Sekarang, Surya sudah berlatih kultivasi hampir selama 30.000 tahun. Dia hanya perlu berlatih kultivasi selama 70 tahun lagi untuk bisa mencapai latihan kultivasi selama 100.000 tahun. Pada saat itu, Surya bisa pergi menuju Kota Utama Cahaya di ruang tengah. Menurut logika, seharusnya saat ini Surya harus berlatih kultivasi dengan baik dan meningkatkan kultivasinya secepat mungkin.Namun, ada dua hal yang membebani pikiran Surya. Edmund belum mati dan Surya masih mengkhawatirkannya. Selain itu, juga ada Oberon. Sebagai seorang kultivator yang sama-sama berasal dari ruang bumi, Surya tidak ingin Oberon menjadi seorang pembunuh.Oleh karena itu, saat tiba di Kota Utama Divente kali ini, Surya juga berharap kedua masalah tersebut bisa diselesaikan secepat mungkin. Sekarang, Surya sudah memahami mengenai dimensi naga terperangkap. Keluarga Roberto sendiri pelan-pelan juga sudah mengembangkan koneksi mereka sendiri.Sebagai tamu Keluarga Roberto, Surya juga tidak perlu lagi setiap harinya m
Mendengar hal tersebut, Surya pun menghentikan langkahnya dan berbalik. Dia menatap kedua penjaga tersebut dan berkata sambil tersenyum, "Kakak-kakak sekalian, aku memang mencari seseorang. Aku ingin tahu apa kakak berdua bisa membantuku?"Kedua penjaga itu saling berpandangan. Kemudian, mereka berdua tertawa hampir bersamaan. Bagaimanapun, bekerja di kediaman penguasa kota jauh lebih baik dibanding pekerjaan kebanyakan kultivator biasa. Lagi pula, di Kota Utama Divente ini, sangat sulit bagi kultivator biasa untuk bisa bertahan hidup. Mereka hidup dalam ketakutan setiap harinya.Akan tetapi, sebagai penjaga kediaman penguasa kota, mereka merasa seperti memiliki jimat penyelamat jiwa. Bagaimanapun, tidak ada yang akan berani menyerang penjaga kediaman penguasa kota dengan sesuka hati. Jika tidak, hal tersebut pasti akan menyinggung penguasa kota. Jika sudah seperti itu, orang tersebut pasti akan dihukum oleh penguasa kota.Penjaga itu berkata, "Bukan nggak mungkin untuk meminta kami me
Remy menghela napas dan berkata, "Kupikir Brown tulus kepadaku. Kelihatannya dia sengaja mempermalukanku dan mencoba untuk membuatku tunduk kepadanya. Nggak apa-apa. Di Kota Utama Divente ini, Keluarga Roberto bisa bertahan selama ini, sudah merupakan hal yang sangat langka. Selama Keluarga Roberto nggak hancur di tanganku, nggak ada salahnya untuk menderita sedikit."Surya menghibur Remy sebentar. Kemudian, dia meninggalkan kediaman Keluarga Roberto dan langsung pergi ke kedai minuman. Surya menemukan tempat untuk duduk dan duduk di sana. Setelah itu, dia menoleh untuk melihat matahari di luar. Baru pada saat itulah Surya menyadari jika pada saat ini hanya tersisa seperempat jam sebelum waktu tengah hari."Bos, bawa kemari anggurnya.""Oke. Aku bawa ke sana, Pak."Pemilik kedai minuman itu membawakan sebotol anggur berkualitas ke meja Surya. Surya kembali memesan beberapa hidangan yang cocok dimakan bersama anggur itu. Setelah semuanya dihidangkan, Surya duduk di sana dan menunggu ked
"Waktu itu, kamu sendiri juga melihat tampang arogan Pak Hamza. Kalau dia nggak memerintahkan pembantaian di Kota Utama Barker, bagaimana mungkin aku bisa membunuhnya? Semua itu karena salahnya sendiri.""Ya, itu memang benar."Oberon menganggukkan kepalanya dan melanjutkan kata-katanya, "Sekarang kamu sudah bertemu denganku. Apa yang akan kamu lakukan selanjutnya?""Aku ingin menghabiskan beberapa tahun untuk mencari Edmund dan membunuhnya. Kemudian, aku akan kembali berlatih kultivasi dan pergi ke ruang atas untuk berlatih kultivasi.""Pergi ke ruang atas?" Oberon mengerutkan kening dan berkata. "Apa kamu nggak mau tinggal di Kota Utama Divente? Dengan kekuatanmu dan kekuatanku saat ini, kita bisa menjadi ahli di Kota Utama Divente ini. Selama kamu mau, kamu juga bisa membangun kediaman yang besar. Di masa mendatang, aku jamin Keluarga Surya akan menjadi salah satu keluarga besar di Kota Utama Divente ini.""Nggak. Aku nggak mau terus tinggal di ruang tengah. Aku ingin memasuki ruang
Setelah makan dan minum anggur sepuasnya, Surya mengirim seseorang kembali untuk memberi tahu keluarga Remy jika dia sudah menemukan teman lamanya. Surya akan tinggal di rumah teman lamanya selama beberapa hari ke depan. Oleh karena itu, Surya tidak akan kembali untuk sementara waktu.Sekarang, Keluarga Roberto sudah menetapkan pijakan yang kokoh di Kota Utama Divente. Keluarga tersebut juga membawahi beberapa kultivator. Provokator biasa tidak akan bisa menimbulkan masalah di Keluarga Roberto. Itu sebabnya, Surya juga tidak lagi mencemaskan Keluarga Roberto di dalam hati.Remy sendiri juga sangat senang setelah mendengar hal tersebut. Bagaimanapun, dia sudah menganggap Surya seperti keluarganya sendiri. Bertahun-tahun yang lalu, Surya mengatakan kepada Remy jika dirinya memiliki teman lama di Kota Utama Divente ini.Sekarang, Surya sudah menemukan teman lamanya. Remy juga ikut berbahagia untuknya.Surya mengikuti Oberon dan bersama-sama kembali ke kediaman penguasa kota.Sore harinya,
Pada saat itu, sekalipun Surya ingin pergi ke ruang atas untuk berlatih kultivasi, Surya tidak akan pernah bisa melakukannya. Oberon selalu menganggap Surya sebagai teman. Alasan kenapa Oberon melakukan ini adalah karena dia ingin Surya mendapat perlakuan sebagai ahli di Kota Utama Divente.Bagaimanapun, kesulitan berlatih kultivasi di ruang tengah sudah jauh melebihi kesulitan di ruang bawah. Sementara itu, kesulitan berlatih kultivasi di ruang atas puluhan kali lipat lebih sulit dibanding ruang tengah.Oberon percaya bahwa untuk menjadi orang baik, seseorang harus memahami dirinya sendiri dengan jelas. Di ruang tengah, mereka berdua sudah mengalami berbagai macam bencana, lolos dari kematian lebih dari sekali, dan akhirnya bekerja keras untuk bisa berlatih kultivasi, sehingga mereka mendapat identitas dan statusnya hari ini.Jika Oberon tiba-tiba harus menyerahkan semua yang dimilikinya saat ini untuk mencari kesempatan bisa berlatih kultivasi di ruang atas, tidak diragukan lagi, hal
"Hm? Huh, sombong sekali bicaramu. Katakan padaku, kamu ingin aku memberikan apa padamu? Kuberi tahu saja padamu kalau semua yang aku punya ada harganya. Kamu boleh menginginkannya, tapi kamu harus menukarnya dengan barang yang sesuai. Mengerti?""Maaf, Pak Ardello, aku nggak mengerti apa yang kamu katakan," jawab Lamante sambil berdiri."Brak!"Ardello tiba-tiba memukul meja, berdiri seraya menatap Lamante dengan marah dan menyahut, "Lamante, aku setuju padamu untuk datang ke jamuan makan ini sudah cukup menghargaimu. Kamu pikir tanpa bantuanku, ke depannya kamu masih bisa berdiri stabil di Kota Utama Divente?""Biar kuberi tahu, tanpa bantuanku, dalam waktu seratus tahun, posisimu pasti akan berpindah tangan. Kalau kamu ingin mendapatkan posisi penguasa Kota Utama Divente, kamu nggak punya pilihan kedua.""Pak Ardello, semua perkataanmu ini sangat konyol. Semua ini ditujukan untuk manusia fana itu. Pak Ardello, kamu nggak boleh mengatakan hal seperti itu di depanku.""Kamu!"Ardello
Sorot mata Lamante memancarkan cahaya dingin, lalu dia menggertakkan gigi sambil berseru, "Ardello, terima kematianmu!"Setelah berbicara, Lamante mengerahkan kekuatan secara tiba-tiba. Pada saat ini, paviliun tiba-tiba meledak dengan suara ledakan keras. Asap dan pecahan batu bata beterbangan ke mana-mana. Lamante serta Ardello jatuh ke tanah secara terbalik."Uhuk!"Saat mendarat, Lamante memuntahkan seteguk darah. Pada saat ini, Surya dan Oberon, yang bersembunyi di kegelapan untuk mengamati, tiba-tiba bergegas keluar. Mereka terbang menuju sosok lain yang ada di dalam asap pada saat yang bersamaan.Namun, pada saat ini, Surya menyadari aura energi yang kuat datang secara tiba-tiba. Dalam keputusasaan, Surya menarik Oberon seraya berteriak, "Kembali, jangan pergi!""Hahaha. Semuanya, kalian mati saja!"Ardello meraung dengan marah, lalu tiba-tiba aura energi yang kuat menyebar. Gelombang udara yang kuat langsung mengempaskan Surya dan Oberon sejauh lebih dari puluhan meter.Setelah
Linda mengenakan gaun pengantin tradisional. Seluruh gaunnya berwarna merah terang, sementara wajahnya bahkan lebih merah dari pakaiannya.Surya juga mengenakan pakaian tradisional berwarna merah yang khas. Keduanya membawa minuman, memberikan penghormatan satu per satu pada keluarga dan teman-teman yang hadir dalam pernikahan tersebutOrang tua kedua belah pihak tersenyum lebar, tidak bisa menyembunyikan kegembiraan mereka. Sebagai orang tua, yang paling dikhawatirkan adalah pernikahan anak-anak mereka.Sekarang, keduanya telah menemukan pasangan yang begitu baik. Kebahagiaan mereka jelas tak bisa dilukiskan dengan kata-kata.Orang-orang lainnya juga ikut bersukacita. Mereka mengangkat gelas, lalu minum dengan gembira.Mereka adalah teman, bawahan, serta orang-orang yang setia pada Surya dan Linda. Mereka sangat senang melihat kebahagiaan keduanya.Tidak ada pembawa acara di pesta pernikahan ini, semuanya dilaksanakan dengan sangat sederhana, tapi juga sangat meriah dan penuh kegembir
Malam harinya, ketika kembali ke Pulau Aora, Surya merasa sangat terharu saat berdiri di jembatan tertutup. Dia diam-diam melepaskan sedikit auranya.Pulau Aora seketika menjadi ramai. Satu per satu sosok yang dikenalnya muncul dengan terburu-buru.Surya perlahan berjalan memasuki pulau dengan senyuman.Saat tiba di alun-alun, Surya melihat sosok-sosok yang sangat dikenalnya seperti Linda, Yenny, Raka, Gesang, serta yang lainnya. Senyum di wajah Surya tampak makin lebar.Ketika orang-orang ini melihat Surya, wajah mereka penuh dengan ekspresi gembira yang sulit untuk disembunyikan.Setelah sekian lama tidak bertemu dan tidak bisa dihubungi, mereka sangat khawatir, juga merindukan Surya."Surya, aku pikir kamu nggak akan kembali." Linda adalah orang lebih dulu membuka mulutnya. Dia berkata dengan penuh kesedihan.Surya berjalan mendekat, memeluk Linda, lalu berujar, "Maafkan aku, mulai sekarang aku nggak akan melakukannya lagi. Semua masalah sudah selesai. Aku nggak akan pernah meningga
Baroman sebenarnya adalah inkarnasi dari Govi. Saat ini, Baroman melesat menuju ke arah Surya. Keduanya berubah menjadi bentuk manusia setelah berada beberapa kilometer jauhnya, lalu mulai bertarung lagi. Govi mengalirkan energinya ke dalam tubuh Baroman, membuat Baroman menjadi makin kuat dalam pertempuran, hingga akhirnya dia berhasil melukai Surya dengan parah menggunakan satu tebasan pedang. Ini membuat Surya terjatuh dari udara."Hahaha!"Pada saat ini, Govi tiba-tiba muncul sambil tertawa, lalu berujar, "Baroman, kamu sudah melakukan pekerjaan dengan baik.""Terima kasih, Pak."Baroman mundur ke belakang Govi, menatapnya dengan tatapan dingin, lalu tiba-tiba mengeluarkan pedang dari balik jubahnya. Dia menusukkannya ke arah Govi. Govi dengan cepat berbalik, menangkap pedang hitam Baroman, lalu bertanya dengan ekspresi dingin, "Baroman, apa kamu sudah gila?"Pada saat itu, suara Penguasa Kegelapan terdengar dari tenggorokan Baroman, "Govi, kamu sudah beberapa kali menghentikanku.
Pada saat ini, Dewa Kejahatan Gunung Es tiba-tiba melafalkan mantra. Gunung-gunung es mulai berjatuhan dari langit. Salah satu gunung es menghantam Surya dan Oberon. Dewa Kejahatan Gunung Es tertawa terbahak-bahak, lalu berujar, "Hahaha, sepertinya kalian nggak begitu kuat."Belum selesai dia berbicata, terdengar suara ledakan keras. Gunung es meledak menjadi pecahan-pecahan kecil, sementara Surya dan Oberon muncul tanpa luka di hadapan para Dewa Jahat."Apa?""Dasar bajingan!"Dewa Iblis Api berteriak penuh amarah. Seketika itu juga, sekeliling berubah menjadi lautan api. Namun, api setinggi ratusan meter yang membara itu langsung lenyap begitu menyentuh perisai pelindung Surya dan Oberon.Dewa Iblis Bumi berkata, "Biar aku yang melakukannya!"Dewa Iblis Bumi melafalkan mantra, membuat tanah tiba-tiba terbelah, sementara Surya dan Oberon terjatuh ke dalam jurang tanpa dasar. Segera setelah itu, Dewa Iblis Bumi membuat tanah yang terbelah menutup kembali dengan pikirannya.Namun, hanya
Pada detik berikutnya, Surya menggunakan Pedang Naga Iblis untuk membuka sebuah celah di udara. Mereka berdua melewati celah tersebut, langsung menuju ruang bawah dari ruang atas, kembali ke ruang bumi.Celah tersebut kembali tertutup. Saat ini, gelombang besar energi hitam langsung mengalir dari langit ke laut di ruang bumi. Dalam beberapa menit saja, energi hitam tersebut sudah menyebar, mengubah seluruh ruang bumi menjadi ruang kegelapan.Beberapa celah retakan besar hitam muncul di langit, sementara satu per satu Dewa Iblis turun ke ruang bumi.Dewa Darah, Dewa Penghancur, Dewa Kejahatan Gunung Es, Dewa Iblis Api, Dewa Iblis Bumi, Dewa Iblis Angin, Dewa Pembantaian, serta Dewa Ular. Delapan Dewa Iblis tiba di ruang bumi pada saat yang sama.Surya melambaikan tangan kanannya, mengeluarkan Baju Besi Cahaya yang terpecah dari Cincin Naga Api. Pecahan-pecahan yang memancarkan cahaya putih itu melayang di udara seperti bulu putih yang bersih. Dengan pikirannya, Surya bisa dengan mudah m
Sebelum pilar cahaya putih tiba, Serena dan Karen segera menghindar. Dalam sekejap, mereka muncul di depan Silvan. Satu orang di depan dan satu di belakang. Pada saat yang sama, pedang panjang di tangan Serena dan tombak panjang di tangan Karen menusuk tubuh Silvan.Serena berkata dengan nada dingin, "Orang yang benar-benar kotor adalah kamu, Silvan. Selamat tinggal untuk selamanya!""Aaahh!"Tubuh Seth dipenuhi cahaya putih yang meledak-ledak. Diiringi dengan suara ledakan keras, Silvan hancur menjadi debu, lalu menghilang tanpa jejak.Detik berikutnya, Serena dan Karen berlutut dengan satu kaki secara bersamaan, menangkupkan tangan sambil berkata, "Kami berdua memberi hormat."Pada saat ini, Surya dan Oberon yang sedang melayang di udara, melihat ke arah Serena dan Karen. Oberon berkata pelan, "Sudahlah, nggak ada urusan lagi di sini untuk kalian. Kembalilah.""Baik, Pak."Setelah berkata demikian, Serena dan Karen menghilang. Namun, pada saat itu ada angin kencang yang bertiup, sert
Silvan mendongak sambil tertawa terbahak-bahak, lalu berkata, "Nggak ada satu pun orang yang layak untuk menggantikan posisiku. Aku adalah penjaga ruang yang sejati, penguasa alam semesta!"Saat ini, dua sosok tiba-tiba muncul di langit. Mereka adalah penjaga ruang Serena dan Karen.Serena memegang pedang panjang, menatap Silvan yang ada di bawah dengan ekspresi dingin, lalu berujar, "Silvan, kamu sudah melanggar aturan alam semesta dengan secara sewenang-wenang mengubah mekanisme berjalannya alam semesta. Hari ini kamu bahkan membunuh Surya yang akan menggantikanmu. Oleh karena itu, hari ini aku dan Karen akan bersama-sama membunuhmu demi menjaga ketertiban alam semesta.""Huh."Setelah mendengar ini, sudut bibir Silvan melengkung sedikit. Dia tidak merasa terkejut, melainkan berkata, "Aku sudah tahu kalau setelah membunuh Surya, kalian pasti nggak akan membiarkanku begitu saja. Tapi dia sudah mati. Sebagai salah satu penjaga ruang, aku tetap harus terus menjaga ketertiban alam semest
"Apa?"Oberon bertanya dengan bingung, "Ruang atas? Ini terlalu mendadak, 'kan?"Surya berkata dengan wajah panik, "Nggak ada waktu untuk menjelaskan. Sebentar lagi, Oliver akan datang ke sini. Kita semua nggak akan bisa melarikan diri."Silvan menatap Surya, lalu berkata pada Oberon, "Benar, percayalah padanya. Bagaimana mungkin sahabat lamamu akan menipumu?""Benar, dia adalah penjaga ruang, Silvan. Aku memohon kepada Silvan, itulah sebabnya kami bisa kembali ke sini. Oberon, cepat ikut denganku!" kata Surya."Terima kasih. Tapi kalau kita benar-benar harus pergi, paling nggak kita harus pergi ke Kota Utama Barker dulu untuk bertemu dengan Senior Hamdan, 'kan?" ujar Oberon.Surya menatap mata Oberon, lalu perasaan saling pengertian yang khas tiba-tiba muncul. Seketika itu juga, Surya menyadari bahwa Oberon pasti memiliki rahasia di Kota Utama Barker. Mungkin ini adalah hal yang sangat penting baginya. Surya mengangguk tanpa daya, lalu berkata, "Baiklah, ayo kita pergi ke Kota Utama B
"Bajingan, keinginan keduamu seharusnya milikku!"Suatu ketika, karena suatu kebetulan, Oliver menangkap seorang pelayan penjaga ruang, menggunakan pelayan itu sebagai sandera untuk menukar dua keinginan terakhirnya.Keinginan pertama, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya. Keinginan kedua, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan Tongkat Kematian.Oliver memahami dua kekuatan aturan. Yang satu adalah kekuatan aturan cahaya, sementara yang lainnya adalah kekuatan aturan kematian yang khusus. Karena tubuhnya yang istimewa, Oliver dengan cepat memahami rahasia kekuatan aturan kematian. Dengan menggabungkan Tongkat Kematian dan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya, Oliver pada dasarnya sudah menguasai dua teknik kultivasi terkuat sekaligus.Oleh karena itu, Oliver memiliki kepercayaan diri yang besar. Meskipun kekuatannya sudah jauh melampaui kebanyakan kultivator di ruang atas, Oliver tetap tinggal di