Sekretaris Fredi menerima perintah, lalu segera pergi. Fredi duduk kembali di kursinya dan berpikir keras.Para konglomerat itu menguasai seluruh perekonomian Negara Siaka dan menjangkau dunia politik. Ambisi Fredi sangat dibatasi, tetapi para konglomerat itu begitu kuat dan Fredi tidak bisa bertindak gegabah meski hanya melakukan sedikit gerakan saja.Namun, untuk bisa naik ke posisi ini, Fredi juga merupakan orang yang berani dan berhati-hati, serta tidak pernah melewatkan setiap kesempatan.Dari sudut pandang mana pun, Fredi punya alasan yang sah untuk terlibat dalam insiden ini.Jika Fredi benar-benar dapat mengambil kesempatan ini untuk memundurkan Grup Lima Bintang, kemudian memecat Julian sebagai jaksa agung dan Erno sebagai kepala inspektur, lalu membiarkan orang-orangnya mengambil alih, dia bisa menunjukkan kekuatannya dan tidak lagi dibatasi oleh para konglomerat itu."Anak muda, kamu benar-benar luar biasa. Ini sudah waktunya untuk menghubungimu," gumam Fredi sambil melihat
Bahkan tragedi bunuh diri Carlos pun tak mampu meredam kontroversi ini. Hal ini jelas karena Gedung Kantor Kepresidenan sudah mengambil tindakan tegas.Angela tentu saja tahu bahwa Fredi mengambil kesempatan untuk menimbulkan masalah. Setelah semua kebenaran diumumkan dan media tidak bisa menutupinya, Grup Lima Bintang harus meminta maaf dan mengakui kesalahannya di hadapan opini publik nasional.Jika seperti itu, Fredi akan mengambil kesempatan untuk mengganti Erno dengan orang-orangnya sendiri. Dengan begitu, Grup Lima Bintang akan kehilangan kendali atas pemerintah.Mereka sudah sejak lama berkonfrontasi dengan Gedung Kantor Kepresidenan dan selalu berada di atas angin. Beberapa presiden harus mengumumkan kebijakan sesuai keinginan mereka, membawa keuntungan besar bagi grup mereka dan terus mengonsolidasikan grup mereka.Namun, jika menyerah dan mengakui kesalahan sekarang, mereka tidak akan bisa menekan Fredi lagi. Grup mereka akan menderita kerugian besar. Hal itu tentu saja tidak
Surya baru merasakan hantaman dahsyat saat belati itu bersentuhan dengan kulitnya.Bisa dikatakan bahwa medan kegelapan juga membatasi persepsinya.Namun, saat Pablo tersenyum dingin, tiba-tiba sepercik nyala api perak menyala di kegelapan. Tusukan Kegelapan Pablo langsung terhalang oleh perisai kecil yang terbakar dengan api perak.Perisai itu hanya seukuran telapak tangan dengan api perak yang menyala dan puluhan elemen di atasnya.Serangan Pablo dalam diam telah diblokir sepenuhnya.Pablo sangat terkejut, ada orang yang bisa memblokir Tusukan Kegelapan miliknya di medan kegelapan?Namun, di saat yang sama ketika perisai perak itu muncul, Pedang Pembunuh yang besar juga terbakar dengan api perak dan menghantam Pablo seperti sambaran petir.Kekuatan kekerasan dari Pedang Pembunuh mengguncang seluruh medan kegelapan tanpa disadari. Api perak membawa kekuatan aneh, membuat kesadaran Pablo terhenti.Pablo terkejut. Dia yang sudah terintegrasi dengan medan kegelapan, segera berubah menjad
Seperti yang sudah diharapkan.Dalam beberapa menit kemudian, api kekuatan pikiran pada Pedang Pembunuh Surya mulai padam.Kekuatan pikiran yang awalnya diperluas juga menyusut sedikit demi sedikit. Tentu saja, Surya tidak mampu mempertahankan konsumsi kekuatan pikiran yang begitu besar.Kesempatan telah datang.Dalam kegelapan, Pablo mengikuti Surya dalam bentuk bayangan, menempel pada kekuatan pikiran Surya yang ditarik kembali selangkah demi selangkah.Selama Pablo bisa mencapai jarak yang cukup, dia bisa memberikan serangan fatal lainnya.Kali ini, Surya mungkin tidak memiliki kekuatan pikiran yang cukup untuk melawan.Semua kekuatan pikiran kembali ke dalam tubuh Surya seperti air yang surut. Surya bahkan menyingkirkan Pedang Pembunuh-nya.Pablo tersenyum. Di medan kegelapan, luka fisik tidak berpengaruh padanya. Saat ini, dia sudah berada satu meter dari Surya.Namun, Pablo tidak terburu-buru mengambil tindakan.Pablo ingin melihat apakah Surya memiliki tindakan cadangan lain ata
Senyuman aneh muncul di wajah Surya. Bola api perak yang dipadatkan dengan kekuatan pikiran di tangannya, menekan kuat ke arah Pablo.Kemudian, terdengar suara ledakan.Bola api perak itu meledak, menyebabkan ruang di dekatnya seperti danau yang tertiup angin kencang dan menimbulkan riak.Meskipun Pablo merasakan bahaya dan segera mundur, dia masih terpengaruh oleh jangkauan ledakan dari bola api perak.Pablo bergegas keluar hotel dengan tubuh yang berubah menjadi kabut hitam, mirip sekali dengan hantu.Saat ini, jiwa Pablo dibakar oleh kekuatan pikiran yang dahsyat sehingga membuatnya terseok-seok dan pusing. Pablo hampir tidak dapat mempertahankan kondisinya dan terjatuh beberapa kali di jalan.Namun, dengan kemauannya yang kuat, Pablo mengerahkan kekuatan pikirannya untuk bersaing dengan kekuatan ini dan melarikan diri kembali menuju vila di gunung.Pada saat ini, kegelapan yang menyelimuti hotel menghilang seperti air pasang. Lampu menyala dan mengembalikan kecerahan.Mina, Thomas
"Bukan, jangan gugup." Angela menjawab dengan tenang, "Aku cuma berjaga-jaga, takut kamu akan gagal, jadi aku mengundang dua senior ayahku untuk datang. Aku benar-benar nggak ingin mereka mengambil tindakan. Sayangnya, kamu membuatku sedikit kecewa.""Maafkan aku," sahut Pablo seraya menundukkan kepalanya dalam-dalam lagi.Angela berkata, "Bersiaplah untuk bertarung, dia akan segera datang.""Apa?" ulang Pablo dengan terkejut.Pada saat ini, pria tua renta itu menghela napas seraya berkata, "Pasti ada jejak dia di tubuhmu. Akan sulit untuk melarikan diri tanpa diikuti kalau kamu melarikan diri seperti ini.""Tapi nggak masalah, kita jadi nggak perlu mencarinya," tandas pria beralis tebal itu.Saat ini, Angela tersenyum dan menjawab, "Kalau begitu, aku serahkan pada Senior Tango dan Senior Hans.""Dengan senang hati," sahut mereka berdua sambil tersenyum bersamaan.Angela menatap Pablo, mengerutkan kening sambil berkata, "Aku akan memberimu kesempatan lagi. Kalau kalian bertiga yang ber
Menghadapi pengepungan dari tiga kultivator tingkat suci, Surya mengeluarkan Pedang Petir tanpa merasa panik sedikit pun.Di atas Pedang Petir berwarna emas, muncul api energi spiritual yang membangkitkan petir dan guntur, menghilangkan sedikit kegelapan dan membuat Surya setidaknya dapat melihat radius satu meter di sekitarnya.Namun, saat ini ada bayangan tinju yang tak terhitung banyaknya dengan kekuatan tak terduga, melaju ke arah Surya.Tinju dengan kekuatan tingkat suci ditambah dalam keadaan marah itu tentu saja tidak dapat dianggap enteng.Surya berteriak, lalu segera melambaikan Pedang Petir-nya ke arah bayangan tinju.Terdengar suara dentuman berturut-turut. Kedua tinju Tango menghantam Pedang Petir, menimbulkan bunyi ledakan keras.Mereka berdua saling menghantam dengan kekuatan yang besar. Surya berhasil mengadang serangan Tango.Namun, detik berikutnya, Tango kembali menggerakkan tinjunya dengan gila, lalu mengarahkan tinjunya pada Surya dengan keras.Serangan tanpa henti
Ada juga beberapa manusia pohon yang bergerak ke arah Surya. Mereka mengulurkan ranting pohon yang merupakan lengan mereka ke arah Surya. Cabang ranting pohon bahkan juga menembakkan duri tajam yang mengandung racun.Selama Surya berhasil dikontrol, meski satu detik saja, dia akan terkena serangan kejam dari Dunia Kayu, membuatnya tak mempunyai kemampuan untuk melawan lagi.Apalagi, di samping masih ada Tango yang selalu mengawasi. Saat ini, Tango sedang berdiri di atas sebuah ranting pohon besar sambil tertawa terbahak-bahak.Di sisi lain, Angela yang duduk di ruang rahasia tersenyum puas melihat adegan itu.Tiga kultivator tingkat suci bekerja sama, Angela tidak percaya masih ada orang yang bisa keluar dari tempat itu hidup-hidup.Kali ini adalah sebuah bahaya, juga merupakan sebuah peluang.Kali ini juga pertama kalinya bagi Grup Lima Bintang untuk menunjukkan kekuatan seni bela diri mereka yang kuat kepada dunia.Grup Lima Bintang bukan hanya mengontrol keuangan Negara Siaka, tapi
Linda mengenakan gaun pengantin tradisional. Seluruh gaunnya berwarna merah terang, sementara wajahnya bahkan lebih merah dari pakaiannya.Surya juga mengenakan pakaian tradisional berwarna merah yang khas. Keduanya membawa minuman, memberikan penghormatan satu per satu pada keluarga dan teman-teman yang hadir dalam pernikahan tersebutOrang tua kedua belah pihak tersenyum lebar, tidak bisa menyembunyikan kegembiraan mereka. Sebagai orang tua, yang paling dikhawatirkan adalah pernikahan anak-anak mereka.Sekarang, keduanya telah menemukan pasangan yang begitu baik. Kebahagiaan mereka jelas tak bisa dilukiskan dengan kata-kata.Orang-orang lainnya juga ikut bersukacita. Mereka mengangkat gelas, lalu minum dengan gembira.Mereka adalah teman, bawahan, serta orang-orang yang setia pada Surya dan Linda. Mereka sangat senang melihat kebahagiaan keduanya.Tidak ada pembawa acara di pesta pernikahan ini, semuanya dilaksanakan dengan sangat sederhana, tapi juga sangat meriah dan penuh kegembir
Malam harinya, ketika kembali ke Pulau Aora, Surya merasa sangat terharu saat berdiri di jembatan tertutup. Dia diam-diam melepaskan sedikit auranya.Pulau Aora seketika menjadi ramai. Satu per satu sosok yang dikenalnya muncul dengan terburu-buru.Surya perlahan berjalan memasuki pulau dengan senyuman.Saat tiba di alun-alun, Surya melihat sosok-sosok yang sangat dikenalnya seperti Linda, Yenny, Raka, Gesang, serta yang lainnya. Senyum di wajah Surya tampak makin lebar.Ketika orang-orang ini melihat Surya, wajah mereka penuh dengan ekspresi gembira yang sulit untuk disembunyikan.Setelah sekian lama tidak bertemu dan tidak bisa dihubungi, mereka sangat khawatir, juga merindukan Surya."Surya, aku pikir kamu nggak akan kembali." Linda adalah orang lebih dulu membuka mulutnya. Dia berkata dengan penuh kesedihan.Surya berjalan mendekat, memeluk Linda, lalu berujar, "Maafkan aku, mulai sekarang aku nggak akan melakukannya lagi. Semua masalah sudah selesai. Aku nggak akan pernah meningga
Baroman sebenarnya adalah inkarnasi dari Govi. Saat ini, Baroman melesat menuju ke arah Surya. Keduanya berubah menjadi bentuk manusia setelah berada beberapa kilometer jauhnya, lalu mulai bertarung lagi. Govi mengalirkan energinya ke dalam tubuh Baroman, membuat Baroman menjadi makin kuat dalam pertempuran, hingga akhirnya dia berhasil melukai Surya dengan parah menggunakan satu tebasan pedang. Ini membuat Surya terjatuh dari udara."Hahaha!"Pada saat ini, Govi tiba-tiba muncul sambil tertawa, lalu berujar, "Baroman, kamu sudah melakukan pekerjaan dengan baik.""Terima kasih, Pak."Baroman mundur ke belakang Govi, menatapnya dengan tatapan dingin, lalu tiba-tiba mengeluarkan pedang dari balik jubahnya. Dia menusukkannya ke arah Govi. Govi dengan cepat berbalik, menangkap pedang hitam Baroman, lalu bertanya dengan ekspresi dingin, "Baroman, apa kamu sudah gila?"Pada saat itu, suara Penguasa Kegelapan terdengar dari tenggorokan Baroman, "Govi, kamu sudah beberapa kali menghentikanku.
Pada saat ini, Dewa Kejahatan Gunung Es tiba-tiba melafalkan mantra. Gunung-gunung es mulai berjatuhan dari langit. Salah satu gunung es menghantam Surya dan Oberon. Dewa Kejahatan Gunung Es tertawa terbahak-bahak, lalu berujar, "Hahaha, sepertinya kalian nggak begitu kuat."Belum selesai dia berbicata, terdengar suara ledakan keras. Gunung es meledak menjadi pecahan-pecahan kecil, sementara Surya dan Oberon muncul tanpa luka di hadapan para Dewa Jahat."Apa?""Dasar bajingan!"Dewa Iblis Api berteriak penuh amarah. Seketika itu juga, sekeliling berubah menjadi lautan api. Namun, api setinggi ratusan meter yang membara itu langsung lenyap begitu menyentuh perisai pelindung Surya dan Oberon.Dewa Iblis Bumi berkata, "Biar aku yang melakukannya!"Dewa Iblis Bumi melafalkan mantra, membuat tanah tiba-tiba terbelah, sementara Surya dan Oberon terjatuh ke dalam jurang tanpa dasar. Segera setelah itu, Dewa Iblis Bumi membuat tanah yang terbelah menutup kembali dengan pikirannya.Namun, hanya
Pada detik berikutnya, Surya menggunakan Pedang Naga Iblis untuk membuka sebuah celah di udara. Mereka berdua melewati celah tersebut, langsung menuju ruang bawah dari ruang atas, kembali ke ruang bumi.Celah tersebut kembali tertutup. Saat ini, gelombang besar energi hitam langsung mengalir dari langit ke laut di ruang bumi. Dalam beberapa menit saja, energi hitam tersebut sudah menyebar, mengubah seluruh ruang bumi menjadi ruang kegelapan.Beberapa celah retakan besar hitam muncul di langit, sementara satu per satu Dewa Iblis turun ke ruang bumi.Dewa Darah, Dewa Penghancur, Dewa Kejahatan Gunung Es, Dewa Iblis Api, Dewa Iblis Bumi, Dewa Iblis Angin, Dewa Pembantaian, serta Dewa Ular. Delapan Dewa Iblis tiba di ruang bumi pada saat yang sama.Surya melambaikan tangan kanannya, mengeluarkan Baju Besi Cahaya yang terpecah dari Cincin Naga Api. Pecahan-pecahan yang memancarkan cahaya putih itu melayang di udara seperti bulu putih yang bersih. Dengan pikirannya, Surya bisa dengan mudah m
Sebelum pilar cahaya putih tiba, Serena dan Karen segera menghindar. Dalam sekejap, mereka muncul di depan Silvan. Satu orang di depan dan satu di belakang. Pada saat yang sama, pedang panjang di tangan Serena dan tombak panjang di tangan Karen menusuk tubuh Silvan.Serena berkata dengan nada dingin, "Orang yang benar-benar kotor adalah kamu, Silvan. Selamat tinggal untuk selamanya!""Aaahh!"Tubuh Seth dipenuhi cahaya putih yang meledak-ledak. Diiringi dengan suara ledakan keras, Silvan hancur menjadi debu, lalu menghilang tanpa jejak.Detik berikutnya, Serena dan Karen berlutut dengan satu kaki secara bersamaan, menangkupkan tangan sambil berkata, "Kami berdua memberi hormat."Pada saat ini, Surya dan Oberon yang sedang melayang di udara, melihat ke arah Serena dan Karen. Oberon berkata pelan, "Sudahlah, nggak ada urusan lagi di sini untuk kalian. Kembalilah.""Baik, Pak."Setelah berkata demikian, Serena dan Karen menghilang. Namun, pada saat itu ada angin kencang yang bertiup, sert
Silvan mendongak sambil tertawa terbahak-bahak, lalu berkata, "Nggak ada satu pun orang yang layak untuk menggantikan posisiku. Aku adalah penjaga ruang yang sejati, penguasa alam semesta!"Saat ini, dua sosok tiba-tiba muncul di langit. Mereka adalah penjaga ruang Serena dan Karen.Serena memegang pedang panjang, menatap Silvan yang ada di bawah dengan ekspresi dingin, lalu berujar, "Silvan, kamu sudah melanggar aturan alam semesta dengan secara sewenang-wenang mengubah mekanisme berjalannya alam semesta. Hari ini kamu bahkan membunuh Surya yang akan menggantikanmu. Oleh karena itu, hari ini aku dan Karen akan bersama-sama membunuhmu demi menjaga ketertiban alam semesta.""Huh."Setelah mendengar ini, sudut bibir Silvan melengkung sedikit. Dia tidak merasa terkejut, melainkan berkata, "Aku sudah tahu kalau setelah membunuh Surya, kalian pasti nggak akan membiarkanku begitu saja. Tapi dia sudah mati. Sebagai salah satu penjaga ruang, aku tetap harus terus menjaga ketertiban alam semest
"Apa?"Oberon bertanya dengan bingung, "Ruang atas? Ini terlalu mendadak, 'kan?"Surya berkata dengan wajah panik, "Nggak ada waktu untuk menjelaskan. Sebentar lagi, Oliver akan datang ke sini. Kita semua nggak akan bisa melarikan diri."Silvan menatap Surya, lalu berkata pada Oberon, "Benar, percayalah padanya. Bagaimana mungkin sahabat lamamu akan menipumu?""Benar, dia adalah penjaga ruang, Silvan. Aku memohon kepada Silvan, itulah sebabnya kami bisa kembali ke sini. Oberon, cepat ikut denganku!" kata Surya."Terima kasih. Tapi kalau kita benar-benar harus pergi, paling nggak kita harus pergi ke Kota Utama Barker dulu untuk bertemu dengan Senior Hamdan, 'kan?" ujar Oberon.Surya menatap mata Oberon, lalu perasaan saling pengertian yang khas tiba-tiba muncul. Seketika itu juga, Surya menyadari bahwa Oberon pasti memiliki rahasia di Kota Utama Barker. Mungkin ini adalah hal yang sangat penting baginya. Surya mengangguk tanpa daya, lalu berkata, "Baiklah, ayo kita pergi ke Kota Utama B
"Bajingan, keinginan keduamu seharusnya milikku!"Suatu ketika, karena suatu kebetulan, Oliver menangkap seorang pelayan penjaga ruang, menggunakan pelayan itu sebagai sandera untuk menukar dua keinginan terakhirnya.Keinginan pertama, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya. Keinginan kedua, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan Tongkat Kematian.Oliver memahami dua kekuatan aturan. Yang satu adalah kekuatan aturan cahaya, sementara yang lainnya adalah kekuatan aturan kematian yang khusus. Karena tubuhnya yang istimewa, Oliver dengan cepat memahami rahasia kekuatan aturan kematian. Dengan menggabungkan Tongkat Kematian dan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya, Oliver pada dasarnya sudah menguasai dua teknik kultivasi terkuat sekaligus.Oleh karena itu, Oliver memiliki kepercayaan diri yang besar. Meskipun kekuatannya sudah jauh melampaui kebanyakan kultivator di ruang atas, Oliver tetap tinggal di