Saat berbicara, Ardello mengangkat kepalanya seraya tertawa keras. Oberon menggertakkan gigi, lalu menyahut, "Apa yang kamu tertawakan? Memangnya ini lucu?""Hehe, perasaan menjadi kultivator kuat ini sangat nyaman. Kalian nggak akan pernah memahami kesenjangan antara pembuat aturan dan penerima aturan, Kalian pikir bisa melewatinya sesuka hati, walaupun sudah mencoba segala cara untuk menghancurkan, cuma ada satu hasil dan itu adalah kematian.""Karena kalian nggak memenuhi syarat untuk menegosiasikan persyaratan di depan para pembuat aturan.""Berengsek, aku akan membunuhmu!"Awalnya, Lamante adalah orang yang suka bertarung dan sangat berbakat. Dia tidak pernah kalah dalam pertarungan dengan siapa pun di jalur kultivasi. Namun, kali ini setelah menyusun rencana dengan matang, dia masih dijebak oleh Ardello. Amarah Lamante melonjak di dalam hatinya dan dia segera bergegas menuju Ardello lagi dan mengabaikan semua luka-lukanya.Saat hendak mendekati Ardello, Lamante membalik tangan ka
"Surya, ternyata kamu!""Karena kamu ingin mati, kalau begitu aku akan memenuhi permintaanmu!"Ardello segera merapalkan mantra, lalu pilar api hitam tiba-tiba menyembur dari mulut Elang Bulu Hitam dan menutupi tubuh Surya. Saat melihat ini, mata Oberon menjadi merah dan dia berteriak, "Jangan!"Lamante menarik Oberon sambil berkata, "Jangan pergi ke sana. Sudah terlambat untuk mengatakan apa pun sekarang. Kita cuma bisa menyerahkannya pada takdir.""Surya, aku sudah menyakitimu. Seharusnya aku nggak melakukannya!"Oberon tiba-tiba terisak. Namun, pada saat ini, pilar api hitam tiba-tiba padam. Surya memancarkan cahaya putih ke seluruh penjuru dan muncul kembali di depan kedua orang itu.Surya berkata, "Oberon, aku belum mati. Karena aku sudah berjanji padamu, aku pasti akan membantumu menyelesaikan masalah ini."Setelah mengatakannya, Surya melompat dan terbang menuju Elang Bulu Hitam di langit. Saat melihat ini, Ardello berteriak dengan marah, "Apa yang akan kamu lakukan? Dasar bajin
"Apa? Beraninya kamu melakukan ini padaku? Berengsek, aku harus membunuhmu!"Saat berbicara, Ardello tiba-tiba melepaskan kekuatan aturan ruang cahaya, lalu pusaran cahaya putih terbentuk. Dua kekuatan ruang yang sangat berbeda melahap aura energi satu sama lain."Hahaha!"Ardello tiba-tiba tertawa keras, kemudian berkata, "Surya, aku punya kultivasi 50.000 tahun, sedangkan kamu cuma memiliki kultivasi 30.000 tahun. Walaupun kamu paham kekuatan aturan ruang kegelapan, kamu nggak akan menjadi lawanku. Kamu pasti akan aku lahap."Surya menggertakkan gigi dan berteriak, "Oberon, bantu aku!""Aku datang!"Oberon berubah menjadi bayangan, lalu mendatangi Surya dalam sekejap dan meraih tangan kanan Surya. Pada saat yang sama, dia melepaskan kekuatan aturan ruang kegelapan. Tiba-tiba, dua pusaran kekuatan aturan ruang kegelapan terbentuk dan terus melahap aura energi Ardello.Kali ini, Ardello hanya membawa satu tetesan energi dan sayangnya sudah habis. Hati Ardello penuh dengan penyesalan, m
"Aku mengerti, Pak Lamante.""Cepat bantu aku dan segera istirahat."Oberon membantu Lamante kembali ke kamarnya untuk beristirahat. Dia keluar dan melihat Surya berada di halaman. Saat ini, Surya terlihat dingin. Ketika melihat Oberon keluar, Surya langsung bertanya dengan marah, "Oberon, kenapa kamu melakukan ini? Kamu tahu kalau aku menganggapmu sebagai teman, tapi apa yang kamu lakukan padaku? Kamu justru memintaku untuk membantumu membunuh Ardello!""Kamu tahu kalau Ardello adalah kepala penjaga Oliver. Membunuhnya sama dengan menyinggung Oliver. Kamu melakukan ini untuk mencegahku pergi ke ruang atas, 'kan?"Oberon menundukkan kepalanya. Meskipun dia sudah lama tahu bahwa Surya akan mengetahuinya setelah itu, Oberon tidak menyangka hal itu akan terjadi secepat itu. Jika bukan karena Surya, Oberon mungkin sudah mati. Oleh karena itu, sekarang dia benar-benar tidak punya alasan untuk menyangkal Surya.Setelah hening beberapa saat, Oberon menyahut, "Maaf.""Aku nggak ingin mendengar
Sejak dijebak oleh Oberon, Surya tidak terlalu memikirkan untuk berkultivasi. Karena Surya tidak bisa pergi ke ruang atas untuk berkultivasi, dia tidak bisa menjadi budak penjaga ruang dan tidak bisa kembali ke ruang bumi beberapa tahun yang lalu.Meskipun bisa kembali ke ruang bumi sekarang, beberapa orang dan benda di ruang bumi sudah berubah. Oleh karena itu, meskipun kembali ke masa lalu juga tidak akan sampai ke masa lalu. Jadi, lebih baik tidak kembali.Mulai sekarang, tetap tinggal di Kota Utama Divente untuk berkultivasi. Karena ingin tinggal di sini untuk berkultivasi, tentu saja merupakan hal yang baik untuk mendapatkan lebih banyak teman.Pada siang hari, saat jamuan makan, Remy menunjuk seorang kultivator berambut coklat dan memperkenalkannya, "Ini adalah kultivator mantra yang dikirim oleh Keluarga Andarra, namanya Jacvin Andarra. Mulai sekarang, dia akan selalu tinggal bersama Keluarga Roberto.""Dia adalah Aksha Pratama. Dia kultivator Klan Naga dari Keluarga Roberto."S
Meski kedua cara tersebut sulit, tetapi sikap Oberon setidaknya membuktikan bahwa dia telah menyadari kesalahannya.Surya berpikir sejenak dan akhirnya memutuskan untuk pergi ke bar untuk menepati janji yang telah disepakati dalam surat. Bagaimanapun, Oberon sudah menunggu di bar tersebut selama tiga hari.Sesampainya di bar, Surya naik ke lantai dua dan bertemu dengan Oberon. Mata mereka saling bertemu, Oberon berdiri dan memberi isyarat mempersilahkan ke arah Surya, lalu mereka berdua duduk pada saat yang bersamaan.Oberon membuka pembicaraan, "Aku benar-benar minta maaf, aku seharusnya nggak memperlakukan kamu seperti itu. Untuk menyampaikan permintaan maafku, aku akan membantu memenuhi keinginanmu untuk naik. Begitu waktunya tiba, aku akan membantumu pergi ke ruang atas.""Sejauh yang aku tahu, ada tiga dunia besar di ruang atas. Setiap dunia merupakan dimensi yang independen. Ketiga dunia ini terhubung bersama dan membentuk ruang atas.""Aku sudah tahu tentang semua ini," tandas S
Oberon adalah orang yang cerdas. Surya percaya bahwa Oberon baru saja kehilangan dirinya setelah mendapat bantuan karena pertemuannya di ruang tengah. Selama dia bisa tenang dan bepikir dengan matang, dia akan segera menyadari bahwa Lamante bukanlah orang kepercayaannya."Baiklah, aku sudah ada di sini. Aku akan memeriksa lingkaran sihir tentang gerbang ruang di Kota Utama Divente. Kalau kamu juga tertarik untuk naik ke ruang atas bersamaku, aku menyambut kedatanganmu kapan saja."Oberon menunduk dan tidak berkata apa-apa. Surya langsung bangkit dan pergi, lalu dia pergi ke toko buku untuk mencari inlingkaran sihir tentang bekas gerbang ruang di Kota Utama Divente. Surya menemukan bahwa bekas gerbang ruang Kota Utama Divente terletak di puncak tertinggi Pegunungan Kaft, yaitu di puncak Pegunungan Brontez.Meskipun Kota Utama Divente terus membunuh orang dan udaranya dipenuhi bau darah, Pegunungan Kaft adalah gunung bersalju dan disertai dengan cuaca yang sangat dingin, sehingga hanya s
Keduanya seperti sedang melakukan semacam transaksi khusus. Setelah percakapan singkat, pria berambut merah menyerahkan cincin dimensi kepada Connor, lalu keduanya berpisah, masing-masing menuju ke satu arah.Surya berjalan keluar dari balik pohon besar, melihat ke kiri dan ke kanan, lalu mengambil langkah untuk mengejar Connor.Meskipun Connor juga sangat menyebalkan, bagaimanapun juga Edmund adalah musuh terbesar Surya. Oleh karena itu, Surya tidak ingin mengagetkan ular tersebut, melainkan hanya ingin mengikuti Connor dengan cara demikian. Mungkin dia bisa menemukan keberadaan Edmund karena Connor.Surya mengikuti Connor kembali ke Kota Utama Divente. Kemudian, dia kehilangan sosok Connor di persimpangan. Surya melihat sekeliling, tetapi tidak melihat Connor. Saat ini, hari mulai gelap, Surya tidak menunggu lebih lama lagi dan kembali ke rumah Keluarga Roberto.Begitu kembali ke rumah Keluarga Roberto, Remy menyerahkan surat kepada Surya. Saat kembali ke kamar, Surya membuka surat i
Linda mengenakan gaun pengantin tradisional. Seluruh gaunnya berwarna merah terang, sementara wajahnya bahkan lebih merah dari pakaiannya.Surya juga mengenakan pakaian tradisional berwarna merah yang khas. Keduanya membawa minuman, memberikan penghormatan satu per satu pada keluarga dan teman-teman yang hadir dalam pernikahan tersebutOrang tua kedua belah pihak tersenyum lebar, tidak bisa menyembunyikan kegembiraan mereka. Sebagai orang tua, yang paling dikhawatirkan adalah pernikahan anak-anak mereka.Sekarang, keduanya telah menemukan pasangan yang begitu baik. Kebahagiaan mereka jelas tak bisa dilukiskan dengan kata-kata.Orang-orang lainnya juga ikut bersukacita. Mereka mengangkat gelas, lalu minum dengan gembira.Mereka adalah teman, bawahan, serta orang-orang yang setia pada Surya dan Linda. Mereka sangat senang melihat kebahagiaan keduanya.Tidak ada pembawa acara di pesta pernikahan ini, semuanya dilaksanakan dengan sangat sederhana, tapi juga sangat meriah dan penuh kegembir
Malam harinya, ketika kembali ke Pulau Aora, Surya merasa sangat terharu saat berdiri di jembatan tertutup. Dia diam-diam melepaskan sedikit auranya.Pulau Aora seketika menjadi ramai. Satu per satu sosok yang dikenalnya muncul dengan terburu-buru.Surya perlahan berjalan memasuki pulau dengan senyuman.Saat tiba di alun-alun, Surya melihat sosok-sosok yang sangat dikenalnya seperti Linda, Yenny, Raka, Gesang, serta yang lainnya. Senyum di wajah Surya tampak makin lebar.Ketika orang-orang ini melihat Surya, wajah mereka penuh dengan ekspresi gembira yang sulit untuk disembunyikan.Setelah sekian lama tidak bertemu dan tidak bisa dihubungi, mereka sangat khawatir, juga merindukan Surya."Surya, aku pikir kamu nggak akan kembali." Linda adalah orang lebih dulu membuka mulutnya. Dia berkata dengan penuh kesedihan.Surya berjalan mendekat, memeluk Linda, lalu berujar, "Maafkan aku, mulai sekarang aku nggak akan melakukannya lagi. Semua masalah sudah selesai. Aku nggak akan pernah meningga
Baroman sebenarnya adalah inkarnasi dari Govi. Saat ini, Baroman melesat menuju ke arah Surya. Keduanya berubah menjadi bentuk manusia setelah berada beberapa kilometer jauhnya, lalu mulai bertarung lagi. Govi mengalirkan energinya ke dalam tubuh Baroman, membuat Baroman menjadi makin kuat dalam pertempuran, hingga akhirnya dia berhasil melukai Surya dengan parah menggunakan satu tebasan pedang. Ini membuat Surya terjatuh dari udara."Hahaha!"Pada saat ini, Govi tiba-tiba muncul sambil tertawa, lalu berujar, "Baroman, kamu sudah melakukan pekerjaan dengan baik.""Terima kasih, Pak."Baroman mundur ke belakang Govi, menatapnya dengan tatapan dingin, lalu tiba-tiba mengeluarkan pedang dari balik jubahnya. Dia menusukkannya ke arah Govi. Govi dengan cepat berbalik, menangkap pedang hitam Baroman, lalu bertanya dengan ekspresi dingin, "Baroman, apa kamu sudah gila?"Pada saat itu, suara Penguasa Kegelapan terdengar dari tenggorokan Baroman, "Govi, kamu sudah beberapa kali menghentikanku.
Pada saat ini, Dewa Kejahatan Gunung Es tiba-tiba melafalkan mantra. Gunung-gunung es mulai berjatuhan dari langit. Salah satu gunung es menghantam Surya dan Oberon. Dewa Kejahatan Gunung Es tertawa terbahak-bahak, lalu berujar, "Hahaha, sepertinya kalian nggak begitu kuat."Belum selesai dia berbicata, terdengar suara ledakan keras. Gunung es meledak menjadi pecahan-pecahan kecil, sementara Surya dan Oberon muncul tanpa luka di hadapan para Dewa Jahat."Apa?""Dasar bajingan!"Dewa Iblis Api berteriak penuh amarah. Seketika itu juga, sekeliling berubah menjadi lautan api. Namun, api setinggi ratusan meter yang membara itu langsung lenyap begitu menyentuh perisai pelindung Surya dan Oberon.Dewa Iblis Bumi berkata, "Biar aku yang melakukannya!"Dewa Iblis Bumi melafalkan mantra, membuat tanah tiba-tiba terbelah, sementara Surya dan Oberon terjatuh ke dalam jurang tanpa dasar. Segera setelah itu, Dewa Iblis Bumi membuat tanah yang terbelah menutup kembali dengan pikirannya.Namun, hanya
Pada detik berikutnya, Surya menggunakan Pedang Naga Iblis untuk membuka sebuah celah di udara. Mereka berdua melewati celah tersebut, langsung menuju ruang bawah dari ruang atas, kembali ke ruang bumi.Celah tersebut kembali tertutup. Saat ini, gelombang besar energi hitam langsung mengalir dari langit ke laut di ruang bumi. Dalam beberapa menit saja, energi hitam tersebut sudah menyebar, mengubah seluruh ruang bumi menjadi ruang kegelapan.Beberapa celah retakan besar hitam muncul di langit, sementara satu per satu Dewa Iblis turun ke ruang bumi.Dewa Darah, Dewa Penghancur, Dewa Kejahatan Gunung Es, Dewa Iblis Api, Dewa Iblis Bumi, Dewa Iblis Angin, Dewa Pembantaian, serta Dewa Ular. Delapan Dewa Iblis tiba di ruang bumi pada saat yang sama.Surya melambaikan tangan kanannya, mengeluarkan Baju Besi Cahaya yang terpecah dari Cincin Naga Api. Pecahan-pecahan yang memancarkan cahaya putih itu melayang di udara seperti bulu putih yang bersih. Dengan pikirannya, Surya bisa dengan mudah m
Sebelum pilar cahaya putih tiba, Serena dan Karen segera menghindar. Dalam sekejap, mereka muncul di depan Silvan. Satu orang di depan dan satu di belakang. Pada saat yang sama, pedang panjang di tangan Serena dan tombak panjang di tangan Karen menusuk tubuh Silvan.Serena berkata dengan nada dingin, "Orang yang benar-benar kotor adalah kamu, Silvan. Selamat tinggal untuk selamanya!""Aaahh!"Tubuh Seth dipenuhi cahaya putih yang meledak-ledak. Diiringi dengan suara ledakan keras, Silvan hancur menjadi debu, lalu menghilang tanpa jejak.Detik berikutnya, Serena dan Karen berlutut dengan satu kaki secara bersamaan, menangkupkan tangan sambil berkata, "Kami berdua memberi hormat."Pada saat ini, Surya dan Oberon yang sedang melayang di udara, melihat ke arah Serena dan Karen. Oberon berkata pelan, "Sudahlah, nggak ada urusan lagi di sini untuk kalian. Kembalilah.""Baik, Pak."Setelah berkata demikian, Serena dan Karen menghilang. Namun, pada saat itu ada angin kencang yang bertiup, sert
Silvan mendongak sambil tertawa terbahak-bahak, lalu berkata, "Nggak ada satu pun orang yang layak untuk menggantikan posisiku. Aku adalah penjaga ruang yang sejati, penguasa alam semesta!"Saat ini, dua sosok tiba-tiba muncul di langit. Mereka adalah penjaga ruang Serena dan Karen.Serena memegang pedang panjang, menatap Silvan yang ada di bawah dengan ekspresi dingin, lalu berujar, "Silvan, kamu sudah melanggar aturan alam semesta dengan secara sewenang-wenang mengubah mekanisme berjalannya alam semesta. Hari ini kamu bahkan membunuh Surya yang akan menggantikanmu. Oleh karena itu, hari ini aku dan Karen akan bersama-sama membunuhmu demi menjaga ketertiban alam semesta.""Huh."Setelah mendengar ini, sudut bibir Silvan melengkung sedikit. Dia tidak merasa terkejut, melainkan berkata, "Aku sudah tahu kalau setelah membunuh Surya, kalian pasti nggak akan membiarkanku begitu saja. Tapi dia sudah mati. Sebagai salah satu penjaga ruang, aku tetap harus terus menjaga ketertiban alam semest
"Apa?"Oberon bertanya dengan bingung, "Ruang atas? Ini terlalu mendadak, 'kan?"Surya berkata dengan wajah panik, "Nggak ada waktu untuk menjelaskan. Sebentar lagi, Oliver akan datang ke sini. Kita semua nggak akan bisa melarikan diri."Silvan menatap Surya, lalu berkata pada Oberon, "Benar, percayalah padanya. Bagaimana mungkin sahabat lamamu akan menipumu?""Benar, dia adalah penjaga ruang, Silvan. Aku memohon kepada Silvan, itulah sebabnya kami bisa kembali ke sini. Oberon, cepat ikut denganku!" kata Surya."Terima kasih. Tapi kalau kita benar-benar harus pergi, paling nggak kita harus pergi ke Kota Utama Barker dulu untuk bertemu dengan Senior Hamdan, 'kan?" ujar Oberon.Surya menatap mata Oberon, lalu perasaan saling pengertian yang khas tiba-tiba muncul. Seketika itu juga, Surya menyadari bahwa Oberon pasti memiliki rahasia di Kota Utama Barker. Mungkin ini adalah hal yang sangat penting baginya. Surya mengangguk tanpa daya, lalu berkata, "Baiklah, ayo kita pergi ke Kota Utama B
"Bajingan, keinginan keduamu seharusnya milikku!"Suatu ketika, karena suatu kebetulan, Oliver menangkap seorang pelayan penjaga ruang, menggunakan pelayan itu sebagai sandera untuk menukar dua keinginan terakhirnya.Keinginan pertama, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya. Keinginan kedua, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan Tongkat Kematian.Oliver memahami dua kekuatan aturan. Yang satu adalah kekuatan aturan cahaya, sementara yang lainnya adalah kekuatan aturan kematian yang khusus. Karena tubuhnya yang istimewa, Oliver dengan cepat memahami rahasia kekuatan aturan kematian. Dengan menggabungkan Tongkat Kematian dan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya, Oliver pada dasarnya sudah menguasai dua teknik kultivasi terkuat sekaligus.Oleh karena itu, Oliver memiliki kepercayaan diri yang besar. Meskipun kekuatannya sudah jauh melampaui kebanyakan kultivator di ruang atas, Oliver tetap tinggal di