Edgar terdiam beberapa saat, lalu berkata dengan dingin, "Pak Carlos, ini adalah kasus yang menyangkut nyawa manusia, kami harus menanganinya.""Kamu pasti yang akan ditangani lebih dulu. Kamu tahu hubungan antara kepala inspektur kalian dan kami. Tanpa dukungan dari Nona, bisakah dia mengamankan posisi ini? Jangan lupa, kamu baru bangun dari atas perut Kyra tadi malam."Edgar menunjukkan kegarangan di matanya, tetapi setelah beberapa saat, dia tetap menjawab, "Aku akan melakukannya, tapi sebaiknya kamu harus cepat, karena opini publik akan segera muncul.""Aku akan mengurusnya," jawab Carlos. Setelah selesai bicara, Carlos menutup telepon dengan ekspresi muram di wajahnya.Sejujurnya, Carlos tidak ingin mengancam Edgar kecuali benar-benar perlu dilakukan. Namun, jika Carlos tidak melakukannya saat ini, dia sudah tidak punya pilihan lagi karena harus mengendalikan situasi ini.Setelah berpikir sebentar, Carlos menelepon sekretarisnya dan berkata sambil menggertakkan giginya, "Suruh Gen
Surya menggelengkan kepalanya, menghunuskan Pedang Pembunuh di tangannya, kemudian berdiri dan berjalan menuju orang-orang ini.Dengan ayunan Pedang Pembunuh miliknya, Surya seperti sedang memotong buah dan sayuran. Puluhan orang langsung terjatuh begitu saja, bahkan tidak ada noda darah yang menempel di tubuh Surya.Setelah membunuh orang-orang ini, Surya berjalan ke lift dan meninjunya.Lift itu langsung berubah bentuk dan jatuh dengan suara gemuruh. Terdengar pula suara jeritan di dalamnya.Setelah menghancurkan jalur lift, Surya berbalik dan berjalan menuju tangga. Sekarang tangga ini menjadi satu-satunya tempat di mana orang-orang bisa naik.Pada saat yang bersamaan, Thomas gemetar. Dia mengangkat kameranya sambil merekam adegan berdarah dan menakutkan ini dengan ekspresi ngeri di wajahnya.Namun, Surya sudah menghilang di koridor dengan cepat.Menghadapi orang-orang yang terus berdatangan, Surya sama sekali tidak berniat menunjukkan belas kasihan. Di bawah Pedang Pembunuh-nya, da
Thomas dan anak buahnya segera menyusul Mina.Kejadian ini mungkin akan menjadi berita paling heboh di Negara Siaka. Thomas tidak tahu apakah dia takut atau bersemangat. Yang jelas kamera di tangannya terus bergetar....Sementara itu, di kantor presiden.Sekretaris membawa sebuah dokumen, lalu segera menyerahkannya kepada Fredi.Fredi melihatnya, mengerutkan kening dan berkata, "Terus perhatikan dan laporkan situasinya kapan saja.""Baik."...Di vila Angela.Carlos berjalan ke ruang tamu dengan gemetar sambil menyeka keringatnya.Saat dipanggil oleh wanita itu, Carlos merasa sangat ketakutan.Melihat sosok kurus itu, Carlos merasa seperti sedang menghadapi tyrannosaurus yang menakutkan."Nona," sapa Carlos seraya membungkuk sembilan puluh derajat untuk memberi hormat. Keringat di dahinya sampai menetes ke lantai yang halus dan berharga.Kursi itu perlahan berbalik. Saat ini, Angela sedang memegang segelas anggur merah, kemudian menyesapnya seraya menatap Carlos dalam diam.Carlos men
Sekretaris Fredi menerima perintah, lalu segera pergi. Fredi duduk kembali di kursinya dan berpikir keras.Para konglomerat itu menguasai seluruh perekonomian Negara Siaka dan menjangkau dunia politik. Ambisi Fredi sangat dibatasi, tetapi para konglomerat itu begitu kuat dan Fredi tidak bisa bertindak gegabah meski hanya melakukan sedikit gerakan saja.Namun, untuk bisa naik ke posisi ini, Fredi juga merupakan orang yang berani dan berhati-hati, serta tidak pernah melewatkan setiap kesempatan.Dari sudut pandang mana pun, Fredi punya alasan yang sah untuk terlibat dalam insiden ini.Jika Fredi benar-benar dapat mengambil kesempatan ini untuk memundurkan Grup Lima Bintang, kemudian memecat Julian sebagai jaksa agung dan Erno sebagai kepala inspektur, lalu membiarkan orang-orangnya mengambil alih, dia bisa menunjukkan kekuatannya dan tidak lagi dibatasi oleh para konglomerat itu."Anak muda, kamu benar-benar luar biasa. Ini sudah waktunya untuk menghubungimu," gumam Fredi sambil melihat
Bahkan tragedi bunuh diri Carlos pun tak mampu meredam kontroversi ini. Hal ini jelas karena Gedung Kantor Kepresidenan sudah mengambil tindakan tegas.Angela tentu saja tahu bahwa Fredi mengambil kesempatan untuk menimbulkan masalah. Setelah semua kebenaran diumumkan dan media tidak bisa menutupinya, Grup Lima Bintang harus meminta maaf dan mengakui kesalahannya di hadapan opini publik nasional.Jika seperti itu, Fredi akan mengambil kesempatan untuk mengganti Erno dengan orang-orangnya sendiri. Dengan begitu, Grup Lima Bintang akan kehilangan kendali atas pemerintah.Mereka sudah sejak lama berkonfrontasi dengan Gedung Kantor Kepresidenan dan selalu berada di atas angin. Beberapa presiden harus mengumumkan kebijakan sesuai keinginan mereka, membawa keuntungan besar bagi grup mereka dan terus mengonsolidasikan grup mereka.Namun, jika menyerah dan mengakui kesalahan sekarang, mereka tidak akan bisa menekan Fredi lagi. Grup mereka akan menderita kerugian besar. Hal itu tentu saja tidak
Surya baru merasakan hantaman dahsyat saat belati itu bersentuhan dengan kulitnya.Bisa dikatakan bahwa medan kegelapan juga membatasi persepsinya.Namun, saat Pablo tersenyum dingin, tiba-tiba sepercik nyala api perak menyala di kegelapan. Tusukan Kegelapan Pablo langsung terhalang oleh perisai kecil yang terbakar dengan api perak.Perisai itu hanya seukuran telapak tangan dengan api perak yang menyala dan puluhan elemen di atasnya.Serangan Pablo dalam diam telah diblokir sepenuhnya.Pablo sangat terkejut, ada orang yang bisa memblokir Tusukan Kegelapan miliknya di medan kegelapan?Namun, di saat yang sama ketika perisai perak itu muncul, Pedang Pembunuh yang besar juga terbakar dengan api perak dan menghantam Pablo seperti sambaran petir.Kekuatan kekerasan dari Pedang Pembunuh mengguncang seluruh medan kegelapan tanpa disadari. Api perak membawa kekuatan aneh, membuat kesadaran Pablo terhenti.Pablo terkejut. Dia yang sudah terintegrasi dengan medan kegelapan, segera berubah menjad
Seperti yang sudah diharapkan.Dalam beberapa menit kemudian, api kekuatan pikiran pada Pedang Pembunuh Surya mulai padam.Kekuatan pikiran yang awalnya diperluas juga menyusut sedikit demi sedikit. Tentu saja, Surya tidak mampu mempertahankan konsumsi kekuatan pikiran yang begitu besar.Kesempatan telah datang.Dalam kegelapan, Pablo mengikuti Surya dalam bentuk bayangan, menempel pada kekuatan pikiran Surya yang ditarik kembali selangkah demi selangkah.Selama Pablo bisa mencapai jarak yang cukup, dia bisa memberikan serangan fatal lainnya.Kali ini, Surya mungkin tidak memiliki kekuatan pikiran yang cukup untuk melawan.Semua kekuatan pikiran kembali ke dalam tubuh Surya seperti air yang surut. Surya bahkan menyingkirkan Pedang Pembunuh-nya.Pablo tersenyum. Di medan kegelapan, luka fisik tidak berpengaruh padanya. Saat ini, dia sudah berada satu meter dari Surya.Namun, Pablo tidak terburu-buru mengambil tindakan.Pablo ingin melihat apakah Surya memiliki tindakan cadangan lain ata
Senyuman aneh muncul di wajah Surya. Bola api perak yang dipadatkan dengan kekuatan pikiran di tangannya, menekan kuat ke arah Pablo.Kemudian, terdengar suara ledakan.Bola api perak itu meledak, menyebabkan ruang di dekatnya seperti danau yang tertiup angin kencang dan menimbulkan riak.Meskipun Pablo merasakan bahaya dan segera mundur, dia masih terpengaruh oleh jangkauan ledakan dari bola api perak.Pablo bergegas keluar hotel dengan tubuh yang berubah menjadi kabut hitam, mirip sekali dengan hantu.Saat ini, jiwa Pablo dibakar oleh kekuatan pikiran yang dahsyat sehingga membuatnya terseok-seok dan pusing. Pablo hampir tidak dapat mempertahankan kondisinya dan terjatuh beberapa kali di jalan.Namun, dengan kemauannya yang kuat, Pablo mengerahkan kekuatan pikirannya untuk bersaing dengan kekuatan ini dan melarikan diri kembali menuju vila di gunung.Pada saat ini, kegelapan yang menyelimuti hotel menghilang seperti air pasang. Lampu menyala dan mengembalikan kecerahan.Mina, Thomas