Dengan cara ini, setelah menerima perlindungan dari kultivator ruang atas dapat memungkinkan orang ruang atas menyuntikkan energinya ke dalam lingkaran sihir, kemudian membuka gerbang ruang dan pergi ke ruang atas.Saat memikirkan hal ini, Surya sangat bersemangat, karena tidak sulit bagi Surya untuk membuat lingkaran sihir ini. Setelah waktu dua hari dan semuanya siap, Surya menghubungi Oberon dan bertanya kepada Oberon apakah dia ingin pergi ke ruang atas dengan dirinya untuk berkultivasi atau tidak.Oberon menggelengkan kepalanya dan menjawab, "Nggak, sekarang aku nggak bisa meninggalkan Pak Lamante. Surya, maafkan aku.""Kamu!"Surya awalnya mengira Oberon adalah orang yang cerdas. Dia seharusnya tahu betul bahwa Lamante tidak menganggapnya sebagai teman. Dalam hal ini, Oberon tidak perlu mengabdi pada Lamante dan menjadi salah satu bidak catur Lamante."Aku sudah memutuskannya. Aku nggak akan pergi ke ruang atas lagi. Surya, selamat tinggal, semoga beruntung."Surya melihat punggu
Ini cukup untuk membuktikan bahwa ruang atas adalah tempat yang berbahaya bagi kultivator biasa. Oleh karena itu, Surya bersiap untuk naik ke ruang atas terlebih dahulu. Setelah membangun pijakan di ruang atas, dia akan membawa Senior Hamdan untuk pergi ke ruang atas bersama.Ketika saatnya tiba, dengan bantuan Surya, Oberon dan Senior Hamdan tidak perlu bekerja terlalu keras. Setelah memahami hal ini, Surya bersiap untuk mendapatkan 500.000 koin emas sendiri.Karena saat Surya keluar dari Kota Utama Barker, dia sudah membawa 300.000 koin emas. Sekarang, dia hanya perlu mendapatkan 200.000 koin emas lagi agar permohonannya berhasil.Tinggal dua setengah bulan lagi. Jika ingin mendapatkan 200.000 koin emas dalam waktu dua setengah bulan, hampir mustahil jika hanya dengan mengandalkan membunuh binatang buas di pedesaan dan menukar kulitnya dengan koin tembaga.Oleh karena itu, Surya harus memikirkan cara untuk mendapatkan koin emas secepatnya. Kemudian, setelah berpikir seharian, Surya m
"Nggak, aku harap kamu bisa menyuntikkan energi ke dalam lingkaran sihir, membuka gerbang ruang atas dan membantuku naik ke ruang atas untuk berkultivasi."Pada saat ini, bayangan Hayden dalam cahaya putih melihat sekeliling, kemudian dia tiba-tiba menjawab dengan penuh semangat, "Ini Pegunungan Kaft di Pegunungan Brontez. Kamu benar-benar ingin melawan takdir dan ingin membuka gerbang ruang secara paksa?""Ya, ini keinginanku. Lagi pula, bukankah Pak Hayden yang bilang? Lima ratus ribu koin emas ditukar dengan barang yang sama. Sekarang, aku cuma berharap Pak Hayden akan melepaskan sebagian energi dan menyuntikkannya ke dalam lingkaran sihir. Bukankah ini cuma permintaan sederhana? Pak Hayden juga nggak bisa memenuhinya?""Atau mungkin Pak Hayden juga nggak bisa melakukan ini?""Lancang sekali! Karena aku sudah berjanji padamu, aku pasti akan menepati janjiku. Tapi sebaiknya kamu memikirkannya lagi. Lagi pula, kamu cuma punya kultivasi 30.000 tahun. Dengan kekuatanmu saat ini, mungkin
"Connor, ternyata kamu?"Surya menunjukkan ekspresi terkejut. Connor mencibir sambil berkata, "Huh, Surya, kamu sudah mengikutiku selama lebih dari setengah bulan dan kamu kira aku sama sekali nggak menyadarinya, 'kan?""Biar kuberi tahu padamu. Sebenarnya, ini semua sudah diatur oleh Pak Oliver. Kamu dan Oberon bersekongkol untuk membunuh Ardello dan berpikir bisa menyembunyikan masalah tersebut. Sayangnya, Pak Oliver sudah mengetahui masalah ini dan sudah merencanakan selama tiga bulan untuk membunuhmu hari ini."Connor kembali berkata, "Surya, bukankah kamu sangat ingin membunuhku? Ayo, selama kamu keluar dari lingkaran sihir, kamu pasti bisa menyingkirkanku dengan kekuatanmu. Sayangnya, kamu pasti nggak akan menukar hidupmu sendiri untuk itu.""Kamu adalah orang yang egois. Walaupun kamu mencapai ruang atas, kamu nggak akan bisa mendapatkan pijakan dengan kultivasimu saat ini. Kamu cuma bisa mati."Connor menatap Surya, berharap dia bisa melahap Surya dalam satu tegukan. Lagi pula,
"Edmund, keluarlah.""Baik, Pak Oliver."Tidak lama setelah Oliver selesai berbicara, Jacvin berdiri di belakang Oliver. Mulut Jacvin sedikit melengkung, dia mengangkat kepalanya dan menatap Surya dengan tatapan dingin. Kemudian dia berkata dengan nada dingin, "Pak Aksha, huh, sudah lama nggak bertemu.""Jacvin, kenapa kamu? Kamu ....""Benar sekali, aku Edmund. Aku tinggal di Keluarga Roberto sepertimu. Sayangnya, kamu nggak mengenaliku. Haha, tapi kamu nggak perlu bersedih. Lagi pula, aku baru mengetahuinya dari Connor. Kamu, Aksha adalah Surya.""Haha, Pak Surya yang aku hormati, sudah lama nggak bertemu."Saat berbicara, Edmund menunjukkan penampilan aslinya. Dia berlumuran darah dan memegang belati erat-erat di tangannya. Surya melihat belati itu dan berkata dengan terkejut, "Belati Cahaya Dingin! Ini belati yang kuberikan kepada Senior Hamdan. Bagaimana bisa muncul di sini bersamamu? Jangan-jangan ....""Hahaha!""Ya, aku membunuh Hamdan," sahut Edmund dengan senyum jahat di waja
Dalam waktu kurang dari tiga menit, Surya menikam Edmund dengan 3.600 tusukan. Pada akhirnya, Edmund sudah kehabisan darah di tubuhnya, tetapi dia masih sadar."Ahhh!"Surya mengangkat kepalanya dan berteriak dengan marah, pikirannya dipenuhi kenangan masa lalunya bersama Hamdan. Tidak lama kemudian, aura naga yang mengamuk menembus tubuh Edmund. Lalu, dengan suara ledakan yang keras, tubuh Edmund berubah menjadi bubuk dan terbawa angin."Prok, prok, prok!"Oliver tidak mengambil tindakan secara langsung. Dia sepertinya menghargai apa yang dilakukan Surya. Dia bertepuk tangan dan berkata sambil tersenyum, "Connor dan Edmund merencanakan pembunuhan Hamdan bersama-sama. Aku serahkan dia padamu."Setelah mengatakannya, Oliver meraih Connor dan melemparkannya langsung ke udara. Surya melintas dan muncul di depan Connor. Dalam sekejap, Pedang Naga Iblis menembus dada Connor.Connor menatap Surya dengan sangat ketakutan, tidak percaya bahwa kekuatan Surya telah meningkat pesat dalam waktu se
Ledakan dahsyat itu langsung mengubah Oberon menjadi bubuk. Hampir pada saat yang sama, cahaya putih lingkaran sihir naik ke langit dan menghilang.Cahaya putih melintas di depan mata Surya dan mendarat di area bersalju. Salju tebal beterbangan di langit. Surya tergeletak di tanah dan tidak bisa menahan untuk memuntahkan seteguk darah. Saat memikirkan kembali apa yang terjadi sebelumnya, Surya merasakan rasa sakit yang luar biasa.Saat ini, terdengar suara langkah kaki dari depan. Setelah beberapa saat, seorang pria jangkung mendatangi Surya. Dia menatap Surya dengan wajah ramah dan bertanya, "Bagaimana? Apa kamu baik-baik saja?"Surya mengangkat kepalanya dan melihat ke arah orang tersebut dan ternyata kultivator yang baru saja menyelamatkannya adalah Hayden."Aku baik-baik saja. Terima kasih sudah menyelamatkanku.""Aku cuma ... omong-omong, ini ruang atas, 'kan?""Benar, ini adalah ruang atas," jawab Hayden.Surya mencoba untuk berdiri dari tanah, tetapi dia terjatuh lagi oleh gravi
Setelah mendengar perkataan Surya, Hayden tidak bisa menahan tawa keras, kemudian berkata, "Dengan 30.000 tahun kultivasi, kamu sudah berani naik ke ruang atas untuk berkultivasi. Nyalimu sangat besar. Tapi yang sulit dipahami adalah kamu jelas ingin kembali ke ruang bawah.""Kamu harus tahu kalau dari masa lalu sampai saat ini, bahkan di masa depan, ada banyak sekali kultivator yang ingin pergi ke ruang atas untuk berkultivasi. Hampir nggak ada kultivator yang ingin kembali ke ruang bawah atau ruang tengah.""Sedangkan kamu justru memberitahuku kalau kamu ingin kembali ke ruang bawah. Haha, ini benar-benar mimpi yang cuma bisa dimiliki oleh seorang anak kecil.""Sudahlah, sepertinya perkiraanku salah. Mulai sekarang, kamu bisa tinggal di sini dan menjaga gunung salju untukku. Kadang-kadang aku pergi ke kota untuk jalan-jalan dan aku akan pergi selama sekitar 100 tahun. Kamu bisa tinggal di sini dan berkultivasi sambil bekerja untukku. Saat kamu sudah berkultivasi 100.000 tahun, aku ng
Linda mengenakan gaun pengantin tradisional. Seluruh gaunnya berwarna merah terang, sementara wajahnya bahkan lebih merah dari pakaiannya.Surya juga mengenakan pakaian tradisional berwarna merah yang khas. Keduanya membawa minuman, memberikan penghormatan satu per satu pada keluarga dan teman-teman yang hadir dalam pernikahan tersebutOrang tua kedua belah pihak tersenyum lebar, tidak bisa menyembunyikan kegembiraan mereka. Sebagai orang tua, yang paling dikhawatirkan adalah pernikahan anak-anak mereka.Sekarang, keduanya telah menemukan pasangan yang begitu baik. Kebahagiaan mereka jelas tak bisa dilukiskan dengan kata-kata.Orang-orang lainnya juga ikut bersukacita. Mereka mengangkat gelas, lalu minum dengan gembira.Mereka adalah teman, bawahan, serta orang-orang yang setia pada Surya dan Linda. Mereka sangat senang melihat kebahagiaan keduanya.Tidak ada pembawa acara di pesta pernikahan ini, semuanya dilaksanakan dengan sangat sederhana, tapi juga sangat meriah dan penuh kegembir
Malam harinya, ketika kembali ke Pulau Aora, Surya merasa sangat terharu saat berdiri di jembatan tertutup. Dia diam-diam melepaskan sedikit auranya.Pulau Aora seketika menjadi ramai. Satu per satu sosok yang dikenalnya muncul dengan terburu-buru.Surya perlahan berjalan memasuki pulau dengan senyuman.Saat tiba di alun-alun, Surya melihat sosok-sosok yang sangat dikenalnya seperti Linda, Yenny, Raka, Gesang, serta yang lainnya. Senyum di wajah Surya tampak makin lebar.Ketika orang-orang ini melihat Surya, wajah mereka penuh dengan ekspresi gembira yang sulit untuk disembunyikan.Setelah sekian lama tidak bertemu dan tidak bisa dihubungi, mereka sangat khawatir, juga merindukan Surya."Surya, aku pikir kamu nggak akan kembali." Linda adalah orang lebih dulu membuka mulutnya. Dia berkata dengan penuh kesedihan.Surya berjalan mendekat, memeluk Linda, lalu berujar, "Maafkan aku, mulai sekarang aku nggak akan melakukannya lagi. Semua masalah sudah selesai. Aku nggak akan pernah meningga
Baroman sebenarnya adalah inkarnasi dari Govi. Saat ini, Baroman melesat menuju ke arah Surya. Keduanya berubah menjadi bentuk manusia setelah berada beberapa kilometer jauhnya, lalu mulai bertarung lagi. Govi mengalirkan energinya ke dalam tubuh Baroman, membuat Baroman menjadi makin kuat dalam pertempuran, hingga akhirnya dia berhasil melukai Surya dengan parah menggunakan satu tebasan pedang. Ini membuat Surya terjatuh dari udara."Hahaha!"Pada saat ini, Govi tiba-tiba muncul sambil tertawa, lalu berujar, "Baroman, kamu sudah melakukan pekerjaan dengan baik.""Terima kasih, Pak."Baroman mundur ke belakang Govi, menatapnya dengan tatapan dingin, lalu tiba-tiba mengeluarkan pedang dari balik jubahnya. Dia menusukkannya ke arah Govi. Govi dengan cepat berbalik, menangkap pedang hitam Baroman, lalu bertanya dengan ekspresi dingin, "Baroman, apa kamu sudah gila?"Pada saat itu, suara Penguasa Kegelapan terdengar dari tenggorokan Baroman, "Govi, kamu sudah beberapa kali menghentikanku.
Pada saat ini, Dewa Kejahatan Gunung Es tiba-tiba melafalkan mantra. Gunung-gunung es mulai berjatuhan dari langit. Salah satu gunung es menghantam Surya dan Oberon. Dewa Kejahatan Gunung Es tertawa terbahak-bahak, lalu berujar, "Hahaha, sepertinya kalian nggak begitu kuat."Belum selesai dia berbicata, terdengar suara ledakan keras. Gunung es meledak menjadi pecahan-pecahan kecil, sementara Surya dan Oberon muncul tanpa luka di hadapan para Dewa Jahat."Apa?""Dasar bajingan!"Dewa Iblis Api berteriak penuh amarah. Seketika itu juga, sekeliling berubah menjadi lautan api. Namun, api setinggi ratusan meter yang membara itu langsung lenyap begitu menyentuh perisai pelindung Surya dan Oberon.Dewa Iblis Bumi berkata, "Biar aku yang melakukannya!"Dewa Iblis Bumi melafalkan mantra, membuat tanah tiba-tiba terbelah, sementara Surya dan Oberon terjatuh ke dalam jurang tanpa dasar. Segera setelah itu, Dewa Iblis Bumi membuat tanah yang terbelah menutup kembali dengan pikirannya.Namun, hanya
Pada detik berikutnya, Surya menggunakan Pedang Naga Iblis untuk membuka sebuah celah di udara. Mereka berdua melewati celah tersebut, langsung menuju ruang bawah dari ruang atas, kembali ke ruang bumi.Celah tersebut kembali tertutup. Saat ini, gelombang besar energi hitam langsung mengalir dari langit ke laut di ruang bumi. Dalam beberapa menit saja, energi hitam tersebut sudah menyebar, mengubah seluruh ruang bumi menjadi ruang kegelapan.Beberapa celah retakan besar hitam muncul di langit, sementara satu per satu Dewa Iblis turun ke ruang bumi.Dewa Darah, Dewa Penghancur, Dewa Kejahatan Gunung Es, Dewa Iblis Api, Dewa Iblis Bumi, Dewa Iblis Angin, Dewa Pembantaian, serta Dewa Ular. Delapan Dewa Iblis tiba di ruang bumi pada saat yang sama.Surya melambaikan tangan kanannya, mengeluarkan Baju Besi Cahaya yang terpecah dari Cincin Naga Api. Pecahan-pecahan yang memancarkan cahaya putih itu melayang di udara seperti bulu putih yang bersih. Dengan pikirannya, Surya bisa dengan mudah m
Sebelum pilar cahaya putih tiba, Serena dan Karen segera menghindar. Dalam sekejap, mereka muncul di depan Silvan. Satu orang di depan dan satu di belakang. Pada saat yang sama, pedang panjang di tangan Serena dan tombak panjang di tangan Karen menusuk tubuh Silvan.Serena berkata dengan nada dingin, "Orang yang benar-benar kotor adalah kamu, Silvan. Selamat tinggal untuk selamanya!""Aaahh!"Tubuh Seth dipenuhi cahaya putih yang meledak-ledak. Diiringi dengan suara ledakan keras, Silvan hancur menjadi debu, lalu menghilang tanpa jejak.Detik berikutnya, Serena dan Karen berlutut dengan satu kaki secara bersamaan, menangkupkan tangan sambil berkata, "Kami berdua memberi hormat."Pada saat ini, Surya dan Oberon yang sedang melayang di udara, melihat ke arah Serena dan Karen. Oberon berkata pelan, "Sudahlah, nggak ada urusan lagi di sini untuk kalian. Kembalilah.""Baik, Pak."Setelah berkata demikian, Serena dan Karen menghilang. Namun, pada saat itu ada angin kencang yang bertiup, sert
Silvan mendongak sambil tertawa terbahak-bahak, lalu berkata, "Nggak ada satu pun orang yang layak untuk menggantikan posisiku. Aku adalah penjaga ruang yang sejati, penguasa alam semesta!"Saat ini, dua sosok tiba-tiba muncul di langit. Mereka adalah penjaga ruang Serena dan Karen.Serena memegang pedang panjang, menatap Silvan yang ada di bawah dengan ekspresi dingin, lalu berujar, "Silvan, kamu sudah melanggar aturan alam semesta dengan secara sewenang-wenang mengubah mekanisme berjalannya alam semesta. Hari ini kamu bahkan membunuh Surya yang akan menggantikanmu. Oleh karena itu, hari ini aku dan Karen akan bersama-sama membunuhmu demi menjaga ketertiban alam semesta.""Huh."Setelah mendengar ini, sudut bibir Silvan melengkung sedikit. Dia tidak merasa terkejut, melainkan berkata, "Aku sudah tahu kalau setelah membunuh Surya, kalian pasti nggak akan membiarkanku begitu saja. Tapi dia sudah mati. Sebagai salah satu penjaga ruang, aku tetap harus terus menjaga ketertiban alam semest
"Apa?"Oberon bertanya dengan bingung, "Ruang atas? Ini terlalu mendadak, 'kan?"Surya berkata dengan wajah panik, "Nggak ada waktu untuk menjelaskan. Sebentar lagi, Oliver akan datang ke sini. Kita semua nggak akan bisa melarikan diri."Silvan menatap Surya, lalu berkata pada Oberon, "Benar, percayalah padanya. Bagaimana mungkin sahabat lamamu akan menipumu?""Benar, dia adalah penjaga ruang, Silvan. Aku memohon kepada Silvan, itulah sebabnya kami bisa kembali ke sini. Oberon, cepat ikut denganku!" kata Surya."Terima kasih. Tapi kalau kita benar-benar harus pergi, paling nggak kita harus pergi ke Kota Utama Barker dulu untuk bertemu dengan Senior Hamdan, 'kan?" ujar Oberon.Surya menatap mata Oberon, lalu perasaan saling pengertian yang khas tiba-tiba muncul. Seketika itu juga, Surya menyadari bahwa Oberon pasti memiliki rahasia di Kota Utama Barker. Mungkin ini adalah hal yang sangat penting baginya. Surya mengangguk tanpa daya, lalu berkata, "Baiklah, ayo kita pergi ke Kota Utama B
"Bajingan, keinginan keduamu seharusnya milikku!"Suatu ketika, karena suatu kebetulan, Oliver menangkap seorang pelayan penjaga ruang, menggunakan pelayan itu sebagai sandera untuk menukar dua keinginan terakhirnya.Keinginan pertama, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya. Keinginan kedua, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan Tongkat Kematian.Oliver memahami dua kekuatan aturan. Yang satu adalah kekuatan aturan cahaya, sementara yang lainnya adalah kekuatan aturan kematian yang khusus. Karena tubuhnya yang istimewa, Oliver dengan cepat memahami rahasia kekuatan aturan kematian. Dengan menggabungkan Tongkat Kematian dan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya, Oliver pada dasarnya sudah menguasai dua teknik kultivasi terkuat sekaligus.Oleh karena itu, Oliver memiliki kepercayaan diri yang besar. Meskipun kekuatannya sudah jauh melampaui kebanyakan kultivator di ruang atas, Oliver tetap tinggal di