Sepuluh tahun telah berlalu, Surya dan Hamdan keluar dari dunia cermin perunggu. Sementara itu, saat ini Groot juga datang bersama orang-orangnya. Setelah berbicara, Surya mengetahui bahwa Groot telah mengembangkan kekuatannya sendiri dalam 10 tahun terakhir.Kemudian, Surya datang ke alun-alun ditemani dengan semua orang. Ketika penjaga yang menjaga lingkaran teleportasi melihat Groot mendekat, mereka semua berlutut dan memberi hormat.Groot berkata, "Baiklah, silakan bangun. Aktifkan lingkaran teleportasi dan bawa Pak Surya ke Kota Utama Divente.""Baik, Pak Groot.""Tuan, kali ini kamu akan pergi ke Kota Utama Divente. Kapan kamu akan kembali?"Surya menjawab, "Aku akan kembali setelah aku selesai menangani masalah di sana."Faktanya, Surya tidak tahu berapa lama dia akan tinggal di sana saat dia pergi ke Kota Utama Divente. Namun, Surya sangat berharap bisa bertemu Connor dan Edmund di Kota Utama Divente.Jika saatnya tiba, Surya bisa membunuh mereka dengan tangannya sendiri untuk
Namun, belum pernah ada yang melihat pertarungan secepat itu di Kota Utama Divente. Dalam waktu kurang dari lima detik, sang provokator dibunuh oleh sang penantang. Hal ini justru membuktikan besarnya jarak kekuatan antara kedua belah pihak.Di sekumpulan penonton, seseorang memekik dengan kaget, "Pria sialan itu, dia sebenarnya ... memprovokasi kepala penjaga itu.""Dia memang pantas mati."Meskipun Surya awalnya ingin tetap bersikap rendah hati setelah tiba di Kota Utama Divente dan berusaha untuk tidak ketahuan. Situasi tak terduga seperti itu benar-benar tidak dapat diprediksi oleh Surya. Bagaimanapun, pertarungan seperti itu hampir mustahil untuk bisa dihindari.Surya mengepalkan tangan kirinya menjadi cakar naga dan mengisapnya dengan kuat. Pedang besar yang baru saja dijatuhkan pria berambut merah itu ke tanah, segera diisap ke tangan Surya. Surya bergumam dengan nada dingin, "Karena kamu begitu sombong, jadi sekarang pedang ini milikku."Di bawah tatapan semua orang, Surya sege
Di halaman rumah Keluarga Roberto, kepala keluarga Remy Roberto sedang berjalan mondar-mandir menunggu dengan cemas. Kematian Hamza memang terlalu mendadak, tetapi ini juga akibat dari kesombongannya yang berlebihan.Sebenarnya Remy sudah lama mengetahui akan terjadi pertarungan di antara sembilan keluarga besar tersebut. Namun, dia tidak menyangka akan terjadi sesuatu pada Hamza dalam waktu sesingkat itu. Meskipun biasanya Remy lebih patuh pada delapan keluarga besar lainnya, sayangnya ambisi ketenaran dan kekayaan dalam sembilan keluarga besar sudah tak terbendung.Dalam keadaan seperti itu, sangat sulit bagi Keluarga Roberto untuk bisa bertahan hidup. Sembilan keluarga besar telah menghancurkan enam keluarga besar. Kini hanya tersisa Keluarga Warren, Keluarga Andarra dan Keluarga Roberto.Meski Remy tidak memedulikan ketenaran dan kekayaan, bahkan menawarkan untuk menyerahkan kehormatan yang diperoleh Keluarga Roberto kepada Keluarga Warren, hal tersebut ditolak kultivator Klan Naga
Remy mengerutkan kening, kemudian menatap Leyton. Saat ini, Leyton mengalami kesulitan bernapas dan tidak punya kekuatan untuk berbicara karena cedera seriusnya. Melihat hal tersebut, Remy hanya bisa menghiburnya dan berkata, "Nggak apa-apa. Leyton, Paman percaya padamu. Leyton, jangan cemas, jangan bicara."Pada saat ini, pelayan berlari masuk dari luar seraya berkata, "Pak Remy, ada seorang kultivator di luar yang menyebut dirinya bernama Aksha Pratama dan ingin bertemu denganmu. Dia bilang ingin mengunjungi Senior Leyton dan berharap mendapatkan izin darimu.""Aksha Pratama?"Remy mengerutkan kening, berpikir sejenak, kemudian berkata, "Aku belum pernah kenal dengan seseorang bernama Aksha. Katakan padanya dan suruh dia pergi. Leyton nggak akan bertemu dengannya.""Baik, Pak Remy.""Nggak, jangan pergi!""Tunggu sebentar, kembali!"Remy melihat Leyton berbicara dan buru-buru memanggil pelayan itu. Leyton meraih tangan Remy dan mengangguk penuh semangat. Remy mengerutkan kening, mesk
Ketika mendengar ini, Remy menatap Surya dengan mata terbelalak, seolah dia telah melihat penyelamat. Leyton berkata dengan penuh semangat, "Baiklah, dengan bantuanmu di Keluarga Roberto, aku rasa nggak akan ada lagi bahaya di masa depan. Tapi, aku khawatir ini nggak akan lama lagi bagiku. Paman Remy, bisakah kamu keluar sebentar? Aku ingin mengobrol sedikit dengan Aksha sebentar.""Baiklah, silakan mengobrol."Remy segera meninggalkan ruangan dengan sukarela.Di dalam kamar, Leyton menatap Surya, tersenyum tipis dan berkata, "Aku tahu namamu bukan Aksha. Nama aslimu adalah Surya. Kamu yang membunuh Pak Hamza."Saat mendengar ini, Surya terkejut dan menyahut, "Senior Leyton, bagaimana kamu tahu?""Hehe, kalau kuberi tahu, mungkin kamu nggak percaya. Tiga ribu tahun yang lalu, secara kebetulan aku bertemu dengan penjaga ruang. Karena aku membantunya melakukan sesuatu, dia menceritakan kisah tentang Keluarga Roberto.""Dulu, ayahku berhutang budi pada Paman Remy dan sekarang aku sudah me
Semua orang mencari asal suara tersebut, kemudian melihat Surya yang berjalan keluar dari kerumunan orang-orang dan menatap Eugene dengan dingin. Pada saat yang bersamaan, Surya juga melepaskan aura naga di tubuhnya.Tiba-tiba saja, ekspresi Eugene berubah. Dia berkata, "Kenapa bisa begini? Siapa kamu? Kamu juga seorang kultivator Klan Naga. Apa kamu ingin bermusuhan dengan Keluarga Warren dan Keluarga Andarra?"Surya berkata dengan nada dingin, "Aku nggak ingin menjadi musuh dua keluarga besar. Tapi, kalau Keluarga Warren dan Keluarga Andarra ingin menghancurkan Keluarga Roberto, maaf, siapa pun yang berani melakukannya, aku Aksha, akan membunuh salah satu dari mereka.""Kamu!"Eugene berkata dengan marah, "Kamu benar-benar bermulut besar. Biar kulihat apa kamu memang layak untuk mendukung Keluarga Roberto."Kali ini, sebenarnya Eugene dikirim oleh Keluarga Warren untuk membereskan Keluarga Roberto. Bagaimanapun, setelah Levron meninggal, Keluarga Roberto tidak lagi memiliki kultivato
Diiringi suara "gedebuk", Eugene berlutut di atas lantai dan berkata, "Maafkan aku, Pak. Aku nggak bisa menyelesaikan tugas ini.""Apa?"Dupont membuka matanya. Melihat Eugene berlutut di atas lantai, dia berkata sambil mengerutkan kening, "Eugene, kamu sudah terlalu banyak mengecewakanku. Leyton sudah mati. Nggak ada seorang pun di Keluarga Roberto yang bisa melawan sekarang. Aku memintamu untuk menyingkirkan Keluarga Roberto. Aku nggak menyangka kalau kamu nggak akan mematuhi perintahku."Sambil berkata seperti itu, cahaya dingin memancar dari mata Dupont. Dia berkata dengan marah, "Kalau begitu, apa gunanya aku mempertahankanmu?""Bukan begitu, Pak. Tolong dengarkan dulu penjelasanku. Meski Leyton sudah mati, Keluarga Roberto memiliki seorang kultivator Klan Naga lain bernama Aksha. Aku nggak tahu apa alasannya. Tapi, sekarang dia sudah menjadi anggota Keluarga Roberto. Aku menggunakan Teknik Mantra Menyembunyikan Jejak saat bertarung dengannya. Tapi, dia bisa langsung mengetahui ke
"Nggak perlu."Dupont menggertakkan gigi. Dia tahu jika Eugene pasti sudah bertekad untuk mati dengan melarikan diri seperti itu. Sekalipun Freddy mengejar sampai ke Kota Utama Victor dan bertemu dengan Eugene, pasti akan terjadi pertarungan besar di antara mereka berdua. Pada akhirnya, Eugene pasti akan mati dan Freddy sendiri akan terluka parah.Bagaimanapun, Eugene tahu betul konsekuensi yang akan dihadapinya jika dia melarikan diri. Siksaan yang menanti jauh lebih menyakitkan dan menyedihkan dibanding kematian. Oleh karena itu, Dupont yakin jika Eugene tidak akan pernah kembali.Daripada membiarkan Freddy terluka parah, lebih baik menyuruh Freddy untuk menguji Aksha. Dupont tahu betul. Jika bukan karena musuh yang terlalu kuat, Eugene tidak akan mungkin melarikan diri. Oleh karena itu, pelarian Eugene ini menunjukkan jika Aksha merupakan seorang kultivator yang sangat kuat.Dupont pun kembali bersama Freddy. Di tengah perjalanan, Dupont berkata kepada Freddy, "Freddy, pergilah ke K