Rania memikirkannya lama sekali. Karena besok mereka juga tidak tahu mau ke mana, Avior juga merupakan pilihan yang cukup bagus.Namun, kemudian Rania masih tersenyum pahit. Dia sebenarnya tetap ingin bertemu dengan Surya, semua ini hanya alasan yang dia buat saja....Siang hari berikutnya.Surya mengakhiri meditasinya, bangkit, lalu berkendara menuju Avior sendirian.Sesampainya di tempat parkir luar Avior, di sini sudah penuh dengan berbagai kendaraan sehingga sangat sulit untuk mencari tempat parkir kosong.Setelah menemukannya dengan tidak mudah, Surya segera memakirkan mobilnya. Sebelum dia sempat memarkir mobil, sebuah mobil Maserati Quattroporte datang dari belakang mobil Surya. Seorang pria keluar dari mobil, lalu berteriak, "Tempat parkir ini punyaku."Surya turun dari mobil, lalu menatap pria itu. Dia tidak mengenali pria itu. Selain itu, mobil pria itu menggunakan pelat nomor asing. Surya pun segera berkata, "Pak, aku yang berhenti dulu. Maaf."Pada saat ini, dua gadis kelu
Pria itu menatap Surya dengan tatapan merendahkan sambil bertanya, "Apa sulitnya membawamu masuk? Menurutmu apakah aku, Zayan Siduarta, berkecimpung di Provinsi Huria tanpa alasan?""Kalau begitu, tolong ya, Kak. Tentu saja aku akan memberikan hadiah terima kasih ketika waktunya tiba."Zayan terkekeh, menatap kedua gadis di sampingnya, lalu menjawab dengan bangga, "Siapa yang peduli dengan hadiah terima kasihmu? Begini saja, beri aku tempat parkirnya. Selama kamu bersikap baik, aku nggak hanya akan mengantarmu ke pelelangan, tapi bagaimana kalau aku juga membawamu masuk ke Avior dan melihat dunia?""Baiklah kalau begitu, aku akan memindahkan mobilku untukmu sekarang."Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, Surya memundurkan mobilnya, berhenti di tempat yang jauh, lalu bergegas kembali.Saat ini, Zayan sudah memarkirkan mobilnya. Kedua gadis itu sedang memegang lengan Zayan, satu di kiri dan satu di kanan.Zayan menatap Surya, lalu berkata sambil tersenyum, "Kamu cukup pintar. Perlu diketa
"Kamu sudah bekerja keras," sahut Rania enteng.Pria itu menjawab dengan cepat, "Mudah saja. Kamu suka tempat ini, tentu saja kita harus datang."Tampaknya pria itu sangat menyayangi Rania.Tidak heran juga, penampilan Rania juga cukup baik. Dia memiliki aura anggun dan pendiam yang cukup menarik bagi pria. Sangat sulit bagi orang awam untuk menolak pesona Rania.Saat ini, Surya mengikuti Zayan datang ke tempat yang tidak jauh dari Gedung Antik.Terlihat ada meja dan kursi di sekitar Gedung Antik dan semuanya sudah dipenuhi dengan orang.Surya melihat sekeliling, lalu melihat kepala keluarga Basid, Keluarga Mesadi dan Keluarga Hatani. Ketiga kepala keluarga berada di tempat ini untuk menjaga ketertiban.Di puncak Gedung Antik, Rosa, Rino dan Ahmad, ketiga kultivator tingkat suci itu sedang duduk sambil diam-diam mengamati halaman rumput yang berjarak dua ratus meter di depan.Di halaman rumput itu, ada meja yang terpisah. Seorang pria tua dengan rambut kusut dan janggut sedang minum da
Semua orang berteriak kegirangan, membuat Surya tidak bisa berkata-kata.Sejak kapan dia mendapat panggilan sebagai Jenderal Dewa Langit Aksha? Pertama, dia dipanggil sebagai Dewa Petir Suryo, sekarang dia menjadi Jenderal Dewa Langit Aksha. Orang-orang ini cukup hebat juga.Faktanya, Surya sendiri tidak tahu bahwa dia sudah menjadi eksistensi setingkat dewa di dunia seni bela diri Provinsi Andaru. Dia dihormati oleh semua orang, dipuji di mana-mana dan hampir didewakan.Ketika Dodit melihat Surya, dia mengerutkan kening dan memandang Surya dari atas ke bawah. Setelah beberapa saat, Dodit berkata, "Memang benar setiap zamannya ada orang genius.""Terima kasih." Surya berdiri sepuluh meter dari pria tua itu dan menjawab dengan tenang, "Senior, aku sangat ingin tahu. Kenapa Senior ingin melawanku dan bersikeras melakukan pertarungan hidup dan mati?"Dodit tersenyum sambil menyahut, "Kamu nggak perlu khawatir. Gunakan seluruh kekuatanmu. Aku harap kamu nggak mengecewakan aku.""Aku akan m
Saat energi spiritual yang menakutkan terus-menerus dirangsang, titik cahaya abu-abu terpancar dari masing-masing dari empat pilar energi spiritual dan mendarat di tubuh Surya.Dalam sekejap, Surya terkena empat sihir keadaan negatif, yaitu lambat, lemah, lumpuh dan berat.Meskipun sihir semacam ini hanya teknik sihir tingkat rendah, jika diserang dengan empat sihir secara bersamaan, tetap akan sangat membuat tidak nyaman.Bagi kultivator biasa, dalam keadaan ini, gerakan mereka akan menjadi lambat, badan mereka akan lemah dan kaku, berat badan mereka akan bertambah secara signifikan dan mereka juga tidak mampu bereaksi secara normal, apalagi melawan.Tembok Kematian memang sangat kuat, jurus ini bisa dibilang dapat membuat sihir ini pasti mengenai sasaran, tanpa ada kemungkinan untuk mengelak.Pertarungan antar kultivator sering kali dapat menentukan hasilnya dalam hitungan detik. Dampak dari keadaan negatif ini cukup untuk membunuh beberapa kali di antara kultivator kuat tingkat suci
Saat semua orang berseru, Surya berteriak keras, kemudian Pedang Petir-nya menyala dengan kilat yang menyilaukan dan api kekuatan pikiran berwarna perak. Dia langsung menebaskannya ke arah kuda berkepala banteng itu.Kuda berkepala banteng itu berteriak pada saat yang bersamaan, "Berani sekali kamu!"Rantai Pengikat Jiwa dan Trisula Langit jatuh ke arah kepala Surya.Kedua senjata itu langsung menyala dengan api energi spiritual abu-abu, dengan banyak elemen yang muncul, kemudian kekuatan yang besar mulai menahan Surya.Surya bisa merasakan senjata di tangan kuda berkepala banteng itu bisa menyebabkan serangan jiwa.Sekali dikunci atau dipukul, jiwanya akan langsung terpukul. Rata-rata para kultivator tidak akan pernah mampu menahannya. Jadi, saat menyerang, Surya menambahkan kekuatan pikirannya sendiri pada Pedang Petir.Cara terbaik untuk menghadapi serangan jiwa adalah dengan menggunakan kekuatan pikiran untuk melakukan serangan balik. Semua itu tergantung pada kekuatan pikiran siap
Dodit memang merupakan kultivator tingkat suci tahap puncak.Begitu Sepuluh Raja Iblis muncul, tekanan itu langsung membesar, bahkan hampir mengikat sekujur tubuh Surya.Sepuluh Raja Iblis masing-masing memegang senjata ajaib, memancarkan aura kematian yang mengerikan. Begitu terkena senjata ajaib mereka, Surya pasti akan lenyap.Medan Dodit bisa dibilang sangat kuat. Kultivator tingkat suci biasa pasti tidak akan bisa bertahan dari serangan Sepuluh Raja Iblis setingkat ini dan pasti sudah mati sekarang.Hanya saja, Surya bukan kultivator tingkat suci biasa. Di bawah serangan menakutkan seperti ini, dia menarik napas dalam-dalam, lalu berteriak keras.Muncul kekuatan naga, kekuatan petir, energi spiritual, kekuatan pikiran.Keempat kekuatan itu langsung meledak dalam sekejap. Tungku energi spiritual dan Kristal Naga mulai berputar, hampir semua kekuatan keluar bersamaan.Bersamaan dengan itu, Surya menancapkan Pedang Petir ke tanah. Kemudian, dia membuat beberapa segel mantra dengan ce
Mendengar itu, Surya hanya berkata sambil tersenyum, "Kamu sudah akan mati, jadi jangan menyimpan kekuatan lagi."Mendengar itu, Dodit langsung membuka matanya. Di dalam tubuhnya, terbakar api energi spiritual berwarna abu-abu yang melonjak ke langit dan tersambung dengan awan energi spiritual di atas kepalanya. Sebuah aura kematian yang besar langsung menutupi semua orang.Semua orang berteriak terkejut.Dodit bisa-bisanya masih mempunyai kekuatan untuk bertarung, bahkan melepaskan energi spiritual yang begitu besar. Hal itu benar-benar sangat menakutkan.Namun, setelah orang-orang merasa terkejut, mereka merasa lebih semangat lagi. Kalau Dodit bisa memaksa Surya untuk menggunakan kekuatan medannya, hari ini mereka tidak sia-sia datang untuk menonton.Surya berjalan selangkah demi selangkah ke arah Dodit tanpa panik sedikit pun. Dia tidak tampak seperti akan menyerang, melainkan sangat percaya diri.Rino dan Ahmad mengerutkan dahi mereka.Kekuatan Surya memang tidak perlu diragukan la