Namun, belum pernah ada yang melihat pertarungan secepat itu di Kota Utama Divente. Dalam waktu kurang dari lima detik, sang provokator dibunuh oleh sang penantang. Hal ini justru membuktikan besarnya jarak kekuatan antara kedua belah pihak.Di sekumpulan penonton, seseorang memekik dengan kaget, "Pria sialan itu, dia sebenarnya ... memprovokasi kepala penjaga itu.""Dia memang pantas mati."Meskipun Surya awalnya ingin tetap bersikap rendah hati setelah tiba di Kota Utama Divente dan berusaha untuk tidak ketahuan. Situasi tak terduga seperti itu benar-benar tidak dapat diprediksi oleh Surya. Bagaimanapun, pertarungan seperti itu hampir mustahil untuk bisa dihindari.Surya mengepalkan tangan kirinya menjadi cakar naga dan mengisapnya dengan kuat. Pedang besar yang baru saja dijatuhkan pria berambut merah itu ke tanah, segera diisap ke tangan Surya. Surya bergumam dengan nada dingin, "Karena kamu begitu sombong, jadi sekarang pedang ini milikku."Di bawah tatapan semua orang, Surya sege
Di halaman rumah Keluarga Roberto, kepala keluarga Remy Roberto sedang berjalan mondar-mandir menunggu dengan cemas. Kematian Hamza memang terlalu mendadak, tetapi ini juga akibat dari kesombongannya yang berlebihan.Sebenarnya Remy sudah lama mengetahui akan terjadi pertarungan di antara sembilan keluarga besar tersebut. Namun, dia tidak menyangka akan terjadi sesuatu pada Hamza dalam waktu sesingkat itu. Meskipun biasanya Remy lebih patuh pada delapan keluarga besar lainnya, sayangnya ambisi ketenaran dan kekayaan dalam sembilan keluarga besar sudah tak terbendung.Dalam keadaan seperti itu, sangat sulit bagi Keluarga Roberto untuk bisa bertahan hidup. Sembilan keluarga besar telah menghancurkan enam keluarga besar. Kini hanya tersisa Keluarga Warren, Keluarga Andarra dan Keluarga Roberto.Meski Remy tidak memedulikan ketenaran dan kekayaan, bahkan menawarkan untuk menyerahkan kehormatan yang diperoleh Keluarga Roberto kepada Keluarga Warren, hal tersebut ditolak kultivator Klan Naga
Remy mengerutkan kening, kemudian menatap Leyton. Saat ini, Leyton mengalami kesulitan bernapas dan tidak punya kekuatan untuk berbicara karena cedera seriusnya. Melihat hal tersebut, Remy hanya bisa menghiburnya dan berkata, "Nggak apa-apa. Leyton, Paman percaya padamu. Leyton, jangan cemas, jangan bicara."Pada saat ini, pelayan berlari masuk dari luar seraya berkata, "Pak Remy, ada seorang kultivator di luar yang menyebut dirinya bernama Aksha Pratama dan ingin bertemu denganmu. Dia bilang ingin mengunjungi Senior Leyton dan berharap mendapatkan izin darimu.""Aksha Pratama?"Remy mengerutkan kening, berpikir sejenak, kemudian berkata, "Aku belum pernah kenal dengan seseorang bernama Aksha. Katakan padanya dan suruh dia pergi. Leyton nggak akan bertemu dengannya.""Baik, Pak Remy.""Nggak, jangan pergi!""Tunggu sebentar, kembali!"Remy melihat Leyton berbicara dan buru-buru memanggil pelayan itu. Leyton meraih tangan Remy dan mengangguk penuh semangat. Remy mengerutkan kening, mesk
Ketika mendengar ini, Remy menatap Surya dengan mata terbelalak, seolah dia telah melihat penyelamat. Leyton berkata dengan penuh semangat, "Baiklah, dengan bantuanmu di Keluarga Roberto, aku rasa nggak akan ada lagi bahaya di masa depan. Tapi, aku khawatir ini nggak akan lama lagi bagiku. Paman Remy, bisakah kamu keluar sebentar? Aku ingin mengobrol sedikit dengan Aksha sebentar.""Baiklah, silakan mengobrol."Remy segera meninggalkan ruangan dengan sukarela.Di dalam kamar, Leyton menatap Surya, tersenyum tipis dan berkata, "Aku tahu namamu bukan Aksha. Nama aslimu adalah Surya. Kamu yang membunuh Pak Hamza."Saat mendengar ini, Surya terkejut dan menyahut, "Senior Leyton, bagaimana kamu tahu?""Hehe, kalau kuberi tahu, mungkin kamu nggak percaya. Tiga ribu tahun yang lalu, secara kebetulan aku bertemu dengan penjaga ruang. Karena aku membantunya melakukan sesuatu, dia menceritakan kisah tentang Keluarga Roberto.""Dulu, ayahku berhutang budi pada Paman Remy dan sekarang aku sudah me
Semua orang mencari asal suara tersebut, kemudian melihat Surya yang berjalan keluar dari kerumunan orang-orang dan menatap Eugene dengan dingin. Pada saat yang bersamaan, Surya juga melepaskan aura naga di tubuhnya.Tiba-tiba saja, ekspresi Eugene berubah. Dia berkata, "Kenapa bisa begini? Siapa kamu? Kamu juga seorang kultivator Klan Naga. Apa kamu ingin bermusuhan dengan Keluarga Warren dan Keluarga Andarra?"Surya berkata dengan nada dingin, "Aku nggak ingin menjadi musuh dua keluarga besar. Tapi, kalau Keluarga Warren dan Keluarga Andarra ingin menghancurkan Keluarga Roberto, maaf, siapa pun yang berani melakukannya, aku Aksha, akan membunuh salah satu dari mereka.""Kamu!"Eugene berkata dengan marah, "Kamu benar-benar bermulut besar. Biar kulihat apa kamu memang layak untuk mendukung Keluarga Roberto."Kali ini, sebenarnya Eugene dikirim oleh Keluarga Warren untuk membereskan Keluarga Roberto. Bagaimanapun, setelah Levron meninggal, Keluarga Roberto tidak lagi memiliki kultivato
Diiringi suara "gedebuk", Eugene berlutut di atas lantai dan berkata, "Maafkan aku, Pak. Aku nggak bisa menyelesaikan tugas ini.""Apa?"Dupont membuka matanya. Melihat Eugene berlutut di atas lantai, dia berkata sambil mengerutkan kening, "Eugene, kamu sudah terlalu banyak mengecewakanku. Leyton sudah mati. Nggak ada seorang pun di Keluarga Roberto yang bisa melawan sekarang. Aku memintamu untuk menyingkirkan Keluarga Roberto. Aku nggak menyangka kalau kamu nggak akan mematuhi perintahku."Sambil berkata seperti itu, cahaya dingin memancar dari mata Dupont. Dia berkata dengan marah, "Kalau begitu, apa gunanya aku mempertahankanmu?""Bukan begitu, Pak. Tolong dengarkan dulu penjelasanku. Meski Leyton sudah mati, Keluarga Roberto memiliki seorang kultivator Klan Naga lain bernama Aksha. Aku nggak tahu apa alasannya. Tapi, sekarang dia sudah menjadi anggota Keluarga Roberto. Aku menggunakan Teknik Mantra Menyembunyikan Jejak saat bertarung dengannya. Tapi, dia bisa langsung mengetahui ke
"Nggak perlu."Dupont menggertakkan gigi. Dia tahu jika Eugene pasti sudah bertekad untuk mati dengan melarikan diri seperti itu. Sekalipun Freddy mengejar sampai ke Kota Utama Victor dan bertemu dengan Eugene, pasti akan terjadi pertarungan besar di antara mereka berdua. Pada akhirnya, Eugene pasti akan mati dan Freddy sendiri akan terluka parah.Bagaimanapun, Eugene tahu betul konsekuensi yang akan dihadapinya jika dia melarikan diri. Siksaan yang menanti jauh lebih menyakitkan dan menyedihkan dibanding kematian. Oleh karena itu, Dupont yakin jika Eugene tidak akan pernah kembali.Daripada membiarkan Freddy terluka parah, lebih baik menyuruh Freddy untuk menguji Aksha. Dupont tahu betul. Jika bukan karena musuh yang terlalu kuat, Eugene tidak akan mungkin melarikan diri. Oleh karena itu, pelarian Eugene ini menunjukkan jika Aksha merupakan seorang kultivator yang sangat kuat.Dupont pun kembali bersama Freddy. Di tengah perjalanan, Dupont berkata kepada Freddy, "Freddy, pergilah ke K
Saat Surya berbalik untuk melihat, Remy yang berdiri di samping sudah sejak tadi tercenung dan terlihat kaget."Mereka, benar-benar mengirim orang untuk menyerang di malam hari. Aksha, bagaimana kamu bisa tahu kalau Dupont akan mengirim seseorang?"Surya pun tersenyum tipis begitu mendengarnya dan berkata, "Pak Remy, aku pernah mendengar ada orang di kedai minuman yang sedang membicarakan tentang Pak Dupont dari Keluarga Warren. Yang lainnya juga mengatakan kalau Pak Dupont ini orang yang kejam. Orang ini nggak akan pernah memberikan kesempatan kepada yang lainnya. Meskipun Eugene sudah dikalahkan, aku menduga kalau dia pasti akan kembali mengirimkan orang kemari.""Benar saja. Dia mengirim Fred untuk datang kemari.""Hmm, itu benar. Dupont memang orang yang kejam." Remy menganggukkan kepalanya. Tiba-tiba, Remy berkata dengan ekspresi curiga di wajahnya, "Oh, ini nggak benar. Kalau Dupont berniat mengirim orang kemari, harusnya dia mengirim Eugene dan Freddy untuk datang bersama-sama.
Linda mengenakan gaun pengantin tradisional. Seluruh gaunnya berwarna merah terang, sementara wajahnya bahkan lebih merah dari pakaiannya.Surya juga mengenakan pakaian tradisional berwarna merah yang khas. Keduanya membawa minuman, memberikan penghormatan satu per satu pada keluarga dan teman-teman yang hadir dalam pernikahan tersebutOrang tua kedua belah pihak tersenyum lebar, tidak bisa menyembunyikan kegembiraan mereka. Sebagai orang tua, yang paling dikhawatirkan adalah pernikahan anak-anak mereka.Sekarang, keduanya telah menemukan pasangan yang begitu baik. Kebahagiaan mereka jelas tak bisa dilukiskan dengan kata-kata.Orang-orang lainnya juga ikut bersukacita. Mereka mengangkat gelas, lalu minum dengan gembira.Mereka adalah teman, bawahan, serta orang-orang yang setia pada Surya dan Linda. Mereka sangat senang melihat kebahagiaan keduanya.Tidak ada pembawa acara di pesta pernikahan ini, semuanya dilaksanakan dengan sangat sederhana, tapi juga sangat meriah dan penuh kegembir
Malam harinya, ketika kembali ke Pulau Aora, Surya merasa sangat terharu saat berdiri di jembatan tertutup. Dia diam-diam melepaskan sedikit auranya.Pulau Aora seketika menjadi ramai. Satu per satu sosok yang dikenalnya muncul dengan terburu-buru.Surya perlahan berjalan memasuki pulau dengan senyuman.Saat tiba di alun-alun, Surya melihat sosok-sosok yang sangat dikenalnya seperti Linda, Yenny, Raka, Gesang, serta yang lainnya. Senyum di wajah Surya tampak makin lebar.Ketika orang-orang ini melihat Surya, wajah mereka penuh dengan ekspresi gembira yang sulit untuk disembunyikan.Setelah sekian lama tidak bertemu dan tidak bisa dihubungi, mereka sangat khawatir, juga merindukan Surya."Surya, aku pikir kamu nggak akan kembali." Linda adalah orang lebih dulu membuka mulutnya. Dia berkata dengan penuh kesedihan.Surya berjalan mendekat, memeluk Linda, lalu berujar, "Maafkan aku, mulai sekarang aku nggak akan melakukannya lagi. Semua masalah sudah selesai. Aku nggak akan pernah meningga
Baroman sebenarnya adalah inkarnasi dari Govi. Saat ini, Baroman melesat menuju ke arah Surya. Keduanya berubah menjadi bentuk manusia setelah berada beberapa kilometer jauhnya, lalu mulai bertarung lagi. Govi mengalirkan energinya ke dalam tubuh Baroman, membuat Baroman menjadi makin kuat dalam pertempuran, hingga akhirnya dia berhasil melukai Surya dengan parah menggunakan satu tebasan pedang. Ini membuat Surya terjatuh dari udara."Hahaha!"Pada saat ini, Govi tiba-tiba muncul sambil tertawa, lalu berujar, "Baroman, kamu sudah melakukan pekerjaan dengan baik.""Terima kasih, Pak."Baroman mundur ke belakang Govi, menatapnya dengan tatapan dingin, lalu tiba-tiba mengeluarkan pedang dari balik jubahnya. Dia menusukkannya ke arah Govi. Govi dengan cepat berbalik, menangkap pedang hitam Baroman, lalu bertanya dengan ekspresi dingin, "Baroman, apa kamu sudah gila?"Pada saat itu, suara Penguasa Kegelapan terdengar dari tenggorokan Baroman, "Govi, kamu sudah beberapa kali menghentikanku.
Pada saat ini, Dewa Kejahatan Gunung Es tiba-tiba melafalkan mantra. Gunung-gunung es mulai berjatuhan dari langit. Salah satu gunung es menghantam Surya dan Oberon. Dewa Kejahatan Gunung Es tertawa terbahak-bahak, lalu berujar, "Hahaha, sepertinya kalian nggak begitu kuat."Belum selesai dia berbicata, terdengar suara ledakan keras. Gunung es meledak menjadi pecahan-pecahan kecil, sementara Surya dan Oberon muncul tanpa luka di hadapan para Dewa Jahat."Apa?""Dasar bajingan!"Dewa Iblis Api berteriak penuh amarah. Seketika itu juga, sekeliling berubah menjadi lautan api. Namun, api setinggi ratusan meter yang membara itu langsung lenyap begitu menyentuh perisai pelindung Surya dan Oberon.Dewa Iblis Bumi berkata, "Biar aku yang melakukannya!"Dewa Iblis Bumi melafalkan mantra, membuat tanah tiba-tiba terbelah, sementara Surya dan Oberon terjatuh ke dalam jurang tanpa dasar. Segera setelah itu, Dewa Iblis Bumi membuat tanah yang terbelah menutup kembali dengan pikirannya.Namun, hanya
Pada detik berikutnya, Surya menggunakan Pedang Naga Iblis untuk membuka sebuah celah di udara. Mereka berdua melewati celah tersebut, langsung menuju ruang bawah dari ruang atas, kembali ke ruang bumi.Celah tersebut kembali tertutup. Saat ini, gelombang besar energi hitam langsung mengalir dari langit ke laut di ruang bumi. Dalam beberapa menit saja, energi hitam tersebut sudah menyebar, mengubah seluruh ruang bumi menjadi ruang kegelapan.Beberapa celah retakan besar hitam muncul di langit, sementara satu per satu Dewa Iblis turun ke ruang bumi.Dewa Darah, Dewa Penghancur, Dewa Kejahatan Gunung Es, Dewa Iblis Api, Dewa Iblis Bumi, Dewa Iblis Angin, Dewa Pembantaian, serta Dewa Ular. Delapan Dewa Iblis tiba di ruang bumi pada saat yang sama.Surya melambaikan tangan kanannya, mengeluarkan Baju Besi Cahaya yang terpecah dari Cincin Naga Api. Pecahan-pecahan yang memancarkan cahaya putih itu melayang di udara seperti bulu putih yang bersih. Dengan pikirannya, Surya bisa dengan mudah m
Sebelum pilar cahaya putih tiba, Serena dan Karen segera menghindar. Dalam sekejap, mereka muncul di depan Silvan. Satu orang di depan dan satu di belakang. Pada saat yang sama, pedang panjang di tangan Serena dan tombak panjang di tangan Karen menusuk tubuh Silvan.Serena berkata dengan nada dingin, "Orang yang benar-benar kotor adalah kamu, Silvan. Selamat tinggal untuk selamanya!""Aaahh!"Tubuh Seth dipenuhi cahaya putih yang meledak-ledak. Diiringi dengan suara ledakan keras, Silvan hancur menjadi debu, lalu menghilang tanpa jejak.Detik berikutnya, Serena dan Karen berlutut dengan satu kaki secara bersamaan, menangkupkan tangan sambil berkata, "Kami berdua memberi hormat."Pada saat ini, Surya dan Oberon yang sedang melayang di udara, melihat ke arah Serena dan Karen. Oberon berkata pelan, "Sudahlah, nggak ada urusan lagi di sini untuk kalian. Kembalilah.""Baik, Pak."Setelah berkata demikian, Serena dan Karen menghilang. Namun, pada saat itu ada angin kencang yang bertiup, sert
Silvan mendongak sambil tertawa terbahak-bahak, lalu berkata, "Nggak ada satu pun orang yang layak untuk menggantikan posisiku. Aku adalah penjaga ruang yang sejati, penguasa alam semesta!"Saat ini, dua sosok tiba-tiba muncul di langit. Mereka adalah penjaga ruang Serena dan Karen.Serena memegang pedang panjang, menatap Silvan yang ada di bawah dengan ekspresi dingin, lalu berujar, "Silvan, kamu sudah melanggar aturan alam semesta dengan secara sewenang-wenang mengubah mekanisme berjalannya alam semesta. Hari ini kamu bahkan membunuh Surya yang akan menggantikanmu. Oleh karena itu, hari ini aku dan Karen akan bersama-sama membunuhmu demi menjaga ketertiban alam semesta.""Huh."Setelah mendengar ini, sudut bibir Silvan melengkung sedikit. Dia tidak merasa terkejut, melainkan berkata, "Aku sudah tahu kalau setelah membunuh Surya, kalian pasti nggak akan membiarkanku begitu saja. Tapi dia sudah mati. Sebagai salah satu penjaga ruang, aku tetap harus terus menjaga ketertiban alam semest
"Apa?"Oberon bertanya dengan bingung, "Ruang atas? Ini terlalu mendadak, 'kan?"Surya berkata dengan wajah panik, "Nggak ada waktu untuk menjelaskan. Sebentar lagi, Oliver akan datang ke sini. Kita semua nggak akan bisa melarikan diri."Silvan menatap Surya, lalu berkata pada Oberon, "Benar, percayalah padanya. Bagaimana mungkin sahabat lamamu akan menipumu?""Benar, dia adalah penjaga ruang, Silvan. Aku memohon kepada Silvan, itulah sebabnya kami bisa kembali ke sini. Oberon, cepat ikut denganku!" kata Surya."Terima kasih. Tapi kalau kita benar-benar harus pergi, paling nggak kita harus pergi ke Kota Utama Barker dulu untuk bertemu dengan Senior Hamdan, 'kan?" ujar Oberon.Surya menatap mata Oberon, lalu perasaan saling pengertian yang khas tiba-tiba muncul. Seketika itu juga, Surya menyadari bahwa Oberon pasti memiliki rahasia di Kota Utama Barker. Mungkin ini adalah hal yang sangat penting baginya. Surya mengangguk tanpa daya, lalu berkata, "Baiklah, ayo kita pergi ke Kota Utama B
"Bajingan, keinginan keduamu seharusnya milikku!"Suatu ketika, karena suatu kebetulan, Oliver menangkap seorang pelayan penjaga ruang, menggunakan pelayan itu sebagai sandera untuk menukar dua keinginan terakhirnya.Keinginan pertama, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya. Keinginan kedua, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan Tongkat Kematian.Oliver memahami dua kekuatan aturan. Yang satu adalah kekuatan aturan cahaya, sementara yang lainnya adalah kekuatan aturan kematian yang khusus. Karena tubuhnya yang istimewa, Oliver dengan cepat memahami rahasia kekuatan aturan kematian. Dengan menggabungkan Tongkat Kematian dan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya, Oliver pada dasarnya sudah menguasai dua teknik kultivasi terkuat sekaligus.Oleh karena itu, Oliver memiliki kepercayaan diri yang besar. Meskipun kekuatannya sudah jauh melampaui kebanyakan kultivator di ruang atas, Oliver tetap tinggal di