hanya bisa mengakui kesalahannya, lalu menerima hukuman.Saat ini, Raka berkata, "Ciko, pergilah ke kantor Pengawas Kedisiplinan sendiri besok untuk melapor. Akan ada seseorang yang memberimu pelajaran.""Baik, aku pasti akan melapor tep
Lelaki tua itu perlahan membuka mata, tatapannya langsung tertuju pada botol alkohol itu. Dia mengambil botol itu, membuka segel, lalu meminum sebotol alkohol itu seperti ikan paus yang meminum air.Setelah menghabiskan minumannya, lelaki tua itu menyeka mulutnya, lalu menatap Hanson sambil bertanya dengan tenang, "Ada apa?""Senior, aku ingin memintamu untuk membunuh seseorang," kata Hanson.Lelaki tua itu memandang Hanson, lalu berkata perlahan, "Kalau kamu datang memohon padaku, orang ini pasti nggak sederhana, 'kan?""Ya, dia mungkin seorang ahli di tingkat suci," jawab Hanson.Lelaki tua itu tertawa, lalu berujar, "Ahli di tingkat suci? Anak muda sekarang hebat juga, berani berpikiran untuk melawan tingkat suci?""Kami berdua adalah musuh bebuyutan. Aku harap senior bisa membantuku kali ini," kata Hanson.Lelaki tua itu terdiam cukup lama, lalu berkata perlahan, "Kamu sudah mengurus keluargaku selama puluhan tahun. Kamu juga sudah melakukan pekerjaan dengan sangat baik. Ini membua
Sebuah aura kuno yang kental menyapu, memenuhi seluruh ruang penyimpanan.Tulang tangan kristal dalam sekejap berubah menjadi rahmat naga.Melihat angka 1.200 rahmat naga, Surya tersenyum lebar.Benda ini memang barang pengorbanan yang luar biasa. Rahmat naga kali ini benar-benar banyak sekali.Dengan kemunculan layar cahaya, ada banyak pilihan yang tersedia.Di baris pertama yang paling mencolok, muncul sebuah pilihan.Surya melihatnya sekilas, langsung merasa tertarik."Api Naga. Memperoleh kemampuan untuk mengembuskan napas dari klan naga. Api Naga memiliki kekuatan untuk membakar segalanya. Tingkat kekuatannya akan meningkat seiring dengan tingkat energi spiritual penggunanya, tanpa batas maksimum."Surya langsung tertarik, tidak bisa lagi memalingkan pandangannya.Kemampuan yang tidak memiliki batasan seperti itu umumnya merupakan kemampuan yang sangat kuat. Selain itu, ini adalah kemampuan eksklusif Klan Naga, Api Naga.Klan Naga adalah klan terkuat dalam legenda. Setiap kemampua
Dengan ketahanan api dari ular naga api, bahkan luka ringan pun akan sembuh dengan cepat dan tidak berefek apa pun. Namun, jelas Surya meremehkan kekuatan Api Naga.Api Naga yang menempel pada ular naga api tidak menunjukkan tanda-tanda akan padam. Ular naga api itu langsung berada dalam bahaya.Surya yang sedang terkejut, mengambil napas dalam-dalam lagi, kemudian Api Naga itu langsung tersedot kembali olehnya dan membuat ular naga api itu melarikan diri untuk menyelamatkan nyawanya.Surya juga ketakutan, dia tidak menyangka kekuatan Api Naga begitu hebat, bahkan sampai hampir membunuh ular naga api itu.Saat ini, ada banyak bekas luka bakar di tubuh ular naga api itu. Ia memandang Surya dengan rahang terbuka dan ekspresi sedih di wajahnya.Surya tertawa pelan, kemudian berkata, "Maaf, aku nggak bermaksud begitu."Ular naga api itu mendesis untuk menunjukkan ketidakpuasannya.Surya segera keluar dari ruang penyimpanan dan tampak malu.Api Naga ini memang kuat dan bisa digunakan sebaga
Rosa tersenyum, lalu menjawab, "Organisasi Tongin juga nggak mudah untuk ditindas. Aku tentu memiliki sumber informasiku sendiri. Sebaiknya kamu bersiap lebih awal. Dia nggak mudah untuk dihadapi."Setelah berkata demikian, Rosa langsung pergi ke kamarnya.Surya berpikir sejenak, lalu menelepon Brian.Segera setelah panggilannya tersambung, Brian menyahut, "Pak, kami mendengar kalau ada seseorang yang ingin menantangmu di Avior. Dia juga mengeluarkan kata-kata kejam bahwa ini adalah pertarungan hidup dan mati.""Pertarungan hidup dan mati?"Surya mengerutkan kening. Kebencian mendalam macam apa yang orang itu punya, bahkan sampai ingin menentukan hidup dan mati. Perlu diketahui bahwa setiap tingkat suci memiliki kemampuan bertarung yang terbaik.Negara akan sangat memperhatikan mereka karena pencapaian mereka diperoleh dengan susah payah. Umumnya kalau tidak ada kebencian yang mendalam antara tingkat suci, mereka tidak akan mengucapkan kata-kata kejam seperti itu.Namun, jika menurut p
Rania memikirkannya lama sekali. Karena besok mereka juga tidak tahu mau ke mana, Avior juga merupakan pilihan yang cukup bagus.Namun, kemudian Rania masih tersenyum pahit. Dia sebenarnya tetap ingin bertemu dengan Surya, semua ini hanya alasan yang dia buat saja....Siang hari berikutnya.Surya mengakhiri meditasinya, bangkit, lalu berkendara menuju Avior sendirian.Sesampainya di tempat parkir luar Avior, di sini sudah penuh dengan berbagai kendaraan sehingga sangat sulit untuk mencari tempat parkir kosong.Setelah menemukannya dengan tidak mudah, Surya segera memakirkan mobilnya. Sebelum dia sempat memarkir mobil, sebuah mobil Maserati Quattroporte datang dari belakang mobil Surya. Seorang pria keluar dari mobil, lalu berteriak, "Tempat parkir ini punyaku."Surya turun dari mobil, lalu menatap pria itu. Dia tidak mengenali pria itu. Selain itu, mobil pria itu menggunakan pelat nomor asing. Surya pun segera berkata, "Pak, aku yang berhenti dulu. Maaf."Pada saat ini, dua gadis kelu