"Hm? Huh, sombong sekali bicaramu. Katakan padaku, kamu ingin aku memberikan apa padamu? Kuberi tahu saja padamu kalau semua yang aku punya ada harganya. Kamu boleh menginginkannya, tapi kamu harus menukarnya dengan barang yang sesuai. Mengerti?""Maaf, Pak Ardello, aku nggak mengerti apa yang kamu katakan," jawab Lamante sambil berdiri."Brak!"Ardello tiba-tiba memukul meja, berdiri seraya menatap Lamante dengan marah dan menyahut, "Lamante, aku setuju padamu untuk datang ke jamuan makan ini sudah cukup menghargaimu. Kamu pikir tanpa bantuanku, ke depannya kamu masih bisa berdiri stabil di Kota Utama Divente?""Biar kuberi tahu, tanpa bantuanku, dalam waktu seratus tahun, posisimu pasti akan berpindah tangan. Kalau kamu ingin mendapatkan posisi penguasa Kota Utama Divente, kamu nggak punya pilihan kedua.""Pak Ardello, semua perkataanmu ini sangat konyol. Semua ini ditujukan untuk manusia fana itu. Pak Ardello, kamu nggak boleh mengatakan hal seperti itu di depanku.""Kamu!"Ardello
Sorot mata Lamante memancarkan cahaya dingin, lalu dia menggertakkan gigi sambil berseru, "Ardello, terima kematianmu!"Setelah berbicara, Lamante mengerahkan kekuatan secara tiba-tiba. Pada saat ini, paviliun tiba-tiba meledak dengan suara ledakan keras. Asap dan pecahan batu bata beterbangan ke mana-mana. Lamante serta Ardello jatuh ke tanah secara terbalik."Uhuk!"Saat mendarat, Lamante memuntahkan seteguk darah. Pada saat ini, Surya dan Oberon, yang bersembunyi di kegelapan untuk mengamati, tiba-tiba bergegas keluar. Mereka terbang menuju sosok lain yang ada di dalam asap pada saat yang bersamaan.Namun, pada saat ini, Surya menyadari aura energi yang kuat datang secara tiba-tiba. Dalam keputusasaan, Surya menarik Oberon seraya berteriak, "Kembali, jangan pergi!""Hahaha. Semuanya, kalian mati saja!"Ardello meraung dengan marah, lalu tiba-tiba aura energi yang kuat menyebar. Gelombang udara yang kuat langsung mengempaskan Surya dan Oberon sejauh lebih dari puluhan meter.Setelah
Saat berbicara, Ardello mengangkat kepalanya seraya tertawa keras. Oberon menggertakkan gigi, lalu menyahut, "Apa yang kamu tertawakan? Memangnya ini lucu?""Hehe, perasaan menjadi kultivator kuat ini sangat nyaman. Kalian nggak akan pernah memahami kesenjangan antara pembuat aturan dan penerima aturan, Kalian pikir bisa melewatinya sesuka hati, walaupun sudah mencoba segala cara untuk menghancurkan, cuma ada satu hasil dan itu adalah kematian.""Karena kalian nggak memenuhi syarat untuk menegosiasikan persyaratan di depan para pembuat aturan.""Berengsek, aku akan membunuhmu!"Awalnya, Lamante adalah orang yang suka bertarung dan sangat berbakat. Dia tidak pernah kalah dalam pertarungan dengan siapa pun di jalur kultivasi. Namun, kali ini setelah menyusun rencana dengan matang, dia masih dijebak oleh Ardello. Amarah Lamante melonjak di dalam hatinya dan dia segera bergegas menuju Ardello lagi dan mengabaikan semua luka-lukanya.Saat hendak mendekati Ardello, Lamante membalik tangan ka
"Surya, ternyata kamu!""Karena kamu ingin mati, kalau begitu aku akan memenuhi permintaanmu!"Ardello segera merapalkan mantra, lalu pilar api hitam tiba-tiba menyembur dari mulut Elang Bulu Hitam dan menutupi tubuh Surya. Saat melihat ini, mata Oberon menjadi merah dan dia berteriak, "Jangan!"Lamante menarik Oberon sambil berkata, "Jangan pergi ke sana. Sudah terlambat untuk mengatakan apa pun sekarang. Kita cuma bisa menyerahkannya pada takdir.""Surya, aku sudah menyakitimu. Seharusnya aku nggak melakukannya!"Oberon tiba-tiba terisak. Namun, pada saat ini, pilar api hitam tiba-tiba padam. Surya memancarkan cahaya putih ke seluruh penjuru dan muncul kembali di depan kedua orang itu.Surya berkata, "Oberon, aku belum mati. Karena aku sudah berjanji padamu, aku pasti akan membantumu menyelesaikan masalah ini."Setelah mengatakannya, Surya melompat dan terbang menuju Elang Bulu Hitam di langit. Saat melihat ini, Ardello berteriak dengan marah, "Apa yang akan kamu lakukan? Dasar bajin
"Apa? Beraninya kamu melakukan ini padaku? Berengsek, aku harus membunuhmu!"Saat berbicara, Ardello tiba-tiba melepaskan kekuatan aturan ruang cahaya, lalu pusaran cahaya putih terbentuk. Dua kekuatan ruang yang sangat berbeda melahap aura energi satu sama lain."Hahaha!"Ardello tiba-tiba tertawa keras, kemudian berkata, "Surya, aku punya kultivasi 50.000 tahun, sedangkan kamu cuma memiliki kultivasi 30.000 tahun. Walaupun kamu paham kekuatan aturan ruang kegelapan, kamu nggak akan menjadi lawanku. Kamu pasti akan aku lahap."Surya menggertakkan gigi dan berteriak, "Oberon, bantu aku!""Aku datang!"Oberon berubah menjadi bayangan, lalu mendatangi Surya dalam sekejap dan meraih tangan kanan Surya. Pada saat yang sama, dia melepaskan kekuatan aturan ruang kegelapan. Tiba-tiba, dua pusaran kekuatan aturan ruang kegelapan terbentuk dan terus melahap aura energi Ardello.Kali ini, Ardello hanya membawa satu tetesan energi dan sayangnya sudah habis. Hati Ardello penuh dengan penyesalan, m
"Aku mengerti, Pak Lamante.""Cepat bantu aku dan segera istirahat."Oberon membantu Lamante kembali ke kamarnya untuk beristirahat. Dia keluar dan melihat Surya berada di halaman. Saat ini, Surya terlihat dingin. Ketika melihat Oberon keluar, Surya langsung bertanya dengan marah, "Oberon, kenapa kamu melakukan ini? Kamu tahu kalau aku menganggapmu sebagai teman, tapi apa yang kamu lakukan padaku? Kamu justru memintaku untuk membantumu membunuh Ardello!""Kamu tahu kalau Ardello adalah kepala penjaga Oliver. Membunuhnya sama dengan menyinggung Oliver. Kamu melakukan ini untuk mencegahku pergi ke ruang atas, 'kan?"Oberon menundukkan kepalanya. Meskipun dia sudah lama tahu bahwa Surya akan mengetahuinya setelah itu, Oberon tidak menyangka hal itu akan terjadi secepat itu. Jika bukan karena Surya, Oberon mungkin sudah mati. Oleh karena itu, sekarang dia benar-benar tidak punya alasan untuk menyangkal Surya.Setelah hening beberapa saat, Oberon menyahut, "Maaf.""Aku nggak ingin mendengar
Sejak dijebak oleh Oberon, Surya tidak terlalu memikirkan untuk berkultivasi. Karena Surya tidak bisa pergi ke ruang atas untuk berkultivasi, dia tidak bisa menjadi budak penjaga ruang dan tidak bisa kembali ke ruang bumi beberapa tahun yang lalu.Meskipun bisa kembali ke ruang bumi sekarang, beberapa orang dan benda di ruang bumi sudah berubah. Oleh karena itu, meskipun kembali ke masa lalu juga tidak akan sampai ke masa lalu. Jadi, lebih baik tidak kembali.Mulai sekarang, tetap tinggal di Kota Utama Divente untuk berkultivasi. Karena ingin tinggal di sini untuk berkultivasi, tentu saja merupakan hal yang baik untuk mendapatkan lebih banyak teman.Pada siang hari, saat jamuan makan, Remy menunjuk seorang kultivator berambut coklat dan memperkenalkannya, "Ini adalah kultivator mantra yang dikirim oleh Keluarga Andarra, namanya Jacvin Andarra. Mulai sekarang, dia akan selalu tinggal bersama Keluarga Roberto.""Dia adalah Aksha Pratama. Dia kultivator Klan Naga dari Keluarga Roberto."S
Meski kedua cara tersebut sulit, tetapi sikap Oberon setidaknya membuktikan bahwa dia telah menyadari kesalahannya.Surya berpikir sejenak dan akhirnya memutuskan untuk pergi ke bar untuk menepati janji yang telah disepakati dalam surat. Bagaimanapun, Oberon sudah menunggu di bar tersebut selama tiga hari.Sesampainya di bar, Surya naik ke lantai dua dan bertemu dengan Oberon. Mata mereka saling bertemu, Oberon berdiri dan memberi isyarat mempersilahkan ke arah Surya, lalu mereka berdua duduk pada saat yang bersamaan.Oberon membuka pembicaraan, "Aku benar-benar minta maaf, aku seharusnya nggak memperlakukan kamu seperti itu. Untuk menyampaikan permintaan maafku, aku akan membantu memenuhi keinginanmu untuk naik. Begitu waktunya tiba, aku akan membantumu pergi ke ruang atas.""Sejauh yang aku tahu, ada tiga dunia besar di ruang atas. Setiap dunia merupakan dimensi yang independen. Ketiga dunia ini terhubung bersama dan membentuk ruang atas.""Aku sudah tahu tentang semua ini," tandas S