"Apa? Surya belum kembali?"Hamza melangkah maju dengan marah, lalu berkata, "Apa dia mengatakan kapan akan kembali?""Nggak, dia nggak mengatakan apa-apa," jawab penjaga itu."Kalau ada urusan dengannya, kalian bisa kembali lagi besok," tambahnya.Hamza menatap dua penjaga itu dengan tatapan tajam. Tiba-tiba, mereka terlempar ke belakang hingga menabrak pintu gerbang, lalu terjatuh dengan keras ke tanah."Ayo, ikut denganku."Hamza membawa rombongannya memasuki kediaman Keluarga Christo. Ketika mereka baru sampai di halaman, Hamdan segera menyambut mereka. Dia menghapus air mata di wajahnya sambil berkata, "Aku Hamdan, memberikan salam pada Pak Hamza.""Oh? Hamdan, apa kamu mengenalku?" tanya Hamza."Aku pernah bertemu dengan Pak Hamza sekali," jawab Hamdan.Hamza berkata dengan marah, "Jangan banyak bicara omong kosong, Hamdan. Sekarang juga, beri tahu aku di mana Surya! Dia sudah membunuh adikku, jadi sekarang aku akan membunuhnya untuk membalaskan dendam adikku!"Setelah mendengar
"Benarkah? Lalu kenapa kamu mengatakan kalau Surya yang membunuh adikku Dalton?" tanya Hamza."Aku ...."Connor langsung berlutut dengan suara keras, lalu berusaha menjelaskan, "Pak Hamza, saat itu aku pikir Pak Dalton sudah menjebak Surya dengan dinding es, jadi aku yakin Surya pasti akan mati. Oleh karena itu, aku pergi lebih dulu."Connor melanjutkan, "Kemudian, aku mendengar kalau Hamdan kembali ke Kota Utama Barker. Aku sangat terkejut karena Hamdan adalah pelayan Surya. Kalau Surya mati, Hamdan pasti nggak akan bertahan hidup. Tapi sekarang Hamdan masih hidup. Ini membuktikan kalau Surya pasti belum mati.""Surya dan Pak Dalton adalah musuh bebuyutan. Mereka sangat ingin saling membunuh. Jadi kalau Surya belum mati, Pak Dalton pasti dibunuh oleh Surya," tambahnya.Dengan tatapan tajam dari Hamza, Connor terlempar sejauh puluhan meter, lalu terjatuh keras ke tanah. Hamza berteriak, "Berani sekali! Connor, apa kamu pikir kamu bisa mempermainkanku?"Hamza adalah orang yang sangat ku
"Aku ...." Wajah Connor menjadi panas. Tiba-tiba, dia tidak bisa berkata apa-apa. Sebenarnya, dalam hati Connor juga tidak yakin bahwa Surya telah membunuh Dalton. Mungkin saja, kata-kata Hamdan ada benarnya. Namun, bagaimana dia bisa mengatakan kalau dia melarikan diri pada saat itu meski dengan identitas sebagai teman mereka?Kening Hamza berkerut saat dia bertanya, "Connor, kenapa kamu diam saja?""Aku ...."Pada saat itu, Hamdan berinisiatif membuka mulutnya, "Pak Hamza, mengenai hal ini, Pak Connor nggak bisa mengungkapkannya karena dia nggak mau orang lain tahu apa yang sudah dia lakukan. Bagaimana dia bisa membiarkan orang lain tahu tentang perbuatan tercelanya itu?"Hamdan melanjutkan, "Sebenarnya, inilah yang terjadi ...."Hamdan menceritakan kembali kejadian yang terjadi di Danau Parsin pada siang hari itu. Namun, dia sengaja mengubah hasil akhirnya, dengan menceritakan bahwa Dalton mengalahkan Surya. Hamdan mengatakan bahwa Dalton sudah membunuh Surya dan Oberon, lalu mening
Hamza hanya memberi waktu tiga hari. Sekarang, seluruh kota sudah mencari selama dua hari, tapi tetap tidak menemukan apa pun.Seluruh Kota Utama Barker dipenuhi suasana tegang dan mencekam. Bahkan sistem pemanas di kota sudah setengah lumpuh, sementara pemanasan di bagian barat kota segera berhenti.Tanah tidak lagi terasa hangat, bahkan jalanan sudah membeku oleh es. Para kultivator yang berlalu-lalang semuanya tampak terburu-buru, seolah-olah mereka berusaha keras menghindari sesuatu."Cuaca sialan!""Kalau kita masih nggak bisa menemukan Pak Dalton, aku khawatir akan terjadi pembantaian di Kota Utama Barker. Pada saat itu, semua kultivator di kota ini akan mati.""Sialan! Daripada hidup dalam ketakutan seperti ini, lebih baik kita pergi ke alun-alun, lalu pergi meninggalkan Kota Utama Barker dengan lingkaran teleportasi. Kita bisa pindah ke kota utama lainnya. Ketika Kota Utama Barker sudah kembali tenang, kita bisa kembali lagi.""Teman-teman, bagaimana menurut kalian?"Mereka sal
Bagaimana mungkin ada yang tidak menginginkan senjata ajaib seperti itu?Awalnya Luca memandang rendah Surya, tetapi karena senjata ajaib ruang dan waktu, Luca merasa perlu menjalin hubungan dengan Surya. Bagaimanapun juga, jika dia bisa berlatih dalam senjata ajaib ruang dan waktu, kekuatannya pasti akan meningkat pesat.Berdasarkan perhitungan kekuatan Surya, dia memiliki kekuatan setara dengan lima ribu tahun latihan. Meskipun dia benar-benar seorang kultivator Klan Naga, setidaknya dia sudah berlatih selama seribu tahun. Ini setidaknya membuktikan bahwa senjata ajaib ruang dan waktu milik Surya memiliki kecepatan aliran waktu minimal seratus kali lipat.Jika bisa berlatih di dalam senjata ajaib ruang dan waktu selama sepuluh tahun, dia akan mendapatkan kekuatan setara dengan seribu tahun latihan. Saat itu, hanya dengan berlatih selama seratus tahun, dia bisa memiliki kekuatan setara dengan sepuluh ribu tahun.Luca percaya bahwa jika dia memiliki kekuatan setara dengan sepuluh ribu
Rumornya, beberapa dari mereka tinggal di ruang atas, ada yang pergi ke ruang tengah, lalu ada juga yang ke ruang bawah. Namun, alam semesta ini sangat luas, dengan ruang tingkat atas, menengah, serta bawah yang masing-masing memiliki banyak ruang. Setiap ruang adalah sebuah dunia yang berbeda.Setiap dunia terus menerus melahirkan kultivator baru. Oleh karena itu, mencari delapan kultivator ini di alam semesta yang luas hampir seperti mencari jarum di tumpukan jerami.Namun, konon katanya, penjaga ruang bisa pergi ke tempat mana pun yang mereka inginkan hanya dengan pikiran mereka. Oleh karena itu, memburu dan membunuh delapan orang ini sebenarnya sangat mudah. Namun, entah karena alasan apa, akhirnya penjaga ruang tidak menyerang mereka.Luca berpikir bahwa Surya kemungkinan besar telah mendapatkan senjata ajaib ruang dan waktu dari salah satu dari delapan orang ini. Hal ini menunjukkan bahwa orang tersebut mungkin sudah meninggal. Luca meneguk segelas minumannya sambil merenung.Sur
Gerardo bangkit berdiri dari tanah, lalu berujar, "Surya memang pantas mati. Tapi Pak Hamza, apa kamu benar-benar ingin membantai seluruh penduduk Kota Utama Barker? Kalau kamu melakukannya, hal ini pasti akan menggemparkan sembilan kota utama.""Gerardo, kamu melihat masalah ini terlalu sederhana. Apa kamu tahu bagaimana adikku Dalton mendirikan Organisasi Pembunuh Naga, lalu memiliki status serta kedudukan yang tinggi di sembilan kota utama? Apa kamu mengerti?" tanya Hamza.Gerardo menundukkan kepala, menjawab dengan suara gemetaran, "Itu semua karena Pak Dalton adalah adik kandung Pak Hamza.""Huh." Hamza mendengus dingin, lalu berkata, "Ternyata kamu nggak sepenuhnya bodoh. Pada awalnya, kalau bukan karena aku, bagaimana mungkin Dalton bisa mendirikan cabang Organisasi Pembunuh Naga di sembilan kota utama?""Sekarang, Dalton sudah mati. Kalau aku, sebagai kakaknya, membiarkan ini berlalu begitu saja, bukankah aku hanya akan menjadi bahan tertawaan? Bagaimana bisa aku mempertahankan
"Baik, Pak. Bolehkah aku bertanya, apa tugas yang akan kamu berikan padaku kali ini di Kota Utama Barker?""Bryce, sekarang aku ingin mengucapkan selamat padamu. Kali ini, aku mengirimmu ke Kota Utama Barker bukan untuk menjalankan tugas, tapi untuk menjadi penguasa kota di Kota Utama Barker. Segera, kamu akan muncul di Pertemuan Aliansi Sembilan Penguasa Kota dengan status yang sama sepertiku, yaitu sebagai penguasa kota," jelas Gerardo."Apa?"Bryce langsung berlutut, lalu berkata dengan penuh hormat, "Pak Gerardo, aku sama sekali nggak memiliki niat untuk merebut posisi penguasa kota. Tapi, mohon berikan aku kesempatan untuk membuktikan diri."Setelah berkata demikian, Bryce terus menerus bersujud. Gerardo berjalan ke hadapan Bryce, menghentikan tindakannya, lalu membantunya berdiri sambil berkata, "Bryce, kamu adalah orang yang paling aku percayai. Kali ini, mengirim dirimu ke Kota Utama Barker sebagai penguasa kota juga karena perubahan situasi. Kamu nggak perlu khawatir.""Aku ma
Linda mengenakan gaun pengantin tradisional. Seluruh gaunnya berwarna merah terang, sementara wajahnya bahkan lebih merah dari pakaiannya.Surya juga mengenakan pakaian tradisional berwarna merah yang khas. Keduanya membawa minuman, memberikan penghormatan satu per satu pada keluarga dan teman-teman yang hadir dalam pernikahan tersebutOrang tua kedua belah pihak tersenyum lebar, tidak bisa menyembunyikan kegembiraan mereka. Sebagai orang tua, yang paling dikhawatirkan adalah pernikahan anak-anak mereka.Sekarang, keduanya telah menemukan pasangan yang begitu baik. Kebahagiaan mereka jelas tak bisa dilukiskan dengan kata-kata.Orang-orang lainnya juga ikut bersukacita. Mereka mengangkat gelas, lalu minum dengan gembira.Mereka adalah teman, bawahan, serta orang-orang yang setia pada Surya dan Linda. Mereka sangat senang melihat kebahagiaan keduanya.Tidak ada pembawa acara di pesta pernikahan ini, semuanya dilaksanakan dengan sangat sederhana, tapi juga sangat meriah dan penuh kegembir
Malam harinya, ketika kembali ke Pulau Aora, Surya merasa sangat terharu saat berdiri di jembatan tertutup. Dia diam-diam melepaskan sedikit auranya.Pulau Aora seketika menjadi ramai. Satu per satu sosok yang dikenalnya muncul dengan terburu-buru.Surya perlahan berjalan memasuki pulau dengan senyuman.Saat tiba di alun-alun, Surya melihat sosok-sosok yang sangat dikenalnya seperti Linda, Yenny, Raka, Gesang, serta yang lainnya. Senyum di wajah Surya tampak makin lebar.Ketika orang-orang ini melihat Surya, wajah mereka penuh dengan ekspresi gembira yang sulit untuk disembunyikan.Setelah sekian lama tidak bertemu dan tidak bisa dihubungi, mereka sangat khawatir, juga merindukan Surya."Surya, aku pikir kamu nggak akan kembali." Linda adalah orang lebih dulu membuka mulutnya. Dia berkata dengan penuh kesedihan.Surya berjalan mendekat, memeluk Linda, lalu berujar, "Maafkan aku, mulai sekarang aku nggak akan melakukannya lagi. Semua masalah sudah selesai. Aku nggak akan pernah meningga
Baroman sebenarnya adalah inkarnasi dari Govi. Saat ini, Baroman melesat menuju ke arah Surya. Keduanya berubah menjadi bentuk manusia setelah berada beberapa kilometer jauhnya, lalu mulai bertarung lagi. Govi mengalirkan energinya ke dalam tubuh Baroman, membuat Baroman menjadi makin kuat dalam pertempuran, hingga akhirnya dia berhasil melukai Surya dengan parah menggunakan satu tebasan pedang. Ini membuat Surya terjatuh dari udara."Hahaha!"Pada saat ini, Govi tiba-tiba muncul sambil tertawa, lalu berujar, "Baroman, kamu sudah melakukan pekerjaan dengan baik.""Terima kasih, Pak."Baroman mundur ke belakang Govi, menatapnya dengan tatapan dingin, lalu tiba-tiba mengeluarkan pedang dari balik jubahnya. Dia menusukkannya ke arah Govi. Govi dengan cepat berbalik, menangkap pedang hitam Baroman, lalu bertanya dengan ekspresi dingin, "Baroman, apa kamu sudah gila?"Pada saat itu, suara Penguasa Kegelapan terdengar dari tenggorokan Baroman, "Govi, kamu sudah beberapa kali menghentikanku.
Pada saat ini, Dewa Kejahatan Gunung Es tiba-tiba melafalkan mantra. Gunung-gunung es mulai berjatuhan dari langit. Salah satu gunung es menghantam Surya dan Oberon. Dewa Kejahatan Gunung Es tertawa terbahak-bahak, lalu berujar, "Hahaha, sepertinya kalian nggak begitu kuat."Belum selesai dia berbicata, terdengar suara ledakan keras. Gunung es meledak menjadi pecahan-pecahan kecil, sementara Surya dan Oberon muncul tanpa luka di hadapan para Dewa Jahat."Apa?""Dasar bajingan!"Dewa Iblis Api berteriak penuh amarah. Seketika itu juga, sekeliling berubah menjadi lautan api. Namun, api setinggi ratusan meter yang membara itu langsung lenyap begitu menyentuh perisai pelindung Surya dan Oberon.Dewa Iblis Bumi berkata, "Biar aku yang melakukannya!"Dewa Iblis Bumi melafalkan mantra, membuat tanah tiba-tiba terbelah, sementara Surya dan Oberon terjatuh ke dalam jurang tanpa dasar. Segera setelah itu, Dewa Iblis Bumi membuat tanah yang terbelah menutup kembali dengan pikirannya.Namun, hanya
Pada detik berikutnya, Surya menggunakan Pedang Naga Iblis untuk membuka sebuah celah di udara. Mereka berdua melewati celah tersebut, langsung menuju ruang bawah dari ruang atas, kembali ke ruang bumi.Celah tersebut kembali tertutup. Saat ini, gelombang besar energi hitam langsung mengalir dari langit ke laut di ruang bumi. Dalam beberapa menit saja, energi hitam tersebut sudah menyebar, mengubah seluruh ruang bumi menjadi ruang kegelapan.Beberapa celah retakan besar hitam muncul di langit, sementara satu per satu Dewa Iblis turun ke ruang bumi.Dewa Darah, Dewa Penghancur, Dewa Kejahatan Gunung Es, Dewa Iblis Api, Dewa Iblis Bumi, Dewa Iblis Angin, Dewa Pembantaian, serta Dewa Ular. Delapan Dewa Iblis tiba di ruang bumi pada saat yang sama.Surya melambaikan tangan kanannya, mengeluarkan Baju Besi Cahaya yang terpecah dari Cincin Naga Api. Pecahan-pecahan yang memancarkan cahaya putih itu melayang di udara seperti bulu putih yang bersih. Dengan pikirannya, Surya bisa dengan mudah m
Sebelum pilar cahaya putih tiba, Serena dan Karen segera menghindar. Dalam sekejap, mereka muncul di depan Silvan. Satu orang di depan dan satu di belakang. Pada saat yang sama, pedang panjang di tangan Serena dan tombak panjang di tangan Karen menusuk tubuh Silvan.Serena berkata dengan nada dingin, "Orang yang benar-benar kotor adalah kamu, Silvan. Selamat tinggal untuk selamanya!""Aaahh!"Tubuh Seth dipenuhi cahaya putih yang meledak-ledak. Diiringi dengan suara ledakan keras, Silvan hancur menjadi debu, lalu menghilang tanpa jejak.Detik berikutnya, Serena dan Karen berlutut dengan satu kaki secara bersamaan, menangkupkan tangan sambil berkata, "Kami berdua memberi hormat."Pada saat ini, Surya dan Oberon yang sedang melayang di udara, melihat ke arah Serena dan Karen. Oberon berkata pelan, "Sudahlah, nggak ada urusan lagi di sini untuk kalian. Kembalilah.""Baik, Pak."Setelah berkata demikian, Serena dan Karen menghilang. Namun, pada saat itu ada angin kencang yang bertiup, sert
Silvan mendongak sambil tertawa terbahak-bahak, lalu berkata, "Nggak ada satu pun orang yang layak untuk menggantikan posisiku. Aku adalah penjaga ruang yang sejati, penguasa alam semesta!"Saat ini, dua sosok tiba-tiba muncul di langit. Mereka adalah penjaga ruang Serena dan Karen.Serena memegang pedang panjang, menatap Silvan yang ada di bawah dengan ekspresi dingin, lalu berujar, "Silvan, kamu sudah melanggar aturan alam semesta dengan secara sewenang-wenang mengubah mekanisme berjalannya alam semesta. Hari ini kamu bahkan membunuh Surya yang akan menggantikanmu. Oleh karena itu, hari ini aku dan Karen akan bersama-sama membunuhmu demi menjaga ketertiban alam semesta.""Huh."Setelah mendengar ini, sudut bibir Silvan melengkung sedikit. Dia tidak merasa terkejut, melainkan berkata, "Aku sudah tahu kalau setelah membunuh Surya, kalian pasti nggak akan membiarkanku begitu saja. Tapi dia sudah mati. Sebagai salah satu penjaga ruang, aku tetap harus terus menjaga ketertiban alam semest
"Apa?"Oberon bertanya dengan bingung, "Ruang atas? Ini terlalu mendadak, 'kan?"Surya berkata dengan wajah panik, "Nggak ada waktu untuk menjelaskan. Sebentar lagi, Oliver akan datang ke sini. Kita semua nggak akan bisa melarikan diri."Silvan menatap Surya, lalu berkata pada Oberon, "Benar, percayalah padanya. Bagaimana mungkin sahabat lamamu akan menipumu?""Benar, dia adalah penjaga ruang, Silvan. Aku memohon kepada Silvan, itulah sebabnya kami bisa kembali ke sini. Oberon, cepat ikut denganku!" kata Surya."Terima kasih. Tapi kalau kita benar-benar harus pergi, paling nggak kita harus pergi ke Kota Utama Barker dulu untuk bertemu dengan Senior Hamdan, 'kan?" ujar Oberon.Surya menatap mata Oberon, lalu perasaan saling pengertian yang khas tiba-tiba muncul. Seketika itu juga, Surya menyadari bahwa Oberon pasti memiliki rahasia di Kota Utama Barker. Mungkin ini adalah hal yang sangat penting baginya. Surya mengangguk tanpa daya, lalu berkata, "Baiklah, ayo kita pergi ke Kota Utama B
"Bajingan, keinginan keduamu seharusnya milikku!"Suatu ketika, karena suatu kebetulan, Oliver menangkap seorang pelayan penjaga ruang, menggunakan pelayan itu sebagai sandera untuk menukar dua keinginan terakhirnya.Keinginan pertama, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya. Keinginan kedua, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan Tongkat Kematian.Oliver memahami dua kekuatan aturan. Yang satu adalah kekuatan aturan cahaya, sementara yang lainnya adalah kekuatan aturan kematian yang khusus. Karena tubuhnya yang istimewa, Oliver dengan cepat memahami rahasia kekuatan aturan kematian. Dengan menggabungkan Tongkat Kematian dan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya, Oliver pada dasarnya sudah menguasai dua teknik kultivasi terkuat sekaligus.Oleh karena itu, Oliver memiliki kepercayaan diri yang besar. Meskipun kekuatannya sudah jauh melampaui kebanyakan kultivator di ruang atas, Oliver tetap tinggal di