Mina terlihat panik seolah dia sangat takut pada orang ini.Surya bangkit, berdiri di depan Mina, lalu berkata dengan dingin, "Berhenti."Yogi menatap Surya, lalu berkata dengan nada serius, "Aku hanya bertanggung jawab untuk membawa kembali Nona Mina. Urusanmu akan ditangani oleh orang lain.""Kamu nggak bisa membawa siapa pun pergi denganmu," kata Surya dengan tenang.Pria itu melirik Surya, lalu tubuhnya bergetar. Tangannya tiba-tiba tertutup oleh lapisan cahaya energi sejati. Tekanan yang tak terlihat mulai menyebar. Mina tidak bisa menahan diri untuk mundur sambil berteriak, "Dia adalah seorang kultivator, bawahan Perusahaan Kenanga!""Nggak masalah, aku akan beraksi," jawab Surya sambil tersenyum.Mendengar itu, Yogi merasa sangat marah. Kedua tangannya bagaikan dua bilah pedang yang tajam, dia langsung memotong udara, menyerang ke arah dada Surya.Surya terkekeh, lalu hanya meninju dengan santai.Diiringi suara dentuman keras, Yogi terempas mundur, menabrak pilar, lalu perlahan
Di dalam hotel.Mina membuang ponselnya dengan tak berdaya, lalu berkata sambil tersenyum masam, "Nggak ada media yang mau menerima wawancara.""Bukannya mereka paling suka gosip selebritas?" Surya juga sangat terkejut.Mina menggelengkan kepala, lalu berkata, "Media-media besar seperti ini dikendalikan oleh Grup Lima Bintang. Perusahaan Kenanga adalah salah satu anak perusahaan Grup Lima Bintang. Kalau ada gosip lain, mereka pasti akan sangat senang. Tapi kalau ini melibatkan konglomerat dan politisi, mereka nggak akan berani mengungkapnya."Surya mengangguk sambil berujar, "Nggak masalah, Perusahaan Kenanga pasti nggak akan diam saja sekarang. Masalahnya akan jadi makin besar. Dunia luar akan segera mengetahui semuanya."Pada saat ini, ponsel Mina berdering. Dia meliriknya sebelum menjawab panggilan tersebut."Halo, apakah ini Nona Mina?""Siapa ini?""Halo, aku adalah pimpinan kantor Berita Luminor. Kami ingin mewawancaraimu. Apa kamu punya waktu?""Kantor Berita Luminor? Kenapa aku
"Matilah!"Pria itu berteriak keras, pedang panjang itu berubah menjadi beberapa bentuk bayangan, membawa angin kencang, lalu menebas ke arah Surya dari berbagai arah.Keterampilan bela diri pria itu tidak buruk. Pedang panjangnya dapat menebas dari berbagai arah dalam waktu yang bersamaan, hal ini menunjukkan bahwa kecepatannya telah mencapai tingkat yang tertinggi. Orang biasa tidak mungkin bisa melihatnya dengan jelas.Namun, Surya hanya memberikan satu tinjuan.Kekuatan yang ganas segera menghancurkan beberapa bayangan pedang itu.Pedang panjang itu langsung hancur berkeping-keping, berubah menjadi energi spiritual yang bergejolak. Sementara itu, tinjuan Surya mengenai dada pria itu tanpa hambatan apa pun.Suara dentuman terdengar.Pria itu terempas keluar, lalu menabrak dinding, membuat kamar itu tampak bergetar.Kemudian, pria itu perlahan-lahan tergelincir ke bawah, mengeluarkan darah dari mulutnya dan kehilangan nyawanya.Seorang kultivator di tingkat Alam Spiritual dibunuh ole
Edgar terdiam beberapa saat, lalu berkata dengan dingin, "Pak Carlos, ini adalah kasus yang menyangkut nyawa manusia, kami harus menanganinya.""Kamu pasti yang akan ditangani lebih dulu. Kamu tahu hubungan antara kepala inspektur kalian dan kami. Tanpa dukungan dari Nona, bisakah dia mengamankan posisi ini? Jangan lupa, kamu baru bangun dari atas perut Kyra tadi malam."Edgar menunjukkan kegarangan di matanya, tetapi setelah beberapa saat, dia tetap menjawab, "Aku akan melakukannya, tapi sebaiknya kamu harus cepat, karena opini publik akan segera muncul.""Aku akan mengurusnya," jawab Carlos. Setelah selesai bicara, Carlos menutup telepon dengan ekspresi muram di wajahnya.Sejujurnya, Carlos tidak ingin mengancam Edgar kecuali benar-benar perlu dilakukan. Namun, jika Carlos tidak melakukannya saat ini, dia sudah tidak punya pilihan lagi karena harus mengendalikan situasi ini.Setelah berpikir sebentar, Carlos menelepon sekretarisnya dan berkata sambil menggertakkan giginya, "Suruh Gen
Surya menggelengkan kepalanya, menghunuskan Pedang Pembunuh di tangannya, kemudian berdiri dan berjalan menuju orang-orang ini.Dengan ayunan Pedang Pembunuh miliknya, Surya seperti sedang memotong buah dan sayuran. Puluhan orang langsung terjatuh begitu saja, bahkan tidak ada noda darah yang menempel di tubuh Surya.Setelah membunuh orang-orang ini, Surya berjalan ke lift dan meninjunya.Lift itu langsung berubah bentuk dan jatuh dengan suara gemuruh. Terdengar pula suara jeritan di dalamnya.Setelah menghancurkan jalur lift, Surya berbalik dan berjalan menuju tangga. Sekarang tangga ini menjadi satu-satunya tempat di mana orang-orang bisa naik.Pada saat yang bersamaan, Thomas gemetar. Dia mengangkat kameranya sambil merekam adegan berdarah dan menakutkan ini dengan ekspresi ngeri di wajahnya.Namun, Surya sudah menghilang di koridor dengan cepat.Menghadapi orang-orang yang terus berdatangan, Surya sama sekali tidak berniat menunjukkan belas kasihan. Di bawah Pedang Pembunuh-nya, da
Thomas dan anak buahnya segera menyusul Mina.Kejadian ini mungkin akan menjadi berita paling heboh di Negara Siaka. Thomas tidak tahu apakah dia takut atau bersemangat. Yang jelas kamera di tangannya terus bergetar....Sementara itu, di kantor presiden.Sekretaris membawa sebuah dokumen, lalu segera menyerahkannya kepada Fredi.Fredi melihatnya, mengerutkan kening dan berkata, "Terus perhatikan dan laporkan situasinya kapan saja.""Baik."...Di vila Angela.Carlos berjalan ke ruang tamu dengan gemetar sambil menyeka keringatnya.Saat dipanggil oleh wanita itu, Carlos merasa sangat ketakutan.Melihat sosok kurus itu, Carlos merasa seperti sedang menghadapi tyrannosaurus yang menakutkan."Nona," sapa Carlos seraya membungkuk sembilan puluh derajat untuk memberi hormat. Keringat di dahinya sampai menetes ke lantai yang halus dan berharga.Kursi itu perlahan berbalik. Saat ini, Angela sedang memegang segelas anggur merah, kemudian menyesapnya seraya menatap Carlos dalam diam.Carlos men
Sekretaris Fredi menerima perintah, lalu segera pergi. Fredi duduk kembali di kursinya dan berpikir keras.Para konglomerat itu menguasai seluruh perekonomian Negara Siaka dan menjangkau dunia politik. Ambisi Fredi sangat dibatasi, tetapi para konglomerat itu begitu kuat dan Fredi tidak bisa bertindak gegabah meski hanya melakukan sedikit gerakan saja.Namun, untuk bisa naik ke posisi ini, Fredi juga merupakan orang yang berani dan berhati-hati, serta tidak pernah melewatkan setiap kesempatan.Dari sudut pandang mana pun, Fredi punya alasan yang sah untuk terlibat dalam insiden ini.Jika Fredi benar-benar dapat mengambil kesempatan ini untuk memundurkan Grup Lima Bintang, kemudian memecat Julian sebagai jaksa agung dan Erno sebagai kepala inspektur, lalu membiarkan orang-orangnya mengambil alih, dia bisa menunjukkan kekuatannya dan tidak lagi dibatasi oleh para konglomerat itu."Anak muda, kamu benar-benar luar biasa. Ini sudah waktunya untuk menghubungimu," gumam Fredi sambil melihat
Bahkan tragedi bunuh diri Carlos pun tak mampu meredam kontroversi ini. Hal ini jelas karena Gedung Kantor Kepresidenan sudah mengambil tindakan tegas.Angela tentu saja tahu bahwa Fredi mengambil kesempatan untuk menimbulkan masalah. Setelah semua kebenaran diumumkan dan media tidak bisa menutupinya, Grup Lima Bintang harus meminta maaf dan mengakui kesalahannya di hadapan opini publik nasional.Jika seperti itu, Fredi akan mengambil kesempatan untuk mengganti Erno dengan orang-orangnya sendiri. Dengan begitu, Grup Lima Bintang akan kehilangan kendali atas pemerintah.Mereka sudah sejak lama berkonfrontasi dengan Gedung Kantor Kepresidenan dan selalu berada di atas angin. Beberapa presiden harus mengumumkan kebijakan sesuai keinginan mereka, membawa keuntungan besar bagi grup mereka dan terus mengonsolidasikan grup mereka.Namun, jika menyerah dan mengakui kesalahan sekarang, mereka tidak akan bisa menekan Fredi lagi. Grup mereka akan menderita kerugian besar. Hal itu tentu saja tidak